Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tafsiran atas Maleakhi 1:11

alfian's picture

Masa itu setelah kembali dari Pembuangan, bangsa Israel sedang bergumul dengan kesulitan ekonomi dan ancaman serta serangan yang terus menerus dari pihak musuh (lih. Neh 1:3,4). Situasi dan kondisi yang sedemikian berat membuat mereka tidak mampu melihat banyak bukti tentang kasih Allah sebagaimana yang menjadi titik tolak pelayanan Maleakhi. Oleh karena itu, Israel diminta untuk melihat kepada bangsa Edom (keturunan Esau), saudara mereka yang juga mengalami nasib yang sama dengan Israel, yakni dijajah oleh Babel, tetapi tidak dipulihkan (lih. Kitab Obaja). Di sini, Allah menyatakan kasih-Nya terhadap umat perjanjian-Nya dalam hal Ia mengasihi Yakub, tapi membenci Esau. Edom dimusnahkan, sementara Israel dipulihkan dan akan melihat serta belajar bahwa nama Allah akan dipermuliakan di luar wilayahnya (lih. Mal 1:2-5).

Allah bangkit murka-Nya kepada Israel, khususnya kepada para Imam karena sekalipun Ia telah menyatakan kasih-Nya kepada mereka; namun, para Imam tersebut justru tampil menjadi teladan dalam hal menghina Allah. Para Imam itu tidak segan-segan mencemari 'meja Tuhan' dengan memberikan persembahan korban-korban yang bercacat sehingga hal tersebut merupakan penghinaan terhadap Allah (lih Mal 1:7-14).

Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu ini menajiskannya, karena kamu menyangka: "Meja Tuhan memang cemar dan makanan yang ada di situ boleh dihinakan!" (Maleakhi 1:11-12).

Siapakah yang dimaksudkan oleh Tuhan sebagai bangsa-bangsa yang mempersembahkan korban bagi nama-Nya dan juga korban sajian yang tahir kepada-Nya itu?

Ada berbagai tafsiran mengenai ayat di atas, khususnya ayat 11. Beberapa penafsir mengisyaratkan bahwa ayat ini menggambarkan pengharapan zaman Mesias ketika bangsa-bangsa kafir akan beribadat bersama orang-orang Yahudi (bdg. Yes 66:18-21; Za 14:21).

Lainnya mengaitkan ayat ini dengan keadaan orang-orang Yahudi di diaspora dengan kegiatan sinagoga mereka (studi dan doa), yang menggantikan ibadat kurban.

Lainnya lagi mengaitkan ayat ini yang mengacu kepada suatu saat nanti, tatkala kabar baik itu sudah tersebar ke seluruh dunia, dan Allah yang benar akan disembah oleh semua bangsa (bdg. Mal 1:5).

 

Pustaka:

  • Knowles, Andrew, 2001. The Bible Guide. Sandy Lane West, Oxford, England: Lion Publishing plc.

  • Yayasan Kalam Hidup, 2002. Pedoman Lengkap Pendalaman Alkitab. Sandy Lane West, Oxford, England: Lion Publishing plc.

  • Editor: Bergant, Dianne, CSA, dan Karris, Robert J, OFM, 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jakarta: Penerbit Kanisius.

  • Douglas, J.D. et al, 2002. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF.

 

 

 

__________________

I love my autistic son, Kefas!

hai hai's picture

@Alfian, Korban Bakaran

Ada berbagai tafsiran mengenai ayat di atas, khususnya ayat 11. Beberapa penafsir mengisyaratkan bahwa ayat ini menggambarkan pengharapan zaman Mesias ketika bangsa-bangsa kafir akan beribadat bersama orang-orang Yahudi (bdg. Yes 66:18-21; Za 14:21).

Jaman Mesias adalah Jaman Perjanjian Baru. Pada jaman Perjanjian Baru bangsa apa yang memberikan korban bakaran yang tahir kepada Allah? apakah orang Kristen memberikan korban bakaran yang tahir kepada Allah?

Apabila bangsa Israel saat itu bertanya kepada Allah, "Bangsa mana yang membesarkan nama-Mu dan memberi korban persembahan tahir kepada-Mu? Apakah pada saat itu Tuhan akan menjawab, Orang-orang Kristen pada Jaman Perjanjian Baru, mereka membesarkan naka-Ku dan memberi korban bakaran yang tahir!"

Lainnya mengaitkan ayat ini dengan keadaan orang-orang Yahudi di diaspora dengan kegiatan sinagoga mereka (studi dan doa), yang menggantikan ibadat kurban.

Sinagoga bukan hanya ada di luar negeri Israel namun bertebaran di Israel. Anda mengatakan Sinagoga menggantikan ibadat kurban dengan strudy dan doa. Maleakhi 1:11 berbicara tentang korban bakaran yang tahir, bukan study dan daoa.

Lainnya lagi mengaitkan ayat ini yang mengacu kepada suatu saat nanti, tatkala kabar baik itu sudah tersebar ke seluruh dunia, dan Allah yang benar akan disembah oleh semua bangsa (bdg. Mal 1:5).

Allah berbicara tentang korban bakaran yang tahir! Yesus memang korban bakaran yang tahir namun Yesus bukan korban bakaran yang dipersembahkan oleh manusia.

Alfian, mohon maaf tanpa mengurangri rasa hormat, Theolog yang anda kutip ajarannnya ternyata TOLOL dan anda tidak berlaku pinter karena tidak menguji apa yang mereka ajarkan.

Yang hrus anda lakukan adalah memahami Maleakhi 1:11 dengan benar, bukan menafsirkannya!

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

israel_jeha's picture

Hemeunitika"BARU"yg bukan Tafsiran..jd deh..A.kristen baru

alfian ! sy menghargai pemaparan anda secara exegesis,walau sederhana ,penjelasan mengena !Memang tidak mudah mengerti kitab2 PL terutama ttg nubuatan2 nabi2 dalam bentuk syair&puisi,penulisan anda dengan menyertakan daftar pustaka adalah umum secara academic formal.

      Yesaya 60:6-7,nubuatan ttg keturunan Ismael,bahwa kelak ada Reuni di kemah Abraham(ditulis dalam perspektif PL ttg persembahan korban2),tetapi kita orang2PB harus membaca dr.perspektif PB(Roma 12:1)yaitu persembahan tubuh orang percaya yg sudah ditahirkan oleh T.Jesus.

       Yesaya menulis ttg "HAMBAKU"-->bisa israel sbg hamba,bisa jg Kristus,didalam penelitian Nabi2 PL disebut MAKNA GANDA.

        Sinagoga yg ada di Sydney-Allawah ,setiap hr Saptu ,sambil olahraga sy perhatikan dr.luar n keterangan dr Jewish Museum Sydney,memang tidak ada lg.persembahan korban2 bakaran,krn tidak ada Bait Allahnya,jd hanya berisi studi HT n Talmud jg doa2.

         Alfian yg anda lakukan yaitu  mengexegesis Mal 1:11 dgn cara Exegesa, n hermeunitika yg "KUNO" maka gak heran disebut 'THEOLOG"tolol!!!!! Supaya tdk kuno n tolol maka Alfian harus belajar "HERMEUNITIKA BARU untuk membuat AGAMA KRISTEN "BARU". selamat menyimak tulisan ini tp sy sarankan jgn pakai kata2 TOLOL

alfian's picture

Hai Hai bertanya... Kok

Hai Hai bertanya...

Kok bangsa-bangsa lain bisa membesarkan nama Allah dengan memberi korban bakaran yang tahir ya? Siapa yang ngajarin mereka untuk membesarkan nama Allah, bukan berhala alias ilah lain? Siapa yang ngajarin mereka tentang korban yang tahir? Siapa yang ngajarin mereka cara mempersembahkan korban yang benar ya? Untuk apa mereka mempersembahkan korban yang tahir ya? Kenapa mereka TAAT memberi korban yang tahir kepada Allah ya? Oh ya, bangsa-bangsa itu cuman ada di sekitar Israel atau ada juga yang nun jauh dari Israel? Apakah bangsa-bangsa itu boleh disebut bangsa-bangsa yang TAKUT akan Allah?

Apabila bangsa Israel saat itu bertanya kepada Allah, "Bangsa mana yang membesarkan nama-Mu dan memberi korban persembahan tahir kepada-Mu? "

Menurut saya bangsa manapun yang melakukan itu adalah bangsa yang meresponi wahyu umum dari Allah.

Manusia tercipta sebagai makhluk yang bersifat agama (sense of divinity) dan sekaligus bersifat kebudayaan. Sdr Hai Hai dalam blognya menulis, bangsa Tiongkok kuno mengajarkan, bahwa manusia adalah makhluk cintakasih (ren), makhluk susila (li), makhluk hikmat (zhi) dan makhluk keadilan (yi). Hal itu berarti secara naluri setiap manusia akan mengembangkan kodrat kemanusiaannya tersebut.

Kedua sifat (agama dan kebudayaan) pada diri manusia ini menjadikannya lebih tinggi dari semua ciptaan yang lain. Secara naluri manusia akan terus bergumul untuk mengembangkan kedua sifatnya tersebut membentuk nilai-nilai yang ia yakini kebenarannya bagi kemaslatan hidup. Itu sebabnya kedua sifat manusia tersebut menjadi pembentuk esensi kemanusian yang membedakannya dari makhluk-makhluk ciptaan lainnya.

Dengan kedua sifat inilah, bisa saja 'bangsa-bangsa' sebagaimana yang disebutkan dalam Maleakhi 1:11-12 hanya meresponi sebatas wahyu umum dari Allah saja. Dan Allah 'membenarkan' mereka yang melakukan hal tersebut. Tetapi, apakah ini cukup bukti dan alasan bahwa Allah juga 'menyelamatkan' mereka?

 

Meminjam pernyataan Pdt. Stephen Tong, bahwa wahyu umum Allah waktu diresponi oleh manusia secara eksternal akan menjadi kebudayaan. Wahyu umum Allah waktu diresponi oleh manusia secara internal akan menjadi agama. Karena manusia sudah jatuh di dalam dosa, maka semua manusia tidak mungkin memberikan respon yang sesuai dengan aslinya. Karena manusia sudah jatuh di dalam dosa, manusia tidak mungkin menginterpretasi dengan akurat, maka terjadi penyimpangan pendapat antara agama dan agama. Konklusi yang berbeda-beda di dalam pemikiran agama-agama adalah akibat dari kejatuhan. Tetapi itu hanyalah tentang wahyu umum dan respon manusia terhadapnya. Semua paparan wahyu umum yang diberikan Tuhan melalui alam ciptaan-Nya ini tidak akan dapat membawa orang non Kristen untuk bisa melihat sasaran akhir dari semua penyataaan tersebut, yaitu kemuliaan Tuhan. Hal ini hanya dapat dilihat dan dilakukan oleh orang Kristen.

Hanya sampai di wilayah wahyu umum belumlah cukup. Kita perlu masuk ke dalam wilayah wahyu khusus. Wilayah ini hanya bisa dilihat oleh orang percaya pilihan-Nya. Wahyu khusus sendiri memiliki dua cakupan, yaitu: 1) Kitab Suci Alkitab; dan 2) Kristus yang menjadi inti terpenting dari berita Alkitab.

Nah, inilah pemahaman tambahan dari saya pribadi atas Maleakhi 1:11-12! Bagaimana dengan anda?

 

I love my autistic son, Kefas!

__________________

I love my autistic son, Kefas!

hai hai's picture

@Alfian, Omong Kosong

Wahyu = Pengetahuan tentang Allah.

Wahyu Umum = Pengetahuan tentang Allah yang diceritakan oleh alam semesta

Wahyu Khusus = pengetahuan tentang Allah yang diceritakan oleh Allah

Saudara Alfian, menurut saya wahyu umum hanya akan bermuara kepada pengenalan: Allah itu ADA.

Apa itu wahyu khusus? Selama ini banyak orang Kristen yang MEYAKINI bahwa Alkitab adalah satu-satunya wahyu khusus di dunia. Keyakinan demikianlah yang menjadi dasar keyakinan ngawur lainnya yaitu, hanya Israel yang selamat, hanya melalui Perjanjian Lama manusia bisa selamat.

Sesungguhnya Alkitab bukan satu-satunya Wahyu namun satu-satunya wahyu resmi.

Banyak orang Kristen yang melupakan FAKTOR waktu ketika mempelajari Alkitab. apakah pengetahuan Abraham dan Musa tentang Allah SAMA? Bukankah wahyu yang tercatat di dalam Alkitab itu bersifat PROGRRESIVE? Dengan kondisi demikian, seberapa banyak BARU bisa disebut HUKUM Taurat?

Apakah orang yang hanya mengenal Allah melalui kitab Kejadian boleh disebut mengenal Allah? Atau dia juga harus tahu kitab Keluaran?

Respon internal terhadap wahyu umum = agama

Respon eksternal terhadap wahyu umum = budaya

Apa itu agama? apa itu budaya? Di dalam kehidupan nyata, mustahil memisahkan kebudayaan dari agama.

Apakah agama Kristen adalah respon internal terhadap wahyu umum?

Umumnya orang Kristen termasuk Pdt. Dr. Stephen Tong dengan jumawa akan berkata, Agama Kristen bukan respon internal terhadap wahyu umum karena agama Kristen BUKAN agama. Agama adalah usaha manusia mencari Allah sementara Kekristenan adalah usaha Allah mencari manusia.

Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, menurut saya sudah saatnya kita mengakhiri OMONG KOSONG demikian. Karena omong kosong demikian walaupun nampak logis namun tolol sekali. Saya sudah mengajari banyak orang non Kristen untuk memaksa orang Kristen jumawa yang mengagul-agulkan omong kosong demikian untuk menjilat muntahnya sendiri.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak