Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Nongkrong di atas Eskalator

mujizat's picture

Kalau kupikir-pikir, semua manusia seperti nongkrong di atas ban-berjalan atau eskalator. Saya membayangkan ada dua buah eskalator , satu di sebelah kiri dan satunya lagi sebelah kanan. Eskalator2 itu mengangkut jiwa manusia dari "SINI" ke "SANA". Sebelah "SINI" adalah kehidupan "nyata" ya'ni manusia ketika hidup yang diawali dengan kelahirannya, dan sebelah "SANA" adalah akhir hidup seseorang, yaitu saat dia mati.

Pemilik kedua eskalator itu saya sebut TUHAN, dan ada pihak keempat yang saya sebut Iblis atau Satan.

TUHAN juga menamai eskalator sebelah kiri sebagai "KUTUK" dan yang sebelah kanan sebagai eskalator "BERKAT".

Uniknya, TUHAN memberikan aturan yang dapat "dibaca" oleh setiap orang yang sedang diangkut oleh eskalator2 itu, yang saya sebut "kitab suci", yang berisi aturan2 yang memang berasal dari pemilik Eskalator. Setiap orang diberi kesempatan, bahkan "dihimbau" oleh Tuhan yang berfirman: "Pilihlah BERKAT,...", kata-Nya.

Dan sementara itu eskalatornya still goes on,...

Jarak antara kedua eskalator cukup dekat, sehingga setiap orang dimungkinkan untuk berpindah eskalator KAPAN SAJA, asalkan kondisi2 tertentu telah dilakukannya.

Ketika seseorang yang sebenarnya sedang nongkrong di atas eskalator "kutuk" tetapi tiba2 ia memutuskan untuk "memilih" eskalator "berkat" dia melakukan langkah2 sesuai "operating procedure", maka iapun dapat melompat berpindah eskalator, sehingga ia nongkrong di atas eskalator "berkat".

Tetapi sebaliknya, ketika seseorang yang sebenarnya sedang duduk di atas eskalator "berkat" kemudian secara sadar (atau mungkin ngak disadari) melakukan sesuatu yang sesuai dengan prosedur: "cara berpindah dari eskalator berkat ke eskalator kutuk", maka tiba2 ia sudah pindah tempat ke atas eskalator kutuk.

And the escalator still goes on,...

Namun jika batas waktu telah habis, "game over", maka "nasib" setiap orang akan ditentukan oleh kondisi terakhir posisi dia di eskalator mana, maka dengan tidak dapat di tawar-tawar lagi ia akan "dikemas", entahkah dikemas untuk disimpan di gudang bernama "Firdaus Allah" ataukah dibungkus untuk dibakar, tergantung dianya berada di eskalator yang mana,...

Salam

__________________

 Tani Desa