Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Donor Ginjal

smile's picture

Hidup keluarganya begitu morat-marit.Untuk makan sehari 2 kali saja susah.Kehidupan yang teramat susah inilah yang mendorong dirinya untuk menjual ginjalnya kepada orang yang membutuhkan. Dan ketika menyusuri berbagai informasi, sampailah, sebut saja Budi pada proses pertemuan untuk menjual ginjalnya pada sebuah penderita gagal ginjal yang ditemuinya disebuah rumah sakit.

Setelah terjadi negoisasi, maka mereka pun setuju untuk melakukan jual beli ginjal tersebut. Namun malang benar nasin Budi, yang ternyata ditangkap polisi karena memperjualbelikan ginjalnya. Memperjualbelikan ginjal dari tubuhnya sendiri. Yang lebih ironisnya, kehidupan Budi selama ini tidak ada sangkut pautnya dengan negara yang membuat UU ini.

Bahwa ilegal hukumnya jika mengkomersilkan organ tubuh manusia walaupun tanpa paksaan.Pada kesempatan ini, saya jadi bertanya, apakah lalu negara membantu Budi dan memberikan santunan agar jangan menjual ginjalnya? Bukan!

Pemerintah yang merasa menjadi Tuhan, malahan melalui polisi menangkapnya.Mereka dianggap tidak manusiawi menjual ginjal atau organ tubuh manusia untuk kepentingan komersil, padahal negara lah yang sebenarnya harus lebih manusiawi dengan mengentaskan kemisikinan.

Kebenaran sejatinya Negara dibentuk bukan oleh kekuasaan, tapi karena keinginan rakyat, agar rakyat hidup dalam wadah yang dipercayanya, dan kemudian diberikan semua mandatnya untuk mengatur dan membuat rakyat hidup dalam rasa amn dan sejahtera, bukan menderita.

Coba bayangkan.Jika tidak menjual ginjalnya, maka  kehidupan yang sangat sulit bisa mematikan manusia itu sendiri. Dan mungkin bukan hanya satu manusia, tapi satu keluarga. Karena mereka berjuang tanpa pernah pemerintah ikut campur mengatasi kesulitan hidup mereka. Dan ketika mereka ingin menjual sebagian anggota tubuhnya, yang notabene tanpa paksaan, mereka justru ditangkap dan dibuat dua kali lebih susah dari keadaan sebelumnya. Jika begini, negara tak ubahnya melebihi wewenang Tuhan sebagai PENGHUKUM SEBENARNYA.

Dan perlu diketahui, hidup dengan satu ginjal masih bisa bertahan tanpa kesusahan yang teramat berat. Jika negara melarang. Lalu para orang miskin tersebut apakah akan mendapat santunan?

JAWABANNYA JELAS TIDAK!!!

Apakah Bank yang terkenal  manis pada orang berduit saja mau meminjamkan uangnya sebagai modal usaha si miskin sedangkan simiskin rumahpun tak ada?

JAWABANNYA JELAS TIDAK!!!

Dalam keadaan demikian kemanakah semua komponen negara melalui pemerintah berada? Mereka menghilang! Mereka tiarap!

Mereka akan muncul saat kampanye saja, dengan sejuta janji manis nya. Lalu Negara melalui Undang Undang nya menjadi sangat bijaksana dan terkesan sangat terpuji akhlaknya karena melarang penjualan organ tubuh manusia untuk komersil?

Ketika memilih berdasar freewillnya, setiap manusia akan tahu, sadar akan semua konsekuensi dari keputusan yang diambilnya.Negara boleh saja melarang jika ketika hal tersebut terjadi ada  manusia yang dirugikan karenanya. Namun dalam kasus penjualan organ tubuh sendiri tanpa paksaan dan  karena kebutuhan hidup yang lebih mendesak yang sekali lagi ditegaskan tanpa paksaan, apakah lalu ada yang dirugikan menurut negara?

Terkesan TEBAR PESONA belaka

Banyak kehidupan yang bisa terselamatkan dengan penjualan donor jika tidak ada paksaan, baik komersil atau secara tidak komersil (dari anggota keluarga sendiri)

Untuk itu Undang Undang tersebut harus bisa lebih bijak dalam menyikapi permasalah kemiskinan yang menimbulkan penjualan organ tubuh tanpa paksaan tersebut dan jangan berkesan lebih tebar pesona daripada menyikapinya dengan bijak.

Dan sudah seyogyanya, para wakil rakyat yang berasal tentunya dari rakyat tidak hanya bermpati dan bersimpati tapi bisa melakukan bukti nyata ntuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia, dan lebih bijaksana dalam menyusun Undang Undang tentang organ tubuh manusia ini.

 

Salam,

smile
6 May 2012

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"