Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sepeda Listrik

Rusdy's picture

Membaca perpolitikan Indonesia itu selalu seru, bak baca buku komik. Dari yang lucu, nyleneh, gak masuk diakal, dan lain sebagainya deh. Dari banyak contoh, yang lagi ngena saya saat ini adalah masalah subsidi BBM.

Memang tujuan subsidi ini awalnya sih mulia, supaya semua rakyat dapat menikmati BBM dengan harga terjangkau. Sayangnya, kenyataannya beda. Subsidi BBM lebih menguntungkan rakyat kalangan atas, bukan sebaliknya.

Kata Bank dunia, mereka memperkirakan pemilik mobil pribadi dapat untung sekitar $US100 per bulan, dibanding $US1 untuk pengguna jasa transport umum. (sumber cuap dari sini)

Dari subsidi pemerintah yang saat ini sebesar +/- US$27milyar (itu US dolar loh yah, terus 0-nya 9 biji), bukannya lebih baik subsidi tersebut digunakan untuk mengembangkan energi alternatif? Geothermal katanya alternatif baik untuk Indo (katanya sini).

Menurut profesor rusdy, dalam konteks transport, dana tersebut sebagian kecil bisa dialihkan untuk membangun infrastruktur kendaraan listrik. Nggak usah futuristik dulu deh, bisa dimulai dari sepeda listrik (yang mana negara Cina udah ada kelewat banyak).

Seperti pom bensin, pemerintah bisa membangun stasiun2 pengisi batere listrik di nusantara (mungkin dimulai di kota2 dulu kali yah). Stasiun2 ini mungkin bisa menggunakan panel surya kalo mao keren. Nah, para pengguna sepeda listrik tinggal menggunakan jasa ini untuk mengganti baterenya yang udah soak (karena jangkauan sepeda listrik masih sedikit, dan ngisi batere itu lama).

Baterenya harus dibikin standar tentunya, jadi batere yang sama bisa digunakan oleh semua orang.  Pemerintah bisa men-subsidi batere ini (soalnya mahal), seperti tank LPG. Pihak swasta tentunya bisa ikut terlibat dalam hal supply batere, panel surya, sepeda, motor listrik, dll. Wah wah, tiba2 Indonesia ikut terlibat dalam manufacturing di bidang teknologi pula (berhubung market yang besar). Win-win solution nih.

Ah, ternyata saya lagi ngimpi...

 

Aplikasi ke sabdaspace (maksa): bagi yang menggunakan BBM, harap hati-hati, pakai seperlunya...