Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tuhan menyayangi mereka yang "dibuang" oleh manusia

mujizat's picture

Yakub lebih menyayangi Rahel dari pada Lea, lantaran fisik Rahel lebih menarik dari pada kakaknya (Kej 29). Sebelumnya Yakub tidak pernah berencana mengawini Lea sang kakak, namun perkawinan mereka terjadi oleh siasat Laban, sang mertua, tetapi kenyataannya Lea dan Rahel kemudian sama-sama sudah menjadi isteri Yakub, sehingga Yakub juga meniduri Lea, sama seperti ia lakukan kepada isteri kesayangannya, Rahel.

Pada waktu itu (mungkin juga segala zaman) seorang isteri yang bisa mengandung dan melahirkan anak akan merasa sangat beruntung. Sarai saja - nenek Yakub -  selama berpuluh-puluh tahun ngak hamil-hamil juga, walau Abraham dengan telaten "menyuapi" isteri tercintanya itu.

Kembali, Lea kurang mendapat cinta dari Yakub. Yah, apa mau dikata, memang siapa dapat memilih atau berpesan (order) kepada Tuhan agar ia terlahir ke dunia sebagai gadis cantik? Namun Lea harus menghadapi kenyataan bahwa ia terlahir sebagai gadis yang "kurang beruntung", tidak seperti Rahel, sang adik, yang menjadi saingannya dalam memperebutkan cinta Yakub, suami mereka.

Namun Tuhan terbukti tidak menilai manusia dari penampilan fisiknya, lantaran semua itu hanyalah anugerah-Nya belaka. Sebaliknya, Tuhan justru tertarik kepada Lea yang mengalami aniaya bathin dari perkawinannya itu. Tuhan sungguh Allah yang adil. Maka Tuhan lebih dahulu membuka kandungan Lea, sehingga wanita yang kurang cantik ini mengandung, melahirkan anak sulung mereka: Ruben (ayat 32 dari Kejadian pasal 29).

Saya juga melihat seorang teman yang di waktu kecil mendapat perlakuan tidak wajar dari orang tuanya, yaitu dibedakan oleh orang tuanya, sehingga sering "nangis mbatin" ketika saudara-saudaranya diberikan baju baru sementara ia tidak, dan terjadinya bukan hanya sekali dua kali. Namun Tuhan ternyata memperlengkapi teman saya itu dengan bakat-bakat luar biasa, melebihi saudara-saudaranya yang dimanjakan oleh orangtua mereka, dan saat ini secara finansial teman saya itu lebih sukses, dan lebih cinta Tuhan.

Itulah Tuhan, Dia Maha adil, banyak orang yang dibuang oleh manusia, tetapi dipelihara dan diperhatikan oleh Allah.

Puji Tuhan.

__________________

 Tani Desa

kardi's picture

@mujizat ,saya setuju alinea yang terakhir

'Tetapi dipelihara dan diperhatikan oleh Allah", ini yang saya amini.

Seperti burung diudara, Dia pelihara, bunga dipadang Dia hiasi.....

Sungguh indah janji Tuhan, Dia tidak pernah lalai untuk menepati janjiNya.

Pertanyaannya, bagaimana caranya untuk mendapatkan belas kasihan Tuhan dan anugrahNya yang selalu baru setiap pagi?

ebed_adonai's picture

Artikelnya...

Artikelnya menarik. Tapi contoh baju barunya (imho) agak kurang pas, kecuali kita betul-betul tahu banyak di balik alasan orangtuanya dengan tidak memberikan baju baru kepada anak yang satu itu.

Ditto dengan kalimat lebih cinta kepada Tuhan. Saya punya dua putri. Saya kenal betul mereka luar dalam, sampai di bokongnya ada berapa tompelnya saya juga tahu..Laughing Yang satu hobi membaca (termasuk bacaan yang bersifat kerohanian), dan yang satu tidak. Sebaliknya, yang satu rajin ke gereja, sementara yang satunya lagi masih harus disuruh-suruh. Tapi sampai sekarang, jujur, saya TIDAK TAHU siapa yang lebih cinta pada Tuhan.

Selamat Hari Minggu om muji and kekasih-kekasih semua.. Smile

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

mujizat's picture

@Ebed Adonai n Kardi

Shalom,

@Ebed

Memang contohnya "ndeso" bgt, mungkin juga krn kejadiannya juga di desa, he he,...

Masih ada lagi contoh, seorang cowok no 3 dari 6 bersaudara, ketika masih SMP ngak pernah pakai sepatu baru, tapi loakan alias rombeng. Sempat komplain sama sang ayah, dijawab: "Sepatu baru? Mahal! Besok saja kalau kamu udah kerja,.."

Cuma masalahnya ada saudaranya yang dibeliin sepatu baru, dan si contoh ini boleh gigit jari,... hi hiii,...

Pengecualian mungkin kasusnya Yusuf yang diistimewakan oleh Yakub dibanding kesepuluh saudaranya yang lain (ngak tahu dgn Benyamin), mungkin lantaran: 1) Yusuf anak Rahel, 2) Yusuf sifatnya lebih baik dibanding kesepuluh saudaranya yang notabene anak2 Lea dan anak2 budak (Bilha dan siapa lagi itu,..), konteksnya mungkin emang beda.

@Kardi

Ada contoh lagi, temen Muji yg lain. Ada satu anak yang dimanja, kalau kuliah dikasih duit kurang oleh ortunya, dia bisa membanting uangnya tsb dan ngambek. Yang satunya lagi, adiknya, lebih "nrimo", walau uang saku kurang, tetap menghormati ortu yang hanya petani ndeso, hanya "mbrebes mili" alias menitikkan air mata. Keduanya perempuan.

Saat ini, si anak pemarah "nasibnya" kurang baik, hanya jadi petani biasa, lalu satunya lagi "nasibnya" jauh lebih baik.

Saya rasa, dalam hal ini, menjaga sikap , ya'ni sikap tetap hormat kepada orang tua walau diperlakukan ngak adil, maka Tuhan yang tergerak oleh belas kasihan, kurasa.

Shalom

__________________

 Tani Desa

josia_sembiring's picture

Tertarik kepada Lea?Kalau

Tertarik kepada Lea?

Kalau bukan karena "TUHAN" memberkati Yusuf, maka udah mati kelaparan semua anak2 Lea ! :)). Bukan tidak mungkin mereka semua dipancung sama tentara mesir karena ketahuan mencuri piala Yusuf walaupun hanya skenari si ganteng ucup :))

 

teograce's picture

??

"Kalau bukan karena "TUHAN" memberkati Yusuf, maka udah mati kelaparan semua anak2 Lea ! :)). Bukan tidak mungkin mereka semua dipancung sama tentara mesir karena ketahuan mencuri piala Yusuf walaupun hanya skenari si ganteng ucup :))" -> sebenernya ini maksud kalimatnya apa yah? :p

kalo sampe mereka semua dipancung, karena scenario si yusuf, yusuf jadi antagonis donk.. :p

 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

si Om's picture

mungkin

Mungkin Jaman Lea belum ada istilah " dimadu " yah ho ho ho... 

atau jaman Rahel tidak mengenal istilah " bini muda " wkwkwkkw