Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

BERGAUL ITU MUDAH – 1 – It’s a life skill

Purnomo's picture

Banyak masalah yang kita hadapi dalam hidup ini. Kesulitan bergaul adalah salah satunya. Jika Anda kebetulan sedang menghadapi masalah ini, mungkin ada dua hal yang perlu diingat.

 Pertama, pergaulan itu erat kaitannya dengan kemampuan.


      Kemampuan itu bukan bakat, bukan bawaan lahir sehingga bisa dilatih.

Ada yang berpendapat orang introvert dan pendiam seperti aku ini tidak bisa jadi salesman. Tetapi karena butuh kerjaan aku melamar pekerjaan itu. Diterima kerja, dan sekarang aku bisa bergaul, aku bisa berbicara di depan umum, aku bisa menulis di sosmed, aku punya teman-teman yang semula hanya aku kenal di dunia maya. Tentu saja ketrampilan ini tidak muncul begitu saja. Di perusahaan itu pelatihan berkomunikasi terus diberikan secara berkala kepada mereka yang ada di divisi marketing, dari tingkat sederhana sampai tingkat advance. Dari just say hello sampai cara memenangkan sebuah negosiasi atau meyakinkan lawan bicara bahwa ide kami adalah yang terbaik tanpa membuat ill feeling. It’s a skill.


        Jadi, apapun kepribadian Anda, pada dasarnya Anda punya kesempatan yang sama untuk bergaul seperti juga orang lain yang punya model kepribadian lain.

Sah-sah saja kita menyimpulkan, misalnya saja, saya termasuk Melankolis yang introvert, pemikir dan pesimis. Mana cocok bicara dengan orang Sanguinis yang ekstrovert, suka ngomong dan optimis? Dan blablabla lainnya. Satu hal yang perlu diingat adalah dunia tidak peduli apakah kita termasuk orang berkepribadian ini atau itu. Dunia hanya tahu satu hal:

 Orang yang susah bergaul, hidupnya juga susah.

 Tak perlu di dunia nyata, di sosmedpun ‘nasib’nya susah. Karena itu aku menyebut bergaul is a life skill.

 
      Kedua, pergaulan itu tidak identik dengan banyak ngomong atau sedikit ngomong, tidak identik dengan apakah Anda seorang pendiam atau cerewet.

 Prinsip yang berlaku dalam pergaulan adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain dan bagaimana kita menjaga hubungan itu. Karenanya, tak perlu heran bila menjumpai orang yang banyak ngomong tetapi pergaulannya sempit, atau melihat orang yang sedikit ngomong tetapi pergaulannya luas.

 

** 01.06.2016

** gambar diambil dengan google sekedar ilustrasi