Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kejujuran yang memerdekakan kita

N.Brady's picture

Ada beberapa diantara kita yang sampai hari ini menyimpan rahasia dari orang terdekat yang kita cintai. Sesuatu yang telah lama tersembunyi di dalam hati. Tidak ada keberanian untuk berterus terang dan jujur untuk mengungkapkan ataupun mengatakannya. Pada saat hal tersebut tersirat dalam pikiran sering kali perasaan bersalah mengiringinya yang membuat kita menjadi lebih terpojok dan tidak berdaya. Ada keinginan untuk jujur dan berterus terang tapi tidak ada daya untuk melakukannya.

Ada hal-hal yang tersimpan didalam hati untuk hanya diketahui antara kita dan Tuhan Allah. Baik itu sesuatu yang memalukan untuk diketahui orang lain ataupun yang membuat kita merasa rendah dan terkucil.

 

Namun ada juga yang harus kita katakan untuk membebaskan diri dari perasaan bersalah karena tidak terus terang dan jujur.

Tuhan mengetahui segala sesuatu yang kita lakukan, tak ada yang bisa kita rahasiakan dariNya (Diapun mengetahui jumlah helai rambut kita….). Tapi Dia juga menuntut kejujuran dihadapan manusia bagaimanapun pahitnya untuk diucapkan. Jangan salah paham dalam hal ini saya berbicara tentang sesuatu yang seharusnya tidak dirahasiakan, atau boleh dikatakan sesuatu yang harus dipertanggung jawabkan terutama terhadap orang terdekat yang kita sayangi.

 

Pertanyaan yang ada sekarang adalah kenapa hal ini begitu berat untuk dilakukan? Apa sebenarnya yang menghalangi langkah kita untuk berterus terang dan jujur ?

 

Tersirat dalam pikiran resiko yang mungkin akan dihadapi setiap kali ingin memulai untuk jujur baik itu rasa hilang harga diri,malu, merasa rendah dan takut akan tidak dapat dipercaya lagi. Ada kecendrungan untuk melupakan dan berharap hal ini akan mudah dihindari dan hilang dari ingatan begitu saja.

 

Saya akan membawa anda pada firman-firman  Tuhan di bawah ini yang akan memberikan hikmat besar bagi kita semua. 

 

Amsal 11:3

 

“Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya”

 

Kejujuran timbul dari hati yang tulus yang mampu memimpin seorang dalam langkahnya.

 

Lukas 16:10

 

 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

 

Apabila kita ingin dipercaya oleh Allah untuk tanggung jawab yang besar maka kejujuran dan kesetiaan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam menangani hal-hal yang kecil yang biasanya dipandang sepele. Bagaimanapun juga Allah menilai sikap dan pekerjaan yang kita lakukan sekecil apapun. Besar kecilnya pekerjaan yang dipercayakan kepada kita selalu mempunyai arti yang besar dihadapanNya.

 

1 Timotius 1:19

 

 “Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka.”

 

Apabila kita memilih untuk mengabaikan hati nurani maka perlahan – lahan iman dan rasa percaya akan kebenaran Allah akan semakin melemah dan hilang. Tanpa iman kita tidak bisa menyenangkan hati Allah.

 

Dari firman-firman tersebut di atas sangat jelas sekali bahwa Allah menuntut kejujuran dalam segala hal yang kita lakukan.  Dari ayat yang terakhir telah dinyatakan bahwa iman kita kepada Allah memiliki peran utama untuk berani jujur dan berterus terang. Iman akan kasihNya yang begitu besar dapat menghancurkan rasa takut, ragu dan khawatir. Apapun resiko yang nantinya harus dihadapi maka kita tak akan goyah. Allah sendiri dengan kemulianNya akan mendukung dan membenarkan sikap yang kita ambil dengan caranya yang tak pernah kita bayangkan. Dalam artian Dia akan melakukan sesuatu yang membenarkan sikap kita dihadapan orang lain.

Hal ini pernah saya alami yaitu pembelaan Allah yang tak saya duga terjadi pada saat saya mengambil keputusan untuk berterus terang walau rasanya pahit untuk diucapkan.

 

Apabila anda dapat memahami apa yang telah saya ungkapkan diatas saya yakin anda akan  menerima kasih Allah yang mampu melahirkan keberanian untuk jujur dan berterus terang. Ingatlah kembali bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kasih Allah dari anda. Berdoa dan segeralah mengambil keputusan untuk jujur dan terbuka kepada pasangan hidup anda, anak-anak, orang tua dan teman. Jangan lagi memikul  beban yang bukan dari Allah, karena Dia ingin kita bebas dalam kasih Kristus.

 

Saya berdoa agar tulisan ini akan memberikan pencerahan dan berkat bagi mereka yang membutuhkan.

__________________

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah ( Roma 8:14)