Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Haruskah aku melupakan masa lalu?

c_boers's picture

Teringat dua hari yang lalu, ketika saya dalam perjalanan menuju tempat kerja - ke kantor, Mengendarai sepeda motor yang hanya punya kaca spion di sebelah kanan, seharusnya di kiri juga ada sih, bukan untuk gaya-gaya an spion kiri dilepas, tapi memang sudah rusak dan belum cukup uang untuk menggantinya.. *emangnya spion berapa sih??* hehehe…

Siapa yang tidak kenal kaca spion..?!! Bagi pengendara mobil atau pengendara sepeda motor, kaca spion itu sangat berguna untuk melihat kondisi pengguna jalan dibelakang. Saya tidak tau apakah pesawat terbang atau kereta api, bahkan kapal pesiar dilengkapi dengan kaca spion? Nanti saya cari tau dulu, atau akan lebih baik jika Anda beritahu saya tentang itu.

Meskipun tanpa kaca spion, Mobil atau Motor tetap saja bisa lalu lalang di jalanan, namun kaca spion juga bagian yang cukup penting-bukan bagi mobil atau motornya, tapi bagi pengemudi / pengendaranya. Beberapa orang pengemudi justru merasa canggung tanpa kaca spion, karena tidak dapat memantau jarak kendaraan di kiri dan kanan serta di belakang. Tapi beberapa orang pengemudi khususnya sepeda motor, malah dengan sengaja melepas kaca spion dengan alasan trend gaya-gaya an.
 
Diperjalanan, sesekali saya melirik kaca spion. Terlebih jika ingin melampaui, menyalip kendaraan di depan atau bahkan dipersimpangan jalan dengan tujuan memastikan bahwa jalanan aman untuk dilalui. –Kadang muncul rasa ingin memiliki mata di bagian belakang kepala ini, supaya tidak repot-repot lagi melirik kaca spion -.
Celakanya waktu diperjalanan pagi itu, bukan hanya sesekali saja saya melirik kaca spion, tapi sering sekali – karena seorang pengendara lain seolah-olah mengejar dan ingin melampaui saya, tapi rasa ego ingin jadi “raja jalanan” membuat saya memacu sepeda motor saya dan sambil terus melirik kaca spion- entah dimana sipengendara tadi. Tentu saja adrenalin terpacu dan membuat saya bersemangat untuk melahap tikungan-tikingan dibelantara perbukitan dan lembah yang penuh pohon hutan yang masih tertutup awan di pagi itu. Layaknya road to final ala MotoGP saja.

Dan tiba-tiba saja klakson sebuah mobil truck besar mengejutkan saya dari arah berlawanan, dan  nyaris tabrakan maut hampir saja terjadi. Tapi syukurlah saya sehat-sehat saja, dan kejadian serupa semoga tak terulang lagi.
Petaka kaca spion – saya bukan menyalahkan kaca spion, tapi kejadian itu terjadi ketika saya lebih berfokus melirik kaca spion –untuk mengintai entah dimana sipengendara tadi. Sementara apa yang terjadi di depan menjadi luput dari perhatian saya- Dan malang nya fokus saya melirik ke belakang melalui kaca spion, membawa saya dekat kepada bahaya di depan.

"Fokus melirik ke belakang 
melalui kaca spion, 
membawa saya dekat 
kepada bahaya di depan". 


Bahtera hidup kita di dunia ini juga memiliki kaca spion, itulah yang kita sebut masa lalu. Masa lalu yang enak, yang indah atau masa lalu yang suram, mengecewakan entah apapun itu. Masa lalu seseorang akan menjadi bagian dari masa depannya, namun demikian masa lalu bukan menjadi penentu masa depan.

Tak sedikit orang yang terpaku pada masa lalunya, yang dihantui oleh masa lalu. Sehingga hidupnya hanya fokus pada masa lalu. Seperti pengalaman saya berkenderaan tadi, ketika fokus melirik kaca spion, ternyata bahaya di depan sangat dekat mengancam. Dan bukan itu saja, ketika sepanjang perjalanan saya hanya fokus pada kaca spion, saya telah melewatkan pemandangan indah bukit-bukit yang tertutup awan di pagi itu. Dan pemandangan pepohonan yang hijau rindang dengan bunga-bunga liar yang cantik di pinggir hutan tak sempat kunikmati lagi. Bahkan indahnya kelokan-kelokan jalanan dan tikungan manis serta jalan lurus yang panjang tak mampu kurasakan lagi, hiruk pikuk jalanan dan penduduk di sepanjang lintasan sama sekali terhiraukan. Dan akhirnya aku menyesal tak merasakan dan tak menghirup dengan nikmat udara pegunungan yang sejuk segar dan kilauan mentari pagi yang mengintip menembus dari balik celah pepohonan. Semua terlewatkan begitu saja karena saya fokus pada kaca spion. – rugi sekali.

Fokus pada masa lalu membuat kita tidak mampu menikmati Anugrah masa kini, bahkan membuat kita tak mampu melihat masa depan yang penuh harapan. Fokus pada masa lalu membuat kita semakin tertekan atau bahkan menjadi mengeluh atas keadaan sekarang ini. Fokus pada masa lalu hanya mengikat kita untuk tidak bergerak maju, dan tidak melakukan apa-apa. Fokus pada masa lalu hanya menguras energi dan mengerutkan kening. Fokus pada masa lalu tak memberi konstribusi yang baik bagi masa depan. 


Masa lalu sepatutnya hanya menjadi kaca spion dalam menjalani masa depan, yang cukup dilirik sekali-kali saja supaya kita belajar dari masa lalu dan berhati-hati menggapai masa depan, sehingga kita bisa sampai di tujuan, yaitu garis finish sebagai seorang juara.  Sebab masa lalu hanyalah sebuah masa lalu. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang Rasul bernama Paulus: 


“...aku melupakan apa yang telah di belakangku 
dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
..aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, 
aku telah mencapai garis akhir 
dan aku telah memelihara iman." 


Lalu dengan yakin saya katakan: slamat tinggal masa lalu. Bukankah Anda juga ingin  mencapai garis finish dan menjadi juara? Slamat tinggal masa lalu, Fokus terhadap apa yang ada di hadapan, fokus pada Masa depan yang penuh Harapan.

*sudah pernah saya posting di blog elvindb.blogspot.com

 

__________________

"Lalukanlah mataku daripada melihat hal yang hampa"

Tonny Hartato Yeoh's picture

Terkadang

Ada kalanya masa lalu itu juga berdampak pada masa depan kita didunia, contohnya sperti kalau seorang bermain pelacur sembarangan dia bisa kena sakit hiv AIDS dan akhirnya hidup kedepannya gak bisa normal. Ini berarti kita harus menggunakan waktu sebaik mungkin.
Setuju juga kalau masa lalu itu hanya dilirik sekali-kali saja, karena kita diciptakan bukan untuk masa lalu, melainkan untuk masa depan.

43:18a-19a
firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu,  Lihat... Aku hendak membuat sesuatu yang baru."

andri_wong's picture

Mantaaabb...

Setuju, masa lalu adalah tolak ukur level kita di dalam hidup ini, masa kini adalah proses naik level, masa depan adalah progres kita dalam hidup. Tetapi yg penting jangan dilupakan trus kita lakukan lagi kesalahan yang sama

God bless Us