Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pohon curang

mujizat's picture

Jika ada pohon mangga, yang salah satu rantingnya menghasilkan buah yang nyleneh, maka orang mungkin akan sebut itu sebagai ajaib, sebagai mujijat, misalnya kalau pohon mangga Manalagi, sementara banyak cabang pohon menghasilkan buah mangga yang ranum-ranum, tapi ada sebatang cabang atau ranting atau dahan yang menghasilkan buah kedondong yang kecut, mungkin orang akan penasaran: ada apa gerangan? Apakah memang cabang tersebut secara alami, aneh bin ajaib, menghasilkan asli buah kedondong, mungkin lewat rekayasa genetika oleh pakar tumbuh-tumbuhan, ataukah hanya sebuah ranting kedondong yang direkatkan pada pohon mangga?

Tentu handai taulan segera menangkap maksud Muji dengan gambaran ini, yang berbicara tentang Yesus Kristus dengan umat-Nya. Biar mudah menggambarnya, sengaja Muji pakai buah mangga dan kedondong, dan bukan tanaman anggur.

Ya. Secara alami, tanpa rekayasa genetika, maka setiap cabang pohon mangga akan menghasilkan buah mangga pada musimnya. Begitu pun kita, setiap orang Kristen, akan disebut "sehat rohani", jika buah roh yang kita hasilkan sesuai dengan "nature" tubuh Kristus.

Setiap "ranting Kristus" yang sehat, perlu memiliki integritas, sebagaimana Yesus Kristus juga mempunya integritas, dan hanya di bawah kondisi inilah maka setiap "ranting Kristus" dapat mengeluarkan buah Roh pada musimnya.

Matius 7:17-18

Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.

Ayat-ayat tersebut dapat diadopsi untuk menggambarkan ranting. Setiap ranting yang baik akan menghasilkan buah yang baik, dan setiap ranting yang tidak sehat dapat menghasilkan buah yang tidak sehat.

Buah roh Kudus (Galatia 5:22) akan secara otomatis dihasilkan oleh "ranting Kristus" yang sehat, oleh karena itu, setiap orang Kristen yang sehat rohani, dia tidak dapat mengeluarkan buah yang buruk (salut untuk Joli dan Tante Paku , karena Muji belum temukan "buah kedondong" dari Anda berdua). Karena jika ranting mangga yang baik menghasilkan kedondong, maka ia mungkin sedang berdusta, demikian juga jika ranting mangga yang buruk menghasilkan mangga yang sehat, mungkin itu buah imitasi.

Lihatlah betapa indahnya label untuk buah mangga, dan betapa mengerikannya label untuk buah kedondong di gambar atas.

Ucapan-ucapan berlabel "mangga" pantas kita ucapkan, sekalipun jika sedang berhadapan dengan Tuhan Yesus, sebaliknya ucapan serapah berlabel "kedondong" akan membuat kita malu jika sedang berada di samping Yesus Kristus.

Salam,

__________________

 Tani Desa

PlainBread's picture

Ketidakmungkinan

Matius 7:17-18
17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
 
 
Permasalahannya Bang Muji, Yesus sendiri bilang tidak mungkin. Apa yang Yesus lihat dan merupakan kebenaran hanyalah ranting yang berbuah dan ranting yang tidak berbuah:
 
Yoh 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
 
 
Jadi tidak ada yang namanya atau hal seperti yang Muji gambarkan di atas. Berbuah, atau tidak berbuah, itu saja.
mujizat's picture

PB, Muji sedikit kesulitan

Ya, Anda benar. Tuhan Yesus hanya bicara soal pohon yang baik dan yang tidak baik, serta mengenai ranting yang tidak mungkin menghasilkan buah terpisah dari batang pohon.
 
Muji sempat berfikir untuk buat ilustrasi tentang pohon-pohon yang terpisah, namun barangkali pikiran Muji juga masih terikat dengan pokok anggur dan rantingnya.
 
Menurut Anda, mungkinkah sebuah ranting menghasilkan buah berbeda dengan ranting lain dalam satu pohon? Logikanya TIDAK khan? Masalahnya, setiap Kristen (mungkin) mengaku ranting Yesus, namun faktanya "buah" yang dihasilkan seringkali kecut, masam dan nggak enak dimakan.
 
Ada saran?
 
Tq
__________________

 Tani Desa

Samuel Franklyn's picture

Muji: Tolong dijawab dengan jujur

Menurut Anda, mungkinkah sebuah ranting menghasilkan buah berbeda dengan ranting lain dalam satu pohon? Logikanya TIDAK khan? Masalahnya, setiap Kristen (mungkin) mengaku ranting Yesus, namun faktanya "buah" yang dihasilkan seringkali kecut, masam dan nggak enak dimakan.

Apakah semua buah yang kamu hasilkan semuanya sudah manis dan nggak ada sama sekali yang kecut, masam dan nggak enak dimakan? Tolong dijawab dengan jujur. Kalau kamu berani menjawab buah kamu sudah manis semua maka saya heran kenapa kamu masih ada di dunia. Mustinya kamu sudah moksa kayak Henokh dan Elia. Bwa ha ha ha.

mujizat's picture

SF, belajar terus bercermin

Bang SF,
 
Kalau Yesus bersabda yang kira-kira begini: "Hendaklah engkau sempurna, sabagaimana Bapa di surga juga sempurna" itu artinya Muji ingin sempurna, walau faktanya Muji masih juga hasilkan buah yang kecut dan mungkin juga pahit. Ha haa,... Anda tidak perlu repot mencari bukti-bukti tulisan Muji yang menunjukkan jeleknya buah itu, karena memang masih banyak...
 
Namun menyadari adanya buah2 yang kecut bukan berarti kita menyerah pada keadaan.  Pedang bermata dua,...
 
Salam,
__________________

 Tani Desa

Samuel Franklyn's picture

Muji: Ada yang ngomong anjing tanpa rasa malu sama sekali

Ucapan-ucapan berlabel "mangga" pantas kita ucapkan, sekalipun jika sedang berhadapan dengan Tuhan Yesus, sebaliknya ucapan serapah berlabel "kedondong" akan membuat kita malu jika sedang berada di samping Yesus Kristus.

Ada yang ngomong anjing tanpa rasa malu sama sekali namanya Yesus Kristus.

Markus 7:25-30
(25)  Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
(26)  Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
(27)  Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
(28)  Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
(29)  Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
(30)  Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Terang-terangan didepan muka orangnya Yesus mengibaratkan orang itu sebagai anjing.

Kok Tuhan Yesus nggak malu ya mengibaratkan manusia sebagai anjing?

Terus rasul Paulus ikut teladan Yesus dan omong anjing juga.

Filipi 3:2
(2)  Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,

Eh itu rasul Petrus juga ikut teladan Yesus dan omong anjing juga.

2Pe 2:17-22
(17)  Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
(18)  Sebab mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari mereka yang hidup dalam kesesatan.
(19)  Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.
(20)  Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
(21)  Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
(22)  Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Gimana nih Muji. Kok yang tertulis di Alkitab nggak sesuai dengan ajaran kamu. Apa kamu guru palsu yang dimaksud rasul Petrus?

lapan's picture

@SF, maaf interupsi sebentar

Tentang yang Markus, sbenernya gw bacanya agak risih. Kenapa kok Yesus kesannya semena-mena dan maen golongan banget ya? Apakah karena perempuan tersebut dari Siro-Fenisia makanya disamakan dengan anjing?
 
Kalau untuk Filipi, anjing itu masih beralasan karena mungkin untuk mendeskripsikan penjilat ya? 
 
Dan untuk Petrus lebih semacam peribahasa, seperti kita bilang jangan kaya kerbau dicocok hidung gitu...
 
Tapi yang Markus ini agak berat rasanya ya? Semoga aja jawabannya bukan "karena Yesus adalah Tuhan maka gpp Dia ngm begitu"... 
 
 
__________________

imprisoned by words...

Samuel Franklyn's picture

@lapan: Itu gampang dimengerti kalau kamu membaca Alkitab

Itu gampang dimengerti kalau kamu membaca Alkitab secara keseluruhan dan melakukan studi Alkitab. Kata kuncinya adalah "seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia" dan "kerasukan roh jahat". Ungkapan ini menunjukkan bahwa wanita ini adalah orang bukan Yahudi alias penyembah berhala. Silahkan kamu check sendiri agama macam apa yang dipercayai orang Yunani pada saat itu. Jadi kondisi pertama yang menyebabkan wanita ini dianggap anjing oleh Yesus adalah wanita ini bukanlah penyembah TUHAN yang disembah bangsa Israel melainkan seorang penyembah berhala.

Petunjuk kedua adalah "kerasukan roh jahat" kenapa anaknya bisa kerasukan roh jahat? Salah satu dugaan yang masuk akal adalah ibu itu mempersembahkan anaknya ke roh jahat. Setahu saya dalam Alkitab cerita anak kecil kerasukan roh jahat cuma ada dua. Kerasukan roh jahat lainnya dialami orang dewasa. Kenapa anak kecil jarang dirasuk roh jahat? Karena mereka berada dibawah perlindungan dan wewenang orang tua mereka. Lagipula Yesus sendiri menyatakan tiap anak memiliki seorang malaikat pelindung (Mat 18:10). Kalau seorang anak kerasukan roh jahat maka hampir pasti orang tuanyalah yang menyebabkan hal itu terjadi. Yah ini sekedar dugaan saja. Akan tetapi perempuan tersebut penyembah berhala adalah fakta. Kalau tidak maka Alkitab tidak akan mencatat dia sebagai "seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia".

lapan's picture

@SF, OK

Thanks penjelasannya 
 
*edit*
tambahan: setelah browsing-browsing dapet sumber yang mengatakan bahwa adatnya adalah non-Yahudi disebut anjing. Malah sebenarnya Yesus sudah menggunakan kata yang diperkecil (anak anjing). Sumbernya dari sini
__________________

imprisoned by words...

Samuel Franklyn's picture

Lapan: Coba dibaca lagi deh tulisan itu.

Coba dibaca lagi deh tulisan itu. Kok kayak nggak masuk akal kalau buat saya. Soalnya dianggap anak anjing buat saya adalah lebih kasar dari dianggap anjing. Kalau saya bilang seseorang anjing maka saya cuma memaki dia saja. Tapi kalau saya bilang seseorang anak anjing maka itu artinya saya memaki dia dan orang tuanya. "Eh lu anak anjing"="Elu anjing dan orang tua lu juga anjing". Yah itu menurut pemikiran saya lho. Tapi saya bilang sih cukup logis khan? He he he.

lapan's picture

@SF: kalo menurut link itu sih

Adat Yunani menyebut non-Yahudi sebagai anjing. Anjing di sini anjing liar. Tapi anjing yang digunakan Yesus menunjuk pada anjing rumah tangga (anjing piaraan kali ya).
 
__________________

imprisoned by words...

Samuel Franklyn's picture

Lapan: Ada yang nggak dijelaskan artikel itu

Ada yang nggak dijelaskan artikel itu: kenapa Yesus mengikuti tradisi? Dari yang saya baca di Injil Yesus nggak segan-segan melakukan sesuatu yang mendobrak tradisi. Kenapa dalam berurusan dengan perempuan tersebut dia mengikuti tradisi? Yang jadi pertanyaan: Yesus mengikuti tradisi dengan menyebut perempuan itu anjing atau Dia punya alasan yang kuat waktu Dia melakukan hal tersebut. Sekedar mengikuti tradisi saya pikir bukanlah kebiasaan Yesus.

lapan's picture

SF: Boleh tau

Kapan Yesus mendobrak tradisi? 
__________________

imprisoned by words...

Samuel Franklyn's picture

Lapan: Yesus mendobrak tradisi

Matius 15:1-9
(1) Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata:
(2) "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."
(3) Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
(4) Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
(5) Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
(6) orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.
(7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
(8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

lapan's picture

SF, kok gitu ya

Kenapa sebelumnya Yesus terkesan menyepelekan tradisi membasuh tangan sebelum makan, tapi kemudian Dia mengikuti tradisi untuk menyebut yang non Yahudi sebagai anjing ya?
 
Lagipula apa salahnya membasuh tangan sebelum makan bukankah lebih bersih ya?
 
Kalau tradisi yang bersangkutan dengan hukum ke5 itu wajar didobrak karena bertentangan dengan hukum Taurat kali ya? Menurut SF gimana? 
 
Apakah kepentingan Yesus mendobrak kebiasaan membasuh tangan?
Apakah menyebut orang lain golongan dengan nama binatang tidak melanggar hukum Taurat sehingga tidak didobrak?
Apakah Yesus selalu mendobrak tradisi?
 
__________________

imprisoned by words...

Samuel Franklyn's picture

Lapan: Itu sebabnya saya mempertanyakan artikel tersebut

Kenapa sebelumnya Yesus terkesan menyepelekan tradisi membasuh tangan sebelum makan, tapi kemudian Dia mengikuti tradisi untuk menyebut yang non Yahudi sebagai anjing ya?

Itu sebabnya saya mempertanyakan artikel tersebut. Penjelasan bahwa Yesus cuma mengikuti tradisi dengan menyebut wanita tersebut anjing bukanlah penjelasan yang bisa saya terima.  

Kalau tradisi yang bersangkutan dengan hukum ke5 itu wajar didobrak karena bertentangan dengan hukum Taurat kali ya? Menurut SF gimana? 

Betul. Tapi orang Farisi dan ahli Taurat tidak menganggap demikian mereka menganggap tradisi yang mereka tetapkan sama tingkatnya dengan Firman Tuhan. Itu sebabnya orang senantiasa perlu kritis. 

Apakah kepentingan Yesus mendobrak kebiasaan membasuh tangan?

Tujuan Yesus bukan mendobrak tradisi membasuh tangan. Tujuan dia menyadarkan banyak orang bahwa ajaran orang Farisi dan ahli Taurat itu bukan Firman Tuhan melainkan cuma ajaran manusia semata.

Apakah menyebut orang lain golongan dengan nama binatang tidak melanggar hukum Taurat sehingga tidak didobrak?

Nggak melanggar. Hukum Taurat melarang membunuh tapi kan nggak ada larangan untuk menghina. Coba check deh: Kej 20:1-17.

Apakah Yesus selalu mendobrak tradisi?

Nggak selalu. Yesus mengikuti tradisi bar mitzvah.

lapan's picture

@SF, kalau begitu

bukankah masuk akal?
 
Menghina tidak dilarang dalam hukum Taurat jadi Yesus tidak mendobrak hal tersebut.
 
Yesus tidak selalu mendobrak tradisi, jadi bukankah tidak apa-apa bahwa Yesus mengikuti tradisi menyamakan non-Yahudi sebagai anjing?
 
Tapi menghina walaupun tidak melanggar hukum Taurat apakah melanggar hukum Kasih? 
__________________

imprisoned by words...

Samuel Franklyn's picture

Lapan: Yesus menghina ahli Taurat dan orang Farisi

Lukas 11:38-45
(38) Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan.
(39) Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan.
(40) Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?
(41) Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.
(42) Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
(43) Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar.
(44) Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya."
(45) Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga."

Yesus adalah Allah. Allah adalah Kasih. Apakah dia melanggar hukum Kasih waktu dia menghina mereka. Tolong dipikirkan baik-baik jawabannya dan tolong jangan pakai standard ganda ya. He he he. Ingat waktu Yesus jadi manusia di atas bumi Dia harus mematuhi hal yang sama dengan kita. Kalau hukum yang Dia patuhi beda itu artinya Dia punya standard ganda, munafik dan mau menang sendiri. Yesus yang saya kenal bukan orang macam begitu.

 

lapan's picture

@SF

Karena Yesus adalah Allah, dan Allah adalah Kasih, maka tidak mungkin Yesus melanggar hukum kasih pada saat Dia menghina.
 
Apakah dapat disimpulkan bahwa tindakan menghina bukan tindakan buruk? Kalau tidak buruk tentu tidak masalah kan kalau Yesus mengikuti tradisi yang tidak bertentangan dengan hukum Taurat (dan/atau) hukum Kasih, yaitu ketika Dia menyamakan perempuan Siro-Fenisia dengan anjing.
 
Jadi isi artikel itu ok2 saja kayanya... Tidak perlu menjelaskan kenapa Yesus mengikuti tradisi, karena Yesus tidak selalu mendobrak tradisi, dan menyamakan manusia dengan binatang tidak melanggar hukum Kasih.
__________________

imprisoned by words...

Samuel Franklyn's picture

Lapan: Yang saya pertanyakan adalah ...

Yang saya pertanyakan adalah Yesus itu mengikuti tradisi atau menghina perempuan tersebut waktu Dia mengibaratkan perempuan tersebut sebagai anjing? Penulis artikel di Sarapan Pagi berkata Yesus cuma mengikuti tradisi. Saya bilang belum tentu. Karena Yesus bukan pengikut buta tradisi. Bisa saja Yesus menghina perempuan tersebut. Tentu saja untuk tahu persisnya kenapa Yesus menyebut perempuan tersebut anjing musti menunggu sampai kita bisa ketemu Yesus. He he he. Penulis artikel tersebut saya anggap membuat kesimpulan yang tergesa-gesa.

Alternatif lainnya adalah apa yang kita anggap hinaan dari orang lain seringkali adalah persepsi yang jujur dari orang tersebut kepada kita. Tentu saja nggak banyak orang yang punya keberanian mengatakan dengan jujur apa persepsi  mereka terhadap orang lain. Akan tetapi ungkapan jujur persepsi kita akan orang lain adalah langkah awal menuju persekutuan sejati. Tentu saja ini akan menimbulkan kemarahan pada awalnya. Karena itu ada tertulis:

Efesus 4:25-27
(25) Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
(26) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
(27) dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

Coba pikirkan kalau kita semua jujur satu sama lain bukankah itu akan mengobarkan kemarahan? Makanya sesudah diminta jujur satu sama lain dinasihatkan jangan marah lama-lama. Rasul Paulus sudah tahu kalau kejujuran akan membangkitkan kemarahan. Jadi mereka diperbolehkan marah tapi jangan lama-lama. Ajaran macam begini ini yang coba disebarkan oleh Hai-hai si Mpu Gondrong. Kalau dia anggap lu tolol dia nggak segan-segan bilang lu tolol. Bwa ha ha ha. Ini ajaran yang kemungkinan besar nggak bakal lu dengar dari mimbar gereja. Cuma di komunitas sejati macam SabdaSpace ajaran ini diajarkan. 

lapan's picture

@SF, ic

Ok, gw nangkep sekarang. Cuman mau sedikit komen untuk kalimat ini =p
 
Cuma di komunitas sejati macam SabdaSpace ajaran ini diajarkan. 
 
Kalau dikurangin arak-arakannya mungkin boleh =))
__________________

imprisoned by words...

Samuel Franklyn's picture

Lapan: Arak-arakanya akan gua kurangin

Arak-arakanya akan gua kurangin kalau lu bisa kasih tahu alternatifnya selain di SabdaSpace. 

Hannah's picture

Anak kecil dan Pak Lurah

Yesus memakai kata 'anjing' menimbulkan berbagai pemahaman dan interpretasi.
Ada yang memahami seperti SF, ada yang memahami seperti mas BP (mas Sarapan Pagi).
Itulah sebabnya asal meniru perbuatan orang (termasuk orang sehebat koko Yesus) itu riskan karena kita gak tau alasan kenapa orang itu berbuat apa yang dia lakukan.
 
Seperti halnya cerita ini:
Seorang Lurah mengambil sebuah sarung yang tergantung di jemuran tetangga. Seorang anak kecil yang melihat hal itu menirunya dan mulai mengambili sarung-sarung yang tergantung di jemuran para tetangganya.
Si anak kecil tidak mengetahui dengan pasti kenapa pak Lurah melakukannya; si anak kecil cuma meniru karena menganggap apa pun yang dilakukan pak Lurah harus ditiru.
Para tetangga pun heboh karena kehilangan sarung mereka dan melaporkan hal itu ke pak Lurah. Si anak kecil membela diri dengan mengatakan dia cuma meniru perbuatan Pak Lurah.
Yang TIDAK diketahui si anak kecil, pak Lurah mengambil sarung itu karena memang itu sarung miliknya yang dia pinjamkan ke si tetangga dan si tetangga mempersilahkan pak Lurah langsung mengambil sarung itu dari jemuran setelah sarung itu kering sehabis dicuci.
 
Kesimpulan cerita: Anak kecil yang meniru-niru perbuatan Pak Lurah perlu ditanggapi dengan senyuman karena anak kecil cuma taunya meniru tanpa tau bahwa meniru pun perlu alasan yang benar.
__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

lapan's picture

@hannah, Dua sisi

Satu sisi kita memang harus tau alasan/kondisi kenapa teladan kita melakukan/mengatakan hal-hal tertentu.
 
Satu sisi kita juga sebaiknya gak langsung ngejudge bahwa maksud orang yang menggunakan kata-kata yang kasar (menurut adat kita) sudah pasti jelek.
 
Tapi mungkin kita juga perlu mempertimbangkan adat sekitar dan tingkat sensitivitas orang lain sebelum ngomong kalau kita gak mau disalahpahamin ya. 
 
Btw, cerita yang menarik. Gw suka cerita-cerita begitu hehehehe
__________________

imprisoned by words...

Hannah's picture

@Lapan

Yang bilang orang yang menggunakan kata2 kasar sudah pasti bermaksud jelek itu siapa, non?
 
__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

lapan's picture

@Hannah,

Kaga tau han, cuman ngomong aja biar lengkap gitu. hahahaha
__________________

imprisoned by words...

hai hai's picture

@ Sf dan Lapan, Yesus dan Anjing

SF dan lapan, saya tidak tahu dari mana si BP mendapatkan sumber pustaka yang mengajarkan tentang TRADISI bangsa Israel memanggil bangsa lain ANJING.

Setahu saya, tradisi kuno bangsa Israel tercatat di dalam Perjanjian Lama dan di sana sama sekali TIDAK ada kisah bangsa Israel menyebut bangsa lain ANJING. Sementara itu Tradisi bangsa Israel dan kristen pada zaman Yesus dan para rasul tercatat di dalam Perjanjian Baru. Dan di sana sama sekali tidak ada satu orang pun yang memanggil seseorang ANJING karena dia orang ASING.

Dengan fakta-fakta demikian, menurut saya TEORI bangsa Yahudi menyebut bangsa asing ANJING itu perlu DIUJI lagi.

Tuan dan nona, seperti yang saya katakan, dari mana Tuhan Yesus mendapatkan sumber pustaka ajarannya?

  1. Perjanjian Lama
  2. Nubuatan Roh Kudus (Roh Allah)
  3. Pengalaman-Nya

Apabila anda mempelajari Alkitab, Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru maka anda akan tahu bahwa ANJING adalah GELAR yang diberikan kepada PENGKHIANAT alias orang yang seharusnya MENJAGA namun justru MENGGIGIT.

Anda ingat kenapa Mefiboset menyebut dirinya ANJING MATI di hadapan Daud bukan?

Selama ini banyak orang mengagul-agulkan Daud setinggi langit padahal dia tidak lebih dari DAUD doang. Daud adalah seorang yang sangat CERDAS dan LICIK serta punya kemampuan luar BIASA memanipulasi orang lain. Anda ingat pesan-pesannya kepada Salomo sebelum dia mati? Dia tunjukkan siap saja, LAWAN yang harus DISUKABUMIKAN karena tidak akan MAMPU dikendalikan oleh Salomo.

Daud adalah anak peternak dan anak bungsu. Ternaknya nggak banyak itu sebabnya kita tidak pernah mendengar kisah tentang HAMBA atau BUDAK dalam keluarganya. Dari mana dia mendapat kekayaannya? YHWH menjatuhkan emas dari langit? TIDAK! Dia mendapatkannya dari keluarga Saul dan dari JANDA kaya yang dinikahinya.

Samuel dan lapan, anda tahu sekarang ketika Yesus menggunakan sitilah ANAK ANJING, siapakah BAPAK anjing yang Dia maksudkan? Jadi seperti yang saya katakan, itu adalah JURUS MEMBEDAKAN roh.

Saya ingin anda membaca ayat-ayat Alkitab berikut ini yang menjelaskan Pekerjaan pekerjaan awal Yesus setelah Dia dibaptis dan memiliki murid.

Setelah anda membacanya baik-baik cobalah baca ayat-ayat berikut ini. Kemudian jawablah pertanyaan saya:

  1. Kisah pertama: Yesus di Nasaret.
  2. Kish kedua: Yesus Di Kapenaum

apa yang dilakukan oleh Yesus di Kapernaum?

  1. menyembuhkan orang kerasukan di Bait Allah
  2. menyembuhkan mertua Simn petrus
  3. menyembuhkan banyak orang dan mengusir banyak setan

Apa PEPATAH yang diucapkan-Nya di Nazaret?

  1. TABIB
  2. Elia menyembuhan seorang janda
  3. Elisa menyembuhkan Naaman

Lapan dan Samuel, menurut anda Lukas TERBALIK menceritakan kedua kisah tersebut? Atau anda percaya yang diyakini hai hai? Yesus BERNUBUAT dulu baru kemudian Dia BERBUAT seperti NUBUATAN-Nya.

Aneh ya? Ha ha ha ha ha ha ..... Nona, itulah SEBAGIAN dari Rahasia KRISTUS.

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

lapan's picture

@hai hai, tradisi Yahudi

Dengan fakta-fakta demikian, menurut saya TEORI bangsa Yahudi menyebut bangsa asingANJING itu perlu DIUJI lagi.
 
Hai hai benar, gw terlalu cepat meloloskan "fakta" tersebut. Setelah kira-kira satu jam mencari (maaf hanya segini tahannya :D), sepertinya memang banyak tulisan yang menyatakan "tradisi Yahudi menyebut non-Yahudi sebagai anjing" atau "bahkan di Alkitab pun mencatat demikian". 
 
Bagian mana dari Alkitab yang mencatat? Tampaknya justru malah merujuk ke peristiwa perempuan Siro-Fenisia itu. Jadinya kok malah balik lagi ke awal ya? 
 
Ada juga sumber kutipan dari kitab Torah, seperti "non Yahudi itu adalah binatang dalam wujud manusia", "makan bersama kafir, sama saja makan bersama anjing".
 
Tapi ada yang bilang kalau kutipan-kutipan tersebut palsu.
 
Jadi bingung. 
 
Apakah memang tradisi Yahudi? Atau justru jadi tradisi karena Yesus ngomong begitu?
 
Tentang Lukas, kalau menurut Budi Asali: si Lukas lagi-lagi gak ngurut. Tapi sepertinya om punya pendapat lain?
 
__________________

imprisoned by words...

Hannah's picture

@Lapan: maap numpang komen aja ya

Menyebut bangsa asing dengan sebutan 'anjing' itu sesuatu yang cukup umum dan bukan cuma dipakai oleh bangsa Yahudi tapi juga bangsa non Yahudi.
 
Mengingat sifat supremasi bangsa Yahudi sebagai bangsa pilihan Allah, sangatlah tidak sulit untuk mempercayai adanya kebiasaan seperti itu. Jangankan sebutan rasial, wong tindakan kekerasan aja dihalalkan demi agama kok (katanya), dan ini bukan cuma buat penganut agama Yahudi tapi non Yahudi juga.
 
Kalau lo lagi iseng mau tau latar belakang atau kebiasaan penggunaan racial slur bangsa Yahudi, coba aja browsing di website-website berbau jewish atau kritik terhadap Talmud yang biasanya mengupas masalah diskriminasi dalam Talmud. Elo bisa coba pakai keyword: Talmud insults gentiles atau semacamanya.
 
Ini sekelumit 'ayat' dari Talmud yang mendiskriminasi orang asing:

It is a grave sin to practice any kind of deception whatsoever against a Jew. Against a Gentile it is only forbidden to practice direct deception. Indirect deception is allowed, unless it is likely to cause hostility towards Jews or insult to the Jewish religion.

Bacaan ekstra: click me.
 
Niwei mungkin akan sangat sulit untuk menemukan bukti tertulis yang kredibel di internet yang menyatakan bahwa di Indonesia ada penggunaan sebutan-sebutan berbau rasis dalam masyarakat karena akan mencoreng nama Indonesia sendiri. Jangankan sebutan rasis, wong penganiayaan terhadapa kaum minoritas ada di mana-mana kok.
Kita tau hal seperti itu ada tapi keberadaannya belum tentu terang-terangan dipublikasikan atau bahkan diakui ada :-) hehe
__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

lapan's picture

@Hannah, thanks infonya

Iya memang gak terlalu kredibel dan gw gak tau apakah informasi tersebut memang benar, atau sanggahannya yang benar, atau mungkin semuanya hanya manipulasi aja.
 
Gw udah coba ke link yang lu kasi tapi tampaknya juga belum ada kepastian. Dan lagi-lagi, kalau pun ada "kepastian" pun belum tentu akurat.
 
 
Hohoho... kalau di alkitab sendiri sih, berdasar perjanjian lama gak ada menyebut anjing untuk bangsa kafir. Kalau penjilat atau pencemooh atau pengkhianat ada... atau mungkin gw yang kelewatan? hehehehe
 
__________________

imprisoned by words...

Hannah's picture

@Lapan

Daud mengibaratkan bangsa asing sebagai anjing di salah satu Mazmurnya (Mzm 59:6).
 
Kata 'anjing' yang dipakai Yesus (kyon) adalah sebuah kata yang banyak dipakai dalam analogi (metafora). Kata yang sama dipakai dalam Mat 7:6, Mat 15:26, Flp 3:2 dan Why 22:15.
Beda halnya dengan kata 'anjing' (keleb) dalam beberapa ayat di bawah ini yang memiliki arti literal: Kel 22:31, Hak 15:4, 1Raj 14:11, 1Raj 21:23, Ayub 30:1.
 
Yesaya menggunakan kata 'keleb' dalam menyampaikan pesan Allah kepada bangsa Israel (Yes 56:10) tapi pesan itu ditujukan kepada bangsa Israel dan kata 'keleb' digunakan untuk menunjuk pemimpin-pemimpin bangsa Israel.
Tapi Yesus dalam ke-Tuhan-an, kerendahan hati dan kelembutannya tidak menggunakan kata 'keleb' sewaktu berbicara ke wanita non Yahudi. Mungkin karena Dia gak mau si wanita sakit hati dipanggil 'keleb'(?) Masak orang minta tolong malah di-anjing-anjingin gitu lho :-) hehe
 
Yang menarik dari membaca diskusi lo ma SF adalah di sebuah blognya SF memilih untuk mempercayai bahwa Mefiboset rendah hati karena Alkitab bilang dia sujud menyembah Daud (2Sa 9:6) padahal tidak ada satu pun bukti sejarah yang menghubungkan posisi tubuh Mefiboset dengan keadaan hatinya.
 
 
Niwei posisi tubuh yang hampir sama yang ditunjukkan Mefiboset juga ditunjukkan oleh tentara-tentara yang mengolok-olok Yesus kepada Yesus (Mrk 15:19) tapi gw jamin SF gak menganggap para tentara itu rendah hati.
 
Jadi gak heran waktu dia melihat kata 'anjing' yang dipakai Yesus dia menganggap Yesus cuma bersikap jujur aja dan karenanya dia mendukung "kejujuran" tanpa mengindahkan akibat dari apa yang dia sebut "kejujuran" padahal 'jujur dan perduli' SANGAT beda dengan 'jujur dan tidak perduli'.
Mati bunuh diri beda dengan mati syahid biarpun sama-sama mati :-) hehe
 
Sedangkan komen Hai2 IMO cuma mengupas kulit doang karena cuma didasarkan apa kata Alkitab tanpa mempertimbangkan budaya Yahudi atau penggunaan racial slur secara general.
Gak heran di salah satu blognya dia gak mau terima waktu dibilang adanya bukti sejarah yang menyatakan bahwa kegelapan sewaktu penyaliban Yesus benar-benar terjadi dan bahwa kegelapan itu bukan cuma sebuah analogi karena memang dia cuma mau berkutat pada apa kata Alkitab tanpa mengindahkan informasi lain di sekelilingnya (kecuali of course kalo dia tau duluan informasi itu daripada yang lain jadi bisa mentolol-tololi yang lain karena tau belakangan hahahaha).
Ah jadi ingat oom Xuantong yang bijak yang GAK (terus-terusan) menanggapi Hai2 :-)
 
Niwei benar kata orang pintar, kita memilah-milah apa yang kita mau percayai.
__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

Samuel Franklyn's picture

@Hannah

Yang menarik dari membaca diskusi lo ma SF adalah di sebuah blognya SF memilih untuk mempercayai bahwa Mefiboset rendah hati karena Alkitab bilang dia sujud menyembah Daud (2Sa 9:6) padahal tidak ada satu pun bukti sejarah yang menghubungkan posisi tubuh Mefiboset dengan keadaan hatinya.

SF: Kalau saya menilai orang yang merendahkan diri sebagai orang yang rendah hati maka penilaian saya itu adalah penilaian yang wajar sebagai manusia. (comment 70315)

Apa kamu menganggap penilaian ku sebagai penilaian yang tidak wajar? Kenapa? Soal isi hati seseorang kan memang cuma Tuhan yang tahu. Yah walaupun ada manusia-manusia macam si Muji yang menganggap dirinya bisa tahu isi hati orang lain. Tapi aku kan bukan manusia sakti macam begitu. Aku menilai sesuatu ya berdasarkan apa yang dilakukan orang bukan isi hati orang tersebut.

Niwei posisi tubuh yang hampir sama yang ditunjukkan Mefiboset juga ditunjukkan oleh tentara-tentara yang mengolok-olok Yesus kepada Yesus (Mrk 15:19) tapi gw jamin SF gak menganggap para tentara itu rendah hati. 

Betul. Kenapa? Karena Alkitab mencatat dengan jelas bahwa mereka memukul ,meludahi dan mengolok-olok. Sedangkan tidak pernah tercatat Mefiboset memukul, meludahi atau mengolok-olok Daud. Jelas aku mengambil kesimpulan yang beda. 

Markus 15:19-20
(19) Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya.
(20) Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. (15-20b) Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan.

Jadi gak heran waktu dia melihat kata 'anjing' yang dipakai Yesus dia menganggap Yesus cuma bersikap jujur aja dan karenanya dia mendukung "kejujuran" tanpa mengindahkan akibat dari apa yang dia sebut "kejujuran" padahal 'jujur dan perduli' SANGAT beda dengan 'jujur dan tidak perduli'.
Mati bunuh diri beda dengan mati syahid biarpun sama-sama mati :-) hehe

Yang namanya jujur itu mensyaratkan adanya komunikasi. Akan tetapi kalau suatu pihak sudah tidak perduli maka komunikasi akan diputus. Kalau komunikasi sudah putus maka tidak ada lagi yang bisa dinilai sebagai sesuatu yang jujur atau tidak jujur. Jadi anda cuma bisa "tidak peduli" atau "jujur". "Jujur dan tidak perduli" adalah suatu kemustahilan. Kenapa? Karena selama ada komunikasi maka itu artinya masih perduli. "Jujur=perduli". "Tidak perduli=Tidak ada lagi yang bisa dinilai sebagai kejujuran soalnya tidak ada komunikasi".

Hannah's picture

@SF: jujur ma perduli gak bersodara

SF:  Apa kamu menganggap penilaian ku sebagai penilaian yang tidak wajar? Kenapa?
 
Hannah:  Emang gak wajar soalnya elo menyimpulkan isi hati orang dari posisi tubuhnya. Kan kita uda diskusikan panjang lebar waktu itu soal isi hati VS posisi tubuh yang menurut gw gak ada hubungannya sama sekali tapi elo berpendapat sebaliknya.
 
SF: Soal isi hati seseorang kan memang cuma Tuhan yang tahu. Yah walaupun ada manusia-manusia macam si Muji yang menganggap dirinya bisa tahu isi hati orang lain. Tapi aku kan bukan manusia sakti macam begitu. Aku menilai sesuatu ya berdasarkan apa yang dilakukan orang bukan isi hati orang tersebut.
 
Hannah:  Elo bilang oom Muji menganggap dirinya bisa tau isi hati orang tapi elo ndiri melakukan hal yang sama. Elo menilai sikap hatinya Mefiboset dari posisi tubuhnya. Elo sama aja dengan oom Muji yang elo ejek.
 
SF: Betul. Kenapa? Karena Alkitab mencatat dengan jelas bahwa mereka memukul ,meludahi dan mengolok-olok. Sedangkan tidak pernah tercatat Mefiboset memukul, meludahi atau mengolok-olok Daud. Jelas aku mengambil kesimpulan yang beda. 
 
Hannah:  Gw jadi ingat di pelem-pelem silat banyak alasan kenapa orang menyembah seorang penguasa, dari takut, karena dipaksa atau diancam, kewajiban, karena memang hormat atau bahkan karena orang itu memiliki niat politis atau maksud tersembunyi di balik posisi tubuhnya. Biarpun cuma pelem tapi sebenarnya gak jauh dari kenyataan kok. Gak sedikit orang yang di depannya iya-iya, nunduk-nunduk tanda hormat tapi ternyata diam-diam menunggu waktu yang tepat untuk bisa nusuk dari belakang atau menunggu sampai si penguasa goyah posisinya untuk bisa mengambil alih kekuasaan atau mencuri simpati massa.
 
SF: Yang namanya jujur itu mensyaratkan adanya komunikasi. Akan tetapi kalau suatu pihak sudah tidak perduli maka komunikasi akan diputus. Kalau komunikasi sudah putus maka tidak ada lagi yang bisa dinilai sebagai sesuatu yang jujur atau tidak jujur. Jadi anda cuma bisa "tidak peduli" atau "jujur". "Jujur dan tidak perduli" adalah suatu kemustahilan. Kenapa? Karena selama ada komunikasi maka itu artinya masih perduli.
 
Hannah: Jujur GAK butuh komunikasi (dengan manusia lain). Elo bisa mengatakan sebuah kejujuran ke tembok atau ke langit, gak perlu ada manusia lain yang denger.
Kejujuran itu yang terutama adalah antara elo dengan Tuhan, yang kedua adalah antara elo dengan diri lo sendiri, yang terakhir adalah antara elo dengan orang lain. Urutan yang terbalik menandakan tujuan sebenarnya dari perbuatan kejujuran itu sendiri yang mungkin mengalahkan niat jujur itu sendiri.
 
Jujur dan tidak perduli itu sama sekali gak mustahil. Malah lebih gampang bersikap jujur tanpa keperdulian daripada jujur dengan keperdulian. 
Misalnya Kiem mengomentari keadaan fisik elo.
Kiem jujur berpendapat begitu? Betul, tapi apa dia perduli ma perasaan elo? Belum tentu.
Elo menganggap Tony paulo gila dan tolol (misalnya). Elo mungkin uda bersikap jujur tapi apa elo perduli ma perasaan orang yang uda lo katain gila dan tolol? Belum tentu.
Trus dari kedua unsur itu (kejujuran dan ketidakperdulian), yang mana yang duluan memotivasi kata-kata elo? Jujur dulu baru tidak perduli atau malah tidak perduli dulu baru jujur? Ini pertanyaan retorik yang cuma perlu direnungi aja.
 
Niwei gw pribadi merasa pendapat pribadi gw tentang orang lain adalah tanggung jawab gw ke Tuhan, bukan tanggung jawab gw ke orang lain. Kalo karenanya gw dianggap gak jujur, munafik atau apa pun istilah yang ditujukan ke gw, itu urusan orang yang ngatain ke Tuhannya sendiri, bukan urusan gw sama seperti kalo gw uda jujur atau uda gak jujur itu urusan gw ke Tuhan, bukan urusan gw ke orang lain.
 
SF: "Jujur=perduli". "Tidak perduli=Tidak ada lagi yang bisa dinilai sebagai kejujuran soalnya tidak ada komunikasi".
 
Hannah: Yang dibold itu aturan dari mana ya? Jujur gak berarti perduli dan gak melulu berhubungan dengan keperdulian.
 
Gw jadi ingat di kantor belum lama ini. Gw menyinggung masa cuti gw yang sebentar lagi tiba dan bos gw bilang "Iya elo cuti sambil ngelamar kerjaan kesana kemari trus tau-tau nti elo telpon gw bilang elo gak bakal balik, tul gak?."
Gw jawab, "Hari gene gak gampanglah nyari kerjaan di mana-mana, bos."
Dia ketawa sambil bilang dia suka kejujuran gw karena dari kata-kata gw dia tau bahwa gw gak menutup kemungkinan bahwa gw sudah/sedang/akan berusaha mencari gawe baru tapi emang gak gampang nyari gawean baru ari gene.
Gw uda jujur tapi bukan berarti gw perduli. Terus terang gw sebenarnya malah GAK perduli dia berpikir apa. Gw ngejawab seadanya aja karena dia nanya.
 
Banyak contoh lain dari pasangan yang selingkuh dan kemudian mereka jujur kepada pasangannya demi supaya bisa dicere-in atau malah selingkuh terang-terangan di depan mata pasangannya karena uda gak perduli dengan rumah tangga atau hubungan mereka. Mereka jujur karena sudah tidak perduli alias mereka tidak perduli makanya mereka bersikap jujur tentang perselingkuhan mereka. Jadi sebenarnya ketidakperdulian mendahului niat jujur. Kalau mereka mendapat pahala karena sudah mempraktekkan kejujuran dalam ketidakperdulian mereka yah itu suka-suka Tuhan yah tapi coba lo pikirin deh logikanya dimana kalo semua peselingkuh yang berselingkuh di depan mata pasangannya mendapat pahala karena "kejujuran" mereka.
 
Jadi gw sama sekali gak setuju dengan pendapat elo yang dibold yang menganggap kejujuran identik dengan keperdulian dan ketidakperdulian identik dengan ketidakjujuran.
 
PS: Oom Muji maap ya jadi OOT gene..  emang bad habit neh gw :-)
__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

Samuel Franklyn's picture

Hannah: Ada perbedaan antara gua dan Muji

Hannah:  Gw jadi ingat di pelem-pelem silat banyak alasan kenapa orang menyembah seorang penguasa, dari takut, karena dipaksa atau diancam, kewajiban, karena memang hormat atau bahkan karena orang itu memiliki niat politis atau maksud tersembunyi di balik posisi tubuhnya. Biarpun cuma pelem tapi sebenarnya gak jauh dari kenyataan kok. Gak sedikit orang yang di depannya iya-iya, nunduk-nunduk tanda hormat tapi ternyata diam-diam menunggu waktu yang tepat untuk bisa nusuk dari belakang atau menunggu sampai si penguasa goyah posisinya untuk bisa mengambil alih kekuasaan atau mencuri simpati massa.

Pada saat tuh orang nusuk dari belakang kan itu artinya perilakunya berubah. Kalau perilaku orangnya berubah ya baru kita rubah penilaian kita. Tapi kalau dia nunduk-nunduk terus masak kita musti gebukin dia. Ya nggak kan. Elu rada paranoid ya orangnya? He he he.

Hannah:
  Elo bilang oom Muji menganggap dirinya bisa tau isi hati orang tapi elo ndiri melakukan hal yang sama. Elo menilai sikap hatinya Mefiboset dari posisi tubuhnya. Elo sama aja dengan oom Muji yang elo ejek.

Hannah ada perbedaan antara gua dan Muji. Muji bilang Yesus berkata anjing maka itu artinya dia sedang menguji sedangkan orang lain yang berkata anjing itu artinya sedang mengeluarkan taring. Dari satu perilaku yang sama Muji menyimpulkan 2 motivasi yang berbeda. Itu artinya kan Muji menilai bukan dari luarnya melainkan dia bisa melihat isi hati orangnya. Lain dong sama gua. Jangan disamain woi.

Jadi gw sama sekali gak setuju dengan pendapat elo yang dibold yang menganggap kejujuran identik dengan keperdulian dan ketidakperdulian identik dengan ketidakjujuran.

Bagus deh. Tapi pendapat gua belum berubah. Soalnya kalau sudah tidak perduli maka normalnya komunikasi gua putus. Kalau gua masih capai-capai berkomunikasi itu artinya gua masih perduli. Gua bilang sih yang lu bilang nggak peduli itu sebenarnya benci. Benci itu artinya masih peduli. Itu sebabnya kadang kebencian berubah jadi cinta karena beda mereka tipis. Sedangkan kalau sudah tidak peduli ya mereka akan saling cuek saja. He he he.

lapan's picture

@Hannah, gemes

Perjanjian lama memakai bahasa Ibrani. Dan untuk bahasa Ibrani anjing = keleb, tapi kalau perjanjian baru pakai bahasa Yunani, di mana anjing bisa kuon (anjing) atau kunarion (anjing piaraan).
 
Kunarion hanya dipakai sekali, yaitu pas Yesus menyamakan perempuan Siro-Fenisia itu dengan anjing.
 
Sedangkan kuon memang dipakai untuk keperluan metafor atau bener-bener dogi dalam artian negatif.
 
Hehehe hanya sekilas info aja. CMIIW ya
 
Kalau tentang Mazmur, agak bingung juga sih, apakah memang itu tradisi? Ataukah penulis Mazmur hanya sekedar menjuluki penjahat-penjahat yang mencemooh dan berbuat jahat dengan sebutan anjing? 
 
Btw, membaca obrolanmu dengan hai hai saya merasa kalian berdua menggemaskan =p
__________________

imprisoned by words...

Hannah's picture

@Lapan

Kalo gemes pengen nyubit sih gak apa.. asal jangan gemes pengen nabok aja yah :-)
__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

mujizat's picture

:-)

Samuel dan lapan, anda tahu sekarang ketika Yesus menggunakan sitilah ANAK ANJING, siapakah BAPAK anjing yang Dia maksudkan? Jadi seperti yang saya katakan, itu adalah JURUS MEMBEDAKAN roh.
 :sleepy
Aneh ya? Ha ha ha ha ha ha ..... Nona, itulah SEBAGIAN dari Rahasia KRISTUS.
 
:sleepy
__________________

 Tani Desa

mujizat's picture

SF, lihat motivasi dan latar belakang ucapan

Shalom,
 
SF:

Ada yang ngomong anjing tanpa rasa malu sama sekali namanya Yesus Kristus.

Markus 7:25-30
..........
(27)  Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
(28)  Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
(29)  Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
...........

Terang-terangan didepan muka orangnya Yesus mengibaratkan orang itu sebagai anjing.

Kok Tuhan Yesus nggak malu ya mengibaratkan manusia sebagai anjing?

Muji:

Ini namanya orang pinter berlagak bodoh, karena tidak mungkin sdr SF ngak tahu bahwa Yesus dalam kisah itu sedang menguji kesungguhan dan kerendahan hati perempuan itu, dan samasekali tidak berniat mendamprat maupun menyerapahi nya.

"Kedondong" dalam blog ini, adalah - salah satunya - tentang ucapan serapah yang diucapkan oleh seorang yang "sedang mengeluarkan taringnya", yang jauh dari kasih maupun "uji kesungguhan" sebagaimana contoh Yesus Kristus.

Atau Anda merasa nyaman dengan buah kedondong? Free will bang.

Salam,

 
__________________

 Tani Desa

Samuel Franklyn's picture

Muji: Kamu sakti amat ya?

Ini namanya orang pinter berlagak bodoh, karena tidak mungkin sdr SF ngak tahu bahwa Yesus dalam kisah itu sedang menguji kesungguhan dan kerendahan hati perempuan itu, dan samasekali tidak berniat mendamprat maupun menyerapahi nya.

"Kedondong" dalam blog ini, adalah - salah satunya - tentang ucapan serapah yang diucapkan oleh seorang yang "sedang mengeluarkan taringnya", yang jauh dari kasih maupun "uji kesungguhan" sebagaimana contoh Yesus Kristus.

Atau Anda merasa nyaman dengan buah kedondong? Free will bang.
 

Kamu sakti amat ya. Kamu bisa tahu isi hati Yesus dan orang lain. Wah hebat benar kamu. Sayang saya nggak sesakti kamu sehingga saya nggak bisa tahu bahwa Yesus cuma menguji dan orang lain sedang mengeluarkan taring. Selamat ya Muji. Kamu sudah menjadi manusia super sakti yang bisa tahu isi hati Tuhan dan orang lain.

PlainBread's picture

Buah kecut

Sudah saatnya Muji menanggalkan persepsi hitam putih, karena nyatanya tidak sesederhana itu.

Menurut anda sikap Petrus yang ditegur Paulus sebagai munafik itu, bisakah dikatakan datang dari pohon lain karena buahnya TERASA kecut? Itu terjadi setelah pencurahan Roh Kudus loh, dan anda tentu tahu yang berbicara saat pencurahan adalah Petrus.

Contoh selanjutnya, Soeharto. Kalo anda perhatikan hampir tidak ada kalimat dia di depan umum yang TERASA kecut. Apakah kita bisa bilang dia berbuah banyak?

Jaman Yesus dulu belum ada buah plastik. Sekarang ada buah plastik yang bahkan kalo dilihat sekilas tampak lebih menggiurkan daripada yang asli.

Not to mention buah yang TERASA kecut belum tentu berasal dari pohon yang lain. Bisa jadi memang belum matang. Bisa jadi karena yang kecut dan asam itu banyak mengandung vitamin C. Bisa jadi yang manis itu ternyata gula pengawet yang bisa bikin diabetes.

Jadi tidak sesederhana itu. Untuk mengamati buah dan pohon pun tidak bisa sekilas, butuh waktu dan pengamatan intensif. Di antara buah2 asli pun banyak yang mirip baik bentuk dan warnanya. Makanya kalo ada yang bilang,"walks like a duck, looks like a duck, must be a duck!", saya akan bilang,"belum tentu, bisa jadi platypus."

mujizat's picture

Manfaat buah

PB:
 

Sudah saatnya Muji menanggalkan persepsi hitam putih, karena nyatanya tidak sesederhana itu.

Menurut anda sikap Petrus yang ditegur Paulus sebagai munafik itu, bisakah dikatakan datang dari pohon lain karena buahnya TERASA kecut? Itu terjadi setelah pencurahan Roh Kudus loh, dan anda tentu tahu yang berbicara saat pencurahan adalah Petrus.

Contoh selanjutnya, Soeharto. Kalo anda perhatikan hampir tidak ada kalimat dia di depan umum yang TERASA kecut. Apakah kita bisa bilang dia berbuah banyak?

Jaman Yesus dulu belum ada buah plastik. Sekarang ada buah plastik yang bahkan kalo dilihat sekilas tampak lebih menggiurkan daripada yang asli.

Not to mention buah yang TERASA kecut belum tentu berasal dari pohon yang lain. Bisa jadi memang belum matang. Bisa jadi karena yang kecut dan asam itu banyak mengandung vitamin C. Bisa jadi yang manis itu ternyata gula pengawet yang bisa bikin diabetes.

Tidak sesederhana itu. Untuk mengamati buah dan pohon pun tidak bisa sekilas. Di antara buah2 asli pun banyak yang mirip baik bentuk dan warnanya. Makanya kalo ada yang bilang,"walks like a duck, looks like a duck, must be a duck!", saya akan bilang,"belum tentu, bisa jadi platypus."

 
Muji:
Ya, kualitas buah ditinjau dari banyak sisi agar dapat memberikan manfaat bagi manusia. Kalau hanya bentuknya saja yang bagus namun kandungan gizinya ngak ada atau bahkan berpengaruh buruk,... ya kurang berguna. Sebaliknya, jika kandungan gizinya sangat sempurna namun rasanya pahit, maka seorang anak kecil mungkin harus diikat kaki dan tangannya agar dapat memaksanya makan itu buah.
 
Buah roh Kudus (Gal 5:22-23) tentu saja bukan skedar model perkataan atau sikap atau pemikiran, namun juga perbuatan, yang dalam hal yang khusus memberikan manfaat positif bagi sesama. Model perkataan yang di dunia maya ini bisa berupa tulisan, susunan kata-kata yang "enak dibaca" dan bukan menyakiti, namun membangun. Seperti pedang bermata dua: pertama mengena pada si penulis, kedua kepada pembaca lain. Inilah salah satu point yang ingin Muji tuju.
 
Tiada manusia sempurna, namun "...Sebagaimana Bapa sempurna, maka hendaklah engkau sempurna (Yesus Kristus)..." Namun setidaknya, adanya destinasi tertentu akan menjadi "tali kekang" yang mudah-mudahan efektif.
 
Mungkin ketika kita melihat "buah kedondong", itu akan sangat terasa tidak sopan, namun ketika kita melemparkan "buah kedondong" terkadang kita merasa tidak bersalah, padahal yang kena lempar terkaing-kaing. Bwa ha haaa,...
 
Salam,
 
 
__________________

 Tani Desa

PlainBread's picture

@muji: Persepsi

Soal menyakiti atau membangun, itu mah soal persepsi muji. Kalo anda belajar soal filsafat, suka baca kopingho, cerita2 silat, bahkan alkitab sendiri, tidak semua kata manis bisa dikatakan membangun, dan tidak semua kata pahit bisa dikatakan menyakiti. Contoh2nya sudah diberikan SF. Tergantung dari mana audience-nya memandang.
 
Kalo ada pemimpin spiritual jaman sekarang bilang ke seseorang bahwa orang tersebut mirip anjing atau manggil orang tersebut dengan sebutan bangsat, mungkin sudah masuk koran, fotonya ditutup matanya dengan garis hitam biar gak dibilang nuduh.
 
Tapi mungkin tergantung kultur, adat dan budaya juga kali yah:
 
Ada memang adat atau kultur yang halus banget, ada yang kasar banget. Kalo di adat tertentu, makanan yang disuguhkan sampai dihabiskan tamu itu namanya si tamu kurang ajar. Tapi di adat lain, makanan yang tidak dihabiskan justru bisa membuat tuan rumah menganggap si tamu kurang ajar.
 
Ada budaya di mana kalo ngomong itu mesti nunduk apalagi sama orang yang lebih tua atau yang disegani, pokoknya jangan sampai menatap mata lawan bicaranya. Tapi ada suku di afrika di mana menyapa itu dilakukan dengan cara meludah ke muka lawannya. Apakah anda mau bilang bahwa tradisi suku afrika tersebut menyakiti alias tidak membangun? Yang ada injil gak bisa masuk kali ke sana :)
mujizat's picture

PB, satu iman, satu ajaran

Shalom,
 
Menurut Muji, semenjak peristiwa Menara Babel, dimana manusia menyebar ke seluruh bagian kulit bumi, membawa juga dampak bermacam-macam, termasuk diversivikasi kultur, yang barangkali dipengaruhi habitat dimana mereka hidup, dan tidak tertutup kemungkinan, banyak dari bangsa-bangsa dengan kulturnya masing-masing, tradisi, agama, adat, budaya, yang terbentuknya ribuan tahun. Sebagian lagi terbentuk sebagai bangsa penyembah berhala dan lain sebagainya.
 
Justru karena itulah - menurut Muji -  ketika saatnya tiba, maka  Injil datang, Yesus memerintahkan para murid-Nya memberitakan injil ke seluruh bagian Bumi, agar (sekiranya) semua bangsa mengenal "budaya" yang benar, ajaran yang benar, yaitu yang sesuai dengan Ajaran Yang sehat. Dan menurut Muji juga, bahwa BUKAN injil yang harus tunduk pada tradisi, melainkan tradisi lah yang mestinya tunduk pada Kebenaran Sejati.
 
"Buah Mangga" lah yang seharusnya dipopulerkan, dan "buah kedondong" musti dikikis sampai tidak ada lagi. Bagaimanapun, Muji masih setuju bahwa Buah Roh (Galatia 5:22,23) memang harus dimiliki Kristen, menggantikan "buah kedondong".
 
Adapun jika proses "revolusi" itu sedikit menyakitkan, maka itu hal yang wajar. Namanya saja proses.
 
Salam,
__________________

 Tani Desa

PlainBread's picture

Mempromosikan keduanya

"Buah Mangga" lah yang seharusnya dipopulerkan, dan "buah kedondong" musti dikikis sampai tidak ada lagi. Bagaimanapun, Muji masih setuju bahwa Buah Roh (Galatia 5:22,23) memang harus dimiliki Kristen, menggantikan "buah kedondong".
 
 
Bukankah alkitab mempromosikan keduanya? Anak2 gampangan disebut bangsat. Gentiles disebut anjing. Orang2 Farisi disebut keturunan ular beludak. Kalo itu bukan kedondong, lalu apa donk? :)
 
 
Bukankah buah2 roh adalah hasil pekerjaan Roh Kudus, bukan karena kita yang menghasilkan? Jadi kenapa dibilang mesti dipopulerkan? Bukankah mempopulerkan buah2 tersebut sama saja meniru aslinya? Kenapa kalo yang TERKESAN baik dibilang mencontoh, kalo yang TERKESAN jelek dibilang meniru? Muji, Roh Allah yang memproses semuanya itu, anda tidak bisa berbuat apa2, apalagi mempopulerkan. Itu bukan hasil pekerjaan anda.
 
 
Lalu di mana di bilang bahwa ada buah2 kedagingan? Daging tidak pernah berbuah, Muji. Kalo memang anda mau mengikuti jalan alkitab, tentulah anda tahu istilah tersebut tidak ada, melainkan perbuatan daging.
 
 
Kalo memang injil harus tunduk kepada tradisi, bukankah seharusnya berita Injil SEPENUHNYA harus diterima bulat2, tanpa memilah2 mana yang TERKESAN baik dan mana yang TIDAK USAH dicontoh?
 
Kenapa ayat2 soal buah2 roh begitu terkenal, sementara Paulus dan Yesus menyebut anjing ke orang lain kurang mendapat tempat di mimbar2 gereja? Apakah sebenarnya kekristenan yang kita anut adalah kekristenan pilah2, di mana yang saya sebut POSITIVE-THINKING christianity? Kalo GOSPEL itu diberitakan seutuhnya, kenapa kita hanya mengimani yang sebagian? 
 
Bukankah banyak orang kristen dinubuatkan akan tertipu oleh ajaran2 karena ajaran2 tersebut menyenangkan telinga mereka, alias yang "positive thinking" atau yang sesuai dengan norma2 dan tradisi lokal -misalnya sopan santun lokal- diterima, sementara yang gak nyambung dengan tradisi dan norma2 lokal sebaiknya tidak usah dibicarakan? Dan kalo pun dibicarakan, tentunya akan digunakan jurus self-justification bahwa "Oh, Maksudnya Yesus itu bukan seperti itu ..."?
 
Kalo rasa yang manis dari Tuhan, sementara yang pahit juga dari Tuhan, masakan kita hanya mau mengambil yang manis? Anak-anak gampangankah kita? Masakan karena ada yang dirasa keluar taringnya, sampe harus membuat blog? Tidak tahankah kita terhadap pencobaan dan tahan uji? Kalah donk sama pendeta2 Budha yang bisa self-control :)
 
mujizat's picture

PB, buah kedagingan

PB:
 Bukankah buah2 roh adalah hasil pekerjaan Roh Kudus, bukan karena kita yang menghasilkan? Jadi kenapa dibilang mesti dipopulerkan? Bukankah mempopulerkan buah2 tersebut sama saja meniru aslinya? Kenapa kalo yang TERKESAN baik dibilang mencontoh, kalo yang TERKESAN jelek dibilang meniru? Muji, Roh Allah yang memproses semuanya itu, anda tidak bisa berbuat apa2, apalagi mempopulerkan. Itu bukan hasil pekerjaan anda.
 
Muji:
Benar. Sudah berkali-kali pula Muji singgung, itu adalah hasil hubungan karib antara orang percaya dengan "sang pokok pohon" yaitu Yesus, yang akan seperti otomatis dan alamiah hasilkan buah roh. Apakah Anda belum dapat menangkap tujuan blog ini? "Buah mangga" bukan hasil latihan, namun hasil hubungan yang begitu dekat dengan Juruselamat, yang akan secara otomatis menyingkirkan setiap "kedondong" dari bilik-bilik hati. 
 
PB:
Lalu di mana di bilang bahwa ada buah2 kedagingan? Daging tidak pernah berbuah, Muji. Kalo memang anda mau mengikuti jalan alkitab, tentulah anda tahu istilah tersebut tidak ada, melainkan perbuatan daging.
 
Muji:
Tersurat memang tidak ada. Tapi Paulus berkata:
 
Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging—karena keduanya bertentangan—sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. (Gal 5:16,17)
 
Ada "keinginan daging" dan ada juga "keinginan Roh". 
 
Melakukan keinginan Roh menghasilkan buah Roh; melakukan keinginan daging menghasilkan buah kedagingan. Kemampuan untuk melakukan keinginan Roh akan dimiliki, jika "ranting" menempel kuat pada "pokok". Saya rasa pengertian ini tidak terlalu sulit bagi Anda.
 
Salam,
__________________

 Tani Desa

hai hai's picture

@SF dan Lapan, Jurus Membedakan Roh

 Samuel dan lapan, setelah pencobaan di Padang GURUN, setiap saat, sampai mati-Nya, Yesus dicobai Iblis. Jurus yang digunakan oleh Iblis selalu SAMA:

JIKA Engkau Anak Allah ........!

Yesus punya KUASA namun Dia HANYA melakukan KEHENDAK Bapa-Nya. Dari mana Yesus tahu, Itu adalah KEHENDAK Bapa-Nya atau kehendak Iblis?

Dia menggunakan JURUS membedakan roh! GUNAKAN Akal Budi!

Jarak yang ditempuh Yesus hingga bertemu wanita itu di TIRUS, sekitar 90 Km. Apabila satu jam berjalan kaki rata-rata 5Km, maka diperlukan 2 hari untuk sampai pada wanita itu.

Yesus TAHUNYA Dia dipanggil untuk bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi punya batas teritorial. Kenapa Yesus Jalan begitu jauh meninggalkan kampung-Nya? Karena panggilan JIWA. Silahkan klik di sini untuk baca kisahnya lebih detail di Matius.

Dari mana wanita itu TAHU siapa Yesus sebenarnya? 

"Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."

Menurut kitab Matius, itulah pertama kali Yesus dipanggil dengan SEBUTAN "TUHAN Anak Daud!" LAI tidak memahami sistem KASTA Alam Roh, itu sebabnya mereka SOK TAHU memberi tanda KOMA. 

Daud adalah RAJA! Anak DAUD = anak RAJA = tidak disembah.

Tuhan anak daud = TUHANNYA anak daud

dari mana wanita itu TAHU kebenaran demikian?

Dari Iblis atau dari Roh Allah.

makanya Yesus katakan, Aku hanya datang kepada orang Israel. 

Bila anda tahu Yesus TUHAN, anda HARUS menyembah-Nya. Bila anda panggil Yesus Tuhan namun TIDAK menyembah-Nya, itu artinya anda lagi NGELEDEK.

Karena tidak disembah, Yesus curiga siapa dia?

Ketika dia menyembah, Yesus tetap curiga, makanya pakai jurus GERTAK sambal.

Bila Iblis, wanita itu akan MARAH. Karena Roh Allah maka wanita itu TUNDUK dan BIJAKSANA.

Coba klik di sini dan baca kisah lain Yesus disebut TUHAN ANAK DAUD.

COBALAH jurus membedakan roh kalian.

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Mey Weh's picture

Ko hai: kalo begitu...

Sebelumnya sy minta maaf sama yg pnya blog pa Mujizat kalo di blog nya ini sy OOT...

Ko hai: kalo begitu yg ko hai bilang diatas "...Bila iblis,wanita itu akan MARAH.Karena Roh Allah maka wanita itu TUNDUK dan BIJAKSANA."

bisa juga kah ajaran ko hai ini dipakai buat menguji ajaran guru2 palsu dan (maaf sblumnya) untk dipakai menguji ajaran ko hai jg,karena sy jadi berpikir begini setelah baca komentar ko hai diatas "guru2 yg mengajarkan tentang KEBENARAN,kalo mereka dibimbing/memiliki karunia pengajaran yg dr Roh Kudus maka ketika org yg belajar dari nya bertanya tidak akan marah tapi akan memberi kan penjelasan dengan BIJAKSANA dan dari kata2 nya pun akan terlihat kalo dia TUNDUK pd Allah" mohon maaf ini terlintas begitu saja dikepala sy saat ini.Mohon pencerahannya kalo salah.

hai hai's picture

@Li-chian9, Saya bukan guru namun preman

 li-chian9, hai hai bukan guru namun preman. kalau asyk ya lanjut klo dah gak asyk ya cari kesaykan yang lain.

bila iblis si wanita akan MARAH. itu hanya salah satu kemungkinan nona.

Karunia membedakan roh adalah karunia yang diberikan kepada semua orang Kristen agar mampu MENGALAHKAN nabi-nabi palsu. 

Karunia itu bisa disebut karunia UMUM itu sebabnya diajarkan di Alkitab cara memperolehnya. Caranya adalah dengan BELAJAR sistem kasta alam roh. Kenapa demikian? Karena roh-roh itu tidak memiliki DAGING alias TUBUH alias BENTUK sehingga mustahil DIDETEKSI oleh manusia. Satu satunya CARA untuk mengenali mereka adalah DARI prilaku orang-orang yang dirasukinya.

Setan-setan ketika merasuki manusia maka manusianya menjadi GILA! Kenapa demikian? Karena mereka TIDAK memiliki KUASA untuk mengendalikan masusia. Malaikat atau makluk makluk roh CIPTAAN diciptakan untuk MELAYANI manusia. Itu sebabnya orang yang bukan murid Yesus BERKUASA mengusirnya. Itu adalah BUKTI bahwa orang itu adalah orang yang AKAN diselamatkan.

Iblis tidak BISA didoakan oleh manusia. Hanya para rasul yang berkuasa untuk hal itu. Manusia bisa hanya bisa berdoa. Itu yang diajarkan Alkitab.

orang yang mau belajar pasti saya ajarin dengan satu syaarat, dia memang mau belajar. orang orang yang ngaku mau blajar tapi hanya mengagul-agulkan dirinya, pasti saya kulitin helai demi helai.

Li-chian9, saya sedang mengedit 5 blog untuk membahas nubuatan, sistem kasta alam roh, bahas roh, dll. jadi tolong bersabar nona.


__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Mey Weh's picture

Ko hai : mangga...

Ko hai : mangga sok lah diantos.... :))

iya sy mah beneran pengen belajar.......ih jd tmbah penasaran

hai hai's picture

li-chian9, sok atuh

 li-chian, karena tahu maneh mau belajar makana hai hai nggak pernah ngomel dan jawab semua pertanyaan kamu dengan penuh rasa kangen.

Mun urang kopdar jeng maneh, traktir combro atuh nya neng? combro tea .... haneung oi!  

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

mujizat's picture

HAI HAI, Apakah semua orang percaya adalah rasul?

Hai hai:
Iblis tidak BISA didoakan oleh manusia. Hanya para rasul yang berkuasa untuk hal itu. Manusia bisa hanya bisa berdoa. Itu yang diajarkan Alkitab.
 
Muji:
Bisakah sdr Bengcu memberi satu contoh saja seorang rasul yang mengusir Iblis (bukan setan-setan)?  Atas dasar apa Anda mengajarkan yang Muji beri warna merah?
 
Salam,
__________________

 Tani Desa

hai hai's picture

@Muji, Baca Sendiri di alkitab ah

 Bang muji, kan sakti, kok gak tahu sich? coba minta pencerahan dong ma roh kudis anda.

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

hai hai's picture

@Lapan, Si Hannah Belum Tahu

 Ketika disebut TOLOL,  orang TOLOL akan MARAH.

Kenapa demikian? Karena dia MERASA orang yang menyebutnya TOLOL tidak berhak MENGHINA atau MENGEJEK ketololan-NYA. Itu sebabnya, Alih-alih belajar agar PINTER, dia justru mengagul-agulkan KETOLOLANNYA dengan SOK MENGAJARI orang lain harus begini dan tidak boleh begitu. 

Orang TOLOL bila rajin belajar, PASTI menjadi pinter. Namun sayangnya, kebanyakan orang TOLOL nggak pinter-pinter karena mereka SUKA menjadi orang TOLOL. Yang mereka tidak sukai adalah KETOLOLANNYA di EJEK atau DIHINA.

UDAH tahu GUA TOLOL masih disebut TOLOL. Elu pikir gua nggak tahu klo gua TOLOL sehingga teriakin gua, "TOLOL LU!" 

Ibarat seorang Tionghoa yang NGAMUK ketika disebut CINA. Dia sudah tahu dirinya CINA, kenapa DITERIAKI cina? Menjadi orang Cina bukan masalah baginya. Masalahnya adalah ketika orang lain menyangka dia BELUM tahu bahwa dia CINA dan memberitahunya dengan lantang. CINA LU!

Ketika disebut TOLOL,  orang PINTER akan mencari TAHU, kenapa orang lain MENYANGKA dia TOLOL? Dia lalu belajar lebih giat lagi agar lebih PINTER lagi supaya tidak ada yang SALAH paham menganggapnya TOLOL.

lapan, itulah bedanya orang TOLOL dan orang PINTER. Sayang sekali, si Hannah belum tahu kebenaran demikian. Hanya orang pinter yang tahu kebenaran demikian nona.

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

lapan's picture

@hai hai, Ngamuk

karena mengira/memahami/menafsir maksud si pengomong adalah menghina hahahaha
 
hmm, gw ada beberapa pertanyaan tentang Yesus, tapi tunggu blog om dulu deh. Masih bingung yang soal pohon ara juga. Apa maksudnya ya Yesus kesel tapi Kristus tau kebenaran kejadian tersebut? 
 
Sedikit penafsiran liar, apa maksudnya perbuatan Yesus itu tolol makanya kita disuruh jangan meniru? Sudah tau belom musimnya kok masi diharepin. Begitukah?
kayanya salah =))
 
Salah satu penjelasan yang gw dapat, masih dari sarapanpagi, kalau dilihat dari musimnya dan bahasa asli, Yesus tidak mencari buah tapi mencari sesuatu. Bisa jadi yang dicarinya hanya buah ara pendahulu, tapi karena Dia tidak nemu maka Dia kesal, lalu dianalogikan dengan manusia yang tidak berbuah. Tapi sepertinya om punya pendapat lain?
 
 
__________________

imprisoned by words...

hai hai's picture

@lapan, RAHASIA KRISTUS

 lapan, ada sebuah rahasia di dalam Alkitab. Paulus menyebutnya rahasia KRISTUS.

Rahasia itu belum pernah dibukakan kepada generasi-generasi sebelumnya, itu sebabnya waktu di dunia, Yesus BELUM memahaminya secara sempurna. Rahasia itu BARU diwahyukan kepada para RASUL. Menurut saya, Paulus baru memahami RAHASIA itu ketika dia diundang ke sorga KETIGA.

Jemaat Kristen umumnya percaya bahwa Yesus adalah Allah itu sebabnya Dia mustahil tidak MAHATAHU. Namun, Alkitab mengajarkan hal sebaliknya. Yesus dikandung sebagai janin dan lahir sebagai bayi, tumbuh dan BELAJAR firman Tuhan dan mendatkan kasih Allah.

Heran sekali, para Calvinis yang getol sekali menyarakan semboyan Yesus adalah MANUSIA 100% juga mengajarkan bahwa Yesus mahatahu. Untuk apa Yesus PURA-PURA jadi manusia, lahir, tumbuh, dewasa, belajar, dll, bila sejak awal dia sudah UJUG-UJUG tahu.

Lapan, anda tahu? Menurut saya, dalam generasi ini, Alkitab sudah menjadi KITAB TAFSIR dan KITAB jiamsi. Alkitab sama sekali tidak DIPELAJARI sebagai satu KESATUAN namun dipelajari sebagai BUKU yang isinya KATA-KATA mutiara. Tentang ini, cabut ayat ini. tentang itu, cabut ayat sana, dll.

Selama di dunia, Yesus benar-benar hidup sebagai MANUSIA. Dari mana sumber pengetahuan Yesus? Dari belajar. Dia belajar kemudian dia dipimpin oleh Roh Allah. Dia sering bernubuat. Dari situlah sumber pengetahuannya.

Lapan, isi dunia yang pertama diciptakan adalah TUMBUHAN. Hal itu terjadi setelah TUHAN Allah menurunkan hujan.

Mujizat pertama yang dilakukan oleh Yesus adalah mengubah air menjadi anggur di perkawinan di Kana. Siapa yang dimaksudkan dengan AIR? apa artinya menjadi anggur?

Untuk memahami kisah itu anda harus paham Tradisi sembahyang bangsa Israel dan kisah penciptaan dunia.

Mujizat Yesus yang terakhir adalah membuat pohon ara MATI. Pertanyaannya adalah bukankah yang DIINGINKAN oleh Yesus adalah TIDAK orang yang MAKAN 

"Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!"

"Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!"

Namun apa yang terjadi dengan pohon ARA itu? Pohon ara itu MBALELO. Dia MATI! kering sampai ke akar-akarnya.

Terhadap kejadian itu, apa yang diajarkan oleh Yesus kemudian? Itulah AWAL munculnya kesalahpahaman yang menghasilkan orang-orang TOLOL seperti bang MUJZAT yang menyangka bila MEREKA NGOTOT maka Allah akan mengabulkan KEINGINAN mereka.

Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! Markus 11:22

Ayat tersebut diterjemahkan dengan SALAH. Yang benar adalah:

Yesus berkata "MILIKILAH IMAN Allah!" Markus 11:22

Karena menganggap ayat itu tidak Logis maka, ayat itu pun DITAFSIRKAN. COBA anda LETAKKAN KOMA di belakang kata IMAN. Ayat itu menjadi TIDAK aneh bukan? Kenapa demikian? Karena POHON Ara itu MBALELO bukan tanpa ALASAN. Ada yang MENGIRIM pesan kepada Yesus lewat pohon Ara itu.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Markus 11:23

TOUTO <5129> = INI

Yang yesus katakan adalah GUNUNG INI. Siapakah GUNUNG ini? Gunung ini adalah Yesus. 

Anda paham sekarang? Ada yang mengirim pesan! Pohon ara INI harus MATI. Yesus menjawab! SIAP bos, Gunung ini patuh untuk dicampakkan ke LAUT.  apa itu LAUT? Laut = kumpulan air = alam roh = penciptaan hari ketiga. 

Yesus mendapat PESAN dari sorga bahwa DIRINYA harus MATI! Dia menjawab dengan ENTENGNYA pesan itu. Kenapa Yesus HARUS menjawab PESAN itu? Agar kita tahu apa yang TERJADI dan apa yang dialami dan BAGAIMANA cara Yesus menjalani hidup-Nya di dunia ini.

Bukankah banyak orang Kristen yang SEDANG mencari YESUS HISTORY alias Yesus dalam SEJARAH? Baiklah kita beritahu MEREKA bahwa Yesus sejarah ada di dalam Alkitab. Bukan di BENAK manusia apalagi TEMUAN arkeologi yang TIDAK punya dasar kebenaran sama sekali.

Ha ha ha ha ha ha  ha ....... Lapan, saya akan berhenti DI SINI. Biar para CALVINIS dan REFORMIS menuduh hai hai melakukan TAFSIR 1001 mimpi alias EISEGESIS. Ha ha ha ha ha ha ha ...Bila mau tahu KENAPA hai hai memahaminya? carilah POHON Ara. Carilah pohon Ara di kebun anggur.

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

lapan's picture

@Hai hai, hahaha

Setelah membaca komen hai hai saya tertawa karena banyak yang saya tidak mengerti. Jadi kesimpulannya saya gak ngerti. Hahahahaha  
 
Ternyata peristiwa mengutuk pohon ara punya makna sedalam ini. 
 
Baiklah om, saya tunggu aja deh kelanjutannya blognya.
 
__________________

imprisoned by words...

hai hai's picture

@lapan, Efek Domino

 lapan, efek domino benar-benar mengerikan. Sekali satu kartu roboh, maka dampaknya akan terus berlangsung sampai semua kartu roboh. 

Nampaknya itulah yang terjadi pada diri saya. Pemahaman yang satu menggiring ke pemahaman yang lain dan terus ke yang lainnya lagi.

Ibarat nunggu duren jatuh lalu duren jatuh tanpa henti-hentinya tanpa tahu kapan itu akan berhenti.

Bila anda baca status saya di Face book, hari ini, maka anda pasti bertanya-tanya. "ada apa lagi nic?" Ha ha ha ha ha ha ... Di dalam salah satu group di mana saya membersnya, KAUM Namais alias Para penyembah nama getol sekali menggonggong. Mereka galak sekali. Itu sebabnya saya akan beri mereka hadiah malam minggu buat mereka. 

Saya tahu, kamu akan menyukai blog saya yang ini karena isinya sama sekali tidak pernah terpikirkan. Tunggu dech ya.

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

KEN's picture

Mujizat: Benalu

Buah kedondong itu sedang menjadi "benalu" kali? Hahahaha....
 
Anda tahu "benalu" bukan?
 
Benalu itu adalah tanaman yang selalu nempel dan nemplok "suka-suka dia" di pohon-pohon hahahaha....
 
Dan itu juga artinya:
 
Benalu itu = Tukang nemplok.
 
Tukang nemplok itu, orang-orang yang tidak mampu berdiri sendiri, yang hanya bisa nemplok sana nemplok sini. Saya sedikit tambahkan, Benalu itu adalah tukang nemplok, di mana ada orang besar dan orang hebat, dia nemplok juga, supaya kelihatan besar dan hebatnya juga hahahaha....
mujizat's picture

KEN, kedondong benalu

KEN:
 
Dan itu juga artinya:
 
Benalu itu = Tukang nemplok.
 
Tukang nemplok itu, orang-orang yang tidak mampu berdiri sendiri, yang hanya bisa nemplok sana nemplok sini. Saya sedikit tambahkan, Benalu itu adalah tukang nemplok, di mana ada orang besar dan orang hebat, dia nemplok juga, supaya kelihatan besar dan hebatnya juga hahahaha....
 
 
Muji:
Setuju. Benalu mewakili type orang yang maunya enak tanpa usaha, tetapi menyakiti yang "ditemploki "-nya.
 
Kristen yang hanya ngaku Kristen dan tidak sadar kewajiban untuk hasilkan buah yang baik, sadar atau ngak sadar akan menyakiti hati Tuhan Yesus. Ini boleh disebut "Kristen curang."
 
Salam,
__________________

 Tani Desa

Samuel Franklyn's picture

Muji: Kalau tuh orang nggak mengaku diri Kristen

Kristen yang hanya ngaku Kristen dan tidak sadar kewajiban untuk hasilkan buah yang baik, sadar atau ngak sadar akan menyakiti hati Tuhan Yesus. Ini boleh disebut "Kristen curang."

Kalau tuh orang nggak mengaku diri Kristen melainkan mengakui dirinya sebagai penjahat berdarah dingin bagaimana? Lu belum jawab pertanyaan gua diatas tuh.

mujizat's picture

SF, baru dijawab,... di luar konteks

SF:
Kalau tuh orang nggak mengaku diri Kristen melainkan mengakui dirinya sebagai penjahat berdarah dingin bagaimana? Lu belum jawab pertanyaan gua diatas tuh.
 
Muji:
Itu artinya orang tersebut di luar konteks "tanaman Tuhan" , dan "apa hak kita menghakimi orang yang di luar jemaat? (Paulus)"
 
Salam,
__________________

 Tani Desa

Samuel Franklyn's picture

Muji: Enak juga ya

Enak juga ya. Ya sudah gua mengakui diri gua sebagai penjahat berdarah dingin. Lu konsekuen ya ama ucapan lu. Lu nggak boleh menghakimi apapun yang gua lakukan. Apa begitu? Bwa ha ha ha. Kayaknya nggak segampang itu kali.

mujizat's picture

SF, mungkin ada gunanya

SF:
Enak juga ya. Ya sudah gua mengakui diri gua sebagai penjahat berdarah dingin. Lu konsekuen ya ama ucapan lu. Lu nggak boleh menghakimi apapun yang gua lakukan. Apa begitu? Bwa ha ha ha. Kayaknya nggak segampang itu kali.
 
Muji:
Ya. Anda tahulah, kalau ngak ada kasus, mungkin banyak Lawyer yang ngak bisa makan, atau kalau ngak ada penjahat, mungkin Penjara kosong dan banyak sipir penjara makan gaji buta. Tapi walaupun ada penjara, tetapi Muji ngak ingin tinggal di dalamnya.
 
Salam,
__________________

 Tani Desa

Samuel Franklyn's picture

Muji: Tinggal di penjara itu bagus

Tinggal di penjara itu bagus. Tinggal di penjara memaksa elu untuk berpikir. Gua berpendapat lu cocok dipenjara supaya elu sekali-kali mikir sebelum menulis.  

Purnomo's picture

Congratulation for Joli and TP

"setiap orang Kristen yang sehat rohani, dia tidak dapat mengeluarkan buah yang buruk (salut untuk Joli dan Tante Paku , karena Muji belum temukan "buah kedondong" dari Anda berdua)"
 
Astaga, hanya 2 users yang masuk nominasi. Padahal saya tahu Joli sering mengeluarkan buah apel dan TP mengeluarkan buah yang lain. Kalau AP tak masuk nominasi saya tahu sebabnya. Ia suka menyelidiki tahi. Tetapi Clara Anita mengapa tidak masuk daftar? Tak apalah, penilaian itu subyektip kok. Juga budaya yang melatarbelakanginya.

Seperti anak-anak perempuan saya yang marah gara-gara seorang teman asal Palembang berkata kepada saya, "Oiii Pur, kamu punya budak betino duo."

Salam.
.
joli's picture

hanya ranting liar..

Ada nama-ku di sebut tho? Matur nuwun mas Muji :)

Ada buah mangga yang sangat mirip dengan kedondong. Baik warnanya maupun ukurannya. Nama-nya mangga tali-jiwo yang awalnya hanya tumbuh di kraton Pajang Kartasura. Tetangganya Tante Paku..

Bila dilihat dari Magelang tidak akan bisa dibedakan antara mangga talijiwo dan kedondong. Baru dapat dibedakan ketika di belah dagingnya.
Sebenarnya sama dengan photo ilustrasi mas Muji. Tidak bisa ngrasani bila hanya melihat buah dari kejauhan, mesti dibelah dagingnya baru ketahuan manis asemnya, juga jenis isinya, nyontrot nggaknya :)

Joli mah dari ranting liar, yang karena kemurahan dari Tuhan Allah, dicangkokkan ke pohon asli.. Tak berani berharap manis-nya rasa, yang senantiasa diusahakan adalah tetap melekat kepada batang asli, ternyata dapat melekat-pun juga krn kasih karunia..  ucapan syukur-lah  yang bisa terucap, termasuk diberinya hidup ini..

Ini ku kirim photo mangga tali-jiwo-nya ya..


ini mangga tali-jiwo. Warna kulit dan ukurannya mirip dengan kedondong, biasa juga kami sebut pelem ndo (mangga telor)

Ini mangga tali-jiwo dan mangga manalagi jumbo, di tangan minmerry..

mujizat's picture

Cik Joli, thanks untuk pelem ndo nya

Shalom,
 
Yang rajin "keluyuran" di SS dari kaum ibu-ibu khan cik Joly dan TP, jadi baru dua itu yang Muji agak tahu dagangannya, he he,...
 
Muji sempat berpikir: "Apa karena Joli dan TP perempuan? Karena lebih banyak dari kaum bapak yang galak-galak, ha ha haa,..."
 
Thanks, jadi ngerti ada pelem ndo, napa bukan pelem ndhog (mangga telur) ?
 
Salam, 
__________________

 Tani Desa

hai hai's picture

@Muji, jangan BODOH

 Muji, bila anda tanam pohon mangga yang buahnya ASAM jangn pernah berharap dia berbuah mangga manis. bila berharap itu namanya TOLOL!

bila anda menanam pohon rambutan yang buahnya nggak ngelotok, jangan berharap dia akan menghasilkan buah ngelotok.

Tananam di sebut tanaman karena memang TANAMAN. Hanay roang orang BLOON kayak muji yang berharap pohon rambutan ngak ngelotok berbuah rambutan ngelotok.

Pohon duren. Dari sebuah pohon duren yang baik, buahnya berbeda kualitasnya. Buah duren yang DEKAT ke batang POKOK kualitas buahnya jauh lebih baik dari yang jauh dari batang pokok. Hal yang sama juga berlaku dengan pohon buah buah lainnya.

Kenapa demikian? Itu berhubungan dengan SISTEM suplai makanan. Yang dekat batang pokok suplainya paling OK.

Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, orang-orang Kristen yang mengajarkan bahwa KITA harus berbuah ini dan itu sesungguhnya sama sekali NGGAK tahu apa yang mereka AJARKAN. Orang-orang demikian sesungguhnya AGAK TOLOL karena BERHARAP sebuah POHON berprilaku seolah MANUSIA.

Yesus pernah KESAL dan mengutuk sebuah pohon Ara yang tidak berbuah PADAHAL saat itu bukan MUSIMNYA. Tindakan Yesus itu sesungguhnya TIDAK dilakukan dengan kebetulan. Yesus mungkin KESAL namun Kristus yang TURUN dari SORGA dan diam di atas-Nya tahu kebenarannya. Itu untuk MENGINGATKAN agar JEMAAT nggak berlaku TOLOL. 

Sayangnya, orang-orang TOLOL seperti bang Muji sama sekali NGGAK mikir dengan akal budinya namun memahami dengan ...... dengk .... itu sebabnya MEREKA berharap pohon berprilaku seperti manusia. KCIEN dech mereka.


__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

mujizat's picture

HAI HAI, terimakasih sarannya,...

Bengcu:
Muji, bila anda tanam pohon mangga yang buahnya ASAM jangn pernah berharap dia berbuah mangga manis. bila berharap itu namanya TOLOL!

bila anda menanam pohon rambutan yang buahnya nggak ngelotok, jangan berharap dia akan menghasilkan buah ngelotok.

Tananam di sebut tanaman karena memang TANAMAN. Hanay roang orang BLOON kayak muji yang berharap pohon rambutan ngak ngelotok berbuah rambutan ngelotok.

Muji:

Anda benar. Cara yang tepat, memang adalah mengganti pohonnya, dari yang varietas jelek dengan yang unggul. Firman Tuhan juga ajarkan itu kok, neh ayatnya:

Matius 9:16-17

16 Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
 
Lihat juga ayat ini:
 
"...Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan—maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah—oleh kebangkitan Yesus Kristus, (1 Ptr 3:21)
 
Apalagi yang ini:
 
Yehezkiel 36:26-27
26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan
Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
 
Bengcu:

Pohon duren. Dari sebuah pohon duren yang baik, buahnya berbeda kualitasnya. Buah duren yang DEKAT ke batang POKOK kualitas buahnya jauh lebih baik dari yang jauh dari batang pokok. Hal yang sama juga berlaku dengan pohon buah buah lainnya.

Kenapa demikian? Itu berhubungan dengan SISTEM suplai makanan. Yang dekat batang pokok suplainya paling OK.

Muji:

Yaaak, pinter, pinter, PLOK, PLOK, PLOK (applaus)

Begitu juga, seorang Kristen yang memiliki "hubungan bathin" yang dekat dengan Tuhan Yesus, lewat pujian, penyembahan dan doa yang benar, akan seperti otomatis pikirannya dan mulutnya serta perbuatannya akan terjaga dari keluarnya "buah kedondong"

Yang lain tidak Muji tanggapi dulu,
 
Salam,
__________________

 Tani Desa

Purnomo's picture

Saya punya Empek

yang saya yakin benar adalah sebuah pohon mangga. Tetapi walau pohon ini hanya mengeluarkan buah catur, bukan buah mangga, ramai orang mengerumuninya. Mereka memetiki buahnya dan bermain catur dengan teman-temannya sehingga makin cerdas dan makin kritis.

Sayang ada beberapa orang yang memetiknya dan langsung menelannya sehingga tenggorokannya tersumpal. Mereka rebah ke tanah dan menggelepar-gelepar kehabisan oksigen.

Bang Muji, maju terus, menulislah terus karena menurut saya Anda sudah mengikuti jejak Empek. Banyak orang yang mengerumuni Anda dan makin cerdas karena pohon mangga Anda mengeluarkan bunga kecubung. Bunga kecubung kalau dikonsumsi dengan dosis yang tepat, besar khasiatnya.

Salam.

mujizat's picture

Pak Purnomo

Shalom,
 
Terimakasih. Sepotong kayu dengan permukaan kasar, ternyata bisa dibuat halus, rata dan bahkan licin menggunakan amplas yang notabene lebih kasar dan lebih tajam, dan bukan dengan sesuatu yang lembek.
Kalimat kerennya: "..besi menajamkan besi  "
 
Terimakasih pak Pur.
 
Salam,
 
__________________

 Tani Desa

Hannah's picture

@Oom Muji

Yang gw bingung kok pohon mangga bisa dianalogikan berbuah kedondong, oom?
 
Banyak hal yang bisa terjadi pada sebuah pohon seperti pohon yang bantut, banyak ulat yang menggerayangi daun-daunnya, pohon gak berbuah dllsb
Semua itu bisa terjadi karena unsur dari luar atau pun dari dalam pohon itu sendiri.
Misalnya: gak semua pohon yang gak berbuah adalah karena bibitnya jelek, bisa aja karena memang lingkungan tempat dia tumbuh kurang baik sehingga dia gak bisa berbuah.
 
__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

mujizat's picture

@Hannah, buah kedondong

Hannah:
 
Yang gw bingung kok pohon mangga bisa dianalogikan berbuah kedondong, oom?
 
Banyak hal yang bisa terjadi pada sebuah pohon seperti pohon yang bantut, banyak ulat yang menggerayangi daun-daunnya, pohon gak berbuah dllsb
Semua itu bisa terjadi karena unsur dari luar atau pun dari dalam pohon itu sendiri.
Misalnya: gak semua pohon yang gak berbuah adalah karena bibitnya jelek, bisa aja karena memang lingkungan tempat dia tumbuh kurang baik sehingga dia gak bisa berbuah.
 
 
Muji:
Ya. Mungkin Muji kurang tepat ambil analogi buah kedondong, namun justru rupa-rupanya hal yang "nyentrik" ini telah cukup sedot perhatian, sehingga rekan2 "dipaksa" masuk untuk membaca substansi masalah, yaitu "buah Roh" dan "buah kedagingan", dengan berbagai tanggapan yang muncul, dari yang reaksioner sampai yang sekedar manggut-manggut. He he,... Tetapi sejujurnya, Muji tidak bermaksud untuk melukai siapapun, hanya sekedar ingin menempatkan kembali Kristen pada "qitoh" nya.
 
Hannah benar, banyak faktor bisa pengaruhi kualitas buah, seperti yang Anda sebut: adanya ulat, kemudian lingkungan (tanah) yang jelek, yang memiliki "ph" yakni tingkat keasaman maupun "kebasaan" yang jauh dari ideal.
 
Nah, yang kita tahu, pokok pohon mangga kita, yaitu Yesus Kristus, lalu tanah dimana akar pohon itu menancap, yaitu Bapa, adalah Dua hal yang sempurna, sehingga mungkin alasan "pokok pohon" dan "kualitas habitat" kurang dapat diterima.
 
Lalu apa?
 
Mungkin alasan tepatnya adalah karena ia merupakan ranting yang curang, atau karena gigitan ulat atau yang lainnya, sehingga buahnya juga curang.
 
Salam,
__________________

 Tani Desa

Hannah's picture

@Oom Muji

Muji:  Nah, yang kita tahu, pokok pohon mangga kita, yaitu Yesus Kristus, lalu tanah dimana akar pohon itu menancap, yaitu Bapa, adalah Dua hal yang sempurna, sehingga mungkin alasan "pokok pohon" dan "kualitas habitat" kurang dapat diterima.
 
Lalu apa?
 
Mungkin alasan tepatnya adalah karena ia merupakan ranting yang curang, atau karena gigitan ulat atau yang lainnya, sehingga buahnya juga curang.
 
Hannah: Di Matius 13:4-8 Yesus memberi perumpamaan tentang benih yang ditabur di 4 keadaan lingkungan yang berbeda: pinggir jalan, tanah yang berbatu-batu, semak duri dan tanah yang baik.
Keempat keadaan tsb sangat mempengaruhi pertumbuhan benih jadi kualitas habitat itu penting.
 
13:4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
13:5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
13:6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
13:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
13:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
 
Latar belakang dan lingkungan membentuk cara berpikir dan karakter seseorang dan memegang peranan penting dalam menghasilkan karakter yang baik atau buruk.
 
Belum lama ini gw membaca sebuah cerita tentang seorang wanita di Timur Tengah yang mencoba bunuh diri dengan membakar diri karena tidak tahan dengan tekanan psikologis dan derita fisik yang dialaminya yang berasal dari suami dan keluarga suaminya.
Dia gak berani lari dari suaminya karena sesuai budaya setempat dia bisa dirajam atau dikubur hidup2 kalau sampai tertangkap.
Kalau dilihat dengan memakai konsep oom Muji, berarti si suami dan keluarganya bersalah, curang, dosa atau apa pun mungkin istilahnya tapi apa iya cuma sampai di situ?
Si suami dan keluarganya adalah hasil dari tempaan sebuah lingkungan.
 
IMO orang yang terlihat kasar (misalnya) gak bisa dianggap karena dia berhati jahat, curang atau apalah tapi bisa juga dikarenakan lingkungan yang juga memegang peranan dalam menciptakan kekasaran itu, sama seperti kisah yang gw baca itu dimana si suami dan keluarganya terbiasa dengan kekerasan sehingga mungkin melihat kekerasan itu sebagai sesuatu yang wajar (membudaya).
 
Orang yang berada atau menempatkan diri di luar keadaan seperti itu biasanya bisa melihat tindak kekerasan itu sebagai sesuatu yang tidak wajar karena pada akhirnya semua budaya dan ideologi itu seharusnya bertujuan demi kebaikan. Kalau sebuah ideologi menghasilkan penderitaan dan penganiayaan buat orang lain mungkin saatnya ideologi itu membutuhkan sebuah revisi.
__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

mujizat's picture

Hannah, lingkungan

Salah satu dari sekian hal yang tidak dapat dipilih seorang manusia adalah menjadi anak siapa, atau terlahir di lingkungan yang bagaimana; sepertinya itu merupakan salah satu rahasia Allah. Muji termasuk salah satu yang beruntung, karena kedua orang tua Muji cinta Tuhan, berpendidikan, dan cukup berhati-hati mendidik anak; nyaris tidak pernah ortu memukul kepala, namun bokong, itupun dilakukan kalau terpaksa, ketika sedang "mendidik" anak-anak yang suatu saat bersalah. Itulah sebabnya kami sangat menghargai kedua ortu kami, dan mungkin karena itu juga, kami terbentuk sebagai anti kekerasan, baik dalam perbuatan maupun perkataan. Rupa2nya memang benar, bahwa "sebuah keteladanan bicara lebih kuat dari seribu perkataan".
 
Namun faktanya banyak orang yang kurang beruntung. Orangtua yang seharusnya memberi contoh yang baik, justru mempertontonkan kekerasan dan kesewenang-wenangan, sehingga banyak memory anak menyimpan rekaman-rekaman buruk, dan tidak sedikit yang belum dapat menghilangkan itu, yang terlihat dari performens nya. Lalu lingkungan di luar rumah yang bisa jadi lebih buruk, akan memperparah kondisi psikis, sehingga maraklah "pohon kedondong."
 
Orang-orang yang beruntung cukup meneruskan langkah baik yang ditempuh ortu dan lingkungan sempurnanya, namun anak-anak yang kurang beruntung harus berjuang ekstra keras, dan memerlukan lebih banyak kasih karunia Allah.
 
Tapi sepertinya Matius 13:4-8 bukan berbicara tentang lingkungan dimana seseorang itu hidup, melainkan tentang pemahaman seseorang ketika menerima Firman Allah (ayat 19-23).
 
Pemahaman Muji tentang ayat2 itu sebagai berikut:
 
Benih yang jatuh dipinggir jalan, menggambarkan orang yang ketika mendengar Firman Allah tidak mengerti (dan tidak ada usaha memperoleh pemahaman). Demikian juga dengan yang kedua dan ketiga, itu terjadi karena tidak memahami Firman Allah, namun tidak ada usaha atau tidak tertarik untuk memperoleh pengertian dengan cara apapun.
 
Sedangkan yang keempat ialah orang yang mendengar Firman Tuhan dan memahaminya (apakah itu karena langsung paham atau mungkin juga sebelumnya tidak paham, namun berusaha keras dengan cara apapun sehingga akhirnya berhasil memperoleh pemahaman). Di bawah kondisi "memahami" ,  maka Firman itu akan berakar kuat di hati (tidak mudah lupa), dan karena "memahami" maka ia tidak mudah murtad, bahkan tidak bisa murtad oleh sebab pemahaman yang kokoh itu, lalu juga tidak gampang mundur oleh karena kekawatiran hidup, sebab oleh karena "memahami" maka ia yakin bahwa Allah sanggup melakukan apa saja, termasuk menolongnya melewati ujian-ujian berupa kesulitan hidup apapun. Namanya saja "berakar kuat".
 
Itulah pentingnya pemahaman Firman Tuhan sampai mendarah daging. Seperti contoh wanita yang kurang beruntung yang Hannah berikan itu, barangkali saja "lingkungan yang buruk" itu menjadi suatu baptisan api baginya.
 
Memang lebih mudah untuk mengucapkan, tetapi yang terpenting bukannya menyalahkan lingkungan yang buruk, melainkan bagaimana seseorang yang terlahir di lingkungan yang buruk dapat menang. Sekali lagi, mengucapkan lebih mudah dari menjalani.
 
Salam,
__________________

 Tani Desa

Hannah's picture

@Oom Muji

Muji: Salah satu dari sekian hal yang tidak dapat dipilih seorang manusia adalah menjadi anak siapa, atau terlahir di lingkungan yang bagaimana; sepertinya itu merupakan salah satu rahasia Allah. Muji termasuk salah satu yang beruntung, karena kedua orang tua Muji cinta Tuhan, berpendidikan, dan cukup berhati-hati mendidik anak; nyaris tidak pernah ortu memukul kepala, namun bokong, itupun dilakukan kalau terpaksa, ketika sedang "mendidik" anak-anak yang suatu saat bersalah.
 
Hannah: Wah bagus deh kalo oom Muji berasal dari keluarga baik-baik seperti yang oom bilang. Oom gak berasal dari keluarga yang penuh kekerasan dan gak percaya adanya Tuhan. Oom gak perlu berjuang untuk merubah diri supaya gak menjadi serupa seperti lingkungan yang keras dan gak ideal.
Oom merasa beruntung karena oom berasal dari keluarga baik-baik dan tumbuh menjadi orang baik-baik, gak seperti orang-orang lain yang setiap detik dalam batinnya berjuang supaya dirinya gak menjadi seperti orang tuanya yang pemabuk, tukang pukul, tukang judi, tukang selingkuh, pemalas dllsb. Gw seh gak se-"beruntung" oom :-)
 
Muji: Tapi sepertinya Matius 13:4-8 bukan berbicara tentang lingkungan dimana seseorang itu hidup, melainkan tentang pemahaman seseorang ketika menerima Firman Allah (ayat 19-23).
 
Hannah: Menurut gw gak semua hal itu harus dikaitkan dengan agama dan Alkitab gak cuma ngomongin hal-hal yang religius aja. Perumpamaan tentang benih yang ditabur di 4 keadaan tanah yang berbeda itu justru memiliki makna yang JAUH lebih dalam dari sekedar makna religius aja.
IMO inti dari perumpamaan itu adalah sebuah benih itu (entah itu ayat Firman Tuhan, sebuah konsep atau ideologi) bisa bertumbuh subur tergantung dari keadaan tanahnya (tanah bisa diibaratkan hati, pemahaman atau persepsi).
 
Konsep yang baik kalau tertanam dengan benar akan memberi hasil yang positif tapi konsep yang sama tidak akan memberi hasil positif kalo si penerima konsep salah memahami konsep itu sehingga konsep yang sebenarnya baik malah menghasilkan hasil yang tidak baik.
 
Misalnya konsep tentang Bapa yang Maha Pengampun. Tergantung dari si penerima konsep, konsep itu bisa menghasilkan orang yang mudah memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain ATAU orang yang terus menerus menyakiti orang lain dan berbuat lalim.
Semua itu tergantung dari si penerima konsep dan tingkat pemahamannya yang gak bisa dilepaskan dari latar belakang, pendidikan dan budaya dari mana dia berasal.
 
Muji: Itulah pentingnya pemahaman Firman Tuhan sampai mendarah daging. Seperti contoh wanita yang kurang beruntung yang Hannah berikan itu, barangkali saja "lingkungan yang buruk" itu menjadi suatu baptisan api baginya.
 
Hannah:  IMO masalahnya JAUH melebihi masalah keberuntungan/ketidakberuntungan dan baptisan api tapi lebih kepada fanatisme yang mengagungkan sebuah konsep yang ternyata dipahami secara membabi buta.
Di tempat dimana si wanita berasal, keluarga yang melakukan pembunuhan anggota keluarga yang dianggap bejat atau membuat malu keluarga (honor killing) dianggap telah melakukan tindakan terpuji. Mereka malah dianggap keluarga baik-baik yang tidak beruntung karena mendapatkan mantu/istri yang mencoreng nama keluarga.
Cara berpikir seperti ini begitu tertanam dan membudaya dan dianggap sesuatu yang wajar di sana.
 
Muji: Memang lebih mudah untuk mengucapkan, tetapi yang terpenting bukannya menyalahkan lingkungan yang buruk, melainkan bagaimana seseorang yang terlahir di lingkungan yang buruk dapat menang. Sekali lagi, mengucapkan lebih mudah dari menjalani.
 
Hannah: Gw bukan mencoba menyalahkan lingkungan oom tapi sekedar memberi tau aja bahwa kalo orang ampe bisa salah memahami sebuah konsep sehingga tindakannya gak se-ideal konsep baik yang diterimanya  (istilah oom: pohon mangga ampe bisa menghasilkan buah kedondong), itu gak melulu karena hati yang curang atau apalah istilah yang oom pakai. Semua itu bisa jadi karena lingkungan yang berperan besar dalam membentuk cara berpikirnya ampe dia bisa mencapai pemahaman yang keliru dan karenanya menghasilkan hasil akhir (buah) yang kurang baik padahal bibitnya baik.
 
Gitu lho.
__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

Tante Paku's picture

Pak Purnomo, Hai Hai, Mujizat kumat EDAN-NE

 "setiap orang Kristen yang sehat rohani, dia tidak dapat mengeluarkan buah yang buruk (salut untuk Joli dan Tante Paku , karena Muji belum temukan "buah kedondong" dari Anda berdua)"
 
Astaga, hanya 2 users yang masuk nominasi. Padahal saya tahu Joli sering mengeluarkan buah apel dan TP mengeluarkan buah yang lain. Kalau AP tak masuk nominasi saya tahu sebabnya. Ia suka menyelidiki tahi. Tetapi Clara Anita mengapa tidak masuk daftar? Tak apalah, penilaian itu subyektip kok. Juga budaya yang melatarbelakanginya.
 
Terima kasih pak Mujizat atas hasil penilaiannya yang sudah diumumkan di dinding SS ini. Dan juga pak Purnomo yang langsung meresponnya dengan catatan kaki.
 
Ini hanya kebetulan saja Tante Paku sama Joli dapat nilai bagus dalam mata kuliah SOAL BUAH-BUAHAN, bukan saling meniru (turunan) dalam mengerjakan soal buah itu, tapi memang pas belajar buah eh testingnya membahas soal buah, ya pas lah jawabannya. Buah apa yang mirip kedondong? Ya mangga tali jiwo lah, begitu kami menjawab, rupanya benar.
 
Ada ungkapan jawa ATINE ANA DONDONGE.
 
Ati (Bukan HATI  atau LEVER yang berarti secara anatomi), melainkan menyangkut PERASAAN, biasanya digambarkan sebagai bagian raga manusia yang halus. Sebab dari hatilah bersemayam PERASAAN CINTA, KASIH, SAYANG, dan sebagainya. Dari hati pula orang dinilai atau diukur tingkat kemurnian dan kesuciannya.
 
ATINE ONO DONDONGE menggambarkan seseorang yang mempunyai niat buruk atau jahat. Salah satu bentuk kejahatan dalam hati yang paling umum adalah IRI. Dia merasa senang kalau ada orang yang menderita. Sebaliknya tidak senang kalau ada orang yang senang hidupnya.
 
Orang demikian sungguh di luar dugaan. Banyak yang mengira hatinya baik, ternyata menyimpan niat-niat buruk atau rencana buruk. Hati mestinya halus seperti bentuk buah kedondong ibaratnya, tapi begitu kedondong di belah akan nampak isinya yang penuh dengan duri-duri tajam. Begitulah barangkali yang ingin digambarkan pak Mujizat tentang buah kedondong dalam perilaku manusia.
 
Untuk SSer yang lain, jangan merasa kecewa dahulu, sebab dalam mata kuliah yang lain, kalian belum tentu dapat nilai yang kurang bagus. Contohnya Anak Patirsa, dalam pelajaran MENGENAL TAHI, pasti dosen pengampu-nya akan memberikan nilai bagus, Tante Paku dan Joli pasti dapat nilai jauh di bawah anda. Juga untuk SSer yang lain, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam pelajaran-pelajaran tertentu. Jadi nikmati saja penilaian para pengampu kita itu.
 
Setelah pak Purnomo memberikan ucapan selamat kepada kami berdua, tinggal menunggu Empek Hai Hai dalam meresponnya, tapi saya sudah yakin apa yang akan dikatakan si Empek seperti ini :
 
"Tante Paku, Joli, Mujizat kumat EDAN-NE!"
 
Ha ha ha ha ha......Siapa yang suka berhati dondong?
__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

mujizat's picture

TP, isi kantong

TP:
Ada ungkapan jawa ATINE ANA DONDONGE.
 
Ati (Bukan HATI  atau LEVER yang berarti secara anatomi), melainkan menyangkut PERASAAN, biasanya digambarkan sebagai bagian raga manusia yang halus. Sebab dari hatilah bersemayam PERASAAN CINTA, KASIH, SAYANG, dan sebagainya. Dari hati pula orang dinilai atau diukur tingkat kemurnian dan kesuciannya.
 
ATINE ONO DONDONGE menggambarkan seseorang yang mempunyai niat buruk atau jahat. Salah satu bentuk kejahatan dalam hati yang paling umum adalah IRI. Dia merasa senang kalau ada orang yang menderita. Sebaliknya tidak senang kalau ada orang yang senang hidupnya.
 
Orang demikian sungguh di luar dugaan. Banyak yang mengira hatinya baik, ternyata menyimpan niat-niat buruk atau rencana buruk. Hati mestinya halus seperti bentuk buah kedondong ibaratnya, tapi begitu kedondong di belah akan nampak isinya yang penuh dengan duri-duri tajam. Begitulah barangkali yang ingin digambarkan pak Mujizat tentang buah kedondong dalam perilaku manusia.
 
Muji:
Ya Tante. Tuhan lah yang membuat "kantong" hati, dan manusia bebas untuk mengisinya dengan apa.
 
Kalau kantong hanya berisi kedondong, bagaimana bisa ngeluarin mangga? Hal yang mustahil, kecuali kalu ngutil dulu, he he he,...
 
Tapi Tuhan yang udah pesan untuk "bersihkan dahulu bagian dalam cawanmu, maka bagian luarnya akan bersih (lho,.. belok ke cawan??)." Sesudah kantong bersih, lalu kulakan pelem ndhog.
 
Salam, 
__________________

 Tani Desa