Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Angka 13 Sudah Ditebus Juga Oleh Yesus Kristus

Tante Paku's picture

http://www.ruggedelegantliving.com/a/images/Jesus.Crown.of.Thorns.jpg
Masih banyak yang percaya bahwa angka 13 dianggapnya sebagai angka sial, baik di Indonesia maupun di belahan Barat sana. Karena sering terlihat pemilik rumah seharusnya nomor rumahnya 13 diganti dengan 12-A. Menurut logika sebenarnya kepercayaan demikian merupakan takhayul, tetapi dalam alam modern ini masih saja orang meyakininya.Bahkan banyak hotel internasional di Jakarta atau di kota belahan dunia yang lain, tidak ada kamar yang bernomor 13 namun diganti dengan 12A. Gedung tinggi di China pun tidak ada yang namanya lantai 13, katanya tidak membawa hoki,
bahkan banyak lift gedung-gedung tinggi di dunia tidak dijumpai lantai 13, biasanya setelah angka 12 langsung loncat ke angka 12 A atau 14.Kenapa hal ini bisa terjadi?

Mitos dan aneka takhayul ini ada yang menjelaskan berasal dari pengetahuan kuno bernama Kabbalah, sebuah ajaran mistik kuno dari Dewan penyihir tertinggi zaman Firaun. Angka 13 diyakini merupakan salah satu angka suci yang mengandung daya magis dan sisi religius. Kartu Tarot yang biasa dipakai sarana untuk meramal jumlahnya 13, Kartu Remi jumlahnya juga 13 (As,2-9, Jack, Queen, King). Bahkan lambang negara Amerika Serikat, The Seal of United States of America yang terdiri dari dua sisi sarat dengan angka 13.

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTTCYJiIBpv-ekCtwp9YRLWl_VCpDelRkSuGwkZEt5KnQACTfs&t=1&usg=__MYZYXPSrzJt5QWoaUZaTDxdeAQ0=

Kepercayaan terhadap angka sudah terjadi di zaman Tiongkok kuno, bukan sebagai angka sial tetapi angka yang MENGANDUNG TUAH, karena sering dipergunakan sebagai angka simbolik dalam berbagai ajaran.Sebuah kitab Tiongkok kuno I Ching menyebut angka 1-3-5 dan 7 sebagai angka langit-langit. Karya I Ching merupakan sebuah kitab yang mengandung ajaran tentang KOSMOGONI atau terjadinya alam semesta dan perubahannya. Keemat angka tadi memegang peranan penting.

Dalam ajaran kosmogoni I Ching menggunakan angka 6 dan 9 untuk melukiskan perubahan. Angka 6 dilukiskan sebagai LAMBANG PERALIHAN dari keadaan goyah, kemudian dirumuskan dengan angka 8. Sedang keadaan tetap dirumuskan dengan angka 7. Sebaliknya angka 9 adalah kebalikan dari simbolik angka 6.

Menurut Falsafah Pythagoras, angka 4 merupakan angka tersuci. Karena angka ini mengandung makna suci. di samping dilukiskan sebagai adanya harmoni serta keselarasan. PYthagoras juga menyebut angka 4 memegang banyak ajaran yang terdiri dari empat unsur :

Monade artinya API ANGKA.
Duade angka 2 artinya UDARA.
Triade angka 3 artinya AIR.
Tetrade angka 4 artinya TANAH.

Karena itu Pythagoras menyebutkannya TERAKTYS yang dianggapnya sebagai KUNCI dan LAMBANG KEADILAN. Tetratys dihubungkannya
dengan istilah CATUR yang artinya 4.
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSkiKaainx26larqZT48qbAsifJ5dtil3BQi7Tiv7G5sSjeuq0&t=1&usg=__FPWDCBoXKUgU8MkaluI5mWgnfzQ=
Agama-agama pada masa purbakala mengenal 4 hewan suci,yaitu SINGA,, ditempat lain NAGA, GARUDA, BANTENG, dan MANUSIA. Kitab suci VEDA juga berjumlah 4 ialah RIG, YAJUR, SAMA dan ATHAR VEDA.Hinduisme mengenal empat zaman yang disebut YUGA, SATYA, DWAPARA dan KELI YUIGA. Selain itu agama purba di Persia (Iran) juga mengajarkan adanya EMPAT KABIRI atau EMPAT DEWA BESAR yaitu AXERIOS, ANIOXERSOS, AXIOKERSA dan KASMILLOS.

Angka 10 sering dinukilkan sebagai KEBULATAN PARIPURNA, sementara
angka 5 merupakan angka KEMANUSIAAN, yakni melambangkan kemampuan manusia sebagai mahluk Lima Ma yaitu Mamsa (daging), Matsya (ikan), Madya (Minuman keras), Maithuna (Persetubuhan) dan Mudra
yakni sikap tangan yang menimbulkan kekuatan-kekuatan gaib, inilah makna yang sering dirumuskan dalam bentuk PENTALPHA.

Dalam kalender Jawa, angka-angka digunakan sebagai petunjuk hal-hal gaib dalam segala bidang, di mana angka ini dinamakan NEPTU. Kalender Jawa juga mengenal 5 pasaran, seperti LEGI, PAHING, PON, WAGE dan KLIWON. Sedangkan nama ketujuh hari yang berasal dai Hindu ialah DITE (Minggu), Soma (Senin), Anggara (Selasa), Buddha (Rabu), Respati (Kamis), Sukre (Jumat), Tumpak (Sabtu).

Dengan kombinasi hari-hari majemuk, misalnya Kamis Legi, Jumat Pon dan seterusnya, orang dapat menghitung jatuhnya MONGSO atau musim. Yakni untuk mencari hari-hari baik bagi perdagangan, perkawinan, pindah rumah, berjudi, dan seterusnya.

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRygc2b1AWdRBdGBTDOWtmLa4GDNDLslhBVqEzwDEvqdFup9ok&t=1&usg=__6cDH9hMMJwoZlpVUUI8gQdWP7Rk=

Adalagi pendapat bahwa semua itu terjadi akibat PENAFSIRAN LIAR terhadap Alkitab, utamanya Injil yang ditulis Matius, Markus, Lukas, Yohanes, bahwa Tuhan Yesus memilih 12 orang murid ditambah dengan Tuhan Yesus sendiri jumlahnya menjadi 13. Sang penafsir menafsirkan angka 13 itulah yang menyebabkan timbulnya pengkhianatan yang dilakukan Yudas Iskariot. Jumlah angka 13 membawa sial bagi Yesus, Ia akhirnya mati di kayu salib.

Apakah Yesus sengaja melanggar ketetapan yang ada pada alam dan
dunia ini untuk menggenapi apa yang menjadi tujuan-Nya ke dunia ini? Jumlah suku Israel 12, siang-malam 12 jam, bulan terdiri 12, Dewa Olympus 12, murid Yesus juga 12 dan Yesus berada pada posisi angka 13 apakah berarti Yesus memang mengorbankan diri untuk melindungi semua umat manusia dari KESIALAN hidupnya? Angka 13 harus Ia pakai untuk mengalahkan dunia, dengan demikian angka 13 juga sudah ditebus Yesus Kristus menjadi angka biasa saja, artinya sudah bukan angka yang perlu ditakuti sebagai angka sial lagi.

http://3.bp.blogspot.com/_pQZf3-JFkdM/Spwsl38NQTI/AAAAAAAAB5U/u91kfUaItPk/s320/jesus-crucifixion-wallpaper-105.jpg

13 dalam bahasa Ibraninya adalah Agabos, dalam Kisah Para Rasul 11:28 dan 21:10 ada seorang nabi zaman rasul Paulus yang bernama Agabus, tapi tidak ada ceritanya nabi tersebut bernasib sial atau membawa sial, bahkan ia menubuatkan akan bahaya kelaparan di Yerusalem dan menubuatkan penangkapan rasul Paulus di Yerusalem.

Pada akhirnya angka merupakan hal penting dalam kehidupan ini, hidup rasanya setiap hari selalu berhubungan dengan angka-angka, manusia modern rasanya tak dapat hidup nyaman tanpa angka. Zaman purbakala
angka-angka sering dimitoskan dan dihubungkan dengan alam gaib dan magis, zaman sekarang ini adalah zaman rasional dan pragmatis, semua angka dipakai untuk perhitungan yang teliti dan tepat agar mampu menguasai alam semesta dan tidak ada angka sial dalam membuat rumus dan perhitungan tersebut. Angka 13 mestinya sudah lewat jauh misterinya ketika Yesus sudah naik ke sorga, bukan lagi sebagai angka sial!

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat

Illustrasi : isombahri.blogspot.com, sinodegbi.org, looking-news.blogspot.com, jesuspictures-photos.blogspot.com,
thechristianwallpapers.com

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat