Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Label Cap

yujaya27's picture

Ada yang menonton sinetron drama mandarin di channel 8 (Singapore) pk 9 malem? Judulnya Mei Wei Xia Ban Chang, judul Inggrisnya Fire Up, kurang begitu pas sih dengan arti judul mandarinnya :) . Beberapa sinetron drama mandarin channel 8, khususnya yang pk 9 malem, bukan hanya sekedar sinetron drama biasa, yang isinya hanya cerita tentang keluarga percintaan, tetapi dibuat karena ada pesan sponsornya, seperti sinetron sebelum Fire Up adalah kisah tentang polisi, dan salah satu sponsornya jelas dari kepolisian Singapore, sedangkan untuk Fire Up ini adalah kisah tentang bekas narapidana, yang sudah bebas, keluar dari penjara, yang bertobat dan ingin memulai babak baru di dalam kehidupan mereka, tetapi kenyataannya mereka menghadapi berbagai tantangan, bukan hanya dari orang luar saja, bahkan juga dari anggota keluarganya yang paling dekat, yaitu anak-anaknya sendiri sudah tidak percaya dan menghargainya lagi, di dalam sinetron ini tokoh utamanya seorang ibu yang mempunyai anak kembar, laki dan perempuan, yang laki sudah menjadi seorang polisi, sangat tidak bisa menerima ibunya yang bekas narapidana.

Berbagai tantangan itu pada dasarnya cuma ada satu, yaitu orang-orang tersebut sudah mempunyai prasangka buruk terlebih dulu kepada mereka, karena mereka bekas narapidana, orang-orang sudah memberi label atau cap buruk, sudah berprasangka jelek terlebih dulu dan sulit memberi kepercayaan kepada mereka, oleh sebab itu akhirnya mereka sulit mendapat pekerjaan, sulit bersosialisasi dengan masyarakat. Ahhhh… jadi inget film Zootopia :), sebuah film yang penuh dengan berbagai stereotype dan prejudice.

Kalo dipikir-pikir agak miris juga ya, manusia jadi seperti barang, ada label cap nya :(, tunggu… saya tulis manusia ya, bukan bekas narapidana, jadi dalam hal ini termasuk kita-kita juga mempunyai label atau cap, hanya bedanya label cap kita masih bagus dipercaya, atau paling tidak standard normal lah, ndak percaya? Buktinya di ekstrim yang lain, ada orang yang giat, dengan berbagai cara membangun branding untuk dirinya, tentu saja dengan maksud tertentu, mungkin saja dengan branding dirinya semakain naik, bayarannya jadi semakin mahal, atau makin sering diundang dalam berbagai event.

Label yang standard ataupun yang ber-merek, bisa saja hanya yang tampak dari luarnya saja bagus, tetapi kenyataannya adalah palsu dan kualitasnya buruk, begitu juga dengan kita sekarang ini, bisa saja yang tampak adalah standard umum, tetapi siapa tahu isi dalamnya, mungkin saja ada berbagai kepahitan, kekecewaan dll. Ahhhh… jadi inget tulisan saya “Topeng”. Hari Kamis minggu lalu saya bersyukur mendapat kesempatan mendengar seorang pembicara tamu di dalam kelas pemuridan, seorang pembicara yang berani menanggalkan “topeng” nya, menceritakan jalan yang dilaluinya sebagai orang Kristen, murid Kristus, jatuh bangunnya melawan dosa kedagingan, sangat jarang menemukan orang yang berani menanggalkan “topeng” nya, saya pun belum punya keberanian seperti itu, paling barter sampai sekarang cuma berani nyanyi lagu “Selidiki Aku (Tetap Setia)”, makanya lagu itu menjadi salah satu lagu favorit :).

Label cap tidak selalu berarti negative, kita sebagai orang pilihan yang sudah ditebuspun mempunyai label, yaitu orang Kristen, murid Kristus, kalau labelnya itu, seharusnya kualitas kita seperti Kristus, sulit memang, tapi paling tidak mengarah ke sono, fokusnya kepada Kristus, biarpun jatuh bangun pokoke tujuannya ke sono, oh ya salah satu pesan sinetron Fire Up, apapun pandangan orang-orang di luar terhadap kita jelek, tidak usah kecewa, tetap berusaha untuk menjadi diri kita apa adanya dan memberikan yang terbaik, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri, jika Kristus saja sudah memberikan kesempatan kepada kita orang berdosa, maka sudah seharusnya kita pun memberikan kesempatan sesama kita untuk memperbaiki diri.  

 

Singapore 19 October 2016