Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Penghargaan

hiskia22's picture

Salah satu keinginan manusia yang terbesar di dalam kehidupan ini yaitu keinginan untuk dihargai oleh orang lain.Ga peduli itu orang miskin, orang kaya, pendeta, penjahat, anak kecil, orang dewasa, maupun orang - orang lain yg menyandang status tertentu di masyarakat.

Perasaan ingin dihargai inilah yang kemudian dipakai iblis untuk menjatuhkan manusia ke dalam dosa. Contohnya:

A tidak menghargai B. Kemungkinan yang terjadi:

1. B marah

2. B dendam, dan merencanakan pembalasan

3. Timbulnya perselisihan dan pertengkaran.

Saya pernah mendengar seorang pendeta yang memberikan perumpamaan:

"Seberapa mahalkah harga diri kita sehingga kita minta dihargai?"

Bandingkan aja harga daging babi 1 kg.Harganya rata-rata 15.000 rupiah.

Bandingkan aja harga daging anjing 1 bungkus. Harganya10.000 rupiah.

Bandingkan aja harga daging soa-soa (biawak) 1 bungkus. Harganya 10.000 rupiah. 

itu semua yang menurut beberapa orang binatang haram, masih ada harganya. Coba ada yang jual daging manusia di pasar. kira-kira ada ga yang mau beli?

Saya pikir betul juga perumpamaan itu. Sebenarnya diri kita ini tidak ada harganya. dan sudah jelas kalau ada yang jual daging manusia, pasti tidak ada yang mau membelinya.Tetapi ada satu pribadi yang mau membeli kita, dan harganya sudah lunas di bayar. Yaitu Yesus Kristus.

Jadi, untuk apa kita mempertahankan harga diri kita yang sebenarnya tidak ada. Tetapi marilah kita saling menghargai (memberi harga) dengan menjaga perasaan orang lain. Dan jangan sampai perasaan ingin dihargai ini di manfaatkan oleh iblis yang mau mengambil keuntungan dari kita.

Bagaimana caranya agar kita dapat dihargai?

Matius 7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. "

Tetapi kadang yang terjadi, kita sudah menghargai orang lain, kita sendiri tidak dihargai. Tidak usah heran.Ada pepatah mengatakan, "Air susu dibalas air tuba." Kalau kita sudah mengerti Firman Tuhan di atas, jangan kita membalasnya lagi dengan kejahatan. tetapi ampunilah.

Ada Kisah yang bagus untuk kita teladani di dalam Alkitab yaitu Rasul Paulus.:

Kis 22:2 (Ketika orang banyak itu mendengar ia berbicara dalam bahasa Ibrani, makin tenanglah mereka. Ia berkata) 

1. Paulus menghargai orang Yahudi, dengan memakai bahasa mereka (Ibrani),

2. Dan orang Yahudi merasa tenang.

Kis 22:3-21

1. Paulus menghargai orang Yahudi dengan memperkenalkan diri sebagai orang Yahudi, dengan menceritakan pengalamannya, dengan menggunakan bahasa yang sopan.

2. Maksud Paulus memperkenalakan diri bahwa dia orang Yahudi, agar dia juga dihargai oleh orang-orang Yahudi itu. 

Tetapi apa yang terjadi? (Kis 22:22 - 30)

1. Ditolak

2. Tidak dihargai

3. Sampai akhirnya di bawa ke Mahkamah agama 

Yang terjadi di mahkamah agama (Paulus tidak dendam sedikitpun). Walaupun Paulus ditampar, dia tidak marah dan tidak membalas. Dia tahu, Tuhan yang akan membalasnya.

Kis 23:1  Sambil menatap anggota-anggota Mahkamah Agama, Paulus berkata: "Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah." 

23:2 Tetapi Imam Besar Ananias menyuruh orang-orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut Paulus. 

23:3 Membalas itu Paulus berkata kepadanya: "Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku." 

Kita sering tidak dihargai oleh sesama kita.Tetapi, marilah kita mencontoh Paulus yang menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Jangan dimasukkan ke dalam hati kita.

Kiranya kisah Paulus ini bisa menjadi contoh yang berguna buat kita.

GBU all 

__________________

GBU