Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pengalamanku bersama "pengkotbah X" yang terkenal

Wapannuri's picture

 

Suatu kali, saya ikut KKR yang diadakan si X. Saya melihat dan mendengar pembicaraan yang menarik antara si pengkotbah dengan anak buahnya.


“Banyak yang mengikuti KKR kita selama beberapa hari ini. Kebanyakan yang ikut orang-orang yang gak berduit. Seharusnya kita menyediakan mereka konsumsi. Mana seksi konsumi ?” kata si pengkotbah.

Datanglahlah sie.konsumsi, sambil berlari kecil dan membawa catatannya. Dia berkata, “Pak, cadangan konsumsi kita sudah ludes. Termasuk kita sendiri gak bakalan bisa makan. Saya sudah nanya ke seksi bendahara, kas cuman tinggal 200 perak doang.  Boro-boro mau kasih mereka makan, kita sendiri aja kekurangan Pak.”

Seorang anak buahnya nyletuk, “Masio, beli roti sampe toko rotinya tutup, gak bakalan cukup buat kasih makan mereka Pak. Lagipula uangnya dapat dari mana, kas-nya aja gak sampe ceceng (seribu). Sekalipun kita semua urunan, tetep aja gak cukup. Butuh lebih dari sejuta buat kasih mereka makan dengan roti seharga dua ribu rupiah.”

Seorang anak buahnya datang dengan seorang sinyo-sinyo. Usianya 10 tahunan. Di punggungnya tergantung botol minum anak SD. Si Andreas, saya melihat name Tag-nya, demikian nama anak buah Pak Pengkotbah itu, berkata, “Pak, saya nemu sinyo yang mau menyumbang bekal makan siangnya buat kita. Gak banyak sih, cuman dua roti tawar yang di-isi ikan. Gak jelas ikan apa.”

Bosnya, si Pengkotbah itu tersenyum dan kemudian berkata, “ Wes, cukup kok. Sekarang sudah jam 12.00, waktunya makan siang. Kamu sampaikan ke orang-orang yang ikut KKR kita supaya duduk berkelompok. Bilang makan siang sudah tiba !”

Langsung saja ke-duabelas anak buahnya memasang muka tegang. Mungkin mereka berkata dalam hatinya, “Gile lu, makan siang dari mana ? Enak lu yang gak bakalan dimaraha-marahin ama massa ! Kita-kita ini yang bakalan kena semprot ama ibu-ibu ! Mana makan siangnya mas ? Katanya ada konsumsi buat kita ? Saya pesen nasi campur, paha ayam. Saya rawon yaa mas….sambelnya dikit aja. Maklum ada penyakit maag kronis nih mas. Oh….My…God ! Tamat riwayat gue !“

Pak Pengkotbah, berdiri dan berjalan ke depan mimbar. Dia mengangkat bekal si sinyo sambil berdoa, “ Terima kasih Bapa yang di Surga atas makanan yang boleh kami makan hari ini. Amin” Dia memotong dua roti tersebut dan membagikan ke anak buahnya….

Dan terjadilah suatu mujijat ! Dua potong roti cukup untuk 5.000 orang plus sisa 12 keranjang.

(Yohanes 6: 1 – 15)

 


PESAN MORAL

Ada respon yang biasanya kita lakukan ketika menghadapi masalah:

Pertama, kita menganalisa kelebihan dan kekurangan kita. Melihat situasi yang kita hadapi dan mulai memikirkan jalan keluar atau tindakan yang bisa kita lakukan. Tidak ada yang salah dengan cara ini. Respon ini sama dengan kebanyakan orang lainnya.

Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja. 

Sikap Filipus ini benar. Kadang kala ada sesuatu yang bisa kita lakukan terhadap permasalahan yang kita hadapi. Tetapi ada juga masalah yang tidak dapat kita selesaikan dengan pikiran dan kemampuan kita . Ketika semua cara sudah kita lakukan tetapi hasilnya adalah gagal total maka tinggalkanlah permasalahan anda sekarang juga. Jangan dipikirkan lagi ! Segera bertindak seperti Andreas.

Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini? g 

Tuhan, saya cuman bisa melakukan ini saja. Saya tahu tindakan saya tidak akan bisa menyelesaikan masalah yang saya hadapi. Tetapi inilah satu-satunya yang bisa kita lakukan untuk saat ini ! SELESAI.

Lakukan apa yang bisa anda lakukan dan serahkan sisanya kepada Tuhan jika anda menghadapi jalan buntu !

 

__________________

Dunia di mata Wapannuri.com

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

kardi's picture

@wapannuri, pengkotbah X ternyata pengkotbah yang awal dan akhir

@wapannuri, ternyata si X itu yang awal dan akhir tho...., langsung saja sebut namanya ya....Yesus Kristus. Saya setuju pesan moralnya, GLU.

Evylia Hardy's picture

cocok

ditulis ulang dg gaya 'pop' pesannya tetep nyampe di hati. Bagian pertama, sblm pesan moral, cocok nih kalo masuk di buletin youth :)

__________________

eha

almond's picture

busyet

kirain apaan

eh taunya itu toh

wes lah aman