Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

"..kuhanya wanita biasa..."

alfian's picture

Setiap peristiwa yang dialami si wanita akan membekas padanya sebagai sebuah pengalaman. Dan, sebuah pengalaman akan mengajarinya satu atau berbagai makna di dalamnya. Si wanita dengan pengalamannya adalah unik dan menjadi privasinya semata. Di dalam pengalaman ia terkisahkan dalam peran ganda. Subyek dan atau obyek. Pelaku dan atau korban. Sehingga tidak mungkin setiap lembar kisah yang terjilid menjadi hanya sekedar 'biasa' saja.

Kehadiran dirinya di dalam hikayat diri seharusnya membuat dia menjadi seseorang yang berada jauh melebihi 'biasa'. Sebab, siapakah yang telah mampu dengan jujur mengajarinya tutur-tutur nan bijak tentang kehidupan jika bukan pengalamannya sendiri? Terlihatlah bahwa kisahmu itu sesungguhnya adalah luar biasa. Namun, kepolosanmu membuatnya menjadi teramat sederhana; sehingga mata yang angkuh menafikan permata yang ada di dalamnya.

Menelusuri jalan setapak masa demi masa, mungkin tidak akan membawamu ke tempat yang kasat mata; namun, keyakinan yang ada di balik setiap perjalanan di jalan setapak itu adalah bukti tentang kesejatian cinta yang tak pernah gagal...

Keangkuhan hanya melihat kesuraman di ujung jalan setapak; namun, kau melihat 'bintang' di sana. Matamu melihat keindahan yang gagal dilihat oleh kesombongan dunia. Di duniamu, keangkuhan hanya akan melihat kesuraman dan mereka kehilangan pencerahan! Kesombongan mereka merusak diri dan menguras makna yang ada. Dan. mereka hanya akan membayar mahal pada akhirnya!

Tetapi, jika kau telah melihat 'bintang', maka kau telah melihat 'terang', sekalipun kegelapan melingkupi duniamu.

Dan,..."kuhanya wanita biasa.."

__________________

I love my autistic son, Kefas!