Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Anak kecil vs affair vs gosip

me's picture

Dengan langkah gontai gadis kecil itu menyusur jalan kecil, sesekali sambil mengusap airmata yang coba ia sembunyikan. Terngiang-ngiang ucapan sahabatnya beberapa menityang lalu “Ei kamu tahu gak kalau mamamu itu istri kedua papamu? Mamaku kemarin cerita itu loh ke aku”. Mencoba menutupi kekagetan dan rasa malu dia balik berkata“ya aku sudah tahu, mamaku sudah cerita hal itu”. Hatinya terluka tapi sahabat kecilnya tidak tahu… Perlahan ia berhenti dan mengambil jarak beberapa meter dari rombongan teman-teman sekelasnya. Rencana belajar dan bermain dengan teman-teman sekelasnya hari itu berubah menjadi pengalaman yang pahit. Ingin rasanya dia berlari ke pelukan mamanya dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Tapi pastinya mama sedang tidak di rumah. Sudah beberapa hari mama lembur dengan kerjaan kantor. Ya ia tahu, mamanya harus bekerja keras untuk hidup mereka berdua . Laki-laki yang seharusnya jadi penopang buat keluarga entah berada di mana. Yang ia ingat ia pernah laki-laki itu sekali datang dan tinggal sebulan lamanya, tapi masa itupun tidak meninggalkan kenangan yang berarti untuk diingat seorang anak 8 tahun.

-----

Empat belas tahun lewat sejak kejadian itu, gadis kecil itu bukan gadis kecil lagi. Beberapa hari sebelumnya ia merayakan ulang tahunnya yang keduapuluh dua dan
dua minggu lagi dia akan diwisuda. Ini berarti dia juga harus sibuk mencari penginapan yang tepat untuk mamanya yang akan datang di hari wisudanya. Sudah empat tahun ia menuntut ilmu di Institut Teknologi, jauh dari rumah dan hari
bahagia itu akhirnya datang. Di depan ribuan pasang mata dia tersenyum ketika dia dipanggil keduanya kalinya untuk memperoleh penghargaan atas predikat cum laude untuk kelulusannya. Nyaris ia tidak percaya apa yang ia alami hari itu. Ia nol besar ketika pertama kali menginjakkan kaki di kampus ini. Bahkan dalam keputusasaanya dengan kuliah yang ia hadapi, ia nyaris pulang kampung. Teringat doanya di tahun pertama “Tuhan Yesus yang penting IPK ku bukan nasakom”. Dan Allah yang luar biasa itu menjawab dengan cara yang luar biasa! Di kampus ini selama empat tahun, dia melihat dalam ketidakberdayaannya Tuhan bekerja. Tidak hanya dalam kuliah tapi luka di masa kecil itu pun terobati. Proses yang lama tapi membuahkan pengampunan. Ya, sekali waktu karena obsesi masa kecil tentang
trio detektif dan lima sekawan, ia melakukan penyelidikan sendiri dan menemukan kebenaran perkataan itu sekalipun mama tutup mulut untuk setiap hal yang berhubungan dengan masa lalu beliau dan papa. “Tapi kenapa harus lewat mulut ‘ember’ aku tahu latar belakang keluargaku” Ia dulu marah dan anti bertemu tetangga yang suka bergosip.Hari ini Yesuslah yang memampukan ia berdiri tegak. Masa depan yang sungguh ada dan harapan yang tidak akan hilang… Kekuatan firman yang mengubahkan hidup seorang anak yang lahir dari hubungan yang tidak benar. Bahkan dalam irama-irama kehidupan yang ia jalani, ada begitu banyak anugerah yang ia terima. Teman-teman yang unik, ibu kost yang cerewet tapi baik hati, bahkan kekasih yang cakep, cieeeee…. Dan hidupnya terus berjalan…

-----------

Hmm sudah setahun sejak terakhir kali aku pulang kampung, aku kangen sama si bos di rumah. Terima kasihku Tuhan tempatkan wanita yang perkasa dalam hidupku. Beliau tidak banyak bicara tapi keberadaanya adalah berkat bagiku. Thank you mam, Thank you Jesus…

joli's picture

@Me.. detektif cilik

Dear me

Aku suka cara gadis kecil itu menghadapi hidup.. berani.. tangguh dan perkasa seperti ibunya..

Membayangkan jadi detektif lima sekawan, mungkin kamu jadi "anne" ya.. berdebar asik dan mungkin juga kecewa ketika menemukan kenyataannya.. tetapi ketika kita berani menghadapi "luka", dan melihat kenyataan maka "luka dan sakit"  itu tidak akan sakit dan menyakiti  lagi, bisa diterima sebagai masa lalu bahwa ... dulu "aku pernah terluka namun kini hanya ada bekas luka" 

 

 

me's picture

lima sekawan

dear joli,

membayangkan jadi anne, aku pilih jadi georgina Laughing mungkin joli ya yang jadi anne.

Tongue out