Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

RORO JONGGRANG

widdiy's picture

Tersebutlah di tanah Jawa seorang Raja yang sangat digdaya dan ganteng. Tak ada seorangpun yang bisa mengalahkannya waktu itu. Julukannya Boko. Rakyatnya menyebutnya Ratu Boko atau Prabu Boko. Cuma sayangnya raja ini masih jomblo. Dia menginginkan seorang permaisuri yang cantik jelita, setara dengan kegantengannya. Bukankah Rasul Paulus mengatakan supaya kita mencari pasangan yang seimbang? Begitu pikirnya.

Maka Sang Ratu Boko meminta nasehat dari para pendeta yang sudah dipenuhi roh kudus, kemana dia harus mencari calon permaisuri. Maka para pendeta itu mengatakan: "Paduka Prabu Boko, sebaiknya Paduka mencari calon permaisuri ke tanah Pasundan, karena menurut penglihatan yang kami terima dari roh kudus, di sana banyak gadis-gadis yang cantik." Lalu Ratu Boko-pun mempersiapkan diri untuk berangkat ke tanah pasundan. Tidak lupa sebelum berangkat, Ratu Boko minta ditumpangi tangan para pendeta itu. Para pendeta itu lalu berdoa dan menumpangkan tangan mereka ke kepala Ratu Boko, mendoakan supaya Ratu Boko bisa mendapatkan permaisuri sesuai dengan petunjuk roh kudus.

Berangkatlah Sang Prabu Boko ke tanah pasundan seorang diri, dengan menyamar sebagai rakyat jelata. Walaupun menyamar sebagai rakyat jelata, namun samarannya itu tidak bisa menutupi kegantengannya, sehingga dimanapun Sang Prabu Boko singgah, banyak gadis-gadis cantik yang jatuh cinta padanya. Namun sebagai seorang yang taat pada nasehat para pendetanya, Sang Prabu menunggu petunjuk dari roh kudus.

Singkat kata, suatu hari, bertemulah Sang Prabu Boko dengan seorang wanita yang cantik jelita. Namanya Sumbi. Bergetarlah hati Sang Prabu Boko, dia lalu yakin bahwa itu petunjuk roh kudus. Lalu Boko menyatakan cintanya kepada Sumbi. Boko selalu memanggil Sumbi dengan julukan Dindaku sayang Sumbi...maka orang-orangpun memanggilnya Dayang Sumbi....

Boko (B): "Dindaku sayang Sumbi....maukah kau menikah denganku? Karena menurut petunjuk roh kudus, kau adalah pasangan sejatiku....menikahlah denganku"

Dayang Sumbi (DS): "Apa benar kamu cinta padaku kang Boko? Aku ini kan janda punya anak satu?"

B: "Aku tak peduli kamu janda, kamu adalah pasanganku yang sejati menurut roh kudus."

DS: "Baiklah Kang, tapi aku juga perlu tanya ke anakku Sangkuriang. Selain itu, aku perlu suatu tanda, kalau Kakang mampu membuatkan aku sebuah danau dan perahu dalam satu malam, maka berarti Kakanglah pasanganku yang sejati."

B: "Baiklah, malam ini aku akan kerjakan permintaamu Sayangku...."

Sementara itu, mendengar Ibunya akan diperistri oleh Prabu Boko, Sangkuriang panas hati. Karena sebenarnyalah, pada diri pemuda 18 tahun yang ganteng dan sakti ini, tumbuh getar-getar asmara kepada ibunya sendiri. Maka Sangkuriang berniat membunuh Boko malam itu.

Malam itu, ketika Boko hendak mulai pekerjaannya membuat danau dan perahu, Sangkuriang muncul dan menantang Boko untuk adu kedigdayaan. Singkat kata, hanya dalam waktu satu jam Sangkuriang KO dan lari meninggalkan arena pertandingan, dengan luka yang cukup parah di kepalanya. Di bekas luka itu sampai tidak ditumbuhi rambut, alias pitak. Bentuk pitaknya sangat lucu, kalau dilihat dari jauh mirip pita rambut. Karena pitaknya inilah Sangkuriang jadi minder karena jadi bahan ejekan gadis-gadis dan teman-temannya. Bahkan di dunia maya, di Facebook dia sering di-bully dengan julukan "Sang-Pita-kuriang". Inilah yang menjadikan hati Sangkuriang menyimpan akar pahit, dendam kepada Sumbi dan Boko.

Boko dan Sumbi akhirnya menikah di kerajaan Boko, di tanah Jawa dekat Sleman.

Sangkuriang yang menyimpan akar pahit dalam hatinya, seringkali melamun di tepi danau yang dibangun Boko, memandangi perahu yang ditambatkan di tepian danau itu. Karena sudah tak terbendung lagi sakit hatinya, ditendangnyalah perahu itu sampai terlempar jauh dan terbalik, lalu menjelma menjadi sebuah gunung. Setelah itu  Sangkuriang bunuh diri dengan cara menenggelamkan diri di danau itu. Sebelum mati, Sangkuriang sempat menulahi Boko dan Sumbi: "Boko dan Sumbi, jika kalian kawin, aku tulahi kalian, kalian akan punya anak perempuan yang cantik jelita mirip kau Sumbi...dan aku tulahi Boko...kau akan jatuh cinta kepada anak perempuanmu itu.."

Lalu Prabu Boko dan Dayang Sumbi mempunyai seorang anak perempuan yang cantik jelita. Mereka memberi nama anak itu Jonggrang. Mereka memanggilnya dengan nama "Roro", artinya cantik. Semakin hari, semakin dewasa, semakin cantik dan mirip dengan Dayang Sumbi. Menyadari kecantikannya, maka Roro Jonggrang terjun ke dunia mode dan menjadi model terkenal.... pengen lihat wajahnya si Roro??

Coba lihat di sini: www.youtube.com/watch?v=cNyl5afPifg

Suatu hari Dayang Sumbi menderita sakit, dan akhirnya meninggal dunia. Prabu Boko sangat sedih dan menderita..... Tetapi, dengan berjalannya waktu, dia melihat anaknya, Jonggrang, begitu mirip dengan almarhumah Dayang Sumbi. Maka tergetarlah hati Prabu Boko dengan getar-getar asmara (eros - bhs. Yunani). Menurut para pendeta dan theolog, eros ini adalah tingkatan kasih sayang yang terendah, karena mengandung nafsu, sehingga bisa mengabatkan dosa. Digenapilah tulah....eh...tulah apa nubuat ya?? Ya...itulah kata-kata yang diucapkan Sangkuriang sebelum mati.

Karena kecantikannya yang sangat terkenal, banyak pemuda yang tergila-gila pada Roro Jonggrang. Namun, hanya satu orang pemuda ganteng, sakti mandraguna dan tajir, yang mendapatkan hati Roro Jonggrang.  Namanya Bandung Bondowoso....

Mengetahui anaknya menjalin cinta dengan Bandung Bondowoso, hati Prabu Boko tak rela. Maka dipanggilnyalah si Bandung...

B: "Bandung...apa kamu benar-benar cinta sama Jonggrang?"

BB: "Benar Paduka, saya benar-benar mencintai Jonggrang, dan berniat menikahinya.."

B: "Baik, aku ijinkan kau menikahi Jonggrang, tetapi penuhi dulu syaratnya. Buatlah 1000 buah patung dengan ukuran, bentuk tubuh, dan wajah yang sama dengan Jonggrang. Dalam waktu semalam."

Bandung Bondowoso menyanggupinya, dan benar, sebelum pagi menyingsing, selesailah 1000 patung. Karena yang diminta Boko patung yang sama dengan Jonggrang, maka Bandung membuat patung telanjang dengan bentuk, ukuran, dan wajah yang amat mirip dengan Jonggrang.

Melihat patung-patung itu, mendidihlah hati Prabu Boko dan berteriak murka "Bandung, bagaimana kamu bisa tahu persis bentuk dan ukuran tubuh Jonggrang?? Sudah sejauh mana hubungan kalian???"

BB: "Ya...hehehe...begitulah Paduka....namanya juga anak muda jaman sekarang...hehehe..."

B: "Kurang ajaaaarrrr.....jadi kau....kuranggg ajaarrr....harusnya aku yang menikmati tubuh Roro Jonggrang.....kenapa kamu duluin.....hhheeerrrrrrrrrrrr....." (Muka Prabu Boko berubah menjadi menyeramkan)

BB: "Hah....Jonggrang kan anak kandung Paduka???..."

B: "Masa bodoh....sudah lama aku mengidam-idamkan tubuh Jonggrang.....kamu harus mati Bandung...." (Prabu Boko langsung menerjang Bandung Bondowoso)

Untuk menghindari pertumpahan darah, Bandung Bondowoso dengan kesaktiannya melesat terbang ke arah barat. Sampailah dia di sebuah gunung yang berbentuk perahu terbalik. Istirahatlah Bandung di lereng gunung itu... Sambil istirahat, Bandung kirim BBM ke Jonggrang: "Jonggrang, ternyata bokap kamu bernafsu sama kamu, aku mau dibunuhnya. Kalau kamu benar-benar cinta sama aku, susul aku. Aku sembunyi di tanah pasundan. Cari saja gunung yang bentuknya seperti perahu terbalik, aku sembunyi di lerengnya. Susul aku ya Sayangku, Cintaku...."

Membaca BBM dari Bandung, dengan marah Jonggrang menemui Prabu Boko...

J: "Papa!!...Papa keterlaluan....kenapa Papa mau bunuh Bandung??"

B: "Karena si Bandung sudah menikmati tubuhmu.....harusnya aku yang berhak menikmati tubuhmu Jonggrang...."

J: "Aku anak kandungmu Papa...." kata Jonggrang sambil lari terbirit-birit.

Akhirnya, Jonggrang dan Bandung bertemu di lereng gunung Tangkuban Perahu....

Singkat cerita, karena menyadari cinta mereka akan terhalang oleh Prabu Boko, mereka berdua memutuskan untuk bunuh diri bersama-sama. Mereka menceburkan diri di sumur yang ada di lereng gunung itu. Sumur itu akhirnya dinamai Sumur Bandung, dan desa di dekatnya, akhirnya menjadi sebuah kota yang disebut Bandung.

Mengetahui Jonggrang sudah mati, Prabu Boko sangat sedih dan patah hati. Dengan keahliannya membuat perahu, dia membangun perahu yang besar. Lalu Prabu Boko minggat pake perahu itu lewat Samudra Hindia, sampailah ke benua Afrika. Untuk melampiaskan dendam dan patah hatinya Prabu Boko lalu merekrut banyak pengikut di benua Afrika itu dan menamai gerombolannya itu BOKO HARAM...yang digunakan untuk melampiaskan nafsunya dengan menculik gadis-gadis....

-----------

2Tim. 4:4 "Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng."

----------

Tetapi di negeri dimana dongeng saja dipalsukan....apa lagi yang dipercaya???? hehehehe

Sumber gambar: Facebook

Purnomo's picture

Gara2 disebut Widdiy Sutiyem sama Tante Paku

sekarang ybs mengeluarkan ilmu terpendamnya untuk menghadapi Tante Paku.
Hebat !

widdiy's picture

Bukan begitu Om Pur...

Bukan begitu Om Pur...mana berani saya menghadapi Tante Paku yang tingkatannya sudah "Suhu". Saya cuma belajar dari Tante Paku dengan menirukan jurus-jurusnya Tante Paku....hehehe.

Gimana Tante Paku...boleh kan saya belajar menirukan jurus-jurus Panjenengan?

Tante Paku's picture

Boleh pake banget

Dunia tumpah ruah memang boleh dan bebas menumpahkan segala ide dan gagasan dengan cara meniru pun adalah kreatifitas yang layak diapresiasi. Selamat Widdy Anda telah memakai jurusku dengan asyik sekali. Saya juga mau menulis soal RORO JONGGRANG, tapi di fanspage ku saja, tentu lebih politis dan satire.

Salam.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

widdiy's picture

fanspage-nya Tante?

Klo boleh tahu fanspage-nya Tante Paku? Biar saya bisa gabung jadi salah satu dari fans-nya?

widdiy's picture

fanspage-nya Tante?

Klo boleh tahu fanspage-nya Tante Paku? Biar saya bisa gabung jadi salah satu dari fans-nya?

Tante Paku's picture

Di sini pak!

Silahkan bergabung dan NGAKAK bersama handai taulan yang lain di sini :

 https://www.facebook.com/pages/Catetan-MAZ-TONI-Aka-Tante-Paku/1402801009987423

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

Purnomo's picture

Pak Widdiy "Sutiyem" dapat undangan

masuk sebuah grup pesbuk gara2 saya me-link-kan blog ini.
Grup ruwet yang membuat Tante Paku makin pintar ber-inovatif-bablas.

widdiy's picture

hahahaha.....

Betul Om Pur...tadi saya sempat lihat sebentar....hahahaha.....koplaaaakkkkk.....

Purnomo's picture

Itulah suasana SABDA Space jaman dulu

sehingga situs ini dijuluki PASAR KLEWER.