Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Jangan Menyentuhku

iik j's picture

Malam menjelang, “Jangan sentuh!!!”

Hanya itu kata yang diucapkannya waktu kusentuh lembut tangannya, spontan aku langsung menarik tanganku, dan terdiam sambil menatap bingung. Tak tahu apa lagi yang harus kulakukan, aku membalikkan badan dan mencoba memejamkan mata. Aku kadang menemaninya tidur jika tidak pulang terlalu malam.

 

Pk. 03.00 dini hari, aku membuka mata pelan karena merasa ada seseorang yang memperhatikanku. Simbok  berkata dengan suara bergetar, “Maafkan aku semalam ya… aku tidak mau disentuh”

 

“Sudahlah, tidak usah dipikirkan” jawabku singkat

 

Esoknya, kudengar dia berbicara dengan keponakanku, “Selama ini aku terbiasa sendiri, sakit tidak sakit, sendirian kulalui semuanya sendiri, jadi aku merasa aneh disentuh begitu”

 

Ternyata seperti itu ya… tidak semua orang suka disentuh, tidak semua orang ‘aman’ dengan sesuatu yang ‘tidak biasa’ dilakukannya. 

 

Ya … aku mengerti sekarang!

 

****

Seperti kehidupan rohani kekristenan yang kualami.

 

Di sebuah perjalanan dengan seorang teman dari suatu instansi, aku sedikit bercerita tentang masa lalu sebelum ‘bertobat lahir baru dan mengikut Yesus”, disitu kami sedikit bicara tentang ‘pendampingan’ yang biasa disebut ‘pembimbingan’ atau ‘pemuridan’


“Setelah  bertobat lahir baru, kamu didampingi Ik?”

 

“Ya. Bertahun - tahun… saya tidak akan bisa menjadi seperti sekarang ini tanpa bimbingan”

 

“Tapi banyak orang hanya mengatakan ‘biar saja Yesus yang membimbingnya’..”

 

“Ya. Tapi menurut saya itu pendapat bodoh! Bukan merendahkan Yesus, Roh Kudus, tetapi  pendapat itu bertentangan langsung dengan yang dikatakan Yesus di Matius 28:19-20 tentang…. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Banyak orang Kristen sekarang hanya mengalami kegembiraan sesaat saja. Mereka begitu bangga membawa seseorang ke gereja (apalagi jika berlatar belakang fenomenal), tetapi apa yang terjadi setelah itu? Seriuskah orang-orang itu diajar, dibimbing dan dimuridkan dengan benar? Apa artinya seseorang dimenangkan, dipindahkan dari gelap kepada terang, jika tidak mengetahui bagaimana caranya mempergunakan terangnya untuk menerangi orang yang selanjutnya?  Kita banyak mendengar orang fenomenal yang ‘katanya’ bertobat… tetapi beberapa saat kemudian meninggalkan Tuhan kembali. Salah siapa? Ya… pastilah ada tantangan dan pengaruh dari keputusan-keputusan pribadi yang diambil. Tetapi jika mau lebih jujur lagi… sudahkah para pembimbing  membimbing dengan benar? Jika sudah sih… nggak masalah.. tapi jka belum? Ha ha ha… berapa banyak evaluasi yang dilakukan gereja-gereja pada masalah ini?”

 

“Tapi cara seperti itu memerlukan waktu yang lama dan belum tentu berhasil Ik”

 

“Jelas! Tapi mari kita bicara soal fakta dan realita! Roh Kudus memang mampu dan pasti mengubahkan seseorang, tapi bagaimana caranya membaca dan mempelajari Firman Tuhan? Memahami FirmanNya? Bertingkah laku yang sesuai dengan kehidupan kekristenan? Mana yang dikehendaki Tuhan untuk kita lakukan mana yang tidak? Jika latar belakang Kristen saja bukan jaminan untuk melakukannya, apalagi jika seseorang itu berasal dari kepercayaan yang berbeda? Ah… belum tentu berhasil… itu pasti! Jika saya berteman dengan 10 orang baru, tidak semuanya bisa mau mendengar soal Injil, dan kemudian tidak semuanya pula bisa bertobat dan menerima Yesus, selanjutnya berapa orang yang bisa bertahan melalui tantangan kehidupan? Jangan mudah terpengaruh dengan kesaksian hebat yang mengatakan sekian ratus orang bertobat dan begini begitu… karena itu bukan jaminan keberhasilan kekristenan”

 

“Biasanya, dimana letak kegagalannya?”

 

“Yang terbanyak pada masalah pribadi, dan disinilah pembimbingan sangat berperan penting. Semua manusia termasuk saya telah terbiasa dengan ‘budaya jahat dan berdosa’ gimana caranya bisa melewati ujian dan pencobaan yang berdatangan jika tidak ada seorangpun yang mengarahkannya? Sendiri? Hebat bener…. Memangnya dia Tuhan Yesus?? Ha ha ha ha… munafik … dan sombong … jika seseorang mengatakan ingin dimuridkan sendiri sama Tuhan, karena itu sebenarnya hanya alasan supaya kehidupan pribadinya tidak diutak utik dan disentuh… diarahkan dan diperbaiki”

 

“Kamu mengalami hal seperti itu juga?”

 

“Pasti! Pendampingan, bimbingan, bukan hanya berupa kelas-kelas yang setiap minggu berapa kali diadakan. Justru pemuridan yang dilakukan pemimpin-pemimpin saya sewaktu jalan bersama, makan bersama, … itulah yang paling membawa perubahan besar di hidup saya. Saya belajar bagaimana bersikap, dan menerapkan Firman Tuhan di kehidupan sehari – hari. Bertahun- tahun kemudian, baru saya menyadari kalau pelajaran-pelajaran sederhana itu berperan penting dalam membentuk saya menjadi kuat”

 

Pembicaraan seru kami terputus, karena mampir makan… ha ha ha…

*****

Dan aku kembali teringat yang terjadi dengan simbok-ku. Dia ‘terbiasa’ tangguh, kuat, sendiri, tak tersentuh,  tak terjamah… dan sekarang ketika kondisi fisik menuntut bantuan dan dukungan… dia tak terbiasa. Perhatian, rasa sayangku telah disalah mengerti…

 

Bagaimana hidupku hari ini? Telah ‘terbiasakah’ aku dengan hal-hal ‘biasa’ yang kulakukan?  Nyaman, bahagia, dan menikmati semuanya ‘biasa-biasa’ saja? Apakah aku masih menjadi pribadi yang lembut dan mudah ‘disentuhNya’? Atau aku telah menjadi asing dengan sentuhanNya???! Atau mungkin telah menganggap  sentuhanNya sebagai gangguan bahkan ancaman???

 

Apa standarnya aku masih bersungguh-sungguh mengejar Tuhan atau tidak? Kehidupanku dalam Tuhan?  Semangatku, aktifitasku, kekuatanku? Semuanya bukan jaminan! Kemungkinan terburuk untuk terhilang dan tersesat terbuka lebar di hadapanku jika aku tak membiarkan hidupku diutak utik, diperbaiki, dikoreksi, disentuh dan terus diarahkan oleh FirmanNya.

 

Tiba-tiba aku mengerti arti menjadi suam yang kupertanyakan selama ini, Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.  Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat (Wahyu 3:15-18).

Ayat ini tak hanya menjadi senjata tajam yang dipakai di penginjilan dan ditujukan bagi orang yang tak sungguh-sungguh mengenal Tuhan ‘di luar sana’, tetapi berlaku padaku juga. Suam-suam kuku terjadi waktu aku mulai merasa nyaman, ‘kaya pengetahuan Alkitab’, ‘kaya pewahyuan’  bahkan ‘kaya pengalaman menginjil’, mulai kehilangan persekutuan dengan Tuhan dan tidak lagi mengandalkan Tuhan di kehidupanku sehari-hari. Aku telah melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang dan harus membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat!"

 

Aku terpikir tentang Daud dan renungan-renungannya yang luar biasa, Selidikilah aku, ya Tuhan, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!(Mazmur 139:23-24), Kaleb dengan komitmennya yang kuat, Yosua dengan keteguhan hatinya, Abraham dengan imannya yang luar biasa. Orang-orang ini, betapa lembut hatinya… mudah dibentuk dan dituntun.

Pk. 24.00 WIB. Kututup laptopku malam ini sambil berbisik pelan,  Aku membutuhkan anugerah dan kasih karuniaMu… Aku mau hatiku masih bisa terus disentuh olehMu Tuhanku… jangan biarkan aku terhilang di hadapanMu…
************
 

unyil's picture

@iik; kepada jemaat..

Iik, salam kenal.

Tulisan yang jujur dan memberkati.

... bahkan Wahyu 3:20 ditujukan kepada jemaat, Wahyu 3:20  Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
 

__________________

Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan.

iik j's picture

@unyil, thanks ya

Thanks unyil... salam kenal juga

passion for Christ, compassion for the lost

hiskia22's picture

@iik j

Kalau saya, bolehkah menyentuhmu my sist ?

ha...ha...ha....

Sorry....hanya menanggapi judulnya saja.....he...he...he....

GBU 

__________________

GBU

iik j's picture

@hiskia, menyentuh?

menyentuhku? salaman ae ya...

lebih dari itu NO! kita kan bukan 'muhrim'..

he he he he he

passion for Christ, compassion for the lost