Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Cerita Silat Blosas : Episode Antara Kasih dan Benci (5)

Tante Paku's picture

 

Kehadiran Ma-bin Lo-mo (Iblis Muka Kuda) TJin Kwang membuat hati dua wanita itu berbunga-bunga, nampak dari senyumnya yang merekah dan binar-binar matanya yang mempesona. Hal itu membuat Kompret Speed Flash Andreas terheran-heran, apa yang membuat dua wanita cantik itu tergila-gila dengan si Muka Kuda itu?

Namanya saja Ma-bin Lo-mo (Iblis Muka Kuda), wajahnya yang kehitaman, dengan rambut tinggal separoh, bibirnya sedikit monyong, dengan mata sipit yang selalu menyeringai licik, dengan mengenakan baju hitam yang terbuat dari sutera membuat penampilannya sedikit lebih menarik daripada mengenakan baju compang-camping seperti para Kay-pang itu.

Wajahnya jelas tidak setampan orang pada umumnya, namun ilmu silatnya cukup tinggi, banyak membuat gentar para pendekar ketika ada yang menyebut namanya saja. Tjin Kwang sering dianggap Jai-hwa-cat (Pemetik bunga) karena kegemarannya bermain cinta dengan banyak perempuan, khususnya wanita-wanita muda. Dalam setiap pengelanaannya selalu ada wanita yang tergila-gila untuk setia dan melayaninya dalam bercinta, entah sudah berapa puluh wanita yang pasrah setiap malam bermain di RANJANG GOYANG bersamanya. Ilmu apa yang dimiliki si Ma-bin Lo-mo yang mampu membuat para wanita jatuh cinta tanpa dipaksa itu?

Konon dia berhasil mencuri "Kitab Rahasia Menarik Perawan" dari Perguruan Silat TIGA WARNA di tlatah Salatiga. Padahal perguruan silat itu terkenal dengan tokoh-tokoh saktinya. Saat ini kepemimpinan perguruan silat itu dipegang oleh Ki Wit Wijayantodipuro, yang oleh sahabatnya Cowboy Amerika Live ByGrace dijuluki sebagai Macgyvernya Hollywood. Ki Wit sendiri di dunia kang-ouw terkenal memiliki jurus 1000 senjata rahasia yang tiada tanding, semua benda didekatnya bisa menjadi am-gi (senjata rahasia) yang mematikan, belum senjata rahasia yang dibawanya, semua mengandung racun berbahaya yang siap mencabut nyawa lawan-lawannya tanpa ampun.

Lalu kenapa Tjin Kwang berhasil mencuri Kitab milik perguruan silat Tiga Warna yang selama ini disimpan di perpustakaan, karena memang tidak penting diajarkan untuk para muridnya? Itulah salah satu kehebatan si Ma-bin Lo-mo. Dengan mempelajari Kitab Rahasia Menarik Perawan dia berhasil melanglangbuana mencari korbannya, dari para KIMCIL sampai JANDA KEMBANG, dari Pendekar Wanita GALAU sampai Pendekara Wanita JOMBLO pun kena embat juga.

Ki Wit tentu tidak tinggal diam, ia mengutus beberapa murid tingkat atas untuk mencari keberadaan Tjin Kwang dan merebut kembali kitab itu, salah satu yang diutus untuk mencarinya yaitu Ester Lan yang terkenal berjuluk Sin-jiu Sian-li (Gadis cantik bertangan sakti), dan beberapa suhengnya turun gunung mengejar Ma-bin Lo-mo (Iblis Muka Kuda).

"He he he he he he he........Tumben Sepasang Pendekar Baju Merah dari Timor Leste mampir dimari, ada apa gerangan menganggu 2 kekasihku yang sedang berlatih silat? Apa lagi galau ditinggal pasanganmu Taihiap?" sapa Ma-bin Lo-mo (Iblis Muka Kuda) TJin Kwang sambil terkekeh.
Kompret : "Hanya lewat saja dan penasaran ada dua wanita cantik beradu ilmu hanya untuk memperebutkan cinta seorang Ma-bin Lo-mo Jai-hwa-cat (Pemetik bunga) kok kamu bilang sedang berlatih silat. Tanya mereka, apa benar mereka sedang berlatih silat?"
Tjin Kwang : "Ho ho ho ho ho.......apa pedulimu mengurusi mereka, mau berlatih silat atau beradu jurus apa bedanya? Memperebutkan cinta seorang Tjin Kwang yang terkenal di dunia kang-ouw sebagai pendekar sakti jelas itu tidak salah Kompret Taihiap, tapi engkau menyebut owe sebagai Jai-hwa-cat (Pemetik bunga) itu adalah penghinaan! Aku TIDAK PERNAH memaksa wanita-wanita cantik jelita untuk mencintaiku walau mereka merindukan kasih mesra seorang pria. Owe adalah Pendekar, TABU untuk memaksa apalagi memperkosa wanita, cuma owe memang tidak pernah menolak cinta wanita, hanya tidak kuberikan hatiku, tidak kuberikan cinta kasihku, cukup aku berikan tubuhku saja. Apakah layak aku disebut penjahat pemetik bunga Kompret Taihiap?"
Kompret : " Cinta antara pria dan wanita diciptakan oleh kodrat dan pembawaan yang sudah ada pada setiap mahluk yaitu daya tarik yang ada di antara lawan kelamin. Nah, apa sih yang membuat wanita tertarik pada pria MUKA KUDA kalau tidak DIGUNA-GUNA? Memangnya aku tidak tahu kalau kamu menggunakan JAMPE-JAMPE dari Kitab Rahasia Menarik Perawan yang kau curi dari perguruan silat Tiga Rawa itu?"
Tjin Kwang : "He he he he he.......apa urusanmu? Apa kamu berminat dan ingin merebutnya? Agar semua wanita jatuh cinta kepadamu ha ha ha ha ha............Awas kulaporkan istrimu bisa-bisa kau disuruh minum Siang-tok-hwa (Bunga Racun Wangi)!"
Kompret : "Jangan memfitnah! Hei Tjin Kwang engkau hanya menuruti nafsu rendahmu, engkau biarkan banyak wanita saling bunuh untuk mengejar kemenangan memiliki cinta palsumu itu. Tidak sedikit yang mati sia-sia, apakah yang mati dianggap kalah, yang hidup dianggap menang? Apakah yang menang akan lebih bahagia ketika yang kalah mati dan bisa bercinta denganmu? Aku tanggung kalau para wanita itu SADAR dari guna-gunamu mereka akan menyesal seumur hidup, contohnya seperti dua wanita ini Yennie Djie dan Mikael."
Tiba-tiba melesat sosok berbaju merah dan berdiri di sebelah Kompret, mereka memang terkenal sebagai Sepasang Pendekar Berbaju Merah.
Tjuaca : "Suamiku mari kita meneruskan perjalanan, buat apa mengurusi manusia sesat itu, urusan kita masih banyak!"
Kompret : "Ah istriku, sebenarnya aku hanya gelisah saja menyaksikan betapa manusia makin banyak yang terjerumus pada nafsu birahinya sendiri, hingga banyak terjadi kejahatan-kejahatan yang dilakukan para penjahat pemetik bunga itu."
Tjuaca : "Kita urus lain kali saja suamiku, mari kita pergi untuk merampungkan tugas penting dulu!"
Kompret : "Baiklah istriku. Tjin Kwang kamu beruntung, demi menghormati istriku, kali ini kamu selamat dari amukanku! Dan kalian nona Yennie Djie dan Mikael, kalau kalian tidak lekas sadar siapa orang yang kalian cintai ini, betapa bahagianya orang yang tidak mempunyai CINTA YANG KELIRU karena dia tidak akan menderita kehilangan apa-apa!"
Berkata begitu sepasang Pendekar Berbaju Merah itu langsung meloncat dan sekejap saja bayangannya sudah lenyap dari pandangan. Dari gerakannya sudah terlihat betapa tinggi ilmu silatnya itu. Belum tentu Ma-bi Lo-mo bisa memenangkan pertarungan jika dikeroyok sepasang pendekar itu. Dan memang Tjin Kwang lagi tidak bergairah untuk beradu jurus, ia memang SEDANG INGIN BERCINTA, jadi tidak bernafsu melayani sebuah pertarungan.
(Bersambung)


Sumber gambar : ikacan.blogspot.com
__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat