Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Masak Air, Gosong

Purnawan Kristanto's picture

“Jangankan masak mie instan, masak air saja gosong ‘kok.” Inilah ucapan yang biasa dilontarkan untuk meledek orang yang tidak becus memasak. Namun ini benar-benar saya alami, memasak air sampai gosong!

Ceritanya begini: Waktu itu saya masih menjadi doktor alias mondok di kantor. Bersama dengan beberapa teman aktivis, kami tidur di kantor sebuah lembaga LSM. Selain untuk menghemat biaya, juga sekaligus sebagai penjaga malam kantor tersebut.
Pagi itu, saya bangun lebih awal karena harus melakukan liputan ke luar kota, tepatnya ke Kopeng, Salatiga. Seperti biasa, saya memasak air panas dulu untuk membuat minuman teh. Namun saat sampai di dapur, ternyata ceret sudah bertengger di atas kompor dengan asap mengepul. “Hmmm…lumayan, tidak perlu menunggu lama untuk menikmati segelas teh panas,” batin saya. Saya menduga Joko Susilo, teman sekamar saya, yang memasak air. Dia biasanya bangun lebih pagi untuk shollat subuh. “Setelah shollat, dia pasti memasak air,” batinku sambil mengambil poci dan teh di rak atas.
Akan tetapi ketika menghampiri ceret itu, astaga! Terlihat asap hitam mengepul dari dalam ceret itu. Aku buru-buru mematikan kompor dan membangunkan Joko yang masih tidur. Usut punya usut, ternyata asap hitam itu berasal dari karet pada tutup ceret yang meleleh. Mengapa bisa sampai begitu? Ceret itu semalaman nangkring di atas kompor menyala. Rupanya, semalam Joko memasak air namun dia lupa dan ketiduran sampai pagi. Karena dijerang selama berjam-jam, ceret menjadi sangat panas sehingga air dalamnya menguap habis dan melelehkan karet pada tutupnya.
Untunglah, tidak sampai terjadi kebakaran. Kami lalu mengganti karet tutup ceret dengan mencopot karet pada penutup panci yang tidak digunakan. Setelah itu bersiap untuk bekerja.
***
Lucunya, sore harinya terjadi kejadian yang serupa terhadap ceret itu. Seorang aktivis perempuan juga kelupaan telah memasak air sehingga karet pada tutup ceret itu meleleh lagi. Mungkin hari itu adalah hari yang sial bagi sang ceret.

Tutik dan Nur

__________________

------------

Communicating good news in good ways

Love's picture

Pelajaran menulis

Jika tidak peka, tidak mungkin mengira bahwa kejadian ini bisa menjadi bahan tulisan. Saya banyak belajar dari Pak Wawan mengenai "peka" terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini. Mulai dari kisah Kirana sampai cerita-cerita Pak Wawan yang "simple" seperti ini .... bisa jadi tulisan yang "wah".

Purnawan Kristanto's picture

Beauty in detail

Dear Love,

Saya hanya mengamalkan salah satu prinsip dalam fotografi: "The beauty are in details."  Buka mata, buka telinga, buka hidung, tapi tutup mulut.


__________________

------------

Communicating good news in good ways

sandman's picture

@pak Pur yang keberapa itu?

Yang di photo istri pak pur yang ke berapa saja?  ibu dirumah tahu pak?

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

king heart's picture

Ha ha ha ha

Sandman,

Ada ada saja pertanyaannya, bagaimana kalau jawabnya kesekian kalinya ???

Atau jangan janganjawabnya ups! salah foto,  he he he he he

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

Purnawan Kristanto's picture

Ke-26 dan 27

Itu yang ke-26 dan ke-27. Targetnya sih 31, biar tiap hari selalu baru. Tapi ssssttt.....jangan bilang siapa-siapa. Soalnya ada rencana pemidanaan tuh.


__________________

------------

Communicating good news in good ways