Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kurios

victorc's picture
Shalom, selamat pagi saudaraku. Banyak orang khususnya dari kalangan non-kristiani yang menanyakan: apakah Yesus memang pernah mengklaim bahwa Ia adalah Tuhan? Salah satu di antaranya adalah zakir naik (11). Mereka umumnya mengajukan teori bahwa Yesus tidak pernah mengklaim diri-Nya sebagai Tuhan. Tulisan ini bermaksud untuk fokus menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang keilahian Yesus berdasarkan perkataan Yesus sendiri sebagaimana tercatat di Alkitab, baik yang berupa pernyataan langsung (eksplisit), maupun yang implisit (kesimpulan logis).

Tentang Yohanes 10:30
Sebagai catatan awal, meskipun ayat ini sering diajukan oleh banyak orang Kristen untuk membuktikan klaim keilahian Yesus, namun kalau disimak secara teliti, ayat ini kurang kuat untuk membuktikan klaim tersebut. Yang dimaksud Yesus dengan klaim bahwa "Ia dan Bapa adalah satu" bisa dipahami dalam konteks "unio mystica," atau kesatuan mistis antara seorang manusia dan Tuhan, jadi tidak langsung dapat diajukan sebagai bukti akan keilahian Yesus. Lihat misalnya Servetus (4).
Jika demikian, adakah ayat-ayat yang menunjukkan keilahian Yesus secara tegas?

Klaim eksplisit
Meski kedua ayat berikut agak jarang diekspos, namun Yesus memang pernah mengaku diri-Nya adalah Tuhan dan Guru:

"Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan." (Yoh. 13:13)

"Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;"(Yoh. 13:14)

KJV: John 13:13-14
Ye call me Master and Lord: and ye say well; for so I am. If I then, your Lord and Master, have washed your feet; ye also ought to wash one another's feet.

Jadi dalam dua ayat ini Yesus Kristus dengan tegas (unequivocally) menyebut diri-Nya sebagai Tuhan dan Guru.

Klaim implisit
Berikut adalah beberapa ayat yang secara implisit menunjukkan klaim Yesus sebagai Tuhan.

a. Pengakuan Tomas

Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yoh. 20:28)

Konteks ayat di atas adalah setelah Tomas mencucukkan jarinya ke dalam lubang bekas paku di tangan Yesus dan ke dalam bekas tombak di lambung-Nya, ia mengaku percaya akan Yesus sebagai Tuhan dan Allah baginya. Dan Yesus tidak mengkoreksi ucapan Tomas tersebut, dengan kata lain Yesus menerima pengakuan iman Tomas tersebut. 

b. Yesus berkuasa mengampuni dosa
Klaim atas kuasa mengampuni dosa jelas berimplikasi bahwa Yesus mengakui diri-Nya setara dengan Allah, dan itulah yang membuat orang-orang Yahudi menganggap klaim itu sebagai hujatan. Namun Yesus dapat membaca isi hati para ahli Taurat dan itu juga salah satu petunjuk akan keilahian-Nya (5). Tidak hanya itu, Ia justru membantah tuduhan hujatan itu dengan membuktikan bahwa diri-Nya memang berkuasa mengampuni dosa, melalui suatu mukjizat di depan mata orang banyak:

    5  Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"  
    6  Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:  
    7  "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" 
    8  Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?  
    9  Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?  
    10  Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:  
    11  "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"  (Markus 2:5-11)

c. Tuduhan hujat 
Kalau Anda membaca Injil Yohanes dengan teliti, tampak konflik yang makin tajam antara Yesus yang mengklaim keilahian dan kesetaraan-Nya dengan Allah, dengan orang-orang Yahudi terutama kaum Farisi yang menganggap klaim-klaim itu sebagai hujat (blasphemy). Yesus jelas mengklaim Allah sebagai Bapa-Nya dengan cara begitu rupa sehingga orang-orang Yahudi ingin membunuh-Nya:

    17  Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga."  
    18  Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.  (Yoh. 5:17-18)

Yesus juga mengklaim bahwa Dia telah ada sebelum Abraham ada, dan bagi orang Yahudi ini sama dengan mengaku sebagai Tuhan dan itu adalah hujat, karena itu mereka berniat melempari Yesus dengan batu:

Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.  (John 8:58-59)

Kalau kita membaca ayat 58 dalam bahasa Inggris, akan jelas kontras antara Abraham dan Yesus:

Jesus said unto them, "Verily, verily, I say unto you, Before Abraham was, I am." (KJV)

Yesus sengaja menyebut "Abraham was" (dulu dia ada), tetapi Ia tidak menggunakan "I was" (Aku dulu ada). Namun Ia menggunakan "I am" yang dalam PL hanya digunakan sebagai nama diri bagi YHWH. Bandingkan dengan Kel. 3:14, versi KJV sbb.:

"And God said unto Moses, I AM THAT I AM: and he said, Thus shalt thou say unto the children of Israel, I AM hath sent me unto you."

Praktis, Yesus sebenarnya mengatakan bahwa dari sejak dulu Dia telah ada dan akan terus ada karena Ia setara dengan YHWH. Dan orang-orang yahudi sangat menyadari implikasi perkataan Yesus ini, itu sebabnya mereka langsung hendak merajam Yesus. Lihat (7).

Dalam teks selanjutnya, konflik itu menjadi kian terbuka dan eksplisit. Lihat misalnya:

Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah." (Yoh. 10:33)

Bahkan menurut penulis Injil keempat, konflik itu memuncak ketika Yesus diadili dan akhirnya divonis mati karena hujatan-Nya tersebut. Dengan kata lain, Yesus disalibkan bukan karena salah satu mukjizat-Nya, namun justru karena klaim keilahian tersebut:

Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah."  (Yoh. 19:7)

Injil Markus juga mencatat hal yang senada, yaitu bahwa Yesus divonis mati oleh Sanhedrin bukan karena salah satu perbuatan dosa, melainkan karena klaim-Nya:

    61  Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"  
    62  Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."  
    63  Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Untuk apa kita perlu saksi lagi?
    64  Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?" Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati. (Markus 14:61-64)

Implikasi
1. Kutipan-kutipan di atas hanyalah beberapa saja di antara banyak teks Alkitab yang menunjukkan bahwa Yesus adalah benar Tuhan dan Guru sejati bagi gereja perdana, demikian juga bagi seluruh umat percaya di segala abad dan tempat. Untuk diskusi yang lebih lengkap tentang keilahian Yesus, lihat (1)-(9). Bacalah terutama artikel (6)-(8).
2. Penyembahan terhadap Yesus sebagai Tuhan (Kurios) berakar pada iman gereja perdana, dan bukan diadopsi dari kepercayaan pagan atau Helenisme seperti dituduhkan oleh beberapa sarjana liberal. Lihat penelitian komprehensif oleh Prof. Larry Hurtado dari Universitas Edinburgh (10).
3. Kalau tidak keliru, di beberapa tayangan video yang diunggah di youtube, zakir naik bernazar akan masuk kristen hari ini juga jika ada yang dapat menunjukkan bahwa Yesus menyebut diri-Nya Tuhan secara tegas (unequivocal). Meskipun di atas telah ditunjukkan bukti tersebut, saya yakin bahwa zakir naik tidak akan memenuhi nazarnya, paling-paling dia akan berkelit atau menelan ludahnya sendiri. Saya memang tidak akan menyebutnya sebagai pembohong, namun setidaknya ia patut dianggap agak ceroboh (sloppy) untuk seorang ulama.
4. Artikel ini tidak ditulis untuk tujuan berdebat dengan siapapun, melainkan untuk menampilkan klaim keilahian Yesus sedapat mungkin dalam kata-kataNya sendiri (in His own words). Jelas bahwa Yesus mengklaim bahwa Dia adalah Tuhan dan Guru, dan perkataan-Nya tersebut memang kontroversial dari dulu sampai sekarang. Ada 2 kemungkinan implikasi dari klaim Yesus tersebut: a) Dia gila, b) Dia benar-benar Tuhan. 
5. Mari kita bahas kemungkinan a): banyak sekali tokoh-tokoh dunia yang mengakui bahwa Yesus merupakan tokoh yang sangat bijak dan sangat menginspirasi banyak orang. Bahkan Mahatma Gandhi yang disebut sebagai salah satu tokoh besar abad ke-20 menulis ucapan Yesus (Khotbah di atas bukit) di dinding kamarnya. Jadi tidak mungkin Yesus gila, maka kemungkinan a) tidak benar. Karena itu hanya tinggal kemungkinan b), yaitu bahwa Yesus memang benar Tuhan dan Guru sejati bagi seluruh umat manusia.
6. Memang kontroversi atas keilahian Yesus itu terus ada sejak dahulu sampai sekarang, dan memang tidak semua orang dapat menerima Yesus sebagai Mesias, Anak Allah sekaligus Tuhan dan juruselamat. Namun mereka yang menerima-Nya akan diberikan kuasa sebagai anak-anak Allah. 

    11  Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
      12  Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;  (Yoh. 1:11-12)

7. Jika Anda belum puas dengan jawaban di atas, teruslah mencari kebenaran itu. Namun, daripada Anda mencari rekan diskusi yang sepaham dengan Anda, izinkan saya menyarankan Anda untuk berdoa sendiri kepada Yesus Kristus. Saya yakin, jika Anda memohon dengan sungguh-sungguh, Yesus Kristus akan menyatakan diri-Nya kepada Anda, seperti Ia telah menyatakan diri kepada Paulus 2000 tahun yang lalu, dan juga kepada ribuan orang lainnya. Ingatlah pepatah: "proof of a pudding is in the eating."

Pertanyaan
1. Siapakah yang lebih Anda percayai, zakir naik atau Yesus Kristus? 
2. Apakah Anda mau merendahkan diri dan membuang kesombongan Anda, lalu mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat Anda sebagaimana Tomas dan para rasul lainnya?

"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." (Rom. 10:9)

Versi 1.0: 6 juli 2016, pk. 22:24, versi 1.1: 8 juli 2016, pk. 23:52
VC

Referensi:
(1) Hank Hanegraaff. Did Jesus claim to be God? Url: https://www.mcleanbible.org/sites/default/files/Multiply-Resources/NTChaps/ntc1/JesusClaimToBeGod.pdf
(2) http://www.gotquestions.org/is-Jesus-God.html
(3) http://www.everystudent.com/wires/whodoyousay.html
(4) Servetus. Url: http://servetustheevangelical.com/doc/Did_Jesus_Claim_to_Be_God_in_John_10.30.pdf
(5) Andy Manning. Url: http://churchacadiana.com/wp-content/uploads/2012/04/Did-Jesus-Claim-To-Be-God.pdf
(6) Wayne Brindle. Url: http://digitalcommons.liberty.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1070
(7) F.F. Bruce and W.J. Martin. The Deity of Christ. Url: http://www.theologicalstudies.org.uk/pdf/ffb/deity_bruce.pdf
(8) Daniel Doriani. The Deity of Christ in the synoptic gospels. JETS 37/3,1994. Url: http://www.etsjets.org/files/JETS-PDFs/37/37-3/JETS_37-3_333-350_Doriani.pdf
(9) Josh McDowell and Bart Larson. Jesus: a biblical defense of His deity. San Bernardino: Here's Life Publ. inc., 1983
(10) Larry W. Hurtado. How on Earth did Jesus become God? Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans, 2005. (telah diterjemahkan oleh Penerbit Gandum Mas).
(11) zakir naik. Concept of God in Christianity. Url: http://islam101.com/religions/christianity/conceptGod.htm
__________________

Dari seorang hamba Yesus Kristus (Lih. Lukas 17:10)

"we were born of the Light"

Prepare for the Second Coming of Jesus Christ:

http://bit.ly/ApocalypseTV

visit also:

http://sttsati.academia.edu/VChristianto


http://bit.ly/infobatique

DAN-DAN's picture

@victorc, ZN

Waduh kalo ZN sih, menurut saya argumennya (maaf) kurang ber**tu. Hehehe Smile Menyerang lawan tapi gak tau lawannya itu seperti apa.

Tapi sebaliknya, sama dengan beberapa orang Kristen yang saya temui, menyerang ajaran i**am tanpa tahu benar argumen2 dan pemikiran2 pihak yang diserang.

Ibarat sudah yakin mau menang pertandingan, datang ke gelanggang bawa perlengkapan lengkap untu main basket. Ternyata lawannya main sepak bola. hehehe Smile

__________________

Saya Suka Bebek Panggang...

jesusfreaks's picture

@dandan : Gw yakin kamu pasti menang lawan Zakir Naik

Ya iyalahhh. Saya sudah tonton beberapa videonya, lumayanlah buat hiburan. Cuma coba Zakir naik bikin blog disabdaspace. Pasti kewalahan.

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

DAN-DAN's picture

@JF. Lintas Agama

Hehehe, para SS-er memang oke2. Hahaha...Laughing

Btw, saya beberapa kali diskusi sama temen saya yang Ustaz dari aliran NU. Kita sama-sama menyadari memang ada perbedaan di dalam idealisme agama kita masing2. Jadi ngobrolnya juga enak.

Kalo ZN itu saya lihat menyamakan banyak sekali pemikiran2 agamanya dia ke dalam agama lain. Menurut saya ya ga bisa begitu. Suatu agama pada umumnya memiliki hal2 idealisnya sendiri2 yang pada tingkat tertentu adalah merupakan suatu kepercayaan, bukan pengetahuan. Pengetahuan tidak butuh suatu kepercayaan. Wong sudah tahu, apanya yang mau dipercaya lagi. Diluar hal2 idealis tadi memang ada hal2 yang bisa dibicarakan melalui dan berdasarkan suatu patokan2 keilmuan tertentu, misalnya sejarah, filsafat, dll.

 

 

__________________

Saya Suka Bebek Panggang...