Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Reconciliation

Marvin's picture
Hari minggu tanggal 14 November ini. Saya akan berbagi apa yang dikotbahkan oleh seorang Dokter yang begitu mengasihi Tuhan, di Gereja saya. Karena menurut saya, kotbahnya sangat penting untuk kita jalani dalam kehidupan kita masing-masing bersama dengan orang lain.
Kotbahnya adalah tentang hal pengampunan.
 
Pengampunan itu harus seperti koin yang memiliki 2 sisi.
Sisi pertama -> Menerima pengampunan akan dosa, yang telah Allah berikan dalam putraNya Yesus Kristus untuk mendapatkan keselamatan.
Sisi kedua -> Melepaskan pengampunan tiada hentinya kepada orang lain, sehingga kita tidak mempunyai kepahitan dalam hati.
Kedua hal ini tidak boleh dipisahkan karena memang merupakan kesatuan.
 
Seperti yang dikatakan dalam Matius 6:14-15 :
"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga."
"Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
 
Kemudian dikatakan bahwa pengampunan itu harus
UNCONDITIONAL -> Tanpa syarat. Tidak ada hal yang harus dilakukan dahulu untuk mengampuni orang lain. Jika ingin mengampuni, ya tinggal berkata padanya, kemudian ampuni kesalahan orang lain itu.
 
UNLIMITED->  Tidak terbatas. Artinya, pengampunan itu harus selalu kita berikan pada orang lain dengan terus menerus, sampai kita mengakhiri kehidupan di dunia ini.
 
Matius 18:22
"Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."

FORGIVE-> Memaafkan atau memaklumi kesalahan yang orang lain telah buat.

FORGET-> Melupakan kesalahan dan tidak mengingat-ingat kembali kesalahan mereka.
 
Nah, jika kita belum bisa memberikan pengampunan atas kesalahan orang lain yang begitu besar dan menyakitkan hati kita, maka dalam hati kita itu timbul kebencian, dendam, dan kepahitan.
Ilustrasi untuk kita yang belum dapat melepaskan pengampunan kepada ornag lain itu seperti di bawah ini:
 
1. Bayangkan jika kita memegang durian yang berduri itu, selama kita memegang durian, maka tangan kita akan merasa sakit. Jika kita melepaskan durian di tangan kita, maka tangan kita tidak menahan beban dan tidak menjadi sakit.
 
Durian itu dianggap sebagai kesalahan orang lain, selama kita memegang kesalahan orang lain, maka hati kita akan tetap terluka, sedangkan jika kita melepaskan atau mengampuni kesalahan orang lain, maka hati kita akan lega.
 
2. Di suatu kelas, seorang guru memerintahkan murid-muridnya untuk membawa kentang sejumlah orang yang dibenci anak-anak itu. Kemudian kentang-kentang itu diberi nama orang yang dibenci dan dimasukkan ke kantung plastik transparan. Lalu murid-murid diminta untuk membawa kentang itu kemanapun mereka pergi selama 7 hari. Dan apa yang terjadi pada hari ketujuh? Kentang itu busuk dan baunya minta ampun. Sehingga ketika diberi aba-aba untuk membuang kentang itu, spontan murid-murid membuangnya dengan senang hati.
 
Seperti itulah juga jika kita membawa-bawa kesalahan orang di dalam hati kita, makin lama makin busuk dan bau, sehingga justru itu menyesakkan hidup kita.
 
Oleh karena itu mari kita taat seperti Surat Paulus kepada jemaat di Efesus.
Efesus 4:26-27
"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu"
"dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis."
 
Kemudian ditutup dengan cerita 2 pemuda yang sedang berjalan di padang pasir. Mereka berselisih dan akhirnya salah satu pemuda memukul sahabatnya itu. Sahabat yang dipukul itu lalu menulis di atas pasir, "hari ini sahabat terbaikku memukulku"
 
Selanjutnya, pemuda yang dipukul ini mengalami kecelakaan yang hampir membuatnya tenggelam di oasis yang mereka temukan. Sahabatnya tentu dengan cepat menolongnya sehingga bisa selamat. Lalu pemuda yang diselamatkan oleh sahabatnya ini mengukir di atas batu, " hari ini sahaat terbaikku menyelamatkan hidupku."
 
Intinya, alangkah lebih baik kesalahan orang itu kita simpan di pasir sehingga mudah terhapus, sedangkan kebaikkannya kita ukir di atas batu sehingga kita bisa mengingatnya terus.
 
Jadi? Lepaskan ampun akan kesalahan orang lain! Nasihatilah dia! dan jalani hidup dengan sukacita! Tanpa beban, benci, dendam, dengki, kepahitan, dll. Maka Tuhan pun akan senang melihat kita.
 
God Bless~
smile's picture

Bersamaan

disaat yang bersamaan....
Amazing.......
 
sanggup apa engga yah....
masih panas banget rasanya
 
thanks for ispired blog, Marvin
__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

lapan's picture

koin

gak bisa bersamaan. cmn bisa salah satu yang tampak sisinya. kalo dipaksain malah gak keliatan dua2nya.
 
mungkin harus taruh di atas kaca. hehehehe 
__________________

imprisoned by words...

PlainBread's picture

Sering kotbah pengampunan

Tapi saya jarang dengar kotbah tentang mau diampuni.
 
Ada orang yang sudah diampuni tapi masih merasa belum diampuni. Katanya perlakuan yang diterima masih sama jadi masih belum diampuni. Saya tertawa mendengarnya.
n4th4n_andy's picture

1coin dgn sisi yg sama x yach

jadi walaupun bertolak belakang perlakuan nya tetap mengampuni
 
tapi..aplikasi nya gak lebih mudah :D ..
 
mengampuni di depan .. begitu d belakang laen lagi  ..
 
 
 
__________________

Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

PlainBread's picture

Iya

Menurut saya tergantung kasusnya. Tapi yah umumnya seperti itu. *Kebanyakan baca "Oh Mama Oh Papa" :D *