Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pintu, jendela, dan gerbang

kitink_bay's picture

Ga ada yang salah dari temenku ini. GPA-nya hampir sempurna, jam
terbang ngajarnya tinggi, pengalaman organisasinya dia bisa selembar
penuh kalo ditulis. Biar lebih meyakinkan, kutambahi ya. Aku saksi
hidup dia gampang bersosialisasi dan bisa kerja. Apa lagi yang kurang? <!--break-->

Waktu pemilihan dosen, juri menyatakan bukan dia yang keluar jadi
pemenang. Dia kecewa? Pasti. Tapi aku ga tahu seberapa dalem. Cuma Dia
yang tahu. Kan cuma Dia yang tahu kedaleman ati.

Aku masih inget dia bilang penyebab ga diterimanya adalah faktor X,
faktor yang ga bisa dikendalikan dia.

Pernah aku juga ngalamin kecewa macem begini. Akibat faktor X yang sama.
Dibanding dia, punyaku ilangnya cepet. Tapi aku tahu pasti buat dia
lama banget kecewa itu ilang.

Aku jadi inget pernah baca pembatas Alkitab bunyinya,"Kalau Tuhan menutup sebuah
pintu, Dia tidak akan lupa membuka sebuah jendela." Minggu lalu waktu
aku ketemu dia, kutanya apa dia masih kecewa plus bilang soal pembatas
buku itu.

Jawabnya gini,"Waktu Tuhan nutup pintu buatku, Dia uda buka gerbang-gerbang
lain". Kurasa, dia uda sembuh.