Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Catatan Kecil Lomba Menulis SABDASpace

Purnawan Kristanto's picture

Sebagai penyelenggara lomba saya terkesima dan tidak menyangka atas antusiasme peserta lomba. Dalam kurun waktu 31 hari, ada 35 tulisan yang diikutertakan dalam lomba. Rata-rata dalam satu hari ada 1,1 tulisan yang diposting. Namun jika dilihat dari peserta yang ikut lomba, angkanya cukup memprihatinkan. Dari 1508 user, hanya ada 18 user yang terlibat, atau sebanyak 0,01 persennya saja. Dengan kata lain, di antara seratus user hanya ada satu orang yang ikut lomba. Ada beberapa variabel yang mungkin menjadi penyebabnya:
a. Tema lomba yang kurang menarik
b. Hadiah yang kurang menarik
c. Promosi kurang gencar, atau
d. Tingkat partisipasi user yang rendah.
Jumlah user yang tercatat memang patut disikapi secara kritis. Angka tersebut tidak mencerminkan jumlah orang yang sebenarnya, sebab bisa jadi ada satu orang yang punya lebih dari saru account user di Sabda. Selain itu, perlu diingat juga perilaku gampangan dalam membuat account user. Kemudahan dalam membuat account baru membuat pengguna internet cenderung bertanggungjawab. Mereka membuat account, tetapi tidak pernah aktif menggunakannnya.
Pada situs-situs yang berorientasi komersial, jumlah user yang terdaftar merupakan salah satu daya tarik untuk mengundang pemasang iklan. Akan tetapi filosofi pelayanan situs Sabdaspace tidak berorientasi komersial. Inilah yang ditegaskan ibu Yulia, selaku pimpinan Sabda. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika pengelola Sabdaspace mengadakan "aksi bersih-bersih". User yang sudah lama tidur di SS sebaiknya dibangunkan. Tapi kalau mereka tidak mau dibangunkan, lebih baik mereka disuruh tidur di tempat lain saja.
Kembali ke soal lomba. Dari sisi sisi tulisan, ada berbagai macam tema yang diikutsertakan. Ada yang isinya biasa-biasa saja, tapi ada pula kisah memuat kisah yang menggetarkan. Yuri melihat bahwa ada beberapa peserta yang tidak memahami ketentuan lomba sehingga tulisan yang diikutsertakan tidak memenuhi kriteria lomba. Baik secara teknis penulisan maupun substansinya.
Kekuatan cerita inspiratif adalah sikap teladan yang dapat ditiru oleh orang lain. Tanpa perlu dikhotbahi secara eksplisit, pembaca dapat menarik pelajaran moral dari dalam kisah kehidupan tersebut. Yesus menggunakan teknik ini dalam pengajaran-Nya. Dia mengemas pelajaran dalam sebuah kisah perumpamaan. Selanjutnya para pendengar diundang untuk merenungkan dan menyimpulkannya sendiri. Ada beberapa tulisan yang masih terkena sindrom guru. Merasa bahwa pembaca tidak dapat menarik pelajaran moral dari kisah itu, maka mereka tergoda untuk mengkhotbahi hikmah apa yang seharusnya dipetik dari kisah tersebut. Hal ini justru kontraproduktif karena telah merampas kemerdekaan pembaca untuk mengunyah, merasakan dan menelan kisah tersebut.
Dillihat dari teknik penulisannya, hampir separo peserta lomba kurang tepat dalam memilih format tulisan. Tulisan inspiratif adalah gabungan antara penulisan feature dengan penulisan fiksi. Peristiwa dan tokoh-tokoh dalam tulisan itu bersifat faktual (benar-benar terjadi), tapi dituturkan dalam gaya berkisah. Ada peserta yang menggunakan gaya jurnalistik dalam melaporkan situasi tertentu. Semua fakta dimasukkan ke dalamnya, sehingga tulisan tersebut kehilangan fokus. Pembaca kesulitan memahami ide utama yang hendak disampaikan oleh penulis. Ada peserta yang menggunakan format karya ilmiah. Ini juga tidak tepat karena membuat pembaca mengerutkan kening. Padahal prinsip tulisan inspiratif adalah easy reading. Ia dapat dibaca sambil mengunyah pisang goreng, menyeruput teh panas, diiringi alunan musik lembut dan sesekali menyapa orang yang berlalu di depannya.
Ada beberapa tulisan yang bagus, tapi terpaksa didiskualifikasikan karena tidak memenuhi ketentuan lomba. Di luar semua itu, lomba ini telah mendorong user di SS untuk membuat tulisan yang bermakna bagi orang lain. Sungguh sayang, jika tulisan-tulisan nasibnya hanya terkubur di antara arsip-arsip tulisan yang lain. Mungkin perlu dipikirkan untuk menerbitkan dalam bentuk buku antologi. Biayanya dari mana? Hasil bantingan dari penyumbang tulisan.
Terakhir, berikut catatan kecil dari Yuri tentang alasan pemilihan dua komentator terbaik:

1. Samuel T mengomentari tulisan Anak Patirsa berjudul Kisah Seorang Ibu.
Komentar berjudul “Kurang Point of View” dikirim 10 Juli 2008
Isi hendak mengkritik, tetapi tetap menjaga perasaan orang yang dikritik. Akibatnya si penulis blog menerima kritik dan memberi sinyal prositif terhadap kritik Samuel T. tulisan ringkas tidak bertele, jadi para pembaca blog tidak kelelahan setelah membaca blog si Anakpatirsa. Karena tidak panjang, komentar tidak berpotensi menjadi pesaing blog yang dikomentari.

2 Ari_Thok mengomentari tulisan erick berjudul Ibu Ati dan Kuponnya.
Komentar berjudul Digampar Tukang Sampah dikirim 1 Juli 2008
Judul komentar menarik. Saat membaca isinya, human interest menunjukkan kasih nyata walau pernah mengalami perlakuan buruk, membuat pembaca terinspirasi. Komentar singkat, padat, dan langsung mengenai sasaran, yaitu kasih dalam tindakan. Komentar memperkuat blog si erick.

Pada kesempatan ini, selaku penyelenggara lomba, saya mengucapkan terimakasih kepada semua peserta lomba, pemberi komentar, dan pengunjung yang membaca tulisan peserta lomba. Terimakasih dan penghargaan juga ditujukan kepada pengelola Sabdaspace yang memberi kesempatan dan fasilitas terselenggaranya lomba ini. Selamat kepada enam pemenang. Selanjutya, saya memohon kritikan dari pengunjung perihal penyelenggaraan lomba. Silakan berikan kritikan sepedas-pedasnya dalam komentar (mumpung harga cabe di atas 40 ribu).

NB: Mohon petunjuk juga tentang usulan tema lomba, jika nanti akan diselenggarakan.

Salam hangat, jabat erat

Purnawan Kristanto

__________________

------------

Communicating good news in good ways

Viesnu's picture

mo ngeritik juri

Mana brani aku ngeritik juri..wong aku juga ga menang, kan artinya aku yang harus masih banyak belajar nulis... trima kasih ya mas wawan buat masukannya.. semoga aku yang ga gemar menulis jadi sregep nulis... gimana ya mas wawan..kadang2 di otak tuh dah banyak cerita tapi kok pas mo ditulis..ndadak ilang semua ya...kan kadang ga mungkin cerita dikepala langsung dikeluarin dalam bentuk tulisan.. kendala yang lain,di kepala dah ada jalan ceritanya nah pas di tulis,eh kok malah kehilangan alur cerita, karena dah di edat edit.. Mohon diajari ya... Trima kasih sebelumnya.. Trima kasih juga sesudahnya.. Trima kasih juga di tengah2nya..

Lovepeace..uenak..

__________________

Lovepeace..uenak..

Purnawan Kristanto's picture

@Viesnu:Pake Teknik Bebas

Dear viesnu,
Cobalah menggunakan teknik menulis bebas, teknik menulis kilatan atau teknik brainstorming.  Nggak usah mikir struktur tulisan dulu. Pokoknya apa yang ada di kepala dikeluarkan dulu. Kalau pakai tulisan belum bisa, ambil alat perekam suara, curhat saja pada alat perekam itu, kemudian baru ditranskrip.
 
 
 

Saya ada di sini dan di sini

__________________

------------

Communicating good news in good ways

peterkambey's picture

Saya bukan penulis yang baik..

hallo juri.. ada beberapa tulisan saya yang dikomentari juri kenapa sayang tidak diikutsertakan dalam lomba.. :-) saya hanya heran aja tulisan saya kurang 'bagus' (dalam pandangan saya).. masih butuh 'guidance' aja gimana nulis yang bagus... anyhow, ide lomba ini bagus bangetttt... sayang saya kurang PD untuk ikut serta soalnya terlalu banyak yang jago2 nulis di SS... :-) masih dibuat lagi lombanya?
Purnawan Kristanto's picture

@Peterkambey: Bingung

Dear Peterkambey,
Saya belum bisa memahami kalimat ini: "Ada beberapa tulisan saya yang dikomentari juri kenapa sayang tidak diikutsertakan dalam lomba.." Coba tulis ulang menggunakan pola S-P-O-K [Subjek-Predikat-Objek-Keterangan].
 
 

Saya ada di sini dan di sini

__________________

------------

Communicating good news in good ways

Rusdy's picture

Pengguna Aktif

Bung Wawan, dari 1508 pengguna yang terdaftar, ada berapa yang aktif (login lebih dari sekali seminggu), di beberapa bulan terakhir ini? Kalo boleh asal tebak, saya bilang tidak lebih dari 100 pengguna. Ditambah lagi, yang berkomentar di artikel-artikel tersebut juga cukup banyak. Jadi, menurut saya, angka partisipasi tidak begitu buruk. Apalagi dari beberapa pengguna aktif belum tentu yang merasa nyaman dilombakan, mungkin karena begitu berbakatnya, nanti takut dikira pamer :P
Purnawan Kristanto's picture

@Rusdy:Anda Benar!


Bung Rusdy,
Saya pun berpikir sama, yang aktif sebagai pengguna pasti jauh di bawah itu. Masalahnya, saya nggak bisa mendapatkan angka jumlah pengguna aktif secara pasti. Jadi angka patokannya adalah jumlah member yang terdaftar. Itu sebabnya, saya usul buat member yang pasif itu digusur saja. Misalnya, yang login terakhirnya 6 bulan yang lalu, dikirimi pesan lewat email untuk rekonfirmasi. Kalau nggak ada respon ya dihapus saja. Toh jumlah member tidak begitu berpengaruh di sini, soalnya SS tidak profit oriented.

Anda mungkin betul. Istilah "Lomba" masih dipersepsikan terlalu tinggi. Akibatnya, banyak orang jadi tidak punya "nyali" untuk ikut. Atau bisa juga dalam rangka Jaim. Mungkin lebih baik kalau dibuat even bulanan. Jadi setiap bulan ada tema-tema khusus. Misalnya, bulan Oktober ada tema "Kebangsaan dan Kebahasaan". Pengguna didorong menulis tentang tema itu dan disediakan "bonus" bagi tulisan terbaik.

Saya ada di sini dan di sini

__________________

------------

Communicating good news in good ways

anakpatirsa's picture

Mumpung Cabe Mahal

Saya kutip bagian pengantar pengumuman lomba ini:
Bencana alam dan bencana akibat ulah manusia bertubi-tubi menghantam bangsa Indonesia. Situasi perekonomian pun juga belum kunjung membaik, bahkan justru semakin sulit dengan adanya kenaikan BBM. Masyarakat semakin garang terhadap sesamanya. Tapi di balik itu, tentu masih ada butir-butir air bening di balik kegersangan ini. Masih ada orang yang tegar dan tak mengeluh di dalam deraan kehidupan. Masih ada orang yang mau peduli dan mengulurkan tangan pada sesamanya. Masih ada orang yang kreatif dalam menyiasati keterbatasan. Jika Anda menemukan kisah-kisah kehidupan yang inspiratif, ikutkanlah dalam lomba penulisan di SABDA Space. Lomba ini digagas dan diselenggarakan oleh salah satu user SABDA Space, Purnawan Kristanto.
Saat membaca pengantar ini, saya menangkap maksudnya adalah saya harus mencari sebuah cerita nyata tentang seorang yang tegar dan tidak mengeluh dalam deraan kehidupan, serta masih peduli sama orang lain. Saya tidak memilikinya, dan tidak tahu ada orang yang seperti ini, saya hanya ingat, dari semua blog saya, belum ada cerita tentang ibu. Dari pengantar lomba itu saya merasa cerita tentang ibu saya, tidak masuk kriteria di atas. Padahal dalam cerita itu ibu bukan seorang yang tidak mengeluh, dan cerita itu tidak ada hubungannya situasi perekonomian. Tetapi saya tidak peduli. Cerita itu tetap saya ikutkan lomba. Lalu tentang harga cabe, berhubung harganya sedang pedas-pedasnya, maka kritik saya adalah:
  1. Apa yang ditulis di pengantar di atas telah membatasi orang untuk ikut lomba. Kalau harus kisah nyata, setuju. Tetapi kesan yang saya tangkap, cerita itu harus cerita pengalaman luar biasa yang "wah".
  2. Kalimat "Masih ada orang yang kreatif dalam menyiasati keterbatasan." Sepertinya membuat ada peserta yang salah tangkap, mengira cerita yang harus dibuat berupa sebuah solusi atau tips menyiasati keterbatasan.
  3. Dari sisi teknis, ada kemungkinan peserta tanpa sengaja membuat blognya ikut kategori "Lomba Menulis SABDA Space". Sebenarnya beberapa blog itu tidak dimaksudkan untuk lomba, hanya kebetulan masuk kesana. Itulah sebabnya ada tema tulisan yang sama sekali melenceng. Sekali lagi ini dari sisi teknis. Hanya mengingatkan, kalau ada lomba lagi, penyelengggara mengingatkan penyedia fasilitas untuk memperhitungkan kemungkinan posting yang salah masuk.
Purnawan Kristanto's picture

Standar Tinggi

 Dear Anakpatirsa,
Terimakasih untuk masukkannya. Tema lomba sengaja dibuat untuk membatasi supaya tulisan tidak meluber kemana-mana. Tentang kriteria lomba: Kalau kita menginginkan hasil yang terbaik, maka kita harus menetapkan standar yang tinggi. Tapi kalau standar terlalu tinggi, memang membuat banyak orang gamang. Apakah standar yang saya tetapkan terlalu tinggi? Entahlah, yang jelas saya malah sengaja justru memilih tema yang sederhana untuk lomba yang pertama ini. Mula-mula saya saya ingin membuat lomba menulis artikel dengan tema "KEMERDEKAAN DAN PERAN GEREJA". Namun saya merasa tema ini terlalu berat. Maka saya pilih tema yang ringan-ringan.
Sebenarnya membuat tulisan inspiratif itu mudah saja kok. Yang dibutuhkan adalah kepekaan rasa, mata yang tajam dan telinga yang terbuka untuk mendengar. Perhatikan kalimat kunci dalam pengantar tersebut: "Masih ada butir-butir air bening di balik kegersangan." Jika kita tidak peka, maka yang kita saksikan adalah kegersangan. Tapi jika mau lebih peka, maka di antara padang gersang itu masih ada titik-titik embun air yang menyegarkan.
Lomba ini tidak mencari tulisan yang "spektakuler", misalnya sakit kanker sembuh secara ajaib atau utang ratusan juta dilunasi dalam sekejap. yang dikehendaki justru peristiwa-peristiwa sederhana dimana orang-orang menjalani kehidupan ini dengan tabah, tekun dan tekad.
Soal kalimat "Masih ada orang yang kreatif dalam menyiasati keterbatasan", memang dapat membuat salah-persepsi. Yang dimaksudkan di sini bukan membuat artikel tentang tips-tips dalam menyiasati keterbatasan, melainkan kisah tentang seseorang yang kreatid dalam keterbatasan. Contohnya, seorang pemuda di Jogja membuat franchise Telakrezz dari singkong. Kesuksesannya ini lalu ditunggangi oleh Sutrisno Bachir.
 
BTW, terimakasih untuk kiriman cabenya. Saya tergetar dengan dengan cerita Ibu yang Anda buat.
 
 

Saya ada di sini dan di sini

__________________

------------

Communicating good news in good ways

Purnomo's picture

@Pak Wawan - Penggusuran blogger tidur

Setelah sekian hari menunda-nunda, akhirnya saya memutuskan mengungkapkan kebingungan saya.

Pertama, saya mohon tidak ada prasangka bahwa saya sebagai orang yang tidak menang sedang menyampaikan ketidakpuasan saya terhadap juri (Ini kebalikannya dengan Pak Viesnu).

Kedua, yang dimaksud oleh AP adanya orang yang salah persepsi sehingga membuat artikel berisi tip-tip, itu hanya 1 orang, yaitu saya. Untuk itu saya mohon maaf atas kebodohan saya ini.

Ketiga, ungkapan hati Pak Wawan di bawah ini membingungkan saya.

 

Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika pengelola Sabdaspace mengadakan "aksi bersih-bersih". User yang sudah lama tidur di SS sebaiknya dibangunkan. Tapi kalau mereka tidak mau dibangunkan, lebih baik mereka disuruh tidur di tempat lain saja.

 

Masalahnya, saya nggak bisa mendapatkan angka jumlah pengguna aktif secara pasti. Jadi angka patokannya adalah jumlah member yang terdaftar. Itu sebabnya, saya usul buat member yang pasif itu digusur saja. Misalnya, yang login terakhirnya 6 bulan yang lalu, dikirimi pesan lewat email untuk rekonfirmasi. Kalau nggak ada respon ya dihapus saja. Toh jumlah member tidak begitu berpengaruh di sini, soalnya SS tidak profit oriented.

Saya tidak tahu di mana pentingnya data itu dalam penyelenggaraan lomba ini.

Dalam dunia nyata sudah banyak terjadi penggusuran, Pak Wawan. Mengapa sekarang di dunia maya ada rancangan untuk penggusuran pula? Saya bisa merasakan ada nada kepahitan dalam tulisan itu. Saya juga bisa merasakan ada rasa ngeri para blogger membaca usulan itu. Hanya 3 orang blogger yang memberi respon dengan kalimat yang berhati-hati. Di manakah para komentator yang galak-galak dan selalu bergegas memberi komen? Mereka tidak masuk ke sini karena menghormati Pak Wawan. Ini asumsi saya yang bisa saja salah.

Setelah saya mengambil "member card" di SS ini, saya tidak segera menulis di sini, baik blog maupun komen. Tetapi saya rajin berkunjung tanpa login, menikmati cerita-cerita di sini. Juga tawuran yang terjadi sampai "berdarah-darah". Tidak ada penggusuran yang terjadi. Maksud saya, para penggembira yang punya hobi gebuk-gebukan itu digusur. Sekarang, mereka yang telah mendaftar dan baru melihat-lihat untuk menimba ilmu bagaimana menulis dengan baik harus menghadapi kemungkinan dicabutnya member card mereka.

Jika memang dirasa penting rancangan penggusuran ini, bukanlah lebih baik bila Pak Wawan tulis melalui personel message kepada Admin.

Salam hormat saya.

Purnawan Kristanto's picture

Dear pak Purnomo, Berikut

Dear pak Purnomo,
Berikut tanggapan saya:

"Saya tidak tahu di mana pentingnya data itu dalam penyelenggaraan lomba ini"


wawan: Ini tidak ada kaitannya dengan penyelenggaraan lomba. Saya cuma tergelitik saja dengan jumlah user yang ditampilkan di kuping sebelah kanan situs ini. Pasti pencantuman angka itu ada maksudnya. Kalau nggak, ngapain dipasang di situ. Nah, berkaitan dengan hal tersebut, saya hanya mengingatkan supaya kita kritis dalam memaknai angka angka tersebut. Seperti yang diduga oleh Rusdy, jumlah pengguna yang aktif tentu jauh lebih sedikit dari itu. Kalau digambarkan sebagai piramid, mungkin pengguna aktif ada di puncak sementara pengguna pasif jumlahnya jaug lebih banyak ada di bawah.


"Mengapa sekarang di dunia maya ada rancangan untuk penggusuran pula? Saya bisa merasakan ada nada kepahitan dalam tulisan itu. Saya juga bisa merasakan ada rasa ngeri para blogger membaca usulan itu."

Wawan: Ini baru sebatas usulan saya saja, karena otoritas ada di tangan pengelola. jadi belum ada keputusan tentang penggusuran. Kalau diterima alhamdulillah, kalau ditolak juga 'puji Tuhan.' Tidak ada kepahitan sama sekali dalam diri saya. Kalau saya mengusulkan, ini karena saya cinta pada SS. Kalau saya nggak cinta, maka saya akan cuek saja, sambil berkata dalam hati,"Ngapain susah-susah. Kerabat juga bukan, teman juga bukan."


"Hanya 3 orang blogger yang memberi respon dengan kalimat yang berhati-hati. Di manakah para komentator yang galak-galak dan selalu bergegas memberi komen? Mereka tidak masuk ke sini karena menghormati Pak Wawan."

Wawan: Saya jadi Ge eR.


"Setelah saya mengambil "member card" di SS ini, saya tidak segera menulis di sini, baik blog maupun komen. Tetapi saya rajin berkunjung tanpa login, menikmati cerita-cerita di sini. Juga tawuran yang terjadi sampai "berdarah-darah". Tidak ada penggusuran yang terjadi. Maksud saya, para penggembira yang punya hobi gebuk-gebukan itu digusur. Sekarang, mereka yang telah mendaftar dan baru melihat-lihat untuk menimba ilmu bagaimana menulis dengan baik harus menghadapi kemungkinan dicabutnya member card mereka."

Wawan: Mohon dipahami, yang saya usulkan digusur adalah "pengguna yang sudah lama tidak login". Jika dia ingin membaca posting di SS, toh masih bisa melakukannya tanpa login. Prinsip seperti ini sudah diterapkan oleh beberapa penyedia situs gratisan. Kalau pengguna tidak pernah login selama sekian bulan, maka secara otomatis account-nya akan hilang. Kebijaksanaan ini diterapkan supaya tidak membebani server dengan data-data yang tidak perlu.
Dalam penggusuran ini memang saya mengusulkan tidak dilakukan secara serta-merta. Saya usul supaya pengguna pasif dikirimi pesan untuk mengkonfirmasi apakah masih akan menggunakan atau tidak. Jika tidak ada respon, berarti bahwa account tersebut sudah ditinggalkan pemiliknya.
Sebagai tindakan preventif, maka dalam term & condition ditambahkan satu klausul: "Jika user tidak login selama 6 bulan berturut-turut maka account secara otomatis akan dihapus.
Jadi pak Purnomo, penggusuran ini tidak berkaitan dengan sikap kritis dari pengguna. Seperti yang dikatakan oleh 3m1 bahwa tujuan aksi bersih-bersih ini semata-mata untuk mendapatkan data actual user. Silakan kalau mau gebuk-gebukan. Usulan saya ini berkaitan dengan sikap bertanggungjawab orang Kristen. Seperti yang dikatakan oleh 3m1, karena prosedur bikin account itu gampang, maka kita cenderung menggampangkan account yang kita miliki.




"Jika memang dirasa penting rancangan penggusuran ini, bukanlah lebih baik bila Pak Wawan tulis melalui personel message kepada Admin."


wawan: Saya rasa kita berbeda perspektif. Saya sengaja melontarkan ini sebagai bahan diskusi publik. Soal diterima atau ditolak, sekali lagi saya tidak begitu ambil pusing. Paling tidak dengan mengatakan hal ini, beberapa orang sudah menyadari wacana ini.

Salam hangat

Wawan (Cla-X)
 

Purnawan Kristanto


__________________

------------

Communicating good news in good ways

Purnomo's picture

Pak Wawan, terima kasih

atas penjelasannya.

Salam hormat saya,

Purnomo

ely's picture

@wawan, aksi bersih2

 

Pak Purnawan menulis,

Pada situs-situs yang berorientasi komersial, jumlah user yang terdaftar merupakan salah satu daya tarik untuk mengundang pemasang iklan. Akan tetapi filosofi pelayanan situs Sabdaspace tidak berorientasi komersial. Inilah yang ditegaskan ibu Yulia, selaku pimpinan Sabda. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika pengelola Sabdaspace mengadakan "aksi bersih-bersih". User yang sudah lama tidur di SS sebaiknya dibangunkan. Tapi kalau mereka tidak mau dibangunkan, lebih baik mereka disuruh tidur di tempat lain saja.

 

Berbeda dengan pak Purnomo,

saya sependapat dengan usul ini, mengingat alasan2 yang telah di kemukan..

hal lain..

mudahnya para user untuk membuat account... tidak menutup kemungkinan para user memiliki lebih dari 1 account karena bisa jadi setiap berkunjung user membuat account baru.

 

Namun hal seperti ini akan kurang tepat bila ditanggulangi dengan bersih2, karena bisa jadi mereka adalah pengunjung tetap, sehingga untuk masalah seperti ini perlu perlu difikirkan teknik2 yang lebih tepat,

 

AKsi bersih-bersih lebih tepat dilakukan pada user yang sudah dalam jangka lama tidak aktif, karena kemungkinan user lebih aktif disalah satu account yang dimilikinya atau mungkin karena user memang tidak pernah berkunjung lagi...

 

Ini akan sangat membantu untuk melihat jumlah aktual user.

 

__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...

y-control's picture

bersih2

kalo saya usul syarat yg dibersihkan adalah jenis ini: - blogger yang sudah 6 bulan lebih tidak pernah login (dan) - blogger itu tidak pernah menulis blog (dan) - blogger itu bahkan tidak pernah komentar (dan) - kalaupun komentar, jumlahnya kurang dari 3 (dan) - komentar itu ditulis dalam waktu berdekatan (dan) - dilakukan lebih dari 6 bulan lalu (dan) - sebelumnya admin sudah memberi pemberitahuan lewat email (dan) - setelah ditunggu selama sekitar 2-3 minggu ternyata tidak ada jawaban dan kalau memang ada yang nyaris memenuhi semua syarat itu, dan tidak menanggapi pemberitahuan admin, keanggotaannya dibekukan dulu (kalau bisa), bukan dihapus.. soalnya saya ga tahu apa kalau keanggotaan dihapus, semua track (blog & komen) yang pernah dia buat apa akan hilang.. demikian usul saya, sebagai orang suka koleksi banyak hal, dan juga paling eman2 (sayang) kalau harus menghapus/mendelete tulisan apapun (yang pernah saya buat) (kenalin ini signature baru :=) HA HA HA!
Purnomo's picture

@y-control : Hobi kita sama

yaitu tukang koleksi tulisan (blog & komen) sehingga saya masih ingat Anda bekerja di bidang yang kurang Anda minati.

Saya setuju dengan usulan yang Anda tulis. Saya juga sepemikiran dengan Anda mengenai nasib blog & komen yang pernah ditulis oleh the disposed blogger. Bagi yang bersangkutan, pasti tidak mengapa karena ia mempunyai file backup-nya. Jika ikut dibuang, saya tidak bisa lagi mencari inspirasi dari tulisan mereka. Saya memposting The War of the Waroengs setelah membaca kumpulan blognya Sri Libe Suryapusoro yang memenuhi syarat (yang Anda usulkan) untuk dicabut member cardnya.

Bagaimana bila kita usul blog-blog mereka disatukan dalam blog berjudul “Dalam Kenangan” ? Sayangnya, komen mereka susah untuk dikumpulkan karena tidak bicara apa-apa bila terlepas dari blog yang dikomentarinya. Tetapi pasti Admin tahu caranya.

ely's picture

tidak menjadi orang terhilang

 

Wah bener banget tuh....

Kalo mang pengen dibersihin, dibersihiin aja...

yang terpenting blog2 yang bagus disatuin dan dikasih nama apa aja dech...'kenangan' juga bagus,

yang terpenting jangan lupakan nama pedagangnya tetap dicantumkan mengingat itu adalah 'dagangan' mereka...

 

Jadi mereka tidak menjadi orang terhilang dari pasar klewer...

Meski dengan tetap 'mengeluarkan' mereka....

__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...

y-control's picture

(dan)

sehingga saya masih ingat Anda bekerja di bidang yang kurang Anda minati.

saya pernah bilang gitu di sini ya? lupa hehe...

kumpulan blognya Sri Libe Suryapusoro yang memenuhi syarat (yang Anda usulkan) untuk dicabut member cardnya.

kalo membership sri libe engga memenuhi syarat dong mas, kan dia nulis blog (dan komen), banyak lagi..  

Bagaimana bila kita usul blog-blog mereka disatukan dalam blog berjudul “Dalam Kenangan” ? Sayangnya, komen mereka susah untuk dikumpulkan karena tidak bicara apa-apa bila terlepas dari blog yang dikomentarinya. Tetapi pasti Admin tahu caranya.

wah, kalo menurut saya yg lebih penting utk dibersihkan adalah membernya, bukan blognya. member lama yg sama sekali ga pernah ngeblog dan ga pernah komen gitu...saya kira itu ada banyak, mungkin karena salah nulis email atau apa gt. tapi ya meman benar, pasti ADMIN lebih tahu caranya

 

HA HA HA!

joli's picture

Aksi bersih-bersih.. pasar klewer memang asik..

Entah ide siapa meng-identik-kan sabdaspace dengan pasar klewer..

Namun Sabdaspace ini benar-benar blog yang berbeda, ada banyak pengunjung (hanya bisa membaca tidak bisa komnet), ada banyak member/anggota (pembeli/pedagang bisa beri koment dan menulis blog), ada banyak penulis (pedagang).

Yang membedakan blog ini dengan blog-blog lain adalah karena semua tulisan (dagangan) harus original, dan di SS mempunyai standard atau acuan dari semua tulisan selalu bermuara kepada "kebenaran" Alkitab..

Mungkin karena itulah di SS (klewer) ini menjadi komunitas maya yang indah dan seru seperti sekarang ini, indah karena melibatkan rasa/perasaan/emosi dan akal budi setiap anggotanya dan seru karena berbicara dan berusaha untuk share hal "kebenaran" alkitab..


Komunitas sabdaspace atau klewer ini seperti keluarga besar saling menolong, mengasah, saling mengisi.. ect..

Yang saya rasakan selama  27 minggu menjadi anggota...
SS/klewer terkadang liar terkendali, terkadang tenang menghanyutkan.. namun tidak pernah hangat-hangat tahi ayam..

Sehingga ada banyak anggota yang mempunyai self of belonging yang sangat tinggi bahkan ada beberapa yang menganggap klewer SS adalah gerejanya.. (memang lebih indah dan seru dibanding gereja di darat)


Lihat ketika ada yang ingin menyusup masuk beriklan dan berjualan yang tidak sesuai dengan standart klewer .. preman segera pasang badan di semua pintunya..
Setelah semua anggota teriak2.. baru admin buat "peraturan harus login"... terkadang memang admin agak lelet sih.. mesti di teriakin dulu..

Nah sekarang tentang usul bersih-bersih.. (saya kurang setuju)
kalau pasar klewer mempunyai semua data pengunjung itu kan bagus.. jarang2 lho pasar punya data lengkap..


Sebenarnya nggak perlu ada bersih-bersih seandainya pendaftaran (sign up) bisa lebih teliti dan ada filternya (ini usulan penonton).. misal email fiktif.. ada warning..
Namun sayang admin dan infrastuktur kurang memadai.. tidak terfilter..
 
Beberapa saat/menit ini saya daftar an yudas dengan email fiktif.. bisa masuk.. (login successful)

dengan pesan spt di bawah ini:

A validation e-mail has been sent to your e-mail address. In order to gain full access to the site, you will need to follow the instructions in that message.
Login successful.


Nah untuk bersih-bersih.. mungkin bisa dimulai dari administrasi-nya dulu.. checking dan hapus yang fiktif2.. dan buat sistem bagaimana mempersiapkan infrastuktur yang lebih OK.. istilahnya.. siapin lapangan parkir dan hotmix jalan menuju ke klewer

Ada banyak anggota yang bisa/mau bantu? kelihatannya ada banyak orang IT di klewer, ada yang jago buat sistem, SOP, dll..

Ayo.. ayo.. tingkatkan klewer.. untuk kemuliaan namaNYa...

erick's picture

Ga stuju pembersihan pasar

Siapa yah yang berani bersihin pasar? Klewer ya klewer, dari batik, oleh-oleh makanan ringan solo, sampe warung kopi ada disana. Warung menghadap istana... monggo, Warung menghadap lapangan.... silahkan, Warung menghadap itc baru.... jangan sakit hati. Yang lama tetap dicari kok. Pengunjung bukan dari sekitar radius 50 km kok... Ada yg dari Malaysia, Singapure, Australie, Kalo ngga ngerti bahasa jawa ya boleh nawar pake bahasa calculator. begitu bukan?
__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)