Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Maher-Syalal Hasy-Bash (Yes.8:1)

puellus's picture

 

Yes.8:1 menuliskan, “Berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Ambilah sebuah batu tulis besar dan tuliskanlah di atasnya dengan tulisan biasa: Maher-Syalal Hasy-Bas.”

            Maher-Syalal Hasy-Bas adalah kalimat bahasa Ibrani yang tidak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Bagi kita yang tidak mempelajari ayat ini lebih jauh tentu bertanya, tanya, apa arti dari Maher-Syalal Hasy-Bas?

Maher-Syalal Hasy-Bas berarti “cepat menjarah, segera merampok.” Kalimat ini kemudian dijadikan nama anak dari nabi Yesaya.

Maher-Syalal Hasy-Bas yang dijadikan nama anak Yesaya melambangkan keruntuhan kerajaan Aram (dengan ibukota Damsyik) dan Kerajaan Israel Utara (dengan ibukota Samaria) dalam waktu dekat, yakni sebelum anak nabi yang benama  Maher-Syalal Hasy-Bas belum sempat memanggil Bapa dan Ibu. Jadi kira-kira belum sampai satu tahun usia anak Yesaya, bangsa Israel Utara dan Aram akan dikalahkan bangsa Asyur. (Ket: Usia seorang anak bisa memanggi Bapa dan Ibunya kira-kira 1 tahun).

Israel Utara dan Aram adalah dua kerajaan yang menjadi musuh  Kerajaan Yehuda pada saat itu. TUHAN tidak memakai kerajaan Yehuda untuk meruntuhkan mereka, tetapi TUHAN memakai bangsa Asyur untuk meruntuhkan kedua kerajaan tersebut.

Tanda ini menegaskan bahwa TUHAN sendiri yang menguasai sejarah bangsa-bangsa. Aram dan Israel Utara bisa di runtuhkan oleh bangsa Asyur bukan karena kekuatan politik raja Asyur atau strategi raja Asyur yang mantap, tetapi karena TUHAN yang menggerakkan bangsa Asyur untuk bisa menumpas Aram dan Israel Utara.

Dari keterangan ini kita bisa mengambil beberapa point penting, antara lain: Pertama, berita nubuatan menjadi penghiburan bagi orang percaya dan menjadi sebuah berita malapetaka bagi mereka yang tidak percaya kepada TUHAN. Kedua, hanya TUHAN saja yang mengdalikan sejarah dunia, segala keputusan manusia yang berdampak bagi bangsa bila tidak dijinkan terjadi oleh TUHAN, maka keputusan itu tidak akan terjadi.

Marilah kita semakin takut akan TUHAN dan memahami bahwa segala kejadian yang ada di dunia ini adalah seijin TUHAN. Bagi kita, orang percaya, TUHAN akan senantiasa memelihara kita meskipun terjadi peristiwa-peristiwa yang merugikan warga dunia

 

refrensi:  BDB Lexicon/Pulpit Commentary/Ensiklopedi Alkitab Masa Kini/ISBE/BibleWorks6