Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mencari Natal

Ulah's picture

Pada pertengahan November yang lalu, dalam perjalanan di sebuah kota yang mayoritas Kristen, terasa suasana Natal mulai mewarnai kota.  Toko-toko buku memutar lagu-lagu natal, berbagai penginapan juga mulai memasang ornamen natal.  Kondisi ini sangat berbeda dengan suasana di kota kelahiran saya, yang mayoritas non-Kristen.

Dilain sisi, ketika menjelang Natal, banyak karyawan Kristen yang berencana dengan segala kemampuannya untuk melakukan perjalanan.  Ada yang mudik atau pulang kampung, tetapi tidak sedikit yang melakukan perjalanan ke luar negeri atau sekedar ke tempat-tempat wisata domestik.

Saya coba membayangkan, bagaimana suasana ketika Yesus lahir.  Suasana kota disibukkan dengan Pendataan Penduduk.  Mobilisasi penduduk menuju tempat kelahiran sangat tinggi.  Dan ini sangat mungkin menjadi sebuah contoh, jika pada Natal orang mudik pulang kampung. Ada satu pertanyaan yang muncul dalam benak saya.  Mencari apakah mereka dikampung ?

Bertemu keluarga, merayakan Natal bersama orang-orang tercinta, memenuhi kewajiban "tradisi" mudik, ataukah ada alasan lain.  Pada Natal pertama, cukup banyak orang berkumpul di Betlehem dengan berbagai alasan.  Ada  yang dikarenakan kewajiban lapor diri (termasuk Yusuf dan Maria) dan ada yang karena ingin mencari Sang Raja (yaitu orang majus).

Kita, sangat mungkin, memiliki alasan untuk "mudik" baik untuk alasan tradisi, maupun alasan lainnya.  Tetapi satu hal yang perlu kita renungkan lagi, apakah kita mencari suasana Natal ataukah kita mencari Sang Natal itu sendiri.  Jika kita mencari suasana, maka ketika kita akan mendapatkan suasana yang penuh dengan ornamen dan lagu-lagu Natal.  Sebaliknya, bila kita mencari Sang Natal, mengapa kita harus ramai-ramai mudik atau jalan-jalan? Kita akan mendapatkan Sang Natal bersama dengan kaum-kaum termarjinalkan.  "Carilah maka engkau akan menemukan". 

Yesus lahir dikandang domba.  Sebuah tempat bagi orang-orang yang termarjinalkan.  Gembala merupakan masyarakat yang terpinggirkan.  Atau orang-orang yang memiliki kerendahan hati seperti orang majus.  Ataukah tetap seperti raja Herodes yang tetap duduk di singgasana, dengan suasana yang nyaman ?  Dimanakah kita ? Silakan mencari Natal dengan merenungkan dalam hati kita masing-masing.