Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Khonghucu

hai hai's picture

Bengcu Mengungkap Kisah Penciptaan Tiongkok Kuno dan Alkitab 1

Kisah Penciptaan Tiongkok Kuno

Agama Tiongkok kuno adalah agama AKAL BUDI. Semua raja suci dan nabi Tiongkok kuno, dari generasi ke generasi adalah manusia biasa tanpa kekuatan ilahi sama sekali. Yang diajarkan dan tercatat di dalam Zhongjing  (kitab Tiongkok kuno) adalah hasil perenungan dengan mengamati alam dan kehidupan. Raja suci dan nabi Tiongkok kuno tidak mendapat wahyu karena tidak ada yang pernah bertemu dengan makluk ilahi baik dalam sadar apalagi dalam mimpi. Agama Kristen adalah agama Wahyu. Semua yang tercatat di dalam Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan Allah. Hai hai adalah seorang Tionghoa Kristen. Dia dilahirkan sebagai orang Tionghoa dan memeluk agama Kristen. Sebagai orang Tionghoa dia mempelajari kitab-kitab leluhurnya dan sebagai seorang Kristen dia mempelajari Alkitab. Apakah ajaran-ajaran nenek moyangnya bertentangan dengan ajaran-ajaran Alkitab? Bila bertentangan, mana yang dia pegang? Bila tidak bertentangan, kenapa bisa demikian? Akal budi adalah kecerdasan. Wahyu adalah hikmat. Keduanya tinggal bersama-sama dan hasilnya adalah pengetahuan dan bijaksana. Itu sebabnya bangsa Tiongkok kuno dan umat Kristen sama-sama menyembah Tiga Ziran Yang Mahaesa. Ziran adalah AKU ADALAH AKU.

hai hai's picture

Bengcu Mengungkap Rahasia Perayaan Peh Cun Di Mata Seorang Tionghoa Kristen

Mengungkap Misteri Perempuan Berselubung Matahari

Di Tiongkok kuno, saat raja Yao (2358-2258 SM) memerintah, kalender sudah ditemukan. Di dalam satu tahun, ada satu hari yang dikuduskan oleh bangsa Tionghoa kuno sebagai hari Suci atau Agung. Pada hari itu mereka menyembah Shangdi, RAJA segenap raja. Karena kesucian dan keagungannya, maka pada hari itu, mereka yang kematian pun tidak berani menangis apalagi berkabung. Sampai generasi ini, hari tersebut masih dirayakan namun sayang, selain telah kehilangan keagungan dan kesuciannya juga telah kehilangan maknanya. Hari itu adalah tanggal lima bulan lima kalender Tionghoa. Hari itu adalah hari yang siangnya paling lama sepanjang tahun. Dalam generasi ini, di Indonesia, hari itu disebut hari Peh Cun atau hari makan bakcang. Dalam tahun ini, hari itu adalah tanggal 16 Juni 2010.

hai hai's picture

Markus Tan Membual Atau Cengbeng Menyembah Arwah?

Walaupun tidak memahami maknanya, namun tradisi Cengbeng atau sembahyang kuburan masih dilakukan oleh banyak orang Tionghua generasi ini. Umumnya orang-orang Kristen menyangka sembahyang kuburan (cengbeng) adalah penyembahan arwah, itu sebabnya banyak sekali yang melecehkannya sebagai perbuatan bodoh dan sia-sia. Pengkotbah alam roh melarang jemaat untuk ikut merayakan cengbeng karena menurut mereka hal itu akan mendatangkan kutuk dan membuka cela untuk dikuasai iblis.Pengkotbah Kristen umumnya menganggap cengbeng adalah praktek penyembahan arwah yang dapat dikelompokkan sebagai penyembahan berhala. Walaupun dengan nama lain, pada hakekatnya orang Kristen juga merayakan cengbeng. Walaupun dengan cara yang berbeda, sesungguhnya orang Kristen juga melakukan sembahyang kuburan atau sembahyang arwah.

hai hai's picture

Agama Dao Di Mata Seorang Tionghua Kristen

Pdt. Markus Tan adalah penulis buku Imlek & Alkitab. Walaupun tujuan dia menulis buku tersebut untuk memberi informasi tentang agama dan kebudayaan orang Tionghua kepada orang Kristen, namun isinya justru menyesatkan karena informasi yang diberikannya sama sekali bertentangan dengan fakta sebenarnya. Berikut ini adalah pemahamannya yang kacau-balau tentang agama dan filsafat Dao serta tuduhannya yang membabibuta bahwa agama Dao bukan agama karena Dao adalah filsafat

hai hai's picture

Harun Jusuf Membual Karena 12 Shio Memang Begini

Walaupun bukan pengkotbah pertama yang mengajarkan tentang misteri kutuk dibalik 12 shio karena Pdt. Eddy Tatimu, Pdt. Dr. Eku Hidayat MA, Pdt. Markus Tan, Pdt. Theodores Tabaraka, Pdt. Gilbert Lumoindong, Ev. Daud Tony, Pdt. Vera Setiawan, Pdt. Paulus Yedid Yah, Pdt. Timotius Arifin, Ir. Herlianto MTh, dan banyak pengkotbah lainnya sudah mengajarkannya, namun misteri kutuk di balik 12 Shio yang diajarkan oleh Harun Jusuf benar-benar hal baru yang belum pernah diajarkan oleh pengkotbah lainnya. Setelah gagal mengejutkan dunia dengan menyingkapkan asal-usul 12 Shio, nampaknya kali ini dia kembali berusaha mengejutkan dunia dengan menyingkapkan misteri kutuk 12 Shio secara sistematis.

hai hai's picture

Harun Jusuf Membual Karena 12 Shio Bukan Begini

Anda tahu asal-usul 12 Shio yang terkenal itu? Saat ini banyak beredar dongeng-dongeng tentang asal-usul 12 Shio, itu sebabnya kisah aslinya jarang diketahui orang. Harun Jusuf, mengaku dirinya mantan peramal Bajie dan Hongsui profesional. Mungkin karena kesaktian ilmu ramal dan hongsuinya yang tak tertandingi atau karunia hikmat dari Allah, maka dia pun membuka misteri asal-usul 12 Shio yang tertutup selama ini. Sebuah penyingkapan yang benar-benar mengejutkan bukan saja dunia kekristenan bahkan dunia kebudayaan Tionghua dunia.

hai hai's picture

Firman Allah Di Dalam Huruf Tionghoa

Suatu hari di rumah duka, saya bertemu dengan seorang Kristen Tionghua yang tidak saya kenal. Saya menganguk lalu mengulurkan tangan untuk menyalaminya ketika dia duduk di bangku sebelah saya, kami duduk di halaman luar. Setelah basa-basi dengan penuh semangat dia lalu bersaksi tentang misteri kebenaran-kebenaran Alkitab yang tersembunyi di dalam tulisan Tionghua. Dari logatnya ketika mengucapkan kata-kata mandarin dan caranya menuliskan huruf-huruf nampak jelas bahwa dia memang menguasai bahasa mandarin dengan baik dan ayat-ayat Alkitab dengan baik. Di tengah-tengah obrolan sahabat saya tiba-tiba menjelaskan kepada saya bahwa orang Tionghua Kristen itu adalah saudara sepupuhnya yang tinggal di Bandung.

hai hai's picture

Naga Tiongkok Kuno Adalah Setan?

long

Memberanikan diri bertanya; Dalam bukunya yang berjudul Imlek & Alkitab Pdt. Markus Tan menulis:

Sampai sekarang masih diragukan apakah ada orang, bahkan di jaman dulu sekalipun, yang pernah melihat phoenix yang sebenarnya. Burung yang dapat terbakar habis dan hidup lagi dari abunya ini melambangkan pengorbanan diri dan kelahiran kembali. Tindakan tersebut diulang berkali-kali sampai tercapai kesempurnaan. Phoenix juga diyakini sebagai mendatangkan perdamaian dan keharmonisan. Imlek & Alkitab hal 19 Alinea 4

hai hai's picture

Firman Allah Dalam Huruf Mandarin

Fu

The Discovery of Genesis, How The Truths of Genesis Were Found Hidden In The Chinese Language ditulis oleh C H Kang dan Ethel R Nelson dan diterbitkan pada tahun 1979. Anda dapat membacanya di sini. Sejak diterbitkan, banyak pengkotbah yang mengkotbahkan isi buku tersebut di mimbar-mimbar gereja tanpa menguji kebenarannya. Pdt. Sammy Wiriadinata atau Samuel Lie atau Sammy Lee adalah salah satu pendeta yang paling giat menulis dan berkotbah tentang hal itu. Anda dapat membaca tulisan-tulisannya di sini, bila ingin membaca tulisan lainnya, klik di sini. Banyak ahli etimologyang menentang teori E R Nelson, misal anda dapat membacanya di sini dan di SINI. Bahkan C H Kang dan E R Nelson sendiri telah menyangkal tafsirannya sendiri, namun hingga saat ini masih banyak pengkotbah dan orang Kristen selain mempercayai juga mengajarkannya dengan berapi-api. Orangnya sudah MENGAKUI ketololannya namun bukunya masih beredar dan diajarkan sebagai kebenaran? Orang Kristen memang benar-benar MENGENASKAN! Melalui tulisan ini saya mencoba menguji tulisan C H Kang, Ethel R Nelson dan Pdt. Sammy Lee dengan cara sederhana.

hai hai's picture

Agama Khonghucu Di Mata Seorang Tionghoa Kristen

Sebagian orang Indonesia menganut agama Khonghucu dan Negara Kesatuan Republik Indonesia mengakui Khonghucu sebagai agama. Namun banyak sekali orang yang menolak mengakui Khonghucu sebagai agama. Sebagian orang menyatakan, Khonghucu adalah kebudayaan Khonghucu, sebagian lainnya menyatakan Khonghucu sebagai filsafat Khonghucu, lainnya menganggapnya sebagai etika Khonghucu. Mereka berpendapat, menjadikan Konghucu sebagai agama, berarti mengecilkan arti Khonghucu bagi kebudayaan Tionghua. Sebagian orang Kristen menganggap Khonghucu bukan agama, karena Guru Kongzi (551-479SM) hanya mengajar tentang etika dan falsafah hidup, tidak mengajarkan tentang kehidupan setelah mati.

hai hai's picture

Cina, Caina atau Caines? Sebut Saja Tionghoa

Beberapa bulan yang lalu, seorang teman, orang Indonesia yang tinggal di Singapura bercerita tentang orang-orang Malaysia dan orang-orang melayu di Singapura yang melecehkan orang-orang Indonesia dari suku selain Tionghua dengan sebutan Indon. Dia seorang Jawa dan merasa kesal sekali setiap kali disebut Indon. Saya lalu bertanya, apa arti kata Indon padanya. Dia bilang, Indon adalah singkatan dari Indonesia. Lalu saya bertanya, bukankah dia, walaupun sudah bertahun-tahun tinggal di Singapura, namun tetap memegang kewarganegaraan Indonesia, lalu, kenapa harus merasa sakit hati ketika dipanggil Indon, singkatan dari Indonesia? Walaupun teman itu lalu menjelaskan dengan panjang lebar alasan dia merasa sakit hati ketika disebut Indon, namun saya pura-pura tidak memahaminya hingga teman itu berkata, betapa dia sekarang paham kenapa orang-orang cina merasa sakit hati ketika disebut cina.

hai hai's picture

Khonghucu Agama Atau Kebudayaan?

Apakah Khonghucu atau Confucianism adalah KEBUDAYAAN atau AGAMA? Sebagian orang menganggap Khonghucu adalah kebudayaan bukan agama. Menurut mereka, “Menjadikan Khonghucu sebagai agama berarti mengurangi keagungan ajaran Khonghucu. Menjadikan Khonghucu sebagai agama Ibarat memaksakan balon besar masuk dalam sebuah kotak yang kekecilan, balonnya harus dikempesin supaya muat, ada nilai nilai yang terbuang percuma.” Benarkah pendapat demikian? Kenapa pendapat demikian muncul?