Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mulutmu Harimau-mu

Anak El-Shadday's picture

2 bulan lalu aku deal pengadaan buku dengan salah seorang temen. Ga banyak sebenarnya cuman 11 buah buku. Tapi nilai nominalnya cukup lumayan karena itu adalah buku teks yang agak tebel-tebel. Pada tahap awal aku menyerahkan uang pembayaran sekitar 80% dan dari pihak temenku tadi menyerahkan 9 eksemplar buku. Setelah selang 1 bulan aku melunasi sisa kekurangan uang pembayaran yang 20% dan juga menunggu sisa kekurangan 2 buku dari temenku tadi. Aku hitung sudah hampir setengah bulan yang lalu aku melunasi uang pembayaran, tapi sampai sekarang aku belum mendapatkan sisa kekurangan 2 buku. Kalo buku itu buat aku sih, aku bakal sedikit sabar untuk menunggu, tapi masalahnya itu buku adalah untuk temen-temen angkatanku, jadi aku sebagai distributor gitu. Beberapa kali temen-temen yang pesan buku menanyakan kapan mereka akan mendapatkan bukunya, tapi sayangnya aku memble, ga bisa kasih kepastian kepada mereka, padahal mereka sudah membayar lunas semua biaya pembelian buku. Aku jadi malu dan ga enak ati.

Temen yang deal untuk mengadakan buku dengan aku itu sebenarnya temen kuliah waktu S1 di kampus yang lama dulu. Tapi kebetulan saat ini dia mengambil kuliah lagi di PTN di Jogjakarta. Waktu kuliah S1 dulu, dia merupakan aktivis mahasiswa dan pernah menjadi ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa di tingkat fakultas selama satu periode jabatan. Baru kali ini aku ada urusan masalah duit dengan dia tapi menurut beberapa orang temen yang pernah berurusan dengan dia tentang masalah yang sama, temen tadi memang memiliki predikat agak negatif dalam hal duit. Beberapa kali aku sms ke dia, menanyakan kapan sisa dua buku akan aku peroleh, tapi ga pernah dibalas. Ketika aku telfon juga ga pernah diangkat. Dari statusnya di facebook temenku tadi memang sedang PKPA (praktek kerja profesi apoteker) di suatu RS di purwokerto. Tapi aku beburuk sangka, kenapa juga aku sms ga pernah dibalas??? Ada apakah gerangan???

Integritas adalah kata yang amat sulit untuk bener-bener diaplikasikan dalam nafas hidup seseorang. Kata ini sebenarnya merupakan serapan dari bahasa inggris, INTEGRITY. Dalam kamus Concise Oxford English Dictionary (11th ed.) arti kata INTEGRITY adalah:
1. the quality of having strong moral principles;
2. the state of being whole » the condition of being unified or sound in construction » internal consistency or lack of corruption in electronic data
.
Arti yang kurang lebih sama juga aku dapatkan dari Dictionary.com.

Secara garis besar, INTEGRITY adalah kondisi penuh, kondisi sebanarnya, yang menuntut kesamaan aspek internal dan eksternal dari sesuatu (manusia? Pribadi?). Temenku tadi adalah seorang aktivis kampus, bahkan merupakan anak emas dari mantan wakil dekan III di tempat aku kuliah. Tapi sayangnya, dalam hal integritas antara kata dan perbuatan dia belum menyatu. Lambene bedho karo tindake. Aku juga merasakan masih kurang banget dalam hal integritas, tapi setidaknya untuk hal-hal yang menyangkut hubungan ataupun kepentingan dengan orang lain, aku memilih untuk diem ato maksimal mengatakan/menjanjikan sesuatu yan bener-bener bisa aku lakukan. Secara pribadi, aku "tersandung" dengan kepribadian temenku tadi, kok gitu sih??? Pertanyaan itu terus melintas di otakku. Tapi hari ini akhirnya aku dapat mengerti, berurusan dengan orang-orang yang memiliki tingkat integritas rendah memang membutuhkan hati yang lapang dan jiwa yang besar agar pribadi kita ga jatuh, ga turun kualitas menjadi sama dengan mereka. Semoga aku bisa melapangkan hati dan membesarkan jiwa. Amin

More reading: click here.

 

__________________

but the one who endure to the end, he shall be saved.....