Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

CARA MENGELOLA PENERIMAAN PERPULUHAN

henso's picture

Masalah utama yang sering muncul dalam masalah perpuluhan selain wajib tidaknya adalah masalah penggunaannya.

Kalu ditilik dari sejarahnya, perpuluhan itu diberikan oleh 11 suku kepada 1 suku.

Jadi setiap suku sekarang hanya mendapatkan 90% dari pendapatannya dan suku lewi mendapatkan 110% dari rata rata pendapatan suku lainnya.

Nah beda 20 % itu wajar saja karena memang suku lewi harus kasih perpuluhan juga, motong korban, dan ngurusin bait Allah.

Yang masalah adalah saat ini satu keluarga pendeta, menerima perpuluhan dari 100 keluarga. Ini yang bikin masalah. Karena jemaat masih thele thele, sementara pendetanya berfoya foya dalam kemewahan.

Usulku, kalo emang mau mewajibkan perpuluhan maka ada 2 kemungkinan pengelolaan :

1. Perpuluhan dikelola bendahara dan pendeta mendapat bagian secukupnya ( dalam bentuk gaji ) saja agar bisa hidup layak.

2. Kalo belum ada bendahara untuk mengelola perpuluhan, maka pendeta tahu diri untuk mengambil bagiannya saja dengan cara :

Jumlah total perpuluhan
-----------------------------  x 11 = penerimaan 1 keluarga pendeta.
Jumlah pembayar
 

Contoh :

Jumlah perpuluhan yang masuk  Rp. 25.000.000,-

Jumlah pemberi 50 0rang. Maka yang diambil gembala adalah sebesar :

(25 juta : 50) x 11 = Rp. 5.500.000,-

Ini kan gak terlalu timpang dengan penghasilan bersih jemaat yang tinggal Rp. 4,5 juta, setelah dipotong perpuluhan.

Sisa dari perpuluhan yang masuk digunakan untuk membantu orang miskin dan pendeta lain yang belum mampu.

Mungkin kalo begini pengelolaannya maka jemaat dengan rela hati akan memberi, atau minimal mengurangi cibiran jemaat.

Aries Yunarta's picture

@henso

Kayaknya anda kurang adil dalam membandingkan nih masa

11 suku => 1 suku : 100 keluarga => 1 keluarga

klo mo bandingkan suku ya dengan suku dong, klo bandingin keluarga ya dengan keluarga dong . Klo satuannya ngak sama mana bisa dibandingin.

 

Jesus Love Me and You

__________________

Jesus Love Me and You

henso's picture

@ Aries Y. : Emang susah kok...

Lah, namanya juga mencoba mengira ngira. Tapi secara rasio itu bener lo.

Dulu perbandingannya 11 suku : 1 suku.

maka cenglinya ya, kalo jaman sekarang itungannya menjadi :

11 Keluarga : 1 Keluarga.

Atau, caranya adalah :

semua perpuluhan dari semua orang kristen dibagi secara proporsional kepada semua pendeta kristen yang ada. Namun greja kan ada aturannya masing masing.

Jadi, enakan 11 keluarga : 1 keluarga kan?

Atau ente ada usul laen?

Ini kan cuma spekulasi dan usulan.

 

king heart's picture

@henso :

Saya merasa anda cukup cermat dalam hitung menghitung tapi kurang logis dalam memahaminya

Henso mengatakan :

Kalu ditilik dari sejarahnya, perpuluhan itu diberikan oleh 11 suku kepada 1 suku.

Jadi setiap suku sekarang hanya mendapatkan 90% dari pendapatannya dan suku lewi mendapatkan 110% dari rata rata pendapatan suku lainnya.

Nah beda 20 % itu wajar saja karena memang suku lewi harus kasih perpuluhan juga, motong korban, dan ngurusin bait Allah.

Kekurang-logisan itu terletak pada jumlah persepuluhan masing masing suku jelas tidak sama, bahkan bisa berbeda cukup signifikan. Satu suku bisa tinggal di daerah "kering" dan yang lain bisa di daerah " basah". Jadi akhirnya bisa saja suku lewi menerima jauh di bawah 90 % atau bahkan jauh di atasnya tergantung sekaya / semiskin apa suku yang akan dibandingkan, bukan ?

Buat saya yang ideal ya baik gembala maupun pekerja gereja yang lain digaji saja ( sudah ditetapkan sebelumnya), sehingga motivasi sebagai hamba Tuhan paling tidak, tidak berorientasi materi saja.

 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

henso's picture

@ King Heart : statistik lah...

Ya karena gak tahu seberapa gede masing masing suku kasih perpuluhan, maka aku usulkan agar dibuat rata rata. Yah pake statistik lah.

Tapi mestinya ya beda kemakmuran dalam 11 suku itu gak jauh banget kan? Seperti afrika dengan amerika misalnya.

Kalo gak dirata rata ya pantas banyak orang pengen jadi pendeta, cepet kaya. Yang kerja jemaat, yang kaya pendetanya. Tanpa potong pajak, sah, atas nama Tuhan lagi. Opo gak uenak tenan.

 

josh putra's picture

@henso : sedikit koreksi

henso saya ingin membetulan mengenai 12 suku

bukan yang 11 mendapatkan tanah warisan, yang 1 (lewi) tidak dapat.

yang betul YAKUB punya 12 anak. tapi YUSUF seolah mendapat 2 bagian melalui 2 anaknya yaitu efraim dan manasye.

jadi 12 suku termasuk efraim dan manasye mendapat tanah warisan, lewi tidak dapat.

mengenai cara menangani pembagian perpuluhan di gereja masing-masing sudah ada aturannya, pengelolaannya juga pasti sudah diatur sedemikian rupa

henso's picture

@ josh putra, memang efraim dan manasye ....

jadi 12 suku termasuk efraim dan manasye mendapat tanah warisan, lewi tidak dapat.

Emang efraim dan manasye mendapat warisan, tapi ada 1 suku yang "dibuang" Tuhan. Nanti aku cari lagi ya.

Mengenai cara menangani pembagian perpuluhan di gereja masing-masing sudah ada aturannya, pengelolaannya juga pasti sudah diatur sedemikian rupa.

Emang tiap gereja udah mengaturnya, tapi banyak komplain tentang penggunaannya. Nah aku coba usul penyelesaiannya dengan mengatur pembagian perpuluhan secara lebih proporsional.

Jadi, maksud sampeyan, gak usah diurusi tuh soal perpuluhan?

josh putra's picture

peduli perpuluhan

Emang efraim dan manasye mendapat warisan, tapi ada 1 suku yang "dibuang" Tuhan. Nanti aku cari lagi ya.

anda bisa liat di KAMUS ALKITAB karangan BROWNING, cari di SUKU-SUKU ISRAEL

Jadi, maksud sampeyan, gak usah diurusi tuh soal perpuluhan?

saya sangat peduli perpuluhan bahkan menganjurkan setiap orang memberi perpuluhan

M23's picture

@henso

Salam sejahtera,

Saudara Henso, mohon dipertimbangkan, dimana persepuluhan Abram/Abraham kepada Melkisedek, merupakan representasi dari persepuluhan bani Lewi (Ibr 7:9). Kiranya dapat membantu anda. Tuhan Yesus memberkati.

 

Tuhan aku percaya; tolonglah aku yang tidak percaya ini.

henso's picture

@ M23

Salam sejahtera juga.

Soal Ibrahim, perpuluhannya bukan merupakan kewajiban kan? Jadi gak bisa dijadikan pegangan untuk membela kewajiban perpuluhan.

Ibrahim memberi karena iklas, sadar bahwa barokah yang diterima keran Tuhan. Dan Kasihnya kepada Tuhan mendorongnya melakukan itu.

Jadi menurut aku tidak bisa dikategorikan sebagai perpuluhan seperti dalam Maleaki 3 : 10.

TQ.

 

Shaloom.

 

Luky_Gitaris's picture

Suku Benyaminkah?

Henso: Emang efraim dan manasye mendapat warisan, tapi ada 1 suku yang "dibuang" Tuhan. Nanti aku cari lagi ya.

Di hakim-hakim kalau gak salah Israel perang dengan suku benyamin yang memperkosa isteri perantau dari Yehuda. dicari coba!! kalau gak salah mereka dikalahkan dan musnah..

henso's picture

@ Luky, kayaknya bukan

Kalo di peta dalam Alkitab Reformation study bible sih Benyamin tetap dapat bagian.

Paulus juga dari bani benyamin kan?

Aku itu lagi lupa lupa inget, dulu diajarin bahwa ada satu suku yang gak keitung. Waktu dicari di Alkitab, kok cuma 11.

Mudah mudahan aku bisa temuin lagi. Itu pelajaran udah lama sih.

josh putra's picture

12 suku

salam kenal lucky_gitaris

anda bisa liat di KAMUS ALKITAB karangan BROWNING, cari di SUKU-SUKU ISRAEL

YAKUB atau Israel punya anak :

dari istri LEA

1. ruben

2. simeon

3. LEWI

4. yehuda

5. ishakhar

6. sebulon

dari istri rahel

7. yusuf (terbagi untuk 2 anaknya EFRAIM & MANASYE)

8. benyamin

dari zilpa

9. gad

10. asyer

dari bilha

11. dan

12. naftali

LEWI tidak memiliki tanah, tapi anggota suku ini di sebar di antara suku-suku lain. sedangkan jumlah 12 suku tetap terpelihara dengan memandang pada EFRAIM & MANASYE

henso's picture

@ all : suku Israel

Emang kalo dihitung yang dapat warisan itu ada 12 suku, cuma aku pernah dikasih tahu bahwa 1 suku gak tercatat dapat warisan tanah.

Ya udah, perbandingannya adalah 12 suku : 1 suku.

Intinya perpuluhan jangan diambil satu pendeta, terutama yang gereja besar dengan jemaat yang sudah banyak.

Menurut aku, pendeta  tidak pantas hidup kaya dan bermewah mewah, karena Tuhan Yesus justru datang dengan segala kesedrhanaan.

Paulus, Petrus dan rasul lain juga hidup secara wajar.

 

Aries Yunarta's picture

kenapa ngak boleh kaya??

Klo menurut saya sih seorang pendeta itu kaya bukan lah suatu masalah, klo bermewah-mewah itu baru masalah. Kan klo pendetanya kaya, jemaat yang berkekurangan kan bisa di bantu oleh pendetanya.

Jesus Love Me and You

__________________

Jesus Love Me and You

henso's picture

@ Aries Y, gak boleh karena ...

Menurut aku tidak pantas menjadi kaya karena sebenarnya dia tidak berproduksi.

Penerimaan yang didapatkan dari persembahan atau perpuluhan seharusnya membuatnya hidup wajar dan berkecukupan.

Kelebihan persembahan itu digunakan untuk kelayakan hidup jemaat.

Misalnya, jemaat yang gak bisa kuliah seharusnya dikuliahkan melalui uang persembahan dan anak pendeta ya kuliah sewajarnya.

Kasusnya adalah banyak pendeta yang tidak kuasa menanggung kekayaan.

Jemaat mati matian kerja dan dipaksa bayar perpuluhan, sementara keluarga pendeta hidup mewah, anak sekolah di luar negri, pake mobil mewah. Ini kan gak bener.

Aku ada kenal keluarga pendeta yang hidup baik baik dan sederhana. Emang rumahnya besar, tapi pola hidupnya sederhana. Semua anaknya sarjana, lulusan universitas lokal.

Ternyata dia mengambil perpuluhan hanya sebagian saja. Sekitar 40 %. Itupun dipake buat mendanai siswa teologi gak mampu.

Nah, pendeta model begini kan tidak menimbulkan syak bagi jemaat.

hai hai's picture

@Aries dan henso, Milik Pusaka

Janganlah ia mempunyai milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya; Tuhanlah milik pusakanya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya. ulangan 18:2

Banyak pendeta menyangka dirinya adalah Suku Lewi sehingga merasa berhak untuk MENAGIH perpuluhan dari jemaat. Namun mereka sama sekali tidak konsisten dengan pemahaman bahwa dirinya adalah suku Lewi. Sebab bila mereka paham, mereka pasti tidak mengagul-agulkan milik TUHAN sebagai miliknya. Suku Lewi tidak punya milik pusaka, sebab Tuhanlah milik pusakanya.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Aries Yunarta's picture

@henso & hai hai

 

@henso

Aku ada kenal keluarga pendeta yang hidup baik baik dan sederhana. Emang rumahnya besar, tapi pola hidupnya sederhana. Semua anaknya sarjana, lulusan universitas lokal.

nah inilah maksud saya dengan pendeta yang kaya tapi tidak bermewah-mewah.

Ternyata dia mengambil perpuluhan hanya sebagian saja. Sekitar 40 %. Itupun dipake buat mendanai siswa teologi gak mampu.

mo tidak diambil semuanya ato diambil semuanya pun ngak masalah asal dipergunakan dengan benar (bukan untuk bermewah-mewah / berfoya-foya).

Tapi saya mau tanya neh:

1. Sisa yang 60% dikemanain tuh?

2. Klo dia ambil 40% lalu disalurkan untuk mandanai siswa teologi yg ngak mampu, berarti pendeta itu dan keluarganya hidupnya dari mana?

 

@ hai hai

Menurut pengamatan saya, biasanya pendeta bukannya menagih perpuluhan, tetapi mengingatkan jemaat supaya tidak melupakan perpuluhan. Itu yang saya liat dan amati di gereja saya, ngak tau yang lain.

Saya juga ada pertanyaan neh, ngak konsistennya pendeta itu dimana ya?

 

Jesus Love Me and You

__________________

Jesus Love Me and You

henso's picture

@ hai hai, itulah...

Emang persoalan utamanya sebenarnya itu. Bukan apakah perpuluhan itu wajib atau bukan. Tetapi bagaimana menggunakan perpuluhan yang kadang kadang banyak banget itu.

Bagi aku, perpuluhan itu ya sudah wajib dan gak pernah dicabut kewajibannya. Tinggal para "pengaku" suku lewi itu yang mesti tanggung jawab. Pak Tong sering mengingatkan pendetanya untuk tidak menjadi rampok bagi milik Tuhan. Perpuluhan ya milik Yuhan. Digunakan untuk kemuliaan Tuhan, bukan kenikmatan diri.

Apalagi kita juga disebut sebagai "imamat rajani" ( 1 Pet 2 : 9 ), berarti kita boleh menggugat penggunaannya. Atau minimal mengingatkan pendeta untuk tidak menjadi garong berjubah pendeta.

Niru Blaise Paskal, kalo memang perpuluhan gak wajib, maka aku yang mewajibkan tidak melanggar apapun, bahkan melampauinya.

Tetapi jika ternyata wajib tapi dibatalkan kewajibannya, maka tanggung jawabnya jauh lebih besar abgi yang membatalkan.

henso's picture

@ Aries Y

mo tidak diambil semuanya ato diambil semuanya pun ngak masalah asal dipergunakan dengan benar (bukan untuk bermewah-mewah / berfoya-foya).

Tapi saya mau tanya neh:

1. Sisa yang 60% dikemanain tuh?

2. Klo dia ambil 40% lalu disalurkan untuk mandanai siswa teologi yg ngak mampu, berarti pendeta itu dan keluarganya hidupnya dari mana?

 Yang 60 % dikelola bendahara untuk keperluan ibadah, perbaikan gedung, PI, bayar pengerja, bantu orang miskin, dll. Kalo kurang baru minta lagi dari jemaat.

yang 40 % digunakan untuk membiayai hidup keluarga dan membantu mahasiswa miskin.

Intinya secukupnya saja. Punya mobil tapi pilih pregio, elf, panter  biar bisa njemput jemaat ke desa desa. Anak anaknya pake motor.

Jadi mereka membatasi diri tidak menjadi kaya.

Menurut pengamatan saya, biasanya pendeta bukannya menagih perpuluhan, tetapi mengingatkan jemaat supaya tidak melupakan perpuluhan. Itu yang saya liat dan amati di gereja saya, ngak tau yang lain.

Wah digreja greja tertentu beberapa pendeta berteriak "terkutuklah yang tidak membayar perpuluhan",

Mungkin bahasa gaulnya : mampus lo, kere lo. 

Jemaat itu sebenarnya gak pernah lupa dengan perpuluhan kok. Wong kotaknya gede banget.

Aries Yunarta's picture

@ henso, sori tanya lagi

Yang 60 % dikelola bendahara untuk keperluan ibadah, perbaikan gedung, PI, bayar pengerja, bantu orang miskin, dll. Kalo kurang baru minta lagi dari jemaat.

Klo perpuluhan diperuntukan untuk keperluan ibadah dan perbaikan gedung,  berarti uang kolektenya buat apaan?

Di gereja saya untuk keperluan ibadah dan perbaikan gereja itu mengunakan uang kolekte. Klo untuk PI, pengerja dan orang miskin, itu hak dari pendeta untuk memberikannya dari uang persepuluhan yang didapatnya.

Jesus Love Me and You

__________________

Jesus Love Me and You

henso's picture

@ Aries Y, sori, gak teu...

Wah, detailnya aku gak tau. nanti aku coba cari tahu detailnya.

hai hai's picture

Aries, Melihat Orang Merampok Milik Tuhan

Aries Yunarta, Banyak orang dari gereja Karismatik yang menyangka, TUGAS mereka adalah memberi perpuluhan dan persembahan. Kalaupun uang itu lalu digunakan untuk membiayai rumah bordir, itu urusan pendetanya karena dia lebih memahami ajaran Alkitab.

Semoga orang-orang demikian konsisten dengan KEYAKINANNYA. Tugas mereka adalah membayar PAJAK. Soal uang pajak itu mau dikorupsi, terserah orang pajaknya, karena mereka lebih tahu hukum.

Saudara Aries, Perpuluhan adalah milik Tuhan. Walaupun perpuluhan bangsa Israel dikumpulkan oleh suku Lewi dan namun perpuluhan bukan MILIK suku Lewi. Itu sebabnya tertulis:

Janganlah ia mempunyai milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya; Tuhanlah milik pusakanya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya. ulangan 18:2

Apabila anda tahu uang perpuluhan dan persembahan digunakan semena-mena, namun membiarkannya, itu berarti anda membiarkan perampok MERAMPOK milik Tuhan.

Di gereja kami, GKI, semua uang persembahan adalah milik Tuhan, milik GKI. Para Majelislah yang mengelola penggunaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada Jemaat. Pendeta dan keluarganya mendapat tunjangan untuk menjalani hidup mereka. Ketika memasuki pensiun, Pdt. akan dibekali untuk menjalani hidup sebagai orang biasa. Sekali diangkat menjadi Pdt. GKI dan setia pada janji pengangkatan, maka dia tidak akan hidup kekurangan.   

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Aries Yunarta's picture

@ hai hai

Aries Yunarta, Banyak orang dari gereja Karismatik yang menyangka, TUGAS mereka adalah memberi perpuluhan dan persembahan. Kalaupun uang itu lalu digunakan untuk membiayai rumah bordir, itu urusan pendetanya karena dia lebih memahami ajaran Alkitab.

mungkinkah ada jemaat yang begitu goblok, sampe2 pendeta yang seperti itu tetap diikutin? saya rasa ngak (minimal saya ngak akan berjemaat di tempat pendeta itu).

Mungkin anda melihat komen saya di blog sebelah ya?

maksud saya dengan

urusan mereka mau mempergunakan untuk apa itu urusan mereka dengan Tuhan. Toh mereka pastinya lebih tau Firman Tuhan daripada saya.

adalah tugas saya memberi perpuluhan sesuai dgn Fiman Tuhan, dan tugas pendeta untuk mengelolanya.

Dan seperti komen saya diawal, klo saya tau pendeta itu mengelolanya dengan tidak benar, maka saya pastinya tidak akan berjemaat disana.

Setiap gereja pasti punya kebijaksanaan masing-masing, dan pastinya semuanya baik menurut pandangan mereka dan sesuai dengan pertimbangan mereka masing-masing.

Tapi hati-hati loh ada jg majelis yang menyalah gunakan uang perpuluhan (korupsi).

Jesus Love Me and You

__________________

Jesus Love Me and You

hai hai's picture

@ Aries, Itu SOP Keuangan Gereja

Uang sangat berbahaya, itu sebabnya harus ada standar prosedur operasi  yang baik untuk mengelolanya. Dulu saya pernah membantu seorang Majelis sebuah gereja di Taman Aires untuk menyusun SOP gereja itu. Saya menyusunnya persis seperti SOP sebuah perusahaan.

Ada bukti pengeluaran dan penerimaan kas yang harus diotorisasi oleh yang berwenang. SEmua uang yang diterima, harus disetor ke bank, tidak boleh langsung digunakan.

Uang kas kecil harus di simpan di gereja, tidak boleh dibawa pulang oleh majelis pemegang kas kecil. Semua pengeluaran uang harus ada supporting dokumennya. Secara periodik diadakan opname kas kecil dan ada berita acaranya.

Setiap bulan ada laporan keuangannya. Semua aktiva gereja tercatat dan disusutkan.

Bahkan, saat itu saya juga membuat prosedur menyusun anggaran. Misalnya, bagaimana menghitung biaya acara perayaan Natal.  Dengan mengisi form-form anggaran, maka panitia bisa menghitung biaya dengan tepat, tanpa harus mengganggarkan biaya tak terduga.

Saya tidak tahu, sejauh mana Sistem yang saya susun itu dijalankan. Namun saya yakin, sistem itu bisa dijalankan dengan mudah oleh setiap gereja. Saya pernah menawarkan sistem itu ke gereja saya namun majelis menganggap gereja kami terlalu kecil dan jumlah uang yang dikelolanya terlalu sedikit sehingga tidak memerlukannya.

 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

henso's picture

@ Aries,

Mungkinkah ada jemaat yang begitu goblok, sampe2 pendeta yang seperti itu tetap diikutin? saya rasa ngak (minimal saya ngak akan berjemaat di tempat pendeta itu).

Seorang teman saya ngotot gak mau ke gereja karena dia tahu persis bahwa temennya yang dealer berlian di daerah surabaya selalu mencari istri seorang pendeta di surabaya, kalo ada barang dagangan baru.

Pendeta itu juga bebas beli volvo, mersi, BMW dll, dengan alasan itu hak dia. Menurut aku, mungkinkah ada jemaat yang pinter ditempat seperti itu?

Aries Yunarta's picture

Kembali ke motivasi sang pendetanya

Itu semua kembali ke motivasi tuh Pendeta membeli barang2 itu. Klo untuk nampang and mewah-mewahan, pasti suatu saat akan kena sentilan (atau mungkin gamparan) Tuhan.

Pendetanya punya BMW ya wajar lah, klo jemaatnya ud punya jet pribadi. hehehehehe.

Jesus Love Me and You

__________________

Jesus Love Me and You

henso's picture

@ Aries

Soal Motivasi menurut aku sangat sulit dibicarakan.

Tapi bisa dinilai dari caranya membelanjakan uang hasil perpuluhan yang diterima.

Menurut aku sih gak pantes pendeta hidup mewah.

Orang biasa saja sebaiknya hidup sewajarnya apalgi pendeta.

Tapi persoalnnya ya itu, seberapa wajar?

Ya udahlah soal pendeta biar diurus sama pendeta saja.

Tinggal kita mau kasih ke gereja mana yang jujur dalam mengelola perpuluhan.

Aries Yunarta's picture

@henso

henso : 

Ya udahlah soal pendeta biar diurus sama pendeta saja.

Tinggal kita mau kasih ke gereja mana yang jujur dalam mengelola perpuluhan.

Aries : 

setuju banget

Jesus Love Me and You

__________________

Jesus Love Me and You

Huanan's picture

@Henso

Pak Henso saya mau tanya: 1.Apakah orang yg tdk membayar perpuluhan itu dosa ?.  2. Apakah perpuluhan tsb dikenakan pajak oleh pemerintah ? 

GBU

__________________

Huanan

josh putra's picture

@all

saya percaya semua berusaha memberikan argumen yang baik

tapi saya rasa pembicaraan ini telah keluar jalurnya.l

 

henso's picture

@ huanan

Menurut aku :

1. Orang yang tidak membayar perpuluhan tergantung kepada motivasinya.   - Umpamanya dia sudah membayar persembahan cukup banyak dan dia tidak membayar perpuluhan karena diajarkan selama ini bahwa perpuluhan sudah gak ada, maka menurut aku itu bukan dosa. Toh dia sudah banyak memberi bagi Tuhan. Dia hanya belum mengerti saja.

- Kalo tidak membayar karena memang belum mampu, tentunya tidak bisa disalahkan.

- Nah kalo memang dia sadar bahwa ada bagian Tuhan dalam berkat yang diterima, namun dia tidak mau memberi karena pelit, maka itu mengindikasikan pertumbuhan iman yang belum matang.

Soal dosa, semua sudah ditanggung oleh Tuhan Yesus.

Bagi aku, membayar perpuluhan hanya merupakan salah satu tanda orang sudah diselamatkan. Bukan sarana mendapatkan keselamatan.

Soal dosa, semua orang pasti tetap berdosa. Tetapi kasih karunia Tuhan membuat kita tidak harus binasa karena dosa kita.

2. Sepertinya perpuluhan dikenakan pajak karena pendetaq sekarang wajib punya NPWP. Lalu bagi pemberipun seharusnya memberi perpuluhan dari penghasilan sebelum kena pajak. Jangan dipotong pajak dulu. Tapi yang aku tahu tiap greja punya policy masing masing.

Kalo aku lagi mampu, aku kasih dari gross income. Jadi kalo gaji 20 juta ya 2 juta perpuluhannya.

Tapi kalo pas gak ada kerjaan, dan penghasilan cuma 5 juta, sementara buat makan masih kurang, maka aku sering menunda perpuluhan. Nanti kalo udah dapat berkat lagi yang cukup, aku gantiin yang belum dibayar. Tapi jujur aja sih, aku masih kurang banyak.

Tapi aku masih percaya bahwa Allah mengempuni ketidak mampuanku itu.

prayer's picture

Perpuluhan wajib?