Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tanggapan atas tulisan 'Keselamatan berdasarkan Kasih Karunia dan Pemilihan Bangsa Israel' Versi Vantillian

Adrina's picture

Keselamatan, berdasar atas kasih karunia Allah atau karena iman? Apa yang menyebabkan seseorang diselamatkan: karena anugerah Allah atau karena iman? Bagaimana pandangan Alkitab tentang hal ini? Salahkah mengatakan bahwa orang yang tidak percaya pada Yesus pasti binasa? Apakah pilihan Allah atas bangsa Israel menyebabkan Israel diselamatkan secara bangsa? Apa keistimewaan bangsa Israel dibandingkan dengan bangsa lainnya?

Berikut adalah tanggapan saya terhadap ajaran Vantillian tentang hal ini. Tulisan ini sekaligus juga menanggapi blog Vantillian Disini

Keselamatan berdasarkan Kasih Karunia---Pemilihan Bangsa Israel
By Vantillian - Posted on Februari 27th, 2010

Saya menuliskan kembali topik suatu blog yang garis besarnya sudah dibahas dan didebatkan di SS ini. Tujuannya supaya kita lebih jelas dalam memahami rencana keselamatan yang dikerjakan Allah melalui sejarah bangsa Israel. Blog ini akan membahas kembali beberapa bagian penting kitab Roma 1-3 yang sudah pernah saya bahas. Semoga kita dapat mengerti betapa kaya, dalam dan lebarnya kasih Allah dan karya keselamatan Allah dalam Kristus Yesus sehingga setiap bangsa dihakimi dan diselamatkan melalui standar dari Allah.

Tanggapan Adrina:

Keselamatan HANYA di dalam Yesus Kristus, itulah standar keselamatan dari Allah!

Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah. Allah telah menyatakan rencana keselamatanNya di dalam sejarah bangsa Israel. Mesias akan datang melalui garis keturunan bangsa Yahudi. Itulah penyataan Allah dalam sejarah manusia. Allah memilih satu umat sebagai realisasi janji keselamatanNya. Pemilihan itu adalah pilihan atas dasar kasih karunia, bukan karena bangsa Israel LAYAK di hadapan Allah. Pemilihan Allah atas Israel adalah hal yang selalu ditekankan dalam Alkitab tentang pengungkapan SIAPAKAH Allah satu-satunya di dunia ini.
 
Mazmur 135:4 Sebab TUHAN telah memilih Yakub bagi-Nya, Israel menjadi milik kesayangan-Nya.
 
Yesaya 41:8 Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku, hai Yakub, yang telah Kupilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi;

Yesaya 41:9 engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: "Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau";

Yehezkiel 20:5 dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari Aku memilih Israel, Aku bersumpah kepada keturunan kaum Yakub dan menyatakan diri kepada mereka di tanah Mesir; Aku bersumpah kepada mereka: Akulah TUHAN Allahmu!
 
Allah memilih satu bangsa sebagai SARANA untuk penyataan diriNya dan pekerjaanNya secara KHUSUS. Wahyu khusus inilah yang akan menjadi PEDOMAN dan TUNTUNAN untuk mengenal satu-satunya Allah yang benar. Respon manusia dalam menanggapi wahyu Allah di alam maupun dalam hati nurani telah GAGAL dalam memenuhi standar keselamatan Allah. Bahkan respon manusia terhadap wahyu khusus juga gagal. Karena itu, keselamatan dari Allah BUKAN keselamatan karena telah melihat respon manusia.
 
Tanggapan Adrina:

Wahyu khusus adalah Kitab Suci dan Yesus Kristus. Apa sebabnya anda katakan respon manusia terhadap Kitab Suci dan Yesus Kristus telah gagal? Kalau memang respon manusia terhadap wahyu khusus Allah ini telah gagal, lalu mengapa anda katakan bahwa wahyu khusus ini akan menjadi PEDOMAN dan TUTUNAN untuk mengenal satu-satunya Allah yang benar? Bukankah ketika manusia meresponi wahyu khusus ini dimana pada akhirnya mereka bisa mengenal Allah yang benar (percaya pada Yesus), maka manusia itu diselamatkan? Bukankah respon manusia itu tidak gagal?

“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” Roma 10:9-10.

“Jawab mereka: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu’." Kis 16:31

Ayat-ayat ini menegaskan bahwa, saat manusia percaya pada Tuhan Yesus Kristus, dia diselamatkan. Inilah inti pemberitaan Injil. Lalu, bukankah saat manusia meresponi berita Injil ini dengan cara percaya pada-Nya, maka manusia itu beroleh selamat?

Ef 2:8-9  “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Keselamatan memang adalah anugerah Allah, tetapi Allah juga menuntut manusia untuk percaya pada-Nya. Inilah yang ditekankan oleh Roma 10:9-10, Kis 16:31 dan banyak ayat yang lainnya.

Manusia di dalam lubuk hatinya mengetahui bahwa ada Allah yang benar dan harus disembah. Karena itu, manusia bereaksi dengan mempersembahkan kurban dan sejenisnya untuk menyatakan suatu persembahan sebagai korban penghapusan dosa dan perolehan berkat. John Calvin menamakannya dengan istilah “sensus divintas” yaitu suatu kepekaan akan Allah atau “semen religionis ( benih agama). Sensus divintas manusia adalah bukti bahwa wahyu Allah dinyatakan dengan jelas dan nyata bagi setiap manusia. Sayang, manusia selalu menindas kebenaran. Manusia selalu mengangkat dirinya menjadi standar kebenaran. Manusia ingin menjadi SUBJEK kebenaran.

Tanggapan Adrina:

“Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Yoh 14:6

Yesus adalah satu-satunya jalan dan kebenaran dan hidup. Jika manusia ingin ke surga, tidak ada CARA lain, tidak ada JALAN lain, selain harus datang pada Kristus! Itulah standar kebenaran Allah! Ketika orang percaya mengatakan hal ini, orang tersebut tidak sedang mengangkat dirinya menjadi standar kebenaran, tetapi justru sedang meneruskan kebenaran Allah itu sendiri.

Wahyu Allah memang dinyatakan dengan jelas pada semua manusia, tetapi itu tidak berarti bahwa semua manusia pada akhirnya bisa selamat.

Bagaimanapun usaha keras manusia untuk berkorban, keselamatan itu terjadi karena pemilihan Allah. Jika ada dua orang, yang satunya adalah yang dipilih tetapi sama-sama mempersembahkan korban penghapus dosa, hanya yang dipilih yang selamat. Pemahaman yang penting ini harus menjadi suatu landasan untuk mengerti mengapa bangsa Israel dipilih oleh Allah.

Tanggapan Adrina:

Apakah karena bangsa Israel dipilih oleh Allah maka Israel akan diselamatkan? Pemilihan atas Israel, jelas tidak sama dengan predestinasi. Keselamatan memang karena pilihan Allah, itu adalah bagian / urusan Allah. Kita tak perlu tahu siapa-siapa yang telah dipilih dan siapa-siapa yang tidak dipilih, mengapa? Karena kita memang tidak bisa mengetahuinya. Yang HARUS kita lakukan (bagian kita) adalah PERCAYA pada Yesus, karena dengan demikian, kita PASTI selamat!

Bangsa Israel merupakan bangsa yang beruntung jika dipandang dari kacamata manusia. Bagaimana tidak? Suatu bangsa pilihan. Bangsa yang khusus. Bangsa dimana merupakan saluran satu-satunya Juruselamat lahir di dalam sejarah. Karena itu, bangsa Israel mempunyai suatu pandangan bagaimana posisinya di hadapan bangsa yang lain. Bukankah Allah bangsa Israel adalah Allah sejati? Bukankah Allah bangsa di luar bangsa Israel adalah berhala dan allah palsu? Apakah dengan demikian, maka berarti HANYA bangsa Israel yang akan mendapatkan karunia keselamatan? Bukankah itu berarti bahwa untuk selamat, maka seseorang HARUS menjadi warga Negara Israel? Ataukah itu berarti bahwa bangsa yang bersentuhan dengan sejarah bangsa Israel yang akan selamat?
 
Jawaban atas semua pertanyaan di atas harus dirumuskan dengan hati-hati. Jawaban yang mengeksklusifkan bangsa Israel sebagai satu-satunya bangsa yang akan selamat adalah jawaban yang tidak sesuai dengan Firman. Tetapi jawaban yang mengeksklusifkan bangsa Israel sebagai bangsa yang tidak selamat juga bukan jawaban yang sesuai dengan Firman. Lalu bagaimana kita memandang hal ini?

Tanggapan Adrina:

Jangan bingung Vant, orang yang tidak percaya pada Yesus pasti binasa, dan bagi mereka yang percaya pada-Nya pasti selamat! Pada jaman PL, hanya bangsa Israel yang punya Taurat, jadi bisa dipastikan bahwa semua bangsa non Israel (yang tidak ‘bersentuhan’ dengan Taurat), pasti binasa. Tetapi hal ini juga tidak membuktikan bahwa SELURUH orang Israel pasti selamat. Tentunya keselamatan itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang beriman.

Bagaimana kita memahami secara hati-hati supaya kita tidak terjatuh di dalam sikap menghakimi di satu sisi dan sikap universalisme di sisi lain? Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harus kita pahami dan diskusikan lanjut mengenai pemilihan bangsa Israel.

Tanggapan Adrina:

Apa yang saya katakan itu bukan menunjukkan bahwa saya telah menghakimi bangsa-bangsa non Israel, tetapi itu sesuai dengan Firman Tuhan (Rom 2:12).

Mengenai persoalan Universalisme, saya rasa semua pembaca SS ini dapat melihat bahwa anda telah terjangkit virus-nya, sehingga tanpa disadari atau disadari, anda telah terkena racun Universalisme itu. Silahkan anda mempelajarinya kembali disini: Racun Universalisme: Sebuah Tanggapan Terhadap Ajaran Vantillian

 
PEMILIHAN BANGSA ISRAEL
 
Jika kita ditanya mengapa Allah harus memilih suatu bangsa untuk menyatakan diriNya secara khusus? Maka jawabannya bisa beragam. Allah hendak menyatakan kemuliaan diriNya. Allah hendak menyelamatkan umat manusia melalui bangsa Israel. Allah hendak menjadi manusia melalui sejarah bangsa Israel. Dan jawaban yang lainnya dengan ditunjang sederetan ayat. Lalu bagaimana kita melihat hubungan pemilihan bangsa Israel dengan rencana keselamatan dari Allah?

Tanggapan Adrina:

Mengapa Allah memilih bangsa Israel? Salah satu alasannya karena Dia mengasihi nenek moyang mereka.

“Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya; tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini. Ul 10:14-15.

Mengapa Allah mengasihi mereka? Kasih Allah pada Israel, didasari hanya pada kehendak / kedaulatan-Nya semata, bukan karena apapun yang dimiliki oleh bangsa Israel.
 
Pemilihan bangsa Israel mempunyai suatu gambaran yang penting tentang RELASI manusia dengan Allah. Disini saya akan berfokus kepada TIGA point yang penting. Point pertama adalah Allah menyatakan standar wahyu keselamatan di antara semua bangsa adalah SAMA. Yang Allah tuntut dari bangsa Israel adalah SAMA seperti yang Allah tuntut dari bangsa lain. Standar penghakiman adalah sama. Standar keselamatan juga sama. Wahyu Allah dinyatakan supaya manusia bisa BERELASI dengan kebenaran. Bangsa Israel selalu menekankan symbol sunat bahwa mereka telah memenuhi standar hukum Taurat dan telah menjadi warga Negara Israel. Namun dari kitab Roma, kita tahu bahwa jika seorang yang tidak bersunat melakukan tuntutan hukum Taurat, maka dia dianggap sama dengan orang bersunat.
 
Roma 2:26 Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat?
 
Apakah artinya ini? Artinya adalah standar keselamatan TIDAK BERGANTUNG kepada kewargaan seseorang. Bersunat atau tidak bersunat, yang penting adalah memenuhi hukum Taurat. Karena yang penting dalam standar wahyu keselamatan, tidak diperhitungkan apakah dia termasuk orang Yahudi atau tidak. Rasul Paulus dengan tegas menegaskan hal itu dalam kitab Roma 2:28-29. Dengan demikian, menyatakan bahwa untuk menerima keselamatan di dalam zaman PL adalah dengan menjadi warga Negara Israel adalah hal yang bertentangan dengan Alkitab.

Roma 2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.

Roma 2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
 
Tanggapan Adrina:

Keselamatan bukan karena menjadi warga Negara Israel, tetapi karena respon yang benar terhadap Taurat yang hanya dimiliki oleh bangsa Israel. Bangsa non Israel bisa diselamatkan kalau dia percaya pada Kristus yang diberitakan dalam Taurat.

Rom 10:4  “Sebab Kristus adalah kegenapan tujuan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.”

(KJV) “ For Christ [is] the end of the law for righteousness to every one that believeth.”

Hukum Taurat ada, supaya manusia sadar akan dosanya dan lalu datang pada Kristus.

Pembenaran karena iman, bukan hanya berlaku dalam PB, tetapi juga sudah ada dalam PL.

Kej 15:6  “Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”  

Hal lain yang dianggap sama adalah tuntutan hati nurani dari bangsa-bangsa di dunia. Hukum Taurat HANYA diterima oleh bangsa Israel secara lengkap. Bangsa lain tidak menerima hukum Taurat secara tertulis. Apakah dengan demikian bangsa Israel menjadi special? Benar. Apakah dengan demikian bangsa Israel menjadi satu-satunya bangsa yang pasti akan selamat? Belum tentu.

Tanggapan Adrina:

Bangsa Israel memang bukan satu-satunya bangsa yang pasti selamat. Contoh: Naaman (orang Aram) yang bertobat, dia pasti bisa selamat.

Mengapa demikian? Hukum Taurat tertulis dan tidak tertulis mempunyai STANDAR yang sama. Siapa yang melakukannya akan hidup karenanya. Hukum Taurat tidak tertulis telah Allah nyatakan dalam setiap hati nurani bangsa-bangsa. Jadi Standar keselamatan Hukum Taurat tertulis = Hukum Taurat tidak tertulis. Apakah itu berarti standar Hukum Taurat dalam Alkitab= hukum Taurat tidak tertulis dalam ajaran keselamatan bangsa lain? Bukankah Allah hanya SATU bagi semua bangsa?

Roma 3:29 Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!
 

Roma 2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.
 

Roma 2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
 

Silakan dibaca kedua ayat tersebut dengan baik, apakah Standar hukum Taurat tertulis melebihi dari hukum Taurat tidak tertulis dalam hati? Tidak. Hukum tertulis mungkin lebih lengkap dan jelas, namun standar penghakiman dan keselamatan tetap sama. Setiap bangsa akan selamat kalau melakukan hukum Taurat tidak tertulis yang telah diukir dalam hati mereka. Dengan kata lain, Allah TETAP akan menerima setiap bangsa berdasarkan wahyu yang telah dinyatakan kepada setiap orang, BUKAN hanya bangsa Israel saja. Allah tetap adil, namun Dia memilih bangsa Israel sebagai gambaran bahwa keselamatan yang terjadi adalah berdasarkan kasih karunia, bukan karena perbuatan manusia.

Tanggapan Adrina:

Rom 2:12  “Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.”

Hukum Taurat hanya dimiliki oleh orang Israel, bangsa non Israel sama sekali tidak memilikinya. Rom 2:12 mencatat semua orang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa!

Inilah konsep keselamatan pada jaman PL.

Memang, melakukan hukum Taurat yang tidak tertulis (hati nurani), dapat menyelamatkan manusia, tetapi syaratnya HARUS sempurna! Allah kita adalah Allah yang sempurna / kudus, karena itu Dia menuntut kesempurnaan.

Tetapi pertanyaannya adalah: Apakah ada manusia yang sanggup melakukannya secara sempurna? Mustahil! Karena itu, adalah omong kosong kalau hukum yang tidak tertulis (wahyu umum), bisa membawa seseorang ke surga.
 
Roma 3:9 Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,
 
Roma 3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.
 
Point kedua yang penting adalah pemilihan bangsa Israel adalah pemilihan Allah supaya manusia bisa terbukti telah di bawah kuasa dosa. Allah memilih bangsa Israel sebagai cermin bahwa setiap bangsa sebenarnya telah jatuh dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Ini dibuktikan dengan sejarah bangsa Israel yang penuh pengkhianatan terhadap TUHAN. Bangsa Israel adalah gambaran semua bangsa. Allah memilih bangsa Israel supaya setiap mulut tersumbat ketika dihakimi (termasuk bangsa Israel) dan supaya semua mulut yang selamat memuji kemuliaan Allah ( karena dipilih Allah). Bangsa Israel adalah contoh bahwa semua respon manusia terhadap wahyu Allah TELAH GAGAL dalam mencapai standar keselamatan dari Allah.

Tanggapan Adrina:

Mengapa anda katakan bangsa Israel adalah contoh bahwa semua respon manusia terhadap wahyu Allah TELAH GAGAL dalam mencapai standar keselamatan dari Allah? Contoh yang bagaimana? Wahyu yang mana? Umum atau khusus? Apakah respon semua orang Israel terhadap hukum Taurat memang telah gagal? Apakah memang semua orang Israel tidak ada yang memberi respon positif terhadap hukum Taurat ? Apakah dengan mereka percaya dan melakukan apa yang dikatakan oleh hukum Taurat, itu tetap menunjukkan bahwa mereka telah gagal? Omong kosong!
 
 
Roma 3:1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
 
Roma 3:2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.

 
Point ketiga adalah bahwa pemilihan bangsa Israel adalah sebagai sarana diteruskannya wahyu tertulis dari Allah. Wahyu inilah yang dikenal sebagai Firman Allah. Firman inilah yang akan menjadi STANDAR tertinggi bagi semua respon manusia terhadap wahyu Allah. Tetapi wahyu ini terhisap dalam sejarah bangsa Israel. Allah tidak menyatakan FirmanNya dengan cara TERLEPAS dari sejarah manusia. Karena itu, Firman Allah dapat terpelihara melalui sejarah panjang suatu bangsa. Firman inilah yang menjadi PENILAI dan PENENTU semua ajaran dan pemikiran manusia. Firman inilah yang menjadi bukti nyata bahwa Allah masuk ke dalam sejarah. Allah menyatakan Firman tertulis kepada Israel BUKAN untuk menyatakan bahwa bangsa lain pasti akan binasa TANPA Firman tertulis. Namun Firman yang tertulis dinyatakan supaya kebenaran Allah itu nyata dan ketidakbenaran manusia ditunjukkan dengan jelas.
 
Roma 3:4 Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi."
 

Roma 3:19 Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah.

Tanggapan Adrina:

Kata-kata anda yang saya garis bawahi itu jelas telah bertentangan dengan Rom 2:12

Rom 2:12  “Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.”

Dalam PL, semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat, pasti binasa!

Anda sendiri mengatakan: “Wahyu inilah (Taurat) yang dikenal sebagai Firman Allah. Firman inilah yang akan menjadi STANDAR tertinggi bagi semua respon manusia terhadap wahyu Allah”. Lalu apakah bangsa lain yang tidak memiliki Firman Allah bisa ber-Respon? Kalau mereka tidak bisa memberi tanggapan, lalu apakah mereka bisa selamat?

Bandingkan dengan jaman PB, tanpa seseorang mendengar Injil, mereka juga pasti binasa!

Rom 10:13-14  “Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?”

Orang yang mendengarkan Injil dan percaya pada Yesus, pasti diselamatkan!

Itulah sebabnya pemberitaan Injil sangat penting untuk dilakukan, agar orang bisa percaya pada Yesus dan diselamatkan.
 

 
PILIHAN KASIH KARUNIA
 
Dengan ketiga point ini, kita dapat melihat bahwa pada akhirnya pilihan atas Israel adalah pilihan atas dasar karunia. Inilah pilihan yang terjadi dalam pilihan umat kepercayaanNya. Bangsa Israel dipilih secara jasmani untuk menggambarkan pilihan secara rohani. Semuanya karena pilihan kasih karunia.

Tanggapan Adrina:

Pilihan atas bangsa Israel jelas berbeda dengan persoalan predestinasi Allah atas umat-Nya. Mengapa? Karena tidak semua orang Israel selamat. Keselamatan memang didasari atas pemilihan Allah / kasih karunia-Nya (Ef 1:4,5,11; Kis 13:48; Ef 2:8) tetapi itu tidak membuang tanggung jawab manusia untuk percaya pada-Nya agar dapat diselamatkan (Kis 16:31; Rom 10:9-10).

Kis 16:30-34 “Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: ‘Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?’ Jawab mereka: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.’ Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.”

Ayat ini didahului oleh pertanyaan seorang kepala penjara di Filipi: “apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?” Apa yang dilakukan para Rasul? Apakah mereka katakan “tak usah percaya, karena keselamatanmu sudah ditetapkan Allah?” Tentu tidak! Mereka memberitakan Injil pada kepala penjara itu, dan mengatakan: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat...’ Hal inilah yang harus dilakukan oleh kepala penjara itu supaya dia bisa selamat, hal ini jugalah yang harus dilakukan manusia jika ingin selamat. Manusia itu harus PERCAYA pada Tuhan Yesus Kristus.

Sekali lagi, Predestinasi (pemilihan Allah) adalah urusan / bagian Allah, itu BUKAN bagian kita. Urusan kita adalah BERIMAN / PERCAYA pada-Nya.

Ul 29:29 Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."

“Hal-hal yang tersembunyi” menunjuk pada rencana Allah yang tidak bisa kita ketahui. Itu adalah bagi Allah, bagian kita adalah melakukan hukum Taurat / Firman Tuhan. itu yang harus menjadi dasar dalam hidup kita.

Dalam persoalan keselamatan, jelas hal ini dapat ditinjau dari dua sisi: sisi Allah (member anugerah / predestinasi) dan sisi manusia (meresponi Injil / percaya pada Yesus).

Kedua hal ini diajarkan dalam Firman Tuhan. Tidak percaya pada dua hal ini, sama dengan TIDAK PERCAYA pada Kitab Suci!

Menjadi warga Negara Israel mungkin akan terasa istimewa, namun itu bukan jalan keselamatan. Menjadi Kristen ( beragama Kristen ) mungkin akan terasa istimewa, namun itu bukan jalan keselamatan. Satu-satunya jalan keselamatan adalah karena karya Allah dalam hati manusia. Bukan dengan mendapatkan hak istimewa dalam bentuk apapun. Inilah konsep keselamatan yang tidak dimengerti oleh bangsa Israel sendiri. Sungguh ironis. Suatu bangsa pilihan, namun tidak memahami konsep pemilihan itu sendiri.

Tanggapan Adrina:

“Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Yoh 14:6

 Joh 3:16  “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan keselamatan. Dengan percaya pada-Nya, membuat saudara diselamatkan, tidak percaya pada-Nya menyebabkan saudara tidak diselamatkan!

Hanya agama Kristen yang memberitakan hal ini. Berarti hanya dalam Kristen ada jalan keselamatan.

Bangsa Israel mungkin adalah bangsa yang special, namun semua bangsa sama di hadapan Allah. Allah membiarkan semua bangsa berjalan di dalam penindasan mereka atas kebenaran, namun Allah juga telah menyatakan diriNya kepada setiap bangsa di setiap zaman. Bukan hak kita untuk mengklaim bahwa Allah seharusnya hanya bisa dikenal melalui denominasi dan bentuk yang kita percayai. Itulah kesalahan bangsa Israel. Bangsa Israel mengganggap diri EKSKLUSIF karena berbeda dengan bangsa lain. Mempunyai sejarah dituntun dan dipimpin oleh Tuhan sendiri keluar dari Mesir. Mereka lupa bahwa Allah ternyata juga menuntun bangsa-bangsa lain. Mereka lupa bahwa Allah ternyata juga memandang dengan standar yang sama terhadap semua bangsa.
 
Kita akan melihat dalam Kitab Amos pasal 9 sangat jelas dan tegas menyatakan bahwa bangsa Israel adalah sama seperti bangsa lain di mata Tuhan.
 
Amos 9:7 "Bukankah kamu sama seperti orang Etiopia bagi-Ku, hai orang Israel?" demikianlah firman TUHAN. "Bukankah Aku telah menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir, orang Filistin dari Kaftor, dan orang Aram dari Kir?
 
Allah tidak eksklusif membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, namun juga membawa Orang Filistin dan orang Aram. Bukankah kedua bangsa ini dikenal sebagai bangsa kafir? Lalu mengapa Allah TIDAK meninggalkan mereka saja dan bertindak secara eksklusif dalam sejarah bangsa Israel? Bangsa Israel terlalu menganggap bahwa mereka adalah eksklusif di mata Allah, dan pada akhirnya MENGEKSKLUSIFKAN Allah terhadap bangsa lain. Bangsa lain tidak akan mungkin dipimpin oleh Allah. Itulah pemikiran bangsa Israel. Tetapi Firman Allah menegaskan bahwa Allah terlibat pada semua sejarah bangsa.

Tanggapan Adrina:

Amos 9:7 memang menyatakan bahwa bangsa Israel sama dengan bangsa lain. Tetapi sama dalam hal apa? Tentunya ini menunjuk pada hal-hal yang bersifat jasmani.

Rom 3:1-2  “Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat? Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.”

Ini adalah kelebihan orang Israel / Yahudi, kepada mereka dipercayakan Firman Allah / Taurat. Apakah bangsa lain juga memiliki Taurat? Tentu tidak. Jadi, menurut saya bangsa Israel tetap adalah bangsa yang ‘special’.  

Itu berarti sejarah bangsa lain mempunyai kemungkinan dijumpai JEJAK-JEJAK respon manusia terhadap wahyu Allah.

Tanggapan Adrina:

Dalam tulisannya yang berjudul: “Allah yang SATU bagi semua bangsa---pandangan seorang Vantillian”, dia menuliskan: “Tetapi bahkan Paulus sendiri mengaitkan konsep ‘allah yang tidak dikenal’ dengan Allah Pencipta yang tercatat dalam wahyu Firman. Paulus menghubungkan pengenalan orang Atena terhadap wahyu yang samar-samar dengan wahyu umum dan khusus dari Allah.” Hal ini telah saya bantah disini: Racun Universalisme: Sebuah Tanggapan Terhadap Ajaran Vantillian Tetapi rupanya dia tidak kapok, namun mengganti istilah “SAMAR-SAMAR” dengan istilah “JEJAK-JEJAK”.

Sungguh aneh bin ajaib kalau bangsa lain yang sama sekali tidak memiliki Taurat, ternyata ada “JEJAK-JEJAK” respon / tanggapan terhadap wahyu Allah / Taurat. Sungguh keanehan tingkat tinggi!

Amos 9:8 Sesungguhnya, TUHAN Allah sudah mengamat-amati kerajaan yang berdosa ini: Aku akan memunahkannya dari muka bumi! Tetapi Aku tidak akan memunahkan keturunan Yakub sama sekali," demikianlah firman TUHAN.
 
Semua tuntunan Tuhan terhadap bangsa-bangsa hanya membuktikan bahwa manusia telah berdosa. Pada akhirnya keselamatan hanya berdasarkan belas kasihan dan karunia pemilihan Allah. Pada akhirnya Allah memulihkan umat Israel, tetapi bukan berdasarkan perbuatan baik atau jahat mereka, hanya berdasarkan kasih karunia.
 
Amos 9:13 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman TUHAN, "bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.

Amos 9:14 Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya.

Pemilihan bangsa Israel adalah BUKAN untuk menunjukkan bahwa siapa yang menjadi warga Israel akan selamat. BUKAN juga untuk menunjukkan bahwa HANYA Israel yang benar, bangsa lain yang salah. BUKAN juga untuk menunjukkan bahwa Israel adalah hakim yang menghakimi bangsa lain. ( Roma 2:1 Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.)

Tanggapan Adrina:

Bangsa Israel memang adalah bangsa yang ‘special’ karena hanya Israel yang memiliki Taurat. Jadi, kalau dikatakan pilihan atas Israel dapat menyebabkan orang Israel yang meresponi Taurat dengan benar dapat diselamatkan, itu memang benar. Kalau dikatakan hanya orang Israel yang percaya pada Taurat yang akan dibenarkan, itu ada benarnya. Kalau dikatakan orang Israel “menghakimi” bangsa lain karena tidak memiliki Taurat, itu juga ada benarnya, karena memang TANPA Taurat, semua manusia binasa!

Mengenai persoalan “menghakimi”, anda mengutip Rom 2:1 sebagai dasarnya. Ini jelas telah anda salah tafsirkan. Konteks menunjukkan bahwa orang yang menghakimi itu adalah orang yang SAMA dengan orang yang dihakimi. Orang yang dihakimi adalah orang yang fasik, yang menindas kebenaran (Rom 1:18), tidak memuliakan-Nya sebagai Allah (Rom 1:21), menolak kebenaran Allah bahkan menyembah berhala (Rom 1:23,25) dan tidak mengakui Allah bahkan melakukan segala macam kejahatan (Rom 1:28-31). Orang yang menghakimi-pun ternyata  melakukan hal yang sama dengan mereka.

Rom 2:1-3  “Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian. Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?”

Jadi, kita tidak dapat “menghakimi” orang lain, jika kita juga SAMA dengan mereka. Tetapi kalau kita sudah bertobat / percaya pada Yesus, kita dapat memberitahu orang lain yang belum percaya untuk bertobat jika ingin diampuni dan beroleh hidup kekal. Karena jika tidak demikian, maka orang yang berdosa itu akan binasa selama-lamanya.    

Ini bukanlah sikap yang salah (menghakimi), tetapi merupakan kebenaran Firman Tuhan.    
 
Pemilihan bangsa Israel adalah untuk menunjukkan bahwa semua bangsa telah jatuh dalam dosa. Pemilihan bangsa Israel adalah suatu tindakan Allah untuk menyatakan kasih karuniaNya. Pemilihan bangsa Israel adalah untuk meneruskan wahyu Allah dalam diri Yesus Kristus. Pemilihan bangsa Israel adalah sebagai sarana dari Allah untuk menyatakan dan memelihara FirmanNya. Firman yang meneguhkan bahwa hanya Allah yang benar dan semua manusia telah berdosa.

Tanggapan Adrina:

Oleh karena semua manusia telah berdosa, maka dibutuhkan seorang Juruselamat untuk menjadi pengganti kita dalam memikul semua dosa itu. Dibutuhkan seorang Juruselamat untuk membayar semua hutang dosa kita itu. Dibutuhkan seorang Juruselamat untuk membawa kita ke surga. Hanya ada SATU orang yang sanggup melakukannya: Yesus Kristus Tuhan!
 
Setelah kita memahami hal di atas, mari kita sebagai orang Kristen dan yang percaya kepada Kristus, bagaimanakah sikap dan tindakan kita dalam menghadapi kenyataan pluralisme agama-agama maupun respon ajaran lain di luar kekristenan?

Tanggapan Adrina:

Sikap anda sendiri seperti apa? Kompromistis? Menganggap agama lain bisa selamat sekalipun tidak memiliki respon yang benar terhadap wahyu Allah? Percaya pada Universalisme?

Hanya Kekristenan yang mengajarkan Yesus Kristus adalah Tuhan dan satu-satunya Juruselamat. Kepercayaan lain tidak mengajarkannya. Berarti hanya Kristen yang memiliki KEPASTIAN keselamatan! Diluar Kristen, TIDAK ADA jaminan!  

Perumusan teologis perlu dilakukan secara berhati-hati tanpa sikap menghakimi dan saling tuduh menuduh serta mengklaim eksklusivitas DIRI. Biarlah kita diberikan Roh Kudus suatu hikmat dalam memberitakan karya keselamatan Kristus kepada semua orang tanpa menjadikan diri sebagai standar kebenaran.

Tanggapan Adrina:

Mengatakan kepercayaan lain tidak punya kepastian keselamatan dan akan binasa jika tidak percaya pada Kristus, bukanlah sikap yang menghakimi. Perhatikan ayat-ayat Alkitab berikut ini:

“Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Yoh 14:6

 Joh 3:16  “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Joh 3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”

Yoh 3:36  "Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

Keselamatan manusia telah diatur dalam Alkitab. Mereka yang percaya pada Yesus, PASTI selamat! Sebaliknya, bagi mereka yang tidak percaya PASTI binasa!

Ketika saya mengatakan semua hal ini, itu tidak menunjukkan bahwa saya menjadikan diri sendiri sebagai standar kebenaran. Tetapi justru sebaliknya, saya sedang menjadikan Alkitab sebagai standar kebenaran.

Mempersalahkan orang yang mengatakan hal ini, sama dengan mempersalahkan Kitab Suci!

Kebenaran itu eksklusif terhadap ketidakbenaran. Namun mengatakan Kebenaran SAYA itu eksklusif terhadap kebenaran ANDA, itu memerlukan suatu diskusi yang berkepanjangan. Kebenaran itu mutlak. Namun menyatakan bahwa kebenaran yang saya pahami itu mutlak benar dibandingkan dengan pemahaman kebenaran anda, itu juga memerlukan suatu pembuktian dengan diskusi tanpa henti-hentinya.

Tanggapan Adrina:

Kebenaran saya memang “eksklusif” terhadap kebenaran anda. Kebenaran yang saya yakini memang adalah kebenaran mutlak! Mengapa? Karena kebenaran yang saya yakini itu berdasar pada Kitab Suci. Kebenaran yang didasari pada Kitab Suci, adalah kebenaran yang MUTLAK!!!

 

KESIMPULAN:

Dari seluruh tanggapan saya terhadap tulisan Vantillian ini, saya menyimpulkannya sebagai berikut:

1.    Keselamatan harus dipandang dalam 2 sisi: Sisi Allah yaitu karena kasih karunia Allah (Ef 2:8; Rom 3:24) dan tanggapan manusia dengan iman (Kis 16:31; Gal 2:16; Ef 2:8; Rom 10:9-10).

2.    Memberitakan Injil dengan menekankan adanya surga bagi mereka yang percaya dan neraka bagi mereka yang tidak percaya, bukan merupakan sikap eksklusif dan bukan juga merupakan penghakiman.

3.    Bangsa Israel adalah bangsa yang memiliki kelebihan dari bangsa-bangsa lain, karena hanya bangsa Israel yang dipercayakan Firman Tuhan / Taurat (Rom 3:1-2).

4.    Pemilihan bangsa Israel berbeda dengan Predestinasi.

5.    Keselamatan dalam PL, sama dengan jaman PB, karena iman

 

Dengan demikian, ajaran Vantillian yang mengatakan respon manusia / 'percaya' bukan cara untuk selamat dan keselamatan Allah hanya didasari pada kasih karunia tanpa melihat respon / tanggapan / iman manusia, jelas telah bertentangan dengan Kitab Suci.

Demikian tanggapan saya, semoga bermanfaat.

Tuhan memberkati.

PlainBread's picture

Itu

Ef 2:8-9  “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; ITU bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, ITU bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Keselamatan memang adalah anugerah Allah, tetapi Allah juga menuntut manusia untuk percaya pada-Nya. Inilah yang ditekankan oleh Roma 10:9-10, Kis 16:31 dan banyak ayat yang lainnya.

 

Kata "itu" dalam Ef 2:8-9 yang saya caps di atas menurut Adrina menjelaskan soal apa? 

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

@PB, blunder?

Anda jelas mempercayai baik itu predestinasi maupun free will. Seharusnya  anda bisa mengerti arti dari Ef.2:8-9, namun ini mencengangkan saya bhw anda masih mempertanyakan ayat tsb kepada Adrina yg jelas berposisi sama dengan anda, dan tidak mempertanyakannya kepada Vantillian dan Hai Hai yg jelas2 beroposisi pandangan dgn anda (mereka berdua fatalis sejati). Weird.

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

Adrina's picture

@PB, Gimana hubungan Predestinasi vs Free will ?

Ef 2:8-9  “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; ITU bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, ITU bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Keselamatan memang adalah anugerah Allah, tetapi Allah juga menuntut manusia untuk percaya pada-Nya. Inilah yang ditekankan oleh Roma 10:9-10, Kis 16:31 dan banyak ayat yang lainnya.

 

PB: Kata "itu" dalam Ef 2:8-9 yang saya caps di atas menurut Adrina menjelaskan soal apa? 

Adrina: Yang dimaksud dengan “kasih karunia” dalam ayat ini, menunjuk pada keselamatan, dan iman. Jadi, kata “itu” menurut saya juga berbicara tentang ‘keselamatan’ dan ‘iman’. 

Bandingkan dengan ayat dibawah ini:

Filipi 1:29  "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia"
 

Anda sendiri percaya bukan hanya pada Predestinasi tapi juga pada free will. Bagaimana anda menjelaskan hubungan keselamatan yang ditetapkan Allah itu dengan kebebasan manusia? Apakah penetapan Allah / Predestinasi-Nya bisa dibatalkan oleh kehendak bebas manusia?

 

 

PlainBread's picture

@Pniel BuNdeR

Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will daripad predestinasi.

Kalo saya, saya condong ke keduanya.

Itu alasan pertama. Alasan kedua, ini blognya Adrina.

Alasan ketiga, fatalis itu gak sepenuhnya salah. Terlepas dari siapa yang percaya fatalis, apakah Vantillan, Hai-hai, dll. Itu tergantung dari mana anda memandang.

Gelas 1/2 kosong, 1/2 penuh.

1)Sebagian bilang gelas itu 1/2 kosong.

2)Sebagian lagi bilang gelas itu 1/2 penuh? 

Mana yang benar? 

3)Tapi ada juga yang bilang gelas itu kosong sama sekali.

4)Ada juga yang bilang gelas itu benar2 penuh.

Saya mengerti dan tidak menyalahkan keempat jawaban tersebut.

 

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

@PlainBread, semuanya benar?

PB : Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will daripad predestinasi.

Kalo saya, saya condong ke keduanya.

Ingatan anda berarti salah. Silahkan baca baik2 blog2nya Adrina.

PB : Itu alasan pertama. Alasan kedua, ini blognya Adrina.

Saya tahu karena ini jelas OOT dan saya tidak memaksudkannya begitu.

PB : Alasan ketiga, fatalis itu gak sepenuhnya salah. Terlepas dari siapa yang percaya fatalis, apakah Vantillan, Hai-hai, dll. Itu tergantung dari mana anda memandang.

Apakah anda juga akan berpendapat bhw orang yg mempercayai free will juga tidak sepenuhnya salah?

Kalau tidak sepenuhnya salah, apakah itu berarti 1/2 benar?

Kalau 1/2 benar, apakah itu bisa dikatakan benar?

PB : Gelas 1/2 kosong, 1/2 penuh.

1)Sebagian bilang gelas itu 1/2 kosong.

2)Sebagian lagi bilang gelas itu 1/2 penuh? 

Mana yang benar? 

3)Tapi ada juga yang bilang gelas itu kosong sama sekali.

4)Ada juga yang bilang gelas itu benar2 penuh.

Saya mengerti dan tidak menyalahkan keempat jawaban tersebut.

Jadi apapun jawaban yg diberikan oleh seadanya orang (walaupun itu jawaban konyol dan ngawur) anda pasti anggap benar? Tak ada standar untuk menilai, yang penting semuanya benar asal ada damai dan kesenangan?

Kalau iya, seharusnya anda tidak perlu berdebat disini atau mempertanyakan pendapat semua orang (termasuk pendapat saya ini) untuk meributkan mana yang benar dan salah, dan tak perlu mempertanyakan segala sesuatu karena bagi anda semuanya bisa dimengerti dan tak bisa disalahkan. :)

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

PlainBread's picture

@Pniel Adrina sudah besar

Pniel: Ingatan anda berarti salah. Silahkan baca baik2 blog2nya Adrina.

Silakan Adrina yang menjawab soal kesan saya terhadap dia. Saya percaya dia sudah besar, gak perlu diwakili (kecuali kalo memang dia menunjuk anda menjadi jubir dia).

Pniel: Apakah anda juga akan berpendapat bhw orang yg mempercayai free will juga tidak sepenuhnya salah?

Kalau tidak sepenuhnya salah, apakah itu berarti 1/2 benar?

Kalau 1/2 benar, apakah itu bisa dikatakan benar?

Tergantung ngeliatnya gimana.

 

Jadi apapun jawaban yg diberikan oleh seadanya orang (walaupun itu jawaban konyol dan ngawur) anda pasti anggap benar? Tak ada standar untuk menilai, yang penting semuanya benar asal ada damai dan kesenangan?

Itu kan kata anda. Saya gak ada pernah bilang seperti yang anda bilang :)

 

Kalau iya, seharusnya anda tidak perlu berdebat disini atau mempertanyakan pendapat semua orang (termasuk pendapat saya ini) untuk meributkan mana yang benar dan salah, dan tak perlu mempertanyakan segala sesuatu karena bagi anda semuanya bisa dimengerti dan tak bisa disalahkan. :)

Buat saya berdiskusi dan berdebat itu bukan cuma mempertahankan pendapat saya dan menyerang pendapat orang lain. Bukan cuma membenarkan pendapat sendiri dan mempersalahkan pendapat orang lain.

Untuk mengerti pendapat sendiri memang mudah, tapi gak mudah untuk mengerti pendapat orang lain.

 

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

@PB, tergantungnya bagaimana?

PB : Silakan Adrina yang menjawab soal kesan saya terhadap dia. Saya percaya dia sudah besar, gak perlu diwakili (kecuali kalo memang dia menunjuk anda menjadi jubir dia).

Saya bukan jubir Adrina tetapi saya adalah saudaranya Adrina. Saya tahu benar bagaimana pandangan saudari saya itu. Saya hanya ingin menghindarkan anda dari kesan/penilaian yang salah terhadap seseorang sebelum anda tahu/mengerti apa yang menjadi pandangan orang tsb.

PB : Tergantung ngeliatnya gimana.

Tergantungnya bagaimana?

PB : Itu kan kata anda. Saya gak ada pernah bilang seperti yang anda bilang :)

Saya khan bertanya. Tugas anda adalah menjelaskan apa yang menjadi maksud anda (yg saya tanyakan itu). :)

PB : Buat saya berdiskusi dan berdebat itu bukan cuma mempertahankan pendapat saya dan menyerang pendapat orang lain. Bukan cuma membenarkan pendapat sendiri dan mempersalahkan pendapat orang lain.

Untuk mengerti pendapat sendiri memang mudah, tapi gak mudah untuk mengerti pendapat orang lain.

Oleh sebab itu mengertilah apa yang menjadi pendapat orang lain, dan nilailah sesuai dengan apa yang Alkitab katakan.  Apa yang benar, nyatakan benar, dan apa yang salah, nyatakan salah. Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. :)

Seseorang boleh klaim bhw pandangannya Alkitabiah. Tetapi klaim itu tidak akan otomatis benar kalau belum melalui proses pengujian Alkitab.

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

PlainBread's picture

Pniel Cognitive Neuroscience

Saya bukan jubir Adrina tetapi saya adalah saudaranya Adrina. Saya tahu benar bagaimana pandangan saudari saya itu. Saya hanya ingin menghindarkan anda dari kesan/penilaian yang salah terhadap seseorang sebelum anda tahu/mengerti apa yang menjadi pandangan orang tsb.

Paulus bilang Yesus itu saudara sulung dari anak2 Allah. Apakah karena saya saudara Yesus, lantas saya punya hak untuk mengartikan pandangan Yesus? Gimana kalo anda sebagai saudara Yesus juga, memiliki pengertian yang berbeda dengan saya mengenai pandangan Yesus? 
 

Saya juga ada saudara2 kandung. Tapi saya gak pernah mewakili mereka berbicara kecuali kalo mereka tidak mampu berbicara atau meminta saya berbicara mewakili mereka.

Jadi biarlah yang disebut berbicara, bukan yang lain.

 

Tergantungnya bagaimana?

Free will TIDAK selalu harus dipasangkan/dilawankan dengan predestinasi atau predeterminsm. Dalam kajian Cognitive Neuroscience, brains are alway held responsible dalam setiap pengambilan keputusan oleh seorang manusia. Itu namanya free will. Cognitive Neuroscience tidak mengenal determinism.

 

Saya khan bertanya. Tugas anda adalah menjelaskan apa yang menjadi maksud anda (yg saya tanyakan itu). :)

Kalo bertanya dari dasar yang keliru, bagaimana bisa mendapat jawaban yang benar?

 

Oleh sebab itu mengertilah apa yang menjadi pendapat orang lain, dan nilailah sesuai dengan apa yang Alkitab katakan.  Apa yang benar, nyatakan benar, dan apa yang salah, nyatakan salah. Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. :)

Seseorang boleh klaim bhw pandangannya Alkitabiah. Tetapi klaim itu tidak akan otomatis benar kalau belum melalui proses pengujian Alkitab.

Anda sedang berkotbah? Kenapa anda tidak mengkotbahi diri sendiri dulu daripada mengkotbahi orang lain. Mengkotbahi orang lain itu gampang. Liat saja anda. Mengkotbahi diri sendiri memang susah. Saya merasakannya. Silakan baca tulisan saya di sini.

 

 


The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

@PB, subset dan superset

PB : Paulus bilang Yesus itu saudara sulung dari anak2 Allah. Apakah karena saya saudara Yesus, lantas saya punya hak untuk mengartikan pandangan Yesus? Gimana kalo anda sebagai saudara Yesus juga, memiliki pengertian yang berbeda dengan saya mengenai pandangan Yesus? 
 

Saya juga ada saudara2 kandung. Tapi saya gak pernah mewakili mereka berbicara kecuali kalo mereka tidak mampu berbicara atau meminta saya berbicara mewakili mereka.

Jadi biarlah yang disebut berbicara, bukan yang lain.

Saya berbicara bukan sebagai pengganti Adrina. Saya hanya ingin mengindarkan anda dari prejudice sebelum membaca dan mengerti pandangan seseorang. Jangan menarik issue ini ke hal2 lain yg ekstrim.

PB : Free will TIDAK selalu harus dipasangkan/dilawankan dengan predestinasi atau predeterminsm. Dalam kajian Cognitive Neuroscience, brains are alway held responsible dalam setiap pengambilan keputusan oleh seorang manusia. Itu namanya free will. Cognitive Neuroscience tidak mengenal determinism.

Bukankah anda sendiri mengatakan bhw free will adalah subset predestinasi? Apakah subset tidak selalu berhubungan dgn superset nya? Kalau keduanya ada, apakah bisa dibenarkan dengan menghilangkan salah satunya? Menghilangkan subset selalu harus menghilangkan bagian dari supersetnya.

PB : Kalo bertanya dari dasar yang keliru, bagaimana bisa mendapat jawaban yang benar?

Dengan kata lain, anda sudah berasumsi bhw anda benar dan saya salah lalu berdasarkan hal ini anda menghakimi pertanyaan saya (yg anda anggap salah) dan pernyataan anda benar ?

Kalau memang dasarnya keliru, jelaskan kelirunya dimana? Saya harap anda tidak gagal didalam mengerti pendapat orang lain.

PB : Anda sedang berkotbah? Kenapa anda tidak mengkotbahi diri sendiri dulu daripada mengkotbahi orang lain. Mengkotbahi orang lain itu gampang. Liat saja anda. Mengkotbahi diri sendiri memang susah. Saya merasakannya. Silakan baca tulisan saya di sini.

Firman Tuhan bagaikan pedang bermata dua. Apakah anda berpikir bhw ketika saya menkhotbahi anda maka saya bisa tertawa ngakak disini? Hindarkan pikiran naif spt itu. Anda tinggal membuktikan apakah khotbah saya ini benar atau salah baru saya bisa bungkam kalau ternyata hal ini salah.

Bukankah di sisi lain anda juga sedang mengkhotbahi saya dengan pandangan2 anda? :)

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

PlainBread's picture

@Pniel Jelas saya menghakimi anda

Pniel: Saya berbicara bukan sebagai pengganti Adrina. Saya hanya ingin mengindarkan anda dari prejudice sebelum membaca dan mengerti pandangan seseorang. Jangan menarik issue ini ke hal2 lain yg ekstrim.

Plainbread: Yang saya mau minta penjelasan adalah dari adrina karena saya berdiskusi dan bertanya kepada dia. Anda latah mau mencoba menjelaskan kenapa anda yang menjawab, bukan dia. Penjelasan saya yang berulang kali menegaskan bahwa adrina yang harus menjawab malah anda sangka menarik ke titik ekstrim. Andalah yang menarik ke titik ekstrim karena bawa2 hai-hai atau vantillian. Jelas2 saya bertanya ke adrina. Saya bertanya ke siapa saya mau. Tapi malah anda bilang blunder. Bunder iya.

Jadi tolong hentikan pembelaan diri anda karena dari awalnya anda sudah latah.

Pniel: Bukankah anda sendiri mengatakan bhw free will adalah subset predestinasi? Apakah subset tidak selalu berhubungan dgn superset nya? Kalau keduanya ada, apakah bisa dibenarkan dengan menghilangkan salah satunya? Menghilangkan subset selalu harus menghilangkan bagian dari supersetnya.

PB : Kalo orang bicara soal buah2an, semangka dan jeruk bisa termasuk ke dalamnya. Tapi kalo cuma ngomongin semangka dan semangka saja, kenapa mesti dihubungin ke buah2an?

Orang bicara predestinasi, biasanya akan mentok atau ngomongin free will juga. Tapi gak gitu kalo cuma ngomongin free will. Saya sudah berikan contohnya. Dan anda malah menarik2 ke omongan yang lain. Mendingan anda tanggapi soal neuroscience yang saya kasih daripada hit and run trus.

Pniel: Dengan kata lain, anda sudah berasumsi bhw anda benar dan saya salah lalu berdasarkan hal ini anda menghakimi pertanyaan saya (yg anda anggap salah) dan pernyataan anda benar ? Kalau memang dasarnya keliru, jelaskan kelirunya dimana? Saya harap anda tidak gagal didalam mengerti pendapat orang lain.

PB : Jelas anda keliru.Itu sudah bukan asumsi lagi. Karena anda bertanya tentang TULISan SAYA. Yang tau soal tulisan saya ya saya sendiri. Apa anda mau bilang saya berasumsi terhadap tulisan saya sendiri?

On the other side: Kalo saya menulis A, lalu orang bertanya "apakah anda bermaksud B?", apakah bukan asumsi itu namanya? Bagaimana dia bisa bertanya soal B kalo dia gak berasumsi bahwa saya menuls B? Makanya saya JAWAB,"itu kan kata anda, saya gak bilang itu." Mending baca lagi apa yang saya tulis lalu ubah pertanyaan anda. Kalo pertanyaan anda sudah berdasar dari apa yang saya TULIS, bukan dari apa yang anda SANGKA, baru nanti saya merespons dengan jawaban benar.

Pniel: Firman Tuhan bagaikan pedang bermata dua. Apakah anda berpikir bhw ketika saya menkhotbahi anda maka saya bisa tertawa ngakak disini? Hindarkan pikiran naif spt itu. Anda tinggal membuktikan apakah khotbah saya ini benar atau salah baru saya bisa bungkam kalau ternyata hal ini salah. Bukankah di sisi lain anda juga sedang mengkhotbahi saya dengan pandangan2 anda? :)

Mau benar atau salah, anda sudah mengkotbahi saya. Anda sendiri mengakuinya. Ngapain saya buktiin kotbah anda benar atau salah? Kalo ada orang mengkotbahi saya soal apa yang saya tahu apalagi saya lagi makan atau minum, mungkin saya timpuk batu orangnya karena selain gak sopan juga sok tahu.

Anda ngerti bedanya mengkotbahi dan memberikan informasi? Mengkotbahi itu pake ayat2 alkitab DAN berpersuasi ke orang lain bahwa pandangannya benar, menganggap orang lain TIDAK tahu alias cuma dia yang tau (makanya dia berpersuasi). Seperti yang anda lakukan.

Ketika saya menulis di SS ini, saya gak ngajak orang2, gak nuding orang2. Saya cuma taro di atas meja, diambil sukur gak juga gpp. Cara jualan saya di pasar klewer mungkin aneh buat anda. Tapi itulah kenyatannya. Terbiasalah dengan itu.

Buat saya, saya melihat orang2 agamais menganggap cuma mereka yang benar, cuma mereka yang masuk sorga, cuma mereka yang pintar. Diluar yang sepaham dengan mereka, dianggap bodoh, salah, dan masuk neraka. Makanya SUKA SEKALI BERKOTBAH, dimana saja dan kapan saja, seperti iklan coca cola.

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

@PlainBread, penghakiman anda salah.

PB : Yang saya mau minta penjelasan adalah dari adrina karena saya berdiskusi dan bertanya kepada dia. Anda latah mau mencoba menjelaskan kenapa anda yang menjawab, bukan dia. Penjelasan saya yang berulang kali menegaskan bahwa adrina yang harus menjawab malah anda sangka menarik ke titik ekstrim. Andalah yang menarik ke titik ekstrim karena bawa2 hai-hai atau vantillian. Jelas2 saya bertanya ke adrina. Saya bertanya ke siapa saya mau. Tapi malah anda bilang blunder. Bunder iya.

Jadi tolong hentikan pembelaan diri anda karena dari awalnya anda sudah latah.

Wouw..wouw...well..well..siapa yang latah?

Kata "itu" dalam Ef 2:8-9 yang saya caps di atas menurut Adrina menjelaskan soal apa?

Dikirimkan oleh PlainBread pada Sel, 2010-03-02 22:53

See, anda bertanya kepada Adrina mengenai Ef.2:8-9. Saya sama sekali tidak menjawab pertanyaan anda tsb yg anda tujukan ke Adrina. Saya hanya meluruskan apa yang hendak anda tuduhkan kepada Adrina, dan ini terbukti dengan ucapan anda ini :

Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will daripad predestinasi.

Dikirimkan oleh PlainBread pada Rab, 2010-03-03 17:35

Dan sekali lagi, benar ucapan saya bhw Adrina sendiri mengakui bhw dia bukan determinis sejati :

Saat ini saya sedang debat dengan Vantillian, dia adalah seorang Fatalis yang hanya menekankan selamat HANYA karena predestinasi. Makanya saya menyerangnya dan menekankan pada tanggung jawab manusia dalam hal percaya. Itu tidak berarti saya membuang predestinasi.

Saya percaya pada kedua hal itu.

Dikirimkan oleh Adrina pada Kam, 2010-03-04 12:31

Ini sekaligus meruntuhkan argumentasi anda yg menarik hal2 ini ke arah yg ekstrim guna membantah bhw saya tidak tahu benar pandangan Adrina mengenai free will dan predestinasi.

PB : Kalo orang bicara soal buah2an, semangka dan jeruk bisa termasuk ke dalamnya. Tapi kalo cuma ngomongin semangka dan semangka saja, kenapa mesti dihubungin ke buah2an?

Orang bicara predestinasi, biasanya akan mentok atau ngomongin free will juga. Tapi gak gitu kalo cuma ngomongin free will. Saya sudah berikan contohnya. Dan anda malah menarik2 ke omongan yang lain. Mendingan anda tanggapi soal neuroscience yang saya kasih daripada hit and run trus.

Saya menarik2 ke omongan yang lain? omongan yang mana? Anda mengiggau? :)  Bukankah dari tadi kita berbicara mengenai masalah free will dan predestinasi? PB, silahkan fokus pada permasalahan, jangan malah anda yang hit and run tetapi saya yang dituduh melakukan itu. :)

Saya tak terlalu tertarik pada neuroscience.

PB : Jelas anda keliru.Itu sudah bukan asumsi lagi. Karena anda bertanya tentang TULISan SAYA. Yang tau soal tulisan saya ya saya sendiri. Apa anda mau bilang saya berasumsi terhadap tulisan saya sendiri?

On the other side: Kalo saya menulis A, lalu orang bertanya "apakah anda bermaksud B?", apakah bukan asumsi itu namanya? Bagaimana dia bisa bertanya soal B kalo dia gak berasumsi bahwa saya menuls B? Makanya saya JAWAB,"itu kan kata anda, saya gak bilang itu." Mending baca lagi apa yang saya tulis lalu ubah pertanyaan anda. Kalo pertanyaan anda sudah berdasar dari apa yang saya TULIS, bukan dari apa yang anda SANGKA, baru nanti saya merespons dengan jawaban benar.

Sampai sekarang anda belum menjelaskan mana dasar tulisan saya yang anda klaim keliru. Anda hanya bermain analogi doang.

PB : Mau benar atau salah, anda sudah mengkotbahi saya. Anda sendiri mengakuinya. Ngapain saya buktiin kotbah anda benar atau salah? Kalo ada orang mengkotbahi saya soal apa yang saya tahu apalagi saya lagi makan atau minum, mungkin saya timpuk batu orangnya karena selain gak sopan juga sok tahu.

Inilah PB yang sejati. Ego anda guuuuedhe banget sehingga anda menganggap hanya diri sendiri yang tahu dan orang lain adalah pecundang sehingga anda merasa gengsi kalau diberitahu. Silahkan nikmati makan dan minummu sampai perut buncit, toh pada akhirnya itu akan lari ke jamban jua, dan pada akhirnya tubuhmu kembali kepada debu.

PB : Anda ngerti bedanya mengkotbahi dan memberikan informasi? Mengkotbahi itu pake ayat2 alkitab DAN berpersuasi ke orang lain bahwa pandangannya benar, menganggap orang lain TIDAK tahu alias cuma dia yang tau (makanya dia berpersuasi). Seperti yang anda lakukan.

Sejak kapan saya menganggap bhw anda tidak tahu dan cuma saya yang tahu? Anda lagi-lagi memfitnah saya.

PB : Ketika saya menulis di SS ini, saya gak ngajak orang2, gak nuding orang2. Saya cuma taro di atas meja, diambil sukur gak juga gpp. Cara jualan saya di pasar klewer mungkin aneh buat anda. Tapi itulah kenyatannya. Terbiasalah dengan itu.

Lagi-lagi anda menuduh bhw saya memandang aneh cara jualan anda. Anda rupanya menganggap diri bak Tuhan yang tahu segalanya termasuk diri saya yang saya sendiripun merasa tidak seperti itu.

PB : Buat saya, saya melihat orang2 agamais menganggap cuma mereka yang benar, cuma mereka yang masuk sorga, cuma mereka yang pintar. Diluar yang sepaham dengan mereka, dianggap bodoh, salah, dan masuk neraka. Makanya SUKA SEKALI BERKOTBAH, dimana saja dan kapan saja, seperti iklan coca cola.

Siapakah orang2 agamis yg anda maksud itu? Sekali lagi, andai itu anda tujukan kepada saya atau Adrina, itu salah besar. Dan ini menunjukkan bhw inilah PB yang suka menuding orang secara salah dan sembarangan untuk sekedar mengklaim bhw hanya dia sendiri saja yang benar.

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

PlainBread's picture

@Pniel Anda anggota DPR ya?

Pniel:Wouw..wouw...well..well..siapa yang latah?

Anda, Niel. Saya banyak kenal cewek latah, tapi jarang tau cowok latah. Ada yang bilang tp saya gak percaya. Tapi sekarang saya percaya ada cowo latah.

Pniel: Saya hanya meluruskan apa yang hendak anda tuduhkan kepada Adrina, dan ini terbukti dengan ucapan anda ini : Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will daripad predestinasi.

Plainbread: benar kan anda latah. Ini urusan saya sama adrina. Kenapa anda yg mau meluruskan? Alasannya saudara hehehe.

Saya cuma bilang "seingat saya.." Tapi anda bilang saya menuduh. Emas 1 gram jangan dibilang itu 1 kg. Itu namanya gak adil. Penghakiman yang gak adil itu kata Yesus gak boleh :)

Pniel: guna membantah bhw saya tidak tahu benar pandangan Adrina mengenai free will dan predestinasi.

Niel anda gak nangkap ya?

Ini bukan masalah anda benar atau salah. Anda suka sekali ya soal benar salah? Itu dulu niel pas jaman sd, pilih benar atau salah.

Saya masuk ke blog ini, mau ngobrol, tanya, diskusi, debat sama yang punya blog. Bukan sama anda. Ngerti gak sampe situ?

Kenapa setiap saya ngomong sama adrina, anda sering nyempil kaya upil?

Pniel: Saya menarik2 ke omongan yang lain? omongan yang mana? Anda mengiggau? :)ร‚ย  Bukankah dari tadi kita berbicara mengenai masalah free will dan predestinasi? PB, silahkan fokus pada permasalahan, jangan malah anda yang hit and run tetapi saya yang dituduh melakukan itu. :) Saya tak terlalu tertarik pada neuroscience.

Anda nanya apa saya membenarkan kalo ada orang condong ke free will dan saya jawab pake neuroscience.

Selanjutnya karena anda gak mau mingkem dan gak berhasil menemukan kesalahan saya -udah kaya orang farisi cari2 kesalahan orang lain-, lalu anda mengambil hal yang LAIN yaitu bilang kalo saya ngomongin subset superset free will dan predestinasi.

Sudah saya jawab dengan semangka. Anda mau cari2 apa lagi biar berasa puas?

Kalo emang anda tulus bertanya, anda akan MINGKEM begitu pertanyaan anda sudah saya jawab. Tapi ternyata gak. Gali trus sampe dapet! Salibkan dia! Hahahaha

Pniel: Sampai sekarang anda belum menjelaskan mana dasar tulisan saya yang anda klaim keliru. Anda hanya bermain analogi doang.

Emang mata anda picek sampe harus ditunjukin? Baca lagi aja pertanyaan yang anda ajuin ke saya, ada gak saya pernah nulis kaya gitu.

Pniel: Inilah PB yang sejati.

Yup. Tidak ada kepalsuan di dalamnya. Begitulah firman Tuhan Pniel kepada plainbread. Hahahaha.

Pniel: Ego anda guuuuedhe banget sehingga anda menganggap hanya diri sendiri yang tahu dan orang lain adalah pecundang sehingga anda merasa gengsi kalau diberitahu. Silahkan nikmati makan dan minummu sampai perut buncit, toh pada akhirnya itu akan lari ke jamban jua, dan pada akhirnya tubuhmu kembali kepada debu.

Yang egonya gede itu anda:

1. Saya mau ngomong sama Adrina, anda malah nyempil kaya upil.

2. Tiba2 kotbahin orang sambil kutip ayat alkitab. Kemaren anda waktu dibaptis ada burung merpati emangnya sampe anda rasa anda harus kotbahin saya?

Pniel: Sejak kapan saya menganggap bhw anda tidak tahu dan cuma saya yang tahu? Anda lagi-lagi memfitnah saya.

Jadi anda anggap saya tahu trus kotbahin saya? Hahahaha

Ini saya kasih tau biar anda gak dianggap gila sama orang: Kalo anda tau bahwa saya tau, next time MINGKEM aja ya. Jangan kotbah seperti yang anda lakuin.

Pniel: Dan ini menunjukkan bhw inilah PBร‚ย yang suka menuding orang secara salah dan sembarangan untuk sekedar mengklaim bhw hanya dia sendiri saja yang benar.

Plainbread:Tapi yang pasti saya ga suka kotbahin orang bawa2 ayat, apalagi kotbahin orang yang sudah tau. Bisa dibilang orang gila hahaha. Dan juga saya ga suka latah alias gak suka nyempil kaya upil. Hehehe.

Oh ya, saya juga gak suka cari2 kesalahan orang lain. Kalo pertanyaan saya dijawab, ya udah mingkem. Gak usah tarik2 hal lain biar bisa dapet itu orang salahnya di mana.

Pniel, saya tau kamu bukan orang farisi, karena hidung kamu pesek.

Saya tebak deh (dan anda akan bilang saya NUDUH hahaha):

Kamu anggota DPR ya? Kok suka nyempil, suka latah, suka kotbahin orang sih? Hehehehe.

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

sandman's picture

@PB Pniel itu ...

Dia cuma VICTIM dari gurunya .. jadi wajar saja kalau dia menggali-gali kesalahan orang bukan menggali firman Tuhan, dengan alih-alih menyenangkan orang daripada Tuhan.

Ini saya kasih tau biar anda gak dianggap gila sama orang: Kalo anda tau bahwa saya tau, next time MINGKEM aja ya. Jangan kotbah seperti yang anda lakuin.

Dahulu kala, ada orang yang suka bilang begitu ( yang di bold ) untung saya tidak mendendam, karena saya yakin, semua akan kembali... Pniel Emang Enak di bilang tutup mulut?

Senangnya hatiku...

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

Pniel's picture

@PB, sok bijak dan sok jagoan.

PB : Anda, Niel. Saya banyak kenal cewek latah, tapi jarang tau cowok latah. Ada yang bilang tp saya gak percaya. Tapi sekarang saya percaya ada cowo latah.

Pniel: Saya hanya meluruskan apa yang hendak anda tuduhkan kepada Adrina, dan ini terbukti dengan ucapan anda ini : Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will daripad predestinasi.

Plainbread: benar kan anda latah. Ini urusan saya sama adrina. Kenapa anda yg mau meluruskan? Alasannya saudara hehehe.

Dari diskusi pertama diblog ini, anda sangat enjoy menjawab komentar2 saya. Tiba-tiba ketika sampai pada satu titik, anda sangat sensi sekali dan mulai maen umpat dan menelorkan ide latah. Hahaha…PB..PB...anda kira saya tidak tahu bagaimana lagak anda ketika berdiskusi? sok jagoan lu!

PB : Saya cuma bilang "seingat saya.." Tapi anda bilang saya menuduh. Emas 1 gram jangan dibilang itu 1 kg. Itu namanya gak adil. Penghakiman yang gak adil itu kata Yesus gak boleh :)

Kalau saya meluruskan bahwa ingatan anda salah besar, lantas apa balasan anda? Anda malu luar biasa sehingga harus menyerang saya dengan :
-    mem pick up issue latah.
-    berniat menimpuk saya dengan batu
-    mengatai saya picek.
Ini namanya air susu dibalas dengan air tuba atau tak tahu diri la yau.

PB : Niel anda gak nangkap ya?

Ini bukan masalah anda benar atau salah. Anda suka sekali ya soal benar salah? Itu dulu niel pas jaman sd, pilih benar atau salah.

Saya pompa ego anda : PB yang benar. Semua salah koq. Puas?

PB : Saya masuk ke blog ini, mau ngobrol, tanya, diskusi, debat sama yang punya blog. Bukan sama anda. Ngerti gak sampe situ?

Kenapa setiap saya ngomong sama adrina, anda sering nyempil kaya upil?

Ini bukan forumnya nenek moyang lu. Setiap orang bebas berbicara dengan siapa saja. Kalau anda tak mau tanggapi ya sudah tak usah tanggapi saya. Gitu aja koq repot (kata Gus Dur). Kalau anda tanggapi dan pada akhirnya anda marah karena terpojok, ya itu resiko anda. Tinggal anda mau mengakui nggak kebenaran pendapat lawan yang menunjukkan kesalahan ingatan (kalau tak mau disebut tuduhan) anda.

PB : Anda nanya apa saya membenarkan kalo ada orang condong ke free will dan saya jawab pake neuroscience.

Selanjutnya karena anda gak mau mingkem dan gak berhasil menemukan kesalahan saya -udah kaya orang farisi cari2 kesalahan orang lain-, lalu anda mengambil hal yang LAIN yaitu bilang kalo saya ngomongin subset superset free will dan predestinasi.

Anda rupanya yang buta (pura-pura kali ya?) bhw anda menyatakan kepada Adrina bhw free will subset dari predestinasi. Saya hanya mengangkat omongan anda ini pada tempatnya ketika kita berdiskusi mengenai topic ini. Anehnya sekarang anda bilang bhw saya spt orang2 farisi…hahaha…nah lho siapa yg telah melakukan nick picking? You.

Nich pelototin mata lu lihat komentar lu ini :

Hubungannya adalah Free will merupakan subset dari Predestinasi.

Dikirimkan oleh PlainBread pada Rab, 2010-03-03 17:46

PB : Sudah saya jawab dengan semangka. Anda mau cari2 apa lagi biar berasa puas?

Kalo emang anda tulus bertanya, anda akan MINGKEM begitu pertanyaan anda sudah saya jawab. Tapi ternyata gak. Gali trus sampe dapet! Salibkan dia! Hahahaha

Saya tulus bertanya namun anda yang ga bisa jawab (dgn lari kesana kemari mencari analogi yg tak menjawab permasalahan), malah tuduh saya yang salah. Jangan seperti Pilatus yg mencuci tangan sambil mengatakan : saya tak bersalah atas darah orang ini!

PB : Emang mata anda picek sampe harus ditunjukin? Baca lagi aja pertanyaan yang anda ajuin ke saya, ada gak saya pernah nulis kaya gitu.

Ketika anda membenarkan semua jawaban, bukankah itu berkonsekuensi logis kalau apapun pendapat disini akan bisa anda mengerti dan tidak bisa disalahkan?
Logika anda rupanya buntu oleh karena kemarahan dan dendam kepada saya yg sama sekali tak berdasar ya?

PB : Yup. Tidak ada kepalsuan di dalamnya. Begitulah firman Tuhan Pniel kepada plainbread. Hahahaha.

Tidak ada kepalsuan tetapi bebal luar biasa dan menganggap diri sendiri bijak!

PB : Yang egonya gede itu anda:

1. Saya mau ngomong sama Adrina, anda malah nyempil kaya upil.

Anda mau terima upil saya dan memakannya, eh..belakangan anda marah karena anda makan upil saya.

PB : 2. Tiba2 kotbahin orang sambil kutip ayat alkitab. Kemaren anda waktu dibaptis ada burung merpati emangnya sampe anda rasa anda harus kotbahin saya?

Anda juga sering khotbahin orang lain koq anda enjoy aja? Sifat anda : suka menggurui tetapi tak mau belajar dari orang lain! Inilah sikap sok bijak anda!

PB : Jadi anda anggap saya tahu trus kotbahin saya? Hahahaha

Ini saya kasih tau biar anda gak dianggap gila sama orang: Kalo anda tau bahwa saya tau, next time MINGKEM aja ya. Jangan kotbah seperti yang anda lakuin.

Hanya orang gila yang anggap orang waras gila. Saya peringatkan bhw anda bukan siapa2 saya sehingga tak berhak atur saya!

PB : Tapi yang pasti saya ga suka kotbahin orang bawa2 ayat, apalagi kotbahin orang yang sudah tau. Bisa dibilang orang gila hahaha. Dan juga saya ga suka latah alias gak suka nyempil kaya upil. Hehehe.

Ga suka khotbah espanyole? Tuch lihat blog2 anda yang sukanya menggurui orang tentang ayat2 Alkitab. PB, jangan suka menjilat muntah sendiri kalau anda tak suka dengan itu. Suka menggurui tak suka digurui. Kalau anda mau orang lain perbuat sesuatu, perbuatlah terlebih dahulu sesuatu untuk orang tsb.

PB : Oh ya, saya juga gak suka cari2 kesalahan orang lain. Kalo pertanyaan saya dijawab, ya udah mingkem. Gak usah tarik2 hal lain biar bisa dapet itu orang salahnya di mana.

Ga suka cari2 kesalahan orang lain? Diskusi yang enak tiba-tiba berubah menjadi ajang loe mengumpat2 saya, apa ini bisa dikatakan tidak suka mencari kesalahan orang lain?

Kalau anda ingin diskusi yang nyaman, silahkan kembali ke diskusi kita empat kolom sebelumnya diatas. Kalau tidak ya udah. Tetapi jangan harap saya akan menyingkir begitu saja ketika tahu bhw anda punya ajaran yang tak beres dan merasa sok jagoan disini.

Kalau anda konsisten dengan ucapan anda diatas, jangan jawab pertanyaan saya ini alias MINGKEM!

PB : Pniel, saya tau kamu bukan orang farisi, karena hidung kamu pesek.
Saya tebak deh (dan anda akan bilang saya NUDUH hahaha):
Kamu anggota DPR ya? Kok suka nyempil, suka latah, suka kotbahin orang sih? Hehehehe.

Hahaha…kehabisan akal akhirnya ad hominem ni ye! Hahaha….

MEMALUKAN!

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Plainbread, Pniel Autis

Plainbread, mungkin anda belum tahu jadi biarlah saya beritahu anda. Pniel menderita AUTIS. Itu sebabnya kalau dia sudah KEKEH JUMEKEH, peduli setan apa yang ditulis orang lain, dia akan KEKEH JUMEKEH pada apa yang dia KEKEH JUMEKEH.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Adrina's picture

@PB, Saya percaya Sola Gratia dan Sola Fide

PB : Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will daripad predestinasi.

Anda tahu dari mana? Coba anda copy tulisan-tulisan saya yang bilang begitu?

Vantillian, Hai hai, Lady Silent, dkk, adalah seorang FATALIS mutlak! (mereka disebut sebagai Hyper Calvinisme), sekalipun 'mungkin' ngaku sebagai Reformed, mereka sebenarnya adalah Reformed gadungan!

Kelompok Armenianisme sangat 'meninggikan' Free will dan membuang arti Predestinasi yang sebenarnya.

Saya adalah orang yang percaya bukan hanya pada Sola Gratia tapi juga pada Sola Fide! Manusia selamat hanya karena anugerah Allah dan hanya karena Iman. Keselamatan memang di beri dengan cuma-cuma, tetapi itu tidak membuang tanggung jawab kita untuk percaya pada-Nya.

Saat ini saya sedang debat dengan Vantillian, dia adalah seorang Fatalis yang hanya menekankan selamat HANYA karena predestinasi. Makanya saya menyerangnya dan menekankan pada tanggung jawab manusia dalam hal percaya. Itu tidak berarti saya membuang predestinasi.

Saya percaya pada kedua hal itu.

Silahkan anda baca blog saya disini: Menanggapi balik Apologia Vantillian sang Reformed Gadungan. Semoga bisa menghapus kesalah pengertian anda.

 

PlainBread's picture

@Adrina Kenapa mesti bawa orang2 lain?

Adrina:Anda tahu dari mana? Coba anda copy tulisan-tulisan saya yang bilang begitu?

Ingatan saya yang salah kalo begitu.

 

Adrina: Vantillian, Hai hai, Lady Silent, dkk, adalah seorang FATALIS mutlak! (mereka disebut sebagai Hyper Calvinisme), sekalipun 'mungkin' ngaku sebagai Reformed, mereka sebenarnya adalah Reformed gadungan!

Kelompok Armenianisme sangat 'meninggikan' Free will dan membuang arti Predestinasi yang sebenarnya.

Kenapa mesti bawa orang2 lain?


The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Adrina's picture

@PB, Mengingatkan...

Ingatan saya yang salah kalo begitu.

Pertanyaan anda salah. Mestinya anda tanya begini: "Seingat saya Adrina lebih condong ke free will dari pada predestinasi. Menurut Pniel  apa itu memang benar?" Pertanyaan ada sebelumnya sebetulnya bisa menjurus pada pengambilan kesimpulan anda terhadap pandangan saya. Disamping itu kalau tidak ada data yang mendukung, sebaiknya jangan dilontarkan.

 

Kenapa mesti bawa orang2 lain?

Saya hanya memberi contoh orang-orang seperti itu. Saya sering debat dengan mereka dan tau persis bahwa mereka adalah fatalis. Saya mengingatkan kembali hal ini pada pembaca SS (termasuk anda), supaya tidak mengikuti pandangan mereka yang ternyata bertentangan dengan Alkitab. Yang saya lakukan ini bukan berarti menganggap anda SAMA seperti mereka.

 

Saya juga ada saudara2 kandung. Tapi saya gak pernah mewakili mereka berbicara kecuali kalo mereka tidak mampu berbicara atau meminta saya berbicara mewakili mereka.

Jadi biarlah yang disebut berbicara, bukan yang lain.

Saya memang adalah saudara Pniel. Saat dia membantu mengingatkan anda bahwa ingatan anda ternyata salah, dia tidak sedang mengangkat dirinya sebagai juru bicara saya, menggantikan saya, dsb,  Tujuannya adalah supaya kita tidak terlalu cepat mengambil 'kesimpulan' yang kita sendiri belum tahu benar atau tidaknya.

Apa yang dikatakan Pniel memang benar, saya tidak hanya percaya pada Predestinasi tapi juga pada kebebasan manusia. Kedua hal ini diajarkan oleh Alkitab.

 

 

PlainBread's picture

@Adrina Pniel Asisten Anda?

Pertanyaan anda salah. Mestinya anda tanya begini: "Seingat saya Adrina lebih condong ke free will dari pada predestinasi. Menurut Pniel  apa itu memang benar?" Pertanyaan ada sebelumnya sebetulnya bisa menjurus pada pengambilan kesimpulan anda terhadap pandangan saya. Disamping itu kalau tidak ada data yang mendukung, sebaiknya jangan dilontarkan.

Saya tidak bertanya ke Pniel, Adrina. Jadi saya tidak salah seperti asumsi anda.

Jadi tidak ada yang perlu saya ubah. Apa yang anda contohkan itu adalah MENAMBAH pendapat saya dengan sebuah pertanyaan, dengan harapan bahwa pertanyaan itu akan menjadi alasan Pniel bahwa dia menjawab pertanyaan saya. Kenyataannya, saya tidak bertanya apa2 ke Pniel mengenai blog anda.

Ini saya ilustrasikan:

Anda jualan di pasar klewer. Saya berjalan2 dan tertarik melihat jualan anda. Lalu saya bertanya ke anda sebagai pemilik lapak/toko.

Tiba2 ada orang (bukan si penjual) yang nyolek saya saat saya sedang bertanya dan dia bilang begini,"Anda jelas mempercayai produk A dan B, mirip seperti yang dijual Adrina. Seharusnya  anda bisa mengerti jualan si Adrina ini, namun ini mencengangkan saya bhw anda masih mempertanyakan jualan Adrina yg jelas sesuai dengan prinsip anda. Anda malah tidak menanya apa2 ke penjual/toko sebelah, Vantillian dan Hai2, yang jualan produk2 yang tidak sesuai dengan prinsip anda. Weird."

Buat saya, kalo saya lagi mampir ke toko orang sebagai calon pembeli, lalu tiba2 ada yang nyelak seperti itu dan TETAP ANNOYING walaupun saya jawab baik2 dan saya TEGASKAN bahwa saya HANYA mau berurusan dengan si pemilik lapak/toko, harusnya si pemilik toko mengusir orang tersebut karena sudah menganggu jalannya bisnis dia.

Anda sebagai pemilik toko, beruntung memiliki calon pembeli seperti saya. Kalo di dalam real life, mungkin saya akan ngeloyor pergi dari jualan anda karena saya sudah diganggu sama orang latah itu dan anda sebagai pemilik toko tidak berbuat apa2 untuk membuat saya bisa fokus dalam bertanya2 tentang jualan anda.

 

Adrina: Saya hanya memberi contoh orang-orang seperti itu. Saya sering debat dengan mereka dan tau persis bahwa mereka adalah fatalis. Saya mengingatkan kembali hal ini pada pembaca SS (termasuk anda), supaya tidak mengikuti pandangan mereka yang ternyata bertentangan dengan Alkitab. Yang saya lakukan ini bukan berarti menganggap anda SAMA seperti mereka.

Yah mungkin itu salah satu cara anda dalam berjualan. Saya gak terlalu pusing soal itu karena saya juga berjualan.

Buat saya, cara berjualan kecap (saya punya produk kecap) yang saya lakukan bukan dengan berteriak2 ke orang2 bahwa produk toko sebelah itu kualitas rendah dan buruk. Saya menganggap (dan punya) customers yang saya percaya pintar dan punya otak, tau dan bisa memilih mana produk yang mereka sukai tanpa mesti diajar2i atau diteriaki soal produk toko sebelah yang jelek.

Justru kalo saya bilang kecap saya itu kecap nomor 1 dan kecap orang lain nomor buntut, customers saya akan tercengang dan bakal berpikir "Sampai sebegitunyakah anda mesti berjualan jadi harus menjelekkan produk lain?" 

Tapi kalo saya bilang,"Kecap saya bukan nomor 1 dan toko lain mungkin punya produk lebih bagus dalam soal kualitas atau harga. Tapi kecap saya punya beberapa keunggulan tertentu yang gak dimiliki toko sebelah", then customers saya akan melihat bahwa saya berusaha jujur ke mereka soal produk saya, bahkan kasih tau ke customers bahwa toko sebelah produknya memang bagus.

 

 

Adrina: Saya memang adalah saudara Pniel. Saat dia membantu mengingatkan anda bahwa ingatan anda ternyata salah, dia tidak sedang mengangkat dirinya sebagai juru bicara saya, menggantikan saya, dsb,  Tujuannya adalah supaya kita tidak terlalu cepat mengambil 'kesimpulan' yang kita sendiri belum tahu benar atau tidaknya.

Apa yang dikatakan Pniel memang benar, saya tidak hanya percaya pada Predestinasi tapi juga pada kebebasan manusia. Kedua hal ini diajarkan oleh Alkitab.

Saya sudah jelaskan ke Pniel kenapa alasan "Saudara" itu tidak masuk akal dalam motivasi dia menggangu saya ketika saya berkunjung ke TOKO anda. 

Kecuali kalo dia adalah BAGIAN dari toko anda, alias sebagai asisten atau anda adalah boss dia dalam usaha lapak anda ini atau dia adalah BIG BOSS anda, ya itu saya bisa mengerti. Dan selanjutnya saya bisa bertanya2 ke Pniel soal produk ANDA daripada bertanya ke ANDA.

 

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Adrina's picture

@PB, Pniel saudara saya....

Pertanyaan anda salah. Mestinya anda tanya begini: "Seingat saya Adrina lebih condong ke free will dari pada predestinasi. Menurut Pniel  apa itu memang benar?" Pertanyaan ada sebelumnya sebetulnya bisa menjurus pada pengambilan kesimpulan anda terhadap pandangan saya. Disamping itu kalau tidak ada data yang mendukung, sebaiknya jangan dilontarkan.

Saya tidak bertanya ke Pniel, Adrina. Jadi saya tidak salah seperti asumsi anda.

Jadi tidak ada yang perlu saya ubah. Apa yang anda contohkan itu adalah MENAMBAH pendapat saya dengan sebuah pertanyaan, dengan harapan bahwa pertanyaan itu akan menjadi alasan Pniel bahwa dia menjawab pertanyaan saya. Kenyataannya, saya tidak bertanya apa2 ke Pniel mengenai blog anda.

Anda tidak bertanya ke Pniel? Memang pada mulanya pertanyaan anda itu ke saya, tapi Pniel lalu menjawabnya, sehingga muncullah kata-kata anda: "Seingat saya Adrina lebih condong ke free will dari pada predestinasi."

Lihat baik-baik:

Pniel: Anda jelas mempercayai baik itu predestinasi maupun free will. Seharusnya  anda bisa mengerti arti dari Ef.2:8-9, namun ini mencengangkan saya bhw anda masih mempertanyakan ayat tsb kepada Adrina yg jelas berposisi sama dengan anda, dan tidak mempertanyakannya kepada Vantillian dan Hai Hai yg jelas2 beroposisi pandangan dgn anda (mereka berdua fatalis sejati). Weird.

PB : Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will daripad predestinasi.

Kalo saya, saya condong ke keduanya.

Pniel: Ingatan anda berarti salah. Silahkan baca baik2 blog2nya Adrina."

Ketika anda mempertanyakan Ef 2:8-9 ke saya,Pniel kemudian menjawabnya (mengingatkan) anda. Setelah itu anda menanggapi"Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will dari pada predestinasi." Bukankah itu merupakan tanggapan anda terhadap Pniel??? Mengapa katakan itu ditujukan ke saya??? Ada sudah lupa atau berlagak lupa? Umur anda berapa sih? Saya rasa anda belum terlalu tua untuk pikun.

Ini saya ilustrasikan:

Anda jualan di pasar klewer. Saya berjalan2 dan tertarik melihat jualan anda. Lalu saya bertanya ke anda sebagai pemilik lapak/toko.

Tiba2 ada orang (bukan si penjual) yang nyolek saya saat saya sedang bertanya dan dia bilang begini,"Anda jelas mempercayai produk A dan B, mirip seperti yang dijual Adrina. Seharusnya  anda bisa mengerti jualan si Adrina ini, namun ini mencengangkan saya bhw anda masih mempertanyakan jualan Adrina yg jelas sesuai dengan prinsip anda. Anda malah tidak menanya apa2 ke penjual/toko sebelah, Vantillian dan Hai2, yang jualan produk2 yang tidak sesuai dengan prinsip anda. Weird."

Buat saya, kalo saya lagi mampir ke toko orang sebagai calon pembeli, lalu tiba2 ada yang nyelak seperti itu dan TETAP ANNOYING walaupun saya jawab baik2 dan saya TEGASKAN bahwa saya HANYA mau berurusan dengan si pemilik lapak/toko, harusnya si pemilik toko mengusir orang tersebut karena sudah menganggu jalannya bisnis dia.

Anda sebagai pemilik toko, beruntung memiliki calon pembeli seperti saya. Kalo di dalam real life, mungkin saya akan ngeloyor pergi dari jualan anda karena saya sudah diganggu sama orang latah itu dan anda sebagai pemilik toko tidak berbuat apa2 untuk membuat saya bisa fokus dalam bertanya2 tentang jualan anda.

Ini jelas ilustrasi asal-asalan. Pniel memang adalah saudara saya, tetapi bukan berarti 'saudara' adalah alasan utamanya, saya yakin karena pendapat saya sesuai dengan Alkitab, makanya dia mau mendukungnya dengan membantu mengingatkan anda. Karena dia mengerti pemahaman saya, maka dia mengingatkan anda. Hal itu bukan berarti karna kami saudara lalu kami tak pernah berbeda pendapat, tidak sama sekali !


Yah mungkin itu salah satu cara anda dalam berjualan. Saya gak terlalu pusing soal itu karena saya juga berjualan.

Buat saya, cara berjualan kecap (saya punya produk kecap) yang saya lakukan bukan dengan berteriak2 ke orang2 bahwa produk toko sebelah itu kualitas rendah dan buruk. Saya menganggap (dan punya) customers yang saya percaya pintar dan punya otak, tau dan bisa memilih mana produk yang mereka sukai tanpa mesti diajar2i atau diteriaki soal produk toko sebelah yang jelek.

Justru kalo saya bilang kecap saya itu kecap nomor 1 dan kecap orang lain nomor buntut, customers saya akan tercengang dan bakal berpikir "Sampai sebegitunyakah anda mesti berjualan jadi harus menjelekkan produk lain?" 

Tapi kalo saya bilang,"Kecap saya bukan nomor 1 dan toko lain mungkin punya produk lebih bagus dalam soal kualitas atau harga. Tapi kecap saya punya beberapa keunggulan tertentu yang gak dimiliki toko sebelah", then customers saya akan melihat bahwa saya berusaha jujur ke mereka soal produk saya, bahkan kasih tau ke customers bahwa toko sebelah produknya memang bagus.

Anda berjualan, saya juga 'berjualan', mari saling berjualan. Saya tak pernah bilang jualan orang lain adalah "nomor butut" / merendahkannya tanpa di dasari pada Alkitab. Saya tak mau bilang produk toko sebelah bagus, kalau memang tidak 'bagus'. Kalau anda katakan jualan saya juga keliru,ayo tunjukkan dan kita diskusikan, gitu aza kok bingung...

 

Saya sudah jelaskan ke Pniel kenapa alasan "Saudara" itu tidak masuk akal dalam motivasi dia menggangu saya ketika saya berkunjung ke TOKO anda. 

"Saudara" bukan alasan utamanya. Saya sudah jelaskan diatas. Anda sudah mengerti tidak apa arti "saudara" yang dimaksudkan oleh Pniel?

Kecuali kalo dia adalah BAGIAN dari toko anda, alias sebagai asisten atau anda adalah boss dia dalam usaha lapak anda ini atau dia adalah BIG BOSS anda, ya itu saya bisa mengerti. Dan selanjutnya saya bisa bertanya2 ke Pniel soal produk ANDA daripada bertanya ke ANDA.

Saya bukan boss-nya Pniel, dan Pniel bukan boss saya. Saya adalah saudaranya Pniel. Masih nggak ngerti juga? Kok susah ya memberi pengertian pada anda?

 

PlainBread's picture

@Adrina Hehehehe

Adrina: Bukankah itu merupakan tanggapan anda terhadap Pniel??? Mengapa katakan itu ditujukan ke saya??? Ada sudah lupa atau berlagak lupa? Umur anda berapa sih? Saya rasa anda belum terlalu tua untuk pikun.

KARENA saya sudah bilang ke dia BERKALI2: Biarlah Adrina yang menjawabnya. 

Dia datang ke saya, sudah mulai membuat statemen yang penuh PRASANGKA buruk "Kenapa anda bertanya ke Adrina, kenapa gak ke anu dan itu?" DI SITU saya masih jawab BAIK2 loh Adrina.

Menurut saya statemen dia seperti itu sebenarnya sudah cukup memberikan alasan ke saya untuk menghardik dia. Kalo anda, dia, atau siapapun mau berkoalisi, berkongkalikong, berpolitik, di SS ini, itu urusan kalian, tapi itu BUKAN URUSAN SAYA. Jangan tarik2 saya untuk mengikut kelompok2 di SS ini. Saya bertanya ke siapa yang saya mau. Di blog Hai-hai saya bertanya, di blog Vantil saya bertanya. Lalu kenapa ketika saya bertanya di sini, saya malah diPERTANYAKAN dengan dasar "kenapa saya GAK bertanya ke yang lain?" Kalo bukan PICIK, LATAH, NYEMPIL, itu namanya apa?

Jadi anda 2 kali salah. Pertama menganggap saya bertanya. Kedua menganggap saya lupa atau pikun.

 

Adrina: Saya bukan boss-nya Pniel, dan Pniel bukan boss saya. Saya adalah saudaranya Pniel. Masih nggak ngerti juga? Kok susah ya memberi pengertian pada anda?

Hahaha. Anda bisa membaca dengan baik, bukan? Atau anda mau ikut2an seperti SAUDARA anda si Pniel yang tukang latah, berprasangka buruk, tidak bisa membaca dengan baik, dan berotak picik?

Saya bilang: Alasan Saudara buat saya tidak masuk akal Di DALAM  memberikan pernyataan ke saya di mana saya sedang ingin bertanya ke orang yang lain.

Yang anda tanyakan ke saya malah soal SAYA TIDAK MENGERTI ARTI KATA "SAUDARA".

Kalo anda membaca kalimat saya dengan baik, tentu anda gak bakal bertanya itu. Tapi anda sudah mulai meniru saudara anda Pniel. Sayang sekali, saya pikir anda lebih baik daripada dia dalam banyak hal, termasuk dalam kemampuan membaca.

Adrina, tentu saya mengerti arti saudara. Tap BUKAN itu yang saya tanyakan, melainkan hubungan antara "Saudara" sebagai alasan dalam mewakili anda. Bisa kacau SS ini kalo semua orang bisa merasa berhak karena "saudara" seperti si Pniel. Untungnya SS cuma punya 1 Pniel.

Dengan statement anda terakhir tersebut, saya mulai ragu untuk meneruskan pertanyaan2 saya mengenai topik di blog ini. Anda sudah mulai bias karena dalam membaca tanggapan saya, anda tidak membaca keseluruhan, hanya mengambil apa yang anda mau ambil, persis seperti saudara anda, Pniel.

Apakah saudara kandung, saudara kembar siam, baik saudara dalam Kristus, itu TIDAK menjadikan alasan buat Pniel untuk bisa latah, nyempil, dan menyangka bisa mewakili anda, dan bersikap picik dengan mengira saya PRO pihak lawan KALIAN (Adrina+Pniel vs Hai-hai+Vantil). Menyedihkan.

Jangan kuatir, saya tidak akan main gank2an. Kalo saya mau gebuk orang, saya bisa lakukan iakukan itu sendirian. Seperti yang sudah saya lakukan ke Pniel, yang dia pikir dengan colek2 saya, dengan latah ke saya, yang TIDAK BISA membaca apa yang saya tulis, akhirnya dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

Oh yeah, dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Saya injak2 dia dan bikin hidungnya patah dan berdarah. Biar itu jadi pelajaran berharga buat dia dan selanjutnya berpikir seribu kali untuk bersikap sama lagi ke saya.

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Adrina's picture

@PB, Hohohoho...

Adrina: Bukankah itu merupakan tanggapan anda terhadap Pniel??? Mengapa katakan itu ditujukan ke saya??? Ada sudah lupa atau berlagak lupa? Umur anda berapa sih? Saya rasa anda belum terlalu tua untuk pikun.

KARENA saya sudah bilang ke dia BERKALI2: Biarlah Adrina yang menjawabnya. 

Karna sudah bilang berkali-kali, maka anda lalu mengatakan pada Pniel ”Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will daripad predestinasi” ? Apakah kata-kata anda itu tetap BUKAN merupakan tanggapan pada Pniel ? Itu jelas merupakan tanggapan anda pada Pniel dan BUKAN pada saya. Disini makin jelas bahwa anda memang sudah pikun.

Dia datang ke saya, sudah mulai membuat statemen yang penuh PRASANGKA buruk "Kenapa anda bertanya ke Adrina, kenapa gak ke anu dan itu?" DI SITU saya masih jawab BAIK2 loh Adrina.

Karena memang pertanyaan anda salah. Saya bukan hanya percaya pada Predestinasi tapi juga pada tanggung jawab / kebebasan manusia.Semestinya anda bertanya pada Vant dan bukan ke saya. Atau mungkin daya tangkap anda sudah korslet sehingga tak bisa memahami tulisan saya? Lihat PRASANGKA buruk anda pada saya: “Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will daripad predestinasi.” Menurut anda ini prasangka buruk atau prasangka jahat?

Menurut saya statemen dia seperti itu sebenarnya sudah cukup memberikan alasan ke saya untuk menghardik dia.

Saya rasa andalah yang harus dihardik!

Kalo anda, dia, atau siapapun mau berkoalisi, berkongkalikong, berpolitik, di SS ini, itu urusan kalian, tapi itu BUKAN URUSAN SAYA. Jangan tarik2 saya untuk mengikut kelompok2 di SS ini. Saya bertanya ke siapa yang saya mau. Di blog Hai-hai saya bertanya, di blog Vantil saya bertanya.

Anda tahu dari mana SS ini di penuhi dengan koalisi, kongkalikong dan politik? Lagi-lagi anda sudah BERPRASANGKA buruk!

Lalu kenapa ketika saya bertanya di sini, saya malah diPERTANYAKAN dengan dasar "kenapa saya GAK bertanya ke yang lain?" Kalo bukan PICIK, LATAH, NYEMPIL, itu namanya apa?

Apakah dengan mempertanyakan hal itu merupakan suatu kesalahan? Bukankah pertanyaan itu benar? Tidak ada aturan kalau ada orang yang bertanya, maka itu tidak diperbolehkan. Ingat, ada pepatah mengatakan “malu bertanya sesat di jalan.” Anda bukan hanya ‘malu’ tapi juga MALU-MALUIN.

Jadi anda 2 kali salah. Pertama menganggap saya bertanya. Kedua menganggap saya lupa atau pikun.

Kesalahan itu tidak ada, justru anda yang sudah 2 kali berprasangka buruk.


Hahaha. Anda bisa membaca dengan baik, bukan? Atau anda mau ikut2an seperti SAUDARA anda si Pniel yang tukang latah, berprasangka buruk, tidak bisa membaca dengan baik, dan berotak picik?

Saya tak perlu jelaskan ulang bahwa anda sudah 2 kali berprasangka buruk.

Saya bilang: Alasan Saudara buat saya tidak masuk akal Di DALAM  memberikan pernyataan ke saya di mana saya sedang ingin bertanya ke orang yang lain.

Yang anda tanyakan ke saya malah soal SAYA TIDAK MENGERTI ARTI KATA "SAUDARA".

Anda memang tidak mengerti arti kata ‘saudara’ yang dimaksud oleh Pniel. ‘Saudara’ yang dia maksudkan adalah bahwa dia tahu dan mengerti pandangan/pemahaman saya. Karena kami sepaham/sepandangan maka kami adalah ‘saudara’. Sudah jelas?

Kalo anda membaca kalimat saya dengan baik, tentu anda gak bakal bertanya itu. Tapi anda sudah mulai meniru saudara anda Pniel. Sayang sekali, saya pikir anda lebih baik daripada dia dalam banyak hal, termasuk dalam kemampuan membaca.

Tak perlu menganggap saya lebih baik dari dia, karena saya memang tidak lebih baik dari dia. Paham?

Adrina, tentu saya mengerti arti saudara. Tap BUKAN itu yang saya tanyakan, melainkan hubungan antara "Saudara" sebagai alasan dalam mewakili anda. Bisa kacau SS ini kalo semua orang bisa merasa berhak karena "saudara" seperti si Pniel. Untungnya SS cuma punya 1 Pniel.

Anda memang belum mengerti arti ‘saudara’ itu. Sebaiknya bungkam aja kalau tak ngerti.

Dengan statement anda terakhir tersebut, saya mulai ragu untuk meneruskan pertanyaan2 saya mengenai topik di blog ini. Anda sudah mulai bias karena dalam membaca tanggapan saya, anda tidak membaca keseluruhan, hanya mengambil apa yang anda mau ambil, persis seperti saudara anda, Pniel.

Anda belum jawab pertanyaan terakhir saya ke anda. Silahkan lihat dibawah. Tolong jangan ngacir ya?

Apakah saudara kandung, saudara kembar siam, baik saudara dalam Kristus, itu TIDAK menjadikan alasan buat Pniel untuk bisa latah, nyempil, dan menyangka bisa mewakili anda, dan bersikap picik dengan mengira saya PRO pihak lawan KALIAN (Adrina+Pniel vs Hai-hai+Vantil). Menyedihkan.

Dari mana anda tahu bahwa kami berpikiran bahwa anda PRO pada Vant dan Hai hai? Waduh…Anda kembali sudah BERPRASANGKA buruk! Sungguh menyedihkan!

Jangan kuatir, saya tidak akan main gank2an. Kalo saya mau gebuk orang, saya bisa lakukan iakukan itu sendirian. Seperti yang sudah saya lakukan ke Pniel, yang dia pikir dengan colek2 saya, dengan latah ke saya, yang TIDAK BISA membaca apa yang saya tulis, akhirnya dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

Oh yeah, dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Saya injak2 dia dan bikin hidungnya patah dan berdarah. Biar itu jadi pelajaran berharga buat dia dan selanjutnya berpikir seribu kali untuk bersikap sama lagi ke saya.

Siapa yang bilang Pniel telah berdarah? Saya lihat ndak tuh. Dia tetap sehat walafiat. Mau lihat bahwa anda telah lari tunggang langgang alias ketakutan saat ditantang oleh seorang karateka? Lihat saja disini. Ternyata jurus Jujitsu anda dengan mudah di- TKO oleh Adrina. Mungkin baru sabuk putih ya? Hohohoho...

 

 

PlainBread's picture

@Adrina tdk merespons tdk selalu = takut, bisa jadi karena jijik

Adrina: Karna sudah bilang berkali-kali, maka anda lalu mengatakan pada Pniel ”Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will daripad predestinasi” ? Apakah kata-kata anda itu tetap BUKAN merupakan tanggapan pada Pniel ? Itu jelas merupakan tanggapan anda pada Pniel dan BUKAN pada saya. Disini makin jelas bahwa anda memang sudah pikun.

Benar dugaan saya, anda tidak membaca dengan baik. Urutan yang anda bilang itu keliru. Pertama, saya bilang kepada Pniel, "Seingat saya ...". Selanjutnya baru saya bilang ke dia BEBERAPA KALI, bahwa biarlah Adrina yang menjawab. Jadi bukan seperti yang anda bilang "Karena sudah bilang berkali2", maka saya bilang ke Pniel. Jangan di twist donk, non.

 

Adrina: Karena memang pertanyaan anda salah. Saya bukan hanya percaya pada Predestinasi tapi juga pada tanggung jawab / kebebasan manusia.Semestinya anda bertanya pada Vant dan bukan ke saya. Atau mungkin daya tangkap anda sudah korslet sehingga tak bisa memahami tulisan saya? Lihat PRASANGKA buruk anda pada saya: “Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will daripad predestinasi.” Menurut anda ini prasangka buruk atau prasangka jahat?

Saya bilang "seingat saya". Lalu setelah ANDA mengkonfirmasi, saya mengakuinya dengan bilang "Kalo begitu ingatan saya yang salah." Apakah dengan bilang "seingat saya", saya sudah berprasangka BURUK? Menurut saya sih tidak. Ketika saya bilang, "seingat saya ...", itu artinya saya sendiri tidak yakin, makanya saya butuh dikonfirmasi. Dan selain itu, saya tidak pernah menganggap BURUK atas SEMUA pandangan2 yang berkaitan dengan free will atau predestinasi. Jadi prasangka buruk anda bahwa saya sudah berprasangka buruk tidak berdasar sama sekali :)

 

Adrina: Anda tahu dari mana SS ini di penuhi dengan koalisi, kongkalikong dan politik? Lagi-lagi anda sudah BERPRASANGKA buruk!

Kalo memang saya salah, buktikan saja dengan TIDAK membawa2 hai-hai, vantil, ke dalam perdebatan dan tulisan2 anda. Dengan anda membiarkan Pniel membawa2 Hai-hai dan Vantil bukankah itu bukti yang cukup jelas? 

 

Adrina: Apakah dengan mempertanyakan hal itu merupakan suatu kesalahan? Bukankah pertanyaan itu benar? Tidak ada aturan kalau ada orang yang bertanya, maka itu tidak diperbolehkan. Ingat, ada pepatah mengatakan “malu bertanya sesat di jalan.” Anda bukan hanya ‘malu’ tapi juga MALU-MALUIN.

Saya tidak pernah melarang orang bertanya. Tapi buat saya, ada pertanyaan yang salah, karena berangkat dari PREMIS yang salah, ada pertanyaan yang benar2 bertanya alias tidak tahu sama sekali dan tidak ada DUGAAN apa2. Kalo saya, biasanya saya bertoleransi pada pertanyaan jenis kedua, bukan yang pertama. Nah orang2 seperti anda, saya LIHAT, bertanya karena berangkat dari premis yang salah.

 

Anda memang tidak mengerti arti kata ‘saudara’ yang dimaksud oleh Pniel. ‘Saudara’ yang dia maksudkan adalah bahwa dia tahu dan mengerti pandangan/pemahaman saya. Karena kami sepaham/sepandangan maka kami adalah ‘saudara’. Sudah jelas?

Hahaha. Bersaudara karena sepaham. Ada juga bersaudara karena sekandung atau karena seiman. Anda seiman gak dengan anggota SS yang lain? Atau hanya dengan Pniel saja karena "sepaham"? Apakah bersaudara itu memberikan hak untuk bergantian menjawab pertanyaan2 orang lain?

Pertanyaan2 ini sampai sekarang belum anda jawab, terutama pertanyaan yang saya garis bawahi.

Anda memang belum mengerti arti ‘saudara’ itu. Sebaiknya bungkam aja kalau tak ngerti.

Silakan belokkan issuenya ke soal arti "Saudara", buat saya itu sama sekali tidak menjawab hubungan antara "saudara" dengan "berhak menjawab pertanyaan". Jawablah itu, apakah bersaudara memberikan hak untuk saling bergantian menjawab.

Dari mana anda tahu bahwa kami berpikiran bahwa anda PRO pada Vant dan Hai hai? Waduh…Anda kembali sudah BERPRASANGKA buruk! Sungguh menyedihkan!

Loh, statement Pniel ke saya yang pertama kali itu tidak dibaca ya? Hahaha. Saya bertanya ke anda, malah Pniel yang ambil alih. SAMBIL bawa2 orang lain, pula. Kalo saya mau tanya2 soal konsep2 yang dipegang orang lain, saya bisa menanyakannya sendiri, gak usah si Pniel sampe bawa2 orang lain.

 

Siapa yang bilang Pniel telah berdarah? Saya lihat ndak tuh. Dia tetap sehat walafiat. Mau lihat bahwa anda telah lari tunggang langgang alias ketakutan saat ditantang oleh seorang karateka? Lihat saja disini. Ternyata jurus Jujitsu anda dengan mudah di- TKO oleh Adrina. Mungkin baru sabuk putih ya? Hohohoho...

Heuheuehuehu. Tidak tertarik kok dibilang lari. Pikiran anda ama piciknya dengan saudara anda Pniel. Kalo orang tidak merespon, itu ada 2 pilihan biasanya, tidak berani atau tidak tertarik alias JIJIK. Kalo ada orang tidak merepons ke anda atau ke Pniel, kenapa SELALU diartikan sebagai tidak berani? Itulah piciknya otak kalian.

Mau anda provokasi soal sparring dengan anda, saya TIDAK tertarik. Karena saya lihat dari cara anda ngomong, anda itu cuma tong kosong. Menang melawan anda pun tidak menambah apa2 ke saya.

Kalo anda memang berkualitas tingkat regional atau nasional. ngajak orang sparring itu bukan kaya gitu caranya. Tapi baik2, kirim email atau kirim surat formal. Dengan anda menantang dengan cara informal sambil bullying dengan bilang bahwa saya takut, saya cuma liat kualitas anda cuma kualitas propinsi, atau mungkin lebih parah, kualitas kelurahan.



The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Adrina's picture

@PB, Anda ternyata kelas RT...

Benar dugaan saya, anda tidak membaca dengan baik. Urutan yang anda bilang itu keliru. Pertama, saya bilang kepada Pniel, "Seingat saya ...". Selanjutnya baru saya bilang ke dia BEBERAPA KALI, bahwa biarlah Adrina yang menjawab. Jadi bukan seperti yang anda bilang "Karena sudah bilang berkali2", maka saya bilang ke Pniel. Jangan di twist donk, non.

Loh, lihat baik-baik jawaban anda:

Adrina: Bukankah itu merupakan tanggapan anda terhadap Pniel??? Mengapa katakan itu ditujukan ke saya??? Ada sudah lupa atau berlagak lupa? Umur anda berapa sih? Saya rasa anda belum terlalu tua untuk pikun.

PB: KARENA saya sudah bilang ke dia BERKALI2: Biarlah Adrina yang menjawabnya.

Siapa yang salah? Dugaan anda salah ya?


Saya bilang "seingat saya". Lalu setelah ANDA mengkonfirmasi, saya mengakuinya dengan bilang "Kalo begitu ingatan saya yang salah." Apakah dengan bilang "seingat saya", saya sudah berprasangka BURUK? Menurut saya sih tidak. Ketika saya bilang, "seingat saya ...", itu artinya saya sendiri tidak yakin, makanya saya butuh dikonfirmasi. Dan selain itu, saya tidak pernah menganggap BURUK atas SEMUA pandangan2 yang berkaitan dengan free will atau predestinasi. Jadi prasangka buruk anda bahwa saya sudah berprasangka buruk tidak berdasar sama sekali :)

Setelah Pniel katakan ingatan anda salah, lalu mengapa tak menggubrisnya? Mengapa harus menunggu saya menjawabnya? Gimana kalau saya tak pernah hadir lagi di SS ini, apakah itu tidak berarti anda telah membuat opini yang salah pada pembaca?

Mestinya anda katakan: “Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will daripad predestinasi, apa menurut Pniel itu benar?"

Pertanyaan seperti itu yang benar. Disamping itu anda tak punya data yang mendukung "ingatan" anda itu. Kalau tak punya, mendingan bungkam aja, ia toh?

Kalo memang saya salah, buktikan saja dengan TIDAK membawa2 hai-hai, vantil, ke dalam perdebatan dan tulisan2 anda. Dengan anda membiarkan Pniel membawa2 Hai-hai dan Vantil bukankah itu bukti yang cukup jelas? 

Loh, blog saya ini merupakan tanggapan terhadap tulisan Vantil, apa memang salah jika saya membawa dia? Saya hanya ingin mengingatkan anda bahwa pertanyaan anda itu salah, semestinya itu ditujukan ke Vantil dan bukan ke saya. Saya juga menunjukkan bahwa pandangan saya berbeda dari mereka. Apakah dengan demikian berarti saya sudah berkongkalikong dan berpolitik alias berkoalisi ria? Dengan siapa saya berpolitik, dan berkoalisi? Ayo tunjukkan. Kalau tak bisa tunjukkan, berarti prasangka anda memang buruk! 


Saya tidak pernah melarang orang bertanya. Tapi buat saya, ada pertanyaan yang salah, karena berangkat dari PREMIS yang salah, ada pertanyaan yang benar2 bertanya alias tidak tahu sama sekali dan tidak ada DUGAAN apa2. Kalo saya, biasanya saya bertoleransi pada pertanyaan jenis kedua, bukan yang pertama. Nah orang2 seperti anda, saya LIHAT, bertanya karena berangkat dari premis yang salah.

Lihat pernyataan anda: ”Seingat saya, sepertinya Adrina lebih condong ke free will daripad predestinasi” Apakah itu bukan berarti MENDUGA-DUGA? Apakah bukan berarti ber-PREMIS salah? 


Hahaha. Bersaudara karena sepaham. Ada juga bersaudara karena sekandung atau karena seiman. Anda seiman gak dengan anggota SS yang lain? Atau hanya dengan Pniel saja karena "sepaham"? Apakah bersaudara itu memberikan hak untuk bergantian menjawab pertanyaan2 orang lain?

Pertanyaan2 ini sampai sekarang belum anda jawab, terutama pertanyaan yang saya garis bawahi.

Apakah anda punya hak untuk mengatur siapa-siapa yang boleh menjawab di SS ini? Ingat anda sama seperti saya, TIDAK punya hak!

Loh, statement Pniel ke saya yang pertama kali itu tidak dibaca ya? Hahaha. Saya bertanya ke anda, malah Pniel yang ambil alih. SAMBIL bawa2 orang lain, pula. Kalo saya mau tanya2 soal konsep2 yang dipegang orang lain, saya bisa menanyakannya sendiri, gak usah si Pniel sampe bawa2 orang lain.

Apakah dengan membawa-bawa orang lain maka kami sudah mencap bahwa anda sudah PRO sama mereka? Weleh, weleh… Gimana sih loe! Bukankah ini yang namanya prasangka buruk? 


Heuheuehuehu. Tidak tertarik kok dibilang lari. Pikiran anda ama piciknya dengan saudara anda Pniel. Kalo orang tidak merespon, itu ada 2 pilihan biasanya, tidak berani atau tidak tertarik alias JIJIK. Kalo ada orang tidak merepons ke anda atau ke Pniel, kenapa SELALU diartikan sebagai tidak berani? Itulah piciknya otak kalian.

Dalam pertandingan beladiri, maka salah seorang pasti ada yang kalah, tak mungkin dua-dua menang atau dua-dua kalah. Ketika saya memberi jurus karate saya, anda memang menangkisnya. Tapi setelah saya gunakan jurus selanjutnya, eh…ternyata anda berhenti. Bukankah itu berarti jurus Jujitsu anda sudah KEOK? Anda mungkin baru sabuk putih, silahkan berguru lagi, OK?

Mau anda provokasi soal sparring dengan anda, saya TIDAK tertarik. Karena saya lihat dari cara anda ngomong, anda itu cuma tong kosong. Menang melawan anda pun tidak menambah apa2 ke saya.

Tong kosong? Kalau memang demikian, lalu mengapa tak bisa menangkis serangan saya? Orang yang menang dalam pertandingan kok dibilang tong kosong…Cape dech…

Kalo anda memang berkualitas tingkat regional atau nasional. ngajak orang sparring itu bukan kaya gitu caranya. Tapi baik2, kirim email atau kirim surat formal. Dengan anda menantang dengan cara informal sambil bullying dengan bilang bahwa saya takut, saya cuma liat kualitas anda cuma kualitas propinsi, atau mungkin lebih parah, kualitas kelurahan.

Buat apa pake kirim email segala, kalau sudah ada SS ini? Bukankah pertarungan kita di SS? Perlu anda ingat kalau hanya pake email, itu Cuma disaksikan kita berdua, tapi kalau di SS, semua orang bisa lihat. Anda Cuma berani pake email, itu membuktikan bahwa anda memang kelas RT bukan kelas kelurahan.
 


PlainBread's picture

@Pniel Anda sudah bawa2 saya SEBELUM saya ada di SS

Pniel: Dari diskusi pertama diblog ini, anda sangat enjoy menjawab komentar2 saya. Tiba-tiba ketika sampai pada satu titik, anda sangat sensi sekali dan mulai maen umpat dan menelorkan ide latah. Hahaha…PB..PB...anda kira saya tidak tahu bagaimana lagak anda ketika berdiskusi? sok jagoan lu!

Hahaha. Saya itu sabar. Makanya saya layani anda baik2. Bahkan sebelum saya HADIR di SS, anda sudah bawa2 saya sewaktu anda berdiskusi dengan hai-hai:

Judul komen "KOntra Hai-Hai" 2009-04-01 11:05

Pniel: Baca komentar anda, gue jadi inget user yg namanya plainbread di akupercaya.com. Apakah kalian pinang tak berbelah?

Seminggu setelah tanggal tersebut, saya browse SS dan membaca komentar anda. Dan saya pikir "Ini setan gundul dari mana bawa2 ID gue waktu debat sama orang lain?"

 

Ketika  saya baru masuk di sini, anda sudah salah menangkap maksud dari tulisan saya alias BERPRASANGKA:

@PB, selamat datang di SS, Bro. JF mengakui bhw Yesus adalah sepenuhnya Allah. Blog diatas tidak sedang menyangkal bhw Yesus bukan Allah. JF sedang menyangkali penafsiran mayoritas orang Kristen dan SY mengenai Amsal 8 yg dipersonifikasikan thdp Yesus, dengan menganggap bhw hikmat disana adalah pengetahuan/kebijaksanaan.


PB: Thanks buat infonya.

Saya tahu apa maksud JF menulis blog di atas. Apa yang saya bagikan soal Arian Controversy hanyalah informasi saja, tidak memberikan penilaian apakah suatu pandangan itu benar atau salah

Kalo saya tidak sabar melayani anda, dan kalo saya sok jagoan, saya mungkin akan langsung bilang: "Eh MONYONG, ELU BISA BACA KAGAK? INI BUDI. INI IBU BUDI. COBA BACA!! ORANG NULIS APA, ELU NANGKEPNYA APA. ELU LULUS SD NYOGOK YA?" Hahahaha.

 

Selain anda suka berprasangka, anda ternyata suka mencari2 kesalahan orang lain. Ini pelajaran pertama saya terhadap gaya anda berdiskusi yang suka cari2 kesalahan orang lain:

Pniel: Kalau saya pribadi, saya cenderung fight sampai titik akhir pertandingan sampai saya mendapati kebenaran. Lawan debat saya yg kalah atau saya yang kalah, atau kedua-duanya melebur menghasilkan suatu kesimpulan baru yang berbeda dgn yg sebelumnya dipegang oleh masing2 pihak. Saya tdk menganggap perdebatan/diskusi sebagai hal yg membuang waktu karena perdebatan adalah hal yang lumrah dari suatu aktivitas makhluk yg berakal budi, selain juga pernyataan ini akan menyerang saya sendiri karena ternyata saya adalah orang yg bodoh karena telah membuang waktu. Yesus, para nabi dan para rasul pun juga seringkali melakukan perdebatan dan mereka tdk menganggap itu sbg buang2 waktu.

Dan saya jawab di situ:

PB: Saya tidak pernah bilang bahwa debat atau diskusi adalah buang2 waktu. Yang saya bilang adalah cara debat tertentu yang saya anggap buang2 waktu. Anda tau istilah "nitpicking" tentunya. To pick nit, mengeluarkan nit satu demi satu, seluruh detail dibahas, setiap hal diteliti sampe ke akar2nya. Cara mengkritisi dengan menggunakan nitpicking dianggap sebagai "Minute, trivial, unnecessary, and unjustified criticism or faultfinding" (American Heritage Dictionary).

 

Ternyata bukan itu saja. Saya sedang berdebat dengan Adrina di sebuah blog, dan anda malah latah, ikut2an alias suka nyempil dan memang mau cari ribut. Saya tidak ladeni di situ karena saya anggap anda bego karena anda menyangka diri anda sudah menemukan rahasia mengalahkan saya hahaha:

Pniel: Bagaimana tanggapan PB, si atlet Jujitsu, terhadap komentar sebelumnya ini :

PB : Jadi saya cuma mengikuti pola2 pikir, jurus2, dan cara2 reasoningnya Hiskia. Kaya beginii namanya Jujitsu, pake cara dan jurus pihak lawan (debat) untuk memperlihatkan bahwa dia terjatuh karena jurus dan cara dia sendiri. (Dikirimkan oleh PlainBread pada Rab, 2010-02-24 17:00)

??

Pniel: Karena saking terbiasanya seorang atlet jujitsu memainkan jurus2 kuno nya, ini malah memudahkan lawan membaca kelemahannya dan melakukan counterattack.

:)

 

Dengan track record anda yang buruk sesuai dengan yang saya tulis di atas, menurut saya ya anda LAYAK untuk digebuk. Jadi bukan sok jagoan, Pniel. Saya gak juga gak pernah klaim sebagai jagoan. Tapi kalo analoginya seperti orang yang tabok laler karena itu laler ANNOYING, nah itu baru tepat! Hahaha.

 

Pniel: Kalau saya meluruskan bahwa ingatan anda salah besar, lantas apa balasan anda? Anda malu luar biasa sehingga harus menyerang saya dengan :

-    mem pick up issue latah.
-    berniat menimpuk saya dengan batu
-    mengatai saya picek.
Ini namanya air susu dibalas dengan air tuba atau tak tahu diri la yau.

Niel, Berapa RATUS kali saya HARUS bilang, saya berdiskusi dengan Adrina, bukan dengan anda? 

Pasti anda tidak tahu soal ini (karena kalo tahu anda gak mungkin melakukan):

Kkalo ada orang yang sok mau menolong orang lain padahal tanpa di minta, misalnya orang terjatuh trus tiba2 diangkut oleh orang lain, itu namanya BODOH dan bisa dituntut di pengadilan.

Saya TIDAK meminta anda untuk menjelaskan bahwa ingatan saya salah mengenai orang lain. Tapi anda memaksa untuk menawar bantuan. Saya bilang BEBERAPA KALI biarlah orang tersebut yang menjelaskan. Tapi anda NGEYEL dan berpikir bahwa anda adalah SUPERMAN yang harus menolong setiap orang.

Ini CONTOH lain lagi supaya anda ngerti. Saya suka beri contoh ke anda karena saya tau anda TELMI:

Kalo anda masuk rumah saya tanpa ijin saya walaupun anda pikir maksud anda baik, bukan saja saya akan timpuk anda pake batu (sebelumnya saya gak pernah bilang bahwa anda yang saya timpuk batu, melainkan analogi soal seseorang yang akan saya timpuk batu kalo orang itu tiba2 berkotbah tentang sesuatu yang saya SUDAH tahu dan saya lagi makan/minum), tapi lebih dari itu, kepala anda bisa saya tembak sampe hancur berkeping2 dan itu TIDAK akan membuat saya bersalah di mata hukum. KAGET? Anda tanya pengacara atau ahli hukum soal ini. Maksud anda mungkin baik, tapi caranya tidak sopan, alias latah, alias suka nyempil, alias sok tahu. Wajar kalo kepala anda hancur berkeping2.

 

Pniel: Ini bukan forumnya nenek moyang lu. Setiap orang bebas berbicara dengan siapa saja. Kalau anda tak mau tanggapi ya sudah tak usah tanggapi saya. Gitu aja koq repot (kata Gus Dur). Kalau anda tanggapi dan pada akhirnya anda marah karena terpojok, ya itu resiko anda. Tinggal anda mau mengakui nggak kebenaran pendapat lawan yang menunjukkan kesalahan ingatan (kalau tak mau disebut tuduhan) anda

Gak ada yang bilang ini website nenek moyang gue. Nenek moyang gue gak tau soal internet. Kayanya nenek moyang gue injek2 kepala nenek moyang elu waktu jaman Majapahit. History repeats itself. Hahahaha.

Sebelumnya saya tanggapi anda karena saya percaya ada room for improvement buat anda. Tapi sepertinya saya salah :D

Jadi bukan karena saya terpojok. Emang anda bikin apa sampe saya terpojok? Suka ya mojokin orang? Kalo mojokin orang gitu, anda sambil bilang gini gak "kena gigi uang kembali, loh!" Hahahaha.

Hobi jelek kok dipiara :)

Kalo saya terpojok, dari sejak blog "rok mini" saya akan meludahi anda karena anda terus menerus menguntit saya. Dan bukan itu saja. Anda menafsir tulisan saya dengan memakai otak picik anda, makanya gak pernah nyambung. 

Kalo pun saya salah ingatan, itu tanggung jawab saya kepada adrina. Bukan kepada anda. Mungkin anda sering ngumpul sama ibu2 yang suka netekin anak mereka di gang sempit sambil gosip sama penjual sayur, jadi anda pikir anda bisa ngomong apa aja ke siapa saja pake cara apa aja tanpa merasa bersalah.

Kaget ya kalo di mata saya cara anda itu ternyata GAK SOPAN? Semoga anda memang ada room for improvement, walaupun saya tidak terlalu berharap. Hahahaha.

 

Pniel: Anda rupanya yang buta (pura-pura kali ya?) bhw anda menyatakan kepada Adrina bhw free will subset dari predestinasi. Saya hanya mengangkat omongan anda ini pada tempatnya ketika kita berdiskusi mengenai topic ini. Anehnya sekarang anda bilang bhw saya spt orang2 farisi…hahaha…nah lho siapa yg telah melakukan nick picking? You.

PB: Anda begonya di bawah garis kemiskinan, Pniel. Sungguh! Hahaha.

Yang nitpicking itu adalah yang selalu yang melemparkan pertanyaan2. Yang selalu ngetes, cari2 kesalahan, yang nguntit orang, yang nyempil pas lagi orang lain debat. Sounds familiar? Kalo gak bisa jawab, jawabannya bisa anda temukan pas lagi ngaca.

Emangnya ada atau pernah saya lempar pertanyaan2 ke anda mengenai topik di blog ini? KAGAK ADA. Kenapa? Karena anda gak berkualitas. Pertanyaan pertama anda sudah saya layani baik2. Anda BELOKKAN, TANPA merepons jawaban saya tersebut. Ngakunya gak tertarik sama Neuroscience (bilang aja anda KAGAK NGARTI soal neuroscience). Lalu anda melemparkan pertanyaan kedua. Masih saya jawab baik2. Tapi ternyata anda belum puas.

Ya sudah, three strikes out! Tinggal gebuk saja, gak ada kata baik2. Allah panjang sabar, tapi kesabaran saya tidak seperti panjangnya sabar Allah.

 

Pniel: Ketika anda membenarkan semua jawaban, bukankah itu berkonsekuensi logis kalau apapun pendapat disini akan bisa anda mengerti dan tidak bisa disalahkan?

Logika anda rupanya buntu oleh karena kemarahan dan dendam kepada saya yg sama sekali tak berdasar ya?

PB: Baca lagi tulisan saya baik2. Bego kok dipiara. Saya berkata "MENGERTI DAN TIDAK MENYALAHKAN KEEMPAT JAWABAN TERSEBUT" mengenai soal gelas 1/2 kosong 1/2 penuh. Tapi anda langsung MENYANGKA bahwa  "apapun pendapat di sini akan bisa anda mengerti dan tidak bisa disalahkan."

Saya ngomong soal A, dan ada 4 alternatif jawaban mengenai A. Lalu anda pikir anda tau kalo saya akan membenarkan dari A sampe Z? Kenapa anda gak bertanya tentang A? Kenapa anda gak bertanya kenapa saya melihat 4 jawaban tersebut tidak saya persalahkan?

Tapi karena anda sudah degil hatinya terhadap saya bahkan sebelum saya ada di SS ini, karena hati anda penuh prasangka buruk dan bisa mengambil kesimpulan sesuka anda dari apa yang saya tulis, akhirnya anda gak pernah peduli apapun yang saya tulis. Yang anda pedulikan cuma PRASANGKA BURUK anda yang BUKAN dihasilkan dari TULISAN saya. Akhirnya kesimpulan anda NGACO terus. Orang nulis apa, anda bacanya apa. Hahahaha.

Dulu saya pikir, kalo semua orang adalah pintar, berarti Tuhan sebenarnya tidak exist. Melihat anda, saya sekarang tahu, bahwa ternyata Tuhan exist! Hahahaha.

 

Pniel: Anda mau terima upil saya dan memakannya, eh..belakangan anda marah karena anda makan upil saya.

Hahaha. Ilustrasi anda gak kreatif sama sekali. Ini saya kasih ilustrasi yang lebih heboh dan tepat:

Anda menawarkan upil anda, tapi saya dengan sopan menolak dan menjelaskan BERULANG KALI bahwa saya GAK mau. Akhirnya karena anda gak ngerti juga, bukan upil anda saja yang saya tolak, hidung anda pun saya bikin patah dan berdarah.

Gimana, coba anda pegang lubang hidung anda? Apakah berdarah? Hahaha.

 

Anda juga sering khotbahin orang lain koq anda enjoy aja? Sifat anda : suka menggurui tetapi tak mau belajar dari orang lain! Inilah sikap sok bijak anda!

Coba tunjuk di mana di SS saya pernah mengkotbahi orang lain? Saya tentu mau belajar dari orang lain, buktinya tersebar di mana2 di website ini. Tapi kalo dari anda? Hahahaha. Selama tingkah anda kaya begini, jangankan belajar dari anda, nanya tentang topik apapun di blog mana pun ke anda, saya gak bakal sudi. Huehueheuehue

 

Pniel: Hanya orang gila yang anggap orang waras gila. Saya peringatkan bhw anda bukan siapa2 saya sehingga tak berhak atur saya!

Ya sudah, anda gak gila. Anda cuma bego.

 

Pniel : Ga suka khotbah espanyole? Tuch lihat blog2 anda yang sukanya menggurui orang tentang ayat2 Alkitab. PB, jangan suka menjilat muntah sendiri kalau anda tak suka dengan itu. Suka menggurui tak suka digurui. Kalau anda mau orang lain perbuat sesuatu, perbuatlah terlebih dahulu sesuatu untuk orang tsb.

Di blog yang mana di SS di mana saya MENGGURUI orang tentang ayat2 alkitab? Anda sudah gila ya? Upss lupa, saya baru saja bilang kalo anda gak gila. Hanya bego. Hahaha.

Saya cuma bilang "Seingat saya", lalu anda samakan itu dengan menuduh. Saya kasih tau malah disamakan dengan mengatur. Kasih info dibilang menggurui. Anda penonton setia sinetron ya? Hiperbola banget. Hahahaha.

 

Pniel: Ga suka cari2 kesalahan orang lain? Diskusi yang enak tiba-tiba berubah menjadi ajang loe mengumpat2 saya, apa ini bisa dikatakan tidak suka mencari kesalahan orang lain?

Prinsip saya, 2 kali dilayani baik2, masih OK. Kalo sudah 3 kali masih ngeyel juga, tinggal dicuekin atau digebuk. Di blog sebelah, anda komentar soal saya padahal itu antara saya dan Adrina, saya pikir lebih baik saya cuekin. Tapi dengan saya cuekin, ternyata anda gak belajar. Terpaksa saya gebuk anda.

Saya mencari2 kesalahan anda, maksudnya apa ya? Pernah saya nyamperin anda trus nanya2 mengenai topik suatu blog sampe berulang kali? Yang ada malah kebalik seperti saya kutip di atas:

1. Saya belum masuk SS saja, anda sudah bawa2 saya.

2. Saya baru masuk SS, anda sudah menyangka OUT OF MY WRITING context mengenai tanggapan saya tentang tulisan ORANG LAIN (JesusFreaks).

3. Lalu anda ulangi lagi kesalahan anda, di blog rok mini sewaktu saya debat dengan Adrina soal karate vs jujitsu. Saya masih sabar.

4. Tapi anda nyempil lagi di sini. Nanya sekali, saya jawab. Jawaban saya ternyata gak direspons. Malah ambil bahan LAIN. Saya jawab lagi baik2. Eh malah ngeyel,

5. Terpaksa saya gebuk.

 

Pniel: Kalau anda ingin diskusi yang nyaman, silahkan kembali ke diskusi kita empat kolom sebelumnya diatas. Kalau tidak ya udah. Tetapi jangan harap saya akan menyingkir begitu saja ketika tahu bhw anda punya ajaran yang tak beres dan merasa sok jagoan disini.

Hahahaha. Pniel, baca baik2 tulisan saya di bawah ini:

Saya gak pernah merasa berdiskusi dengan anda. Jangan kege-eran!

Saya hanya menjawab pertanyaan2 anda karena saya pikir orang bertanya baik ya saya jawab baik. Itu bukan diskusi namanya. Kalo diskusi itu pertanyaan dan jawaban membahas suatu topik haruslah 2 arah.  Saya gak pernah melemparkan pertanyaan2 balik mengenai topik apa pun di website ini ke anda, terutama sewaktu anda melemparkan pertanyaan2 ke saya. Yang ada malah setelah saya jawab tapi jawaban saya GAK direspons, selanjutnya malah nanya hal yang LAIN, saya pikir sudah cukup melayani anda baik2.

Ngerti sekarang? Yang suka lempar2 pertanyaan itu anda. Yang cari2 kesalahan itu anda. Yang nyempil dan latah itu anda. Yang berprasangka buruk dari tulisan orang itu anda. Trus anda pikir kita berdua lagi diskusi? Hahaha. Trus anda pikir saya sok jagoan? Hahahaha.

Kalo saya sok jagoan, Pniel, tiap kali anda nulis di SS saya akan kuntit anda, saya hajar trus, saya akan lempar pertanyaan2 trus, saya akan cari2 kesalahan dari tulisan2 anda. Untungnya saya gak sepicik anda sampe mau melakukan hal2 yang anda sering lakukan.

 

Pniel: Hahaha…kehabisan akal akhirnya ad hominem ni ye! Hahaha….

MEMALUKAN!

Ad hominem itu fallacy kalo lagi BERDISKUSI.

Emangnya saya berdiskusi dengan anda? Hahaha. Sekali lagi: Jangan Ge-er!

Di SS ada saksi hidup yang tau gimana saya kalo maki orang. Seluruh kebun binatang, isi lautan dan isi perut orang saya lempar ke muka orang itu. Apa yang saya bikin ini ke anda gak ada setengahnya dari situ.

Betul, memalukan. Semua yang bikin anda malu akan saya lempar ke muka anda, karena sesuai dengan kelakuan anda.

Semoga dengan komentar saya kali ini, anda akan berubah anda akan berhenti cari2 kesalahan, berhenti nyempil waktu saya diskusi dengan orang lain, berhenti latah padahal gak dimintai tolong, dan berhenti melemparkan pertanyaan2 di mana sudah dijawab tapi tetap gak puas karena tujuannya cuma mau cari kesalahan alias cari ribut.

Kalo anda mau buat itu ke orang lain, saya gak ambil pusing, asal jangan ke saya. Hahahaha.

Semoga harapan saya terkabul. Amin yarabbal al'amin :)

kutukupret berbuludomba's picture

@salah satu pulang aja

Bener kata siapa itu.. kalau dua orang sepihak melulu, mending salah satu pulang aja... Ataukah pniel dan adrina itu satu orang yang sama? Kalau emang beda, ya biar adrina yg berurusan dengan PB. Atau pniel pinjem ID si adrina aja, kalo emang ngebet mau debat si PB hehehe

Adrina's picture

@Kutu kupret, Apa itu aturan SS?

Bener kata siapa itu.. kalau dua orang sepihak melulu, mending salah satu pulang aja... Ataukah pniel dan adrina itu satu orang yang sama? Kalau emang beda, ya biar adrina yg berurusan dengan PB. Atau pniel pinjem ID si adrina aja, kalo emang ngebet mau debat si PB hehehe

Kalau kami berdua sependapat apa tak boleh? Kenapa menyuruh salah satu pulang? Apa itu aturan SS?

Pniel bukan Adrina, dan Adrina bukan Pniel, kami adalah 2 pribadi yang berbeda. Saat Pniel memberi pendapatnya yang ternyata sama dengan pendapat saya, apa itu tidak boleh? Semua anggota SS jelas punya kebebasan untuk memberi pendapat di SS ini, dan itu tidak tergantung pada aturan anda.

kutukupret berbuludomba's picture

@Adrina: aturan SS bisa berubah, bisa ditambah

Dulu orang-orang yang mengkritik kata-kata kasar di SS malah jadi bahan tertawaan. Ada juga yang mengkritik SS dengan cara membuat keonaran, tapi malah mereka ini yg dapat teguran.

Waktu berlalu dan eng ing eng, admin menambahi aturan bahwa blogger ngga boleh ngomong kasar.

Bukan nggak mungkin nanti ada tambahan larangan lain, entah itu dilarang OOT, ataupun dilarang menjawab pertanyaan yang diajukan ke orang lain.

 

*butuh keonaran dulu baru admin nambah aturan...?? *

Adrina's picture

@Kutukupret, Saya tak mau ikuti aturan anda

Itu terserah Admin, yang jelas saya tak mau ikuti aturan anda!

*butuh keonaran dulu baru admin nambah aturan...?? *

Saya rasa anda yang sudah buat 'onar' karena sudah berani buat aturan baru yang tidak diatur oleh Admin.

PlainBread's picture

@Kutukupret Sebenarnya ini bukan soal aturan SS

Ijinkan saya berkomentar karena menyangkut saya.

Sebenarnya ini bukan soal aturan SS, tapi soal berperilaku layaknya sebagai manusia normal, soal etika di dalam berkomunikasi atau bergaul.

Saya bertanya ke Adrina, dan Pniel tiba2 nyelak. Saya jawab baik2, bahwa saya ingin mendapatkan jawaban dari Adrina. Pniel tidak mengerti. Saya jelaskan lagi, bahwa saya maunya berdiskusi dengan Adrina. Full stop. Sampe situ masih baik.

Kalo saya jadi dia, atau sepanjang pengalaman saya, kalo ada orang normal saya minta untuk mundur dulu karena saya mau ngobrol dengan orang lain, tentunya saya atau orang normal mana pun juga akan mengerti.

Tapi karena Pniel tidak [mau] mengerti penjelasan saya, alias tidak [MAU] mengerti orang lain, dan MENGIRA dia bisa terus2an latah dan coel2 saya, gak ada cara lain. Mano o mano.

Tapi yang saya tidak sangka, si pemilik lapak sepertinya malah tidak setuju dengan tindakan saya, dan malah membela saudaranya. OK, masuk akal. Mungkin karena hubungan saudara SEDARAH atau saudara DALAM Kristus, jadi benar salah tetap saja he's my sister or she's my brother (kesalahan grammar adalah kesengajaan).

Mungkin harusnya SS memberikan catatan kecil, mana2 member SS yang bersaudara. Plus ditambah dengan disclaimer: Yang bersaudara berhak  menjawab bergantian karena yang namanya saudara adalah seiya sepakat di dalam doktrin, karakter, brain function, dan tingkah laku (disclaimer mesti ditambahkan karena di real life tidak seperti itu kenyataannya).

 

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Pniel's picture

@PB, anda gila?

Anda gila? apa sedang kesurupan? Saya melihat anda persis kayak orang kerasukan setan di pekuburan di Gadara. Ngobrol ngalor ngidul tak tentu arah. Umpat orang se enaknya.

Apa yang anda kutip diatas telah anda plintir sedemikian rupa dengan memberinya kesan bahwa memang saya memusuhi anda.

Anda bukan hanya tak punya otak untuk berpikir sehat lagi, bahkan moral anda pun sudah sedemikian rendahnya sampai anda menghalalkan segala cara.

Semakin anda kalap, semakin itu membuktikan siapa anda. Dan jangan harap anda akan mendapat respek dari para blogger disini.

Kalau tak mampu jawab pertanyaan dan tak bisa tanggapi komentar saya, ya silahkan anda pergi. Saya tak ambil pusing dengan anda kalau anda mau keluarkan semua kebun binatang anda.

Saya cuma ingatkan anda pada kondisi jantung anda. Semakin anda 'budrek'/kalap, semakin jantung anda berdetak kencang. Semakin detak kencang, semakin mudah untuk kena heart attack

Silahkan nikmati umpatan2 anda!

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

PlainBread's picture

Tolong Panggil Ambulans

Hahahaha. Ini sudah ada orang yang jatuh terkapar setelah digebuk, malah terus meracau. Bawa2 soal jantung lagi. Padahal sebelum digebuk, dijawab dengan neuroscience malah belok.

Dan sekarang mengira saya datang ke SS ini untuk mencari respect. Susah memang kalo dia mengukur orang lain dengan standar dia. Mungkin dia yang mau cari respect dari orang2 di sini, karena tidak pernah mendapatkan respect di hidupnya. Makanya dia berprasangka bahwa saya sama seperti dia.

Tolong, panggilkan ambulans supaya bisa bawa dia ke rumah sakit. Mungkin dia sudah gegar otak (which is less likely, karena gegar otak hanya terjadi sama yang punya otak).

king heart's picture

Ambulans

Ambulansnya mau satu dipakai berdua atawa masing masing satu ??

Ha ha ha ha ha, bisa aja

 

 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

Pniel's picture

@PlainBread, Alumni RS Jiwa ?

Hahaha....siapa yang jatuh terkapar? Dengan anda terpancing kemarahannya, anda sendiri membuat diri terkapar kelojotan ditanah sambil pegang dada karena kena serangan jantung.

PB, ego anda yang guuueeeedhe udah menunjukkan ke semua orang bahwa anda menginginkan kehormatan dan pujian disini. Sehingga tak heran ketika beberapa kali anda terdesak dengan komentar2 saya, anda langsung nangis dan teriak-teriak seperti orang gila bahwa saya telah memusuhi anda dengan cara anda menanamkan citra negatif terhadap semua komentar saya dgn tujuan menutupi semua ketololan anda disini.

Saya memang kenal anda sebelumnya di akupercaya.com, dan saya lihat  argumentasi Hai Hai kebanyakan mirip dengan anda. Saya menanyakan kepada Hai Hai kemungkinan bhw dia adalah ID lain dari anda. Kalau bukan ya, sudah..koq anehnya otak anda yang sinting menganggapnya sebagai sikap permusuhan. Hahaha...anda bukan hanya tak punya otak tetapi juga sinting. Mau tahu buktinya? tuch sumpah serapah anda diatas membuktikan bhw anda sudah menggelepar tak berdaya bak ikan tanpa air dan oksigen.

Semua komentar dan serangan saya tak satupun yang dijawab selain tingkah pola kesurupan bak orgil di pekuburan Gadara.

Apa anda kira umpatan anda diatas sudah menjatuhkan saya? hahaha.....orang sinting yang sakit jantung mana mungkin bisa memukul KO lawan. Dengan emosi, anda justru sudah tewas sebelum lawan menyerang anda.

Hardikan orang gila adalah sama dengan lolongan anjing terhadap kafilah yang berlalu dengan santainya.

Mengenai neuroscience, itu tak ada gunanya. Alkitab sewaktu menjelaskan mengenai free will dan predestinasi tak pernah ungkit istilah itu. Yang penting mengerti esensi kebenarannya.

Ah...ngomong sama orang tolol yg sok istilah asing, mana nyambung?

Lewat ah....

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

PlainBread's picture

1 ampul morphine

"Dokter, cepat tambahkan 1 ampul morphine lagi. Ini pasien masih terus nyap nyap nyap. Jangan sampai dia lewat sebelum sampai di ICU!"

Huahauahuahauahauahua.

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

hai hai's picture

@Pniel, Makin Bijaksana

semakin belajar semakin pinter. Semakin banyak menulis semakin berkualitas tulisannya. Semakin tua semakin bijaksana.

Saudara Pniel, itulah yang terjadi pada manusia normal. Namun sayangnya anda sama sekali tidak normal. Karena semakin belajar anda semakin bodoh. Semakin banyak menulis, semakin nggak mutu dan semakin tua anda semakin ngawur dan tidak bermoral.

Tindakan anda benar-benar bikin malu!

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Adrina's picture

@Hai hai, Tampar muka sendiri ya?

Saudara Pniel, itulah yang terjadi pada manusia normal. Namun sayangnya anda sama sekali tidak normal. Karena semakin belajar anda semakin bodoh. Semakin banyak menulis, semakin nggak mutu dan semakin tua anda semakin ngawur dan tidak bermoral.

Tindakan anda benar-benar bikin malu!

Pernyataan anda salah mas, semestinya begini:

 

Itulah yang terjadi pada manusia normal. Namun sayangnya SAYA (Hai hai) sama sekali tidak normal. Karena semakin belajar SAYA semakin bodoh. Semakin banyak menulis, semakin nggak mutu dan semakin tua SAYA semakin ngawur dan tidak bermoral.

Tindakan SAYA benar-benar bikin malu!

Hai hai, jangan sok menuduh orang lain, kalau anda sebenarnya sudah menampar muka sendiri. Apa anda mau tahu tulisan anda yang tak bermutu?

 

hai hai's picture

@Adrina, Mohon Maaf

Adrina, mohon maaf, saya sudah bosan menanggapi komentar-komentar bodoh baik dari anda maupun Pniel. Jadi silahkan hidup dalam ketololan kalian sampai kuda gigit jari.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

PlainBread's picture

@Adrina free will subset of predestination

Adrina: Yang dimaksud dengan “kasih karunia” dalam ayat ini, menunjuk pada keselamatan, dan iman. Jadi, kata “itu” menurut saya juga berbicara tentang ‘keselamatan’ dan ‘iman’. 

Bandingkan dengan ayat dibawah ini:

Filipi 1:29  "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia"

Jadi menurut anda,

ITU = Kasih karunia + Iman

betul begitu?

 

Anda sendiri percaya bukan hanya pada Predestinasi tapi juga pada free will. Bagaimana anda menjelaskan hubungan keselamatan yang ditetapkan Allah itu dengan kebebasan manusia? Apakah penetapan Allah / Predestinasi-Nya bisa dibatalkan oleh kehendak bebas manusia?

Hubungannya adalah Free will merupakan subset dari Predestinasi.

Apakah predestinasi bisa dibatalkan oleh free will? Kesannya bisa. Padahal tidak.

Silakan anda bawa ayat2 soal air bah, Tuhan menyesal, dan bangsa Israel yang tegar tengkuk.

 

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Adrina's picture

@PB, Apa maksudnya?

Jadi menurut anda, ITU = Kasih karunia + Iman

betul begitu?

Keselamatan dan iman adalah merupakan kasih karunia / pemberian Allah. Jadi keseluruhan keselamatan adalah karena anugerah Allah.

 

Hubungannya adalah Free will merupakan subset dari Predestinasi.

Saya percaya bahwa segala sesuatu di tetapkan oleh Allah. Predestinasi adalah pemilihan Allah tanpa syarat yang berhubungan dengan keselamatan manusia. Anda katakan Free will (kebebasan manusia) ada didalam bagian Predestinasi, maksudnya  gimana?

Apakah predestinasi bisa dibatalkan oleh free will? Kesannya bisa. Padahal tidak.

Predestinasi tidak bisa dibatalkan oleh free will !

Silakan anda bawa ayat2 soal air bah, Tuhan menyesal, dan bangsa Israel yang tegar tengkuk.

Apa maksud anda dengan ayat-ayat itu?

 

PlainBread's picture

@Adrina Allah menuntut manusia beriman tapi iman adalah anugrah?

Adrina: Keselamatan dan iman adalah merupakan kasih karunia / pemberian Allah. Jadi keseluruhan keselamatan adalah karena anugerah Allah.

Jadi kalo ada orang tidak memiliki iman, alias tidak percaya, bukankah itu karena dia tidak diberikan anugerah?

Sementara tulisan anda di blog ini:"Keselamatan memang adalah anugerah Allah, tetapi Allah juga menuntut manusia untuk percaya pada-Nya."

Nah bagaimana Allah menuntut manusia untuk percaya, kalo Allah tidak memberikan iman itu kepada si manusia? Bagaimana anda menjelaskan hal itu?

 

Adrina: Saya percaya bahwa segala sesuatu di tetapkan oleh Allah. Predestinasi adalah pemilihan Allah tanpa syarat yang berhubungan dengan keselamatan manusia. Anda katakan Free will (kebebasan manusia) ada didalam bagian Predestinasi, maksudnya  gimana?

Yah di dalam. Sejauh2nya manusia memilih free will, itu semua ada dalam kerangka predestinasi. Kalo belum jelas, saya beri contoh:

- Manusia bisa saja punya kehendak untuk bisa terbang dengan cara mengepakkan tangannya seperti burung mengepakkan sayapnya. Tapi predestinasi manusia yang tidak memiliki sayap, akhirnya tidak bisa terbang seperti burung.

Adrina: Predestinasi tidak bisa dibatalkan oleh free will !

Betul. Saya sepakat dengan anda.

 

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Adrina's picture

@PB, Kedua hal itu diajarkan dalam Alkitab!

Jadi kalo ada orang tidak memiliki iman, alias tidak percaya, bukankah itu karena dia tidak diberikan anugerah?

Ya, benar!

Sementara tulisan anda di blog ini:"Keselamatan memang adalah anugerah Allah, tetapi Allah juga menuntut manusia untuk percaya pada-Nya."

Nah bagaimana Allah menuntut manusia untuk percaya, kalo Allah tidak memberikan iman itu kepada si manusia? Bagaimana anda menjelaskan hal itu?

Kalau Allah tidak memberi anugerah, orang itu PASTI tidak akan percaya, demikian pula sebaliknya. Hal itu tidak berarti kita menjadi Fatalis dengan bersikap pasrah pada takdir yang ada, Allah tetap memberi kita tanggung jawab untuk percaya pada-Nya kalau ingin selamat (Yoh 3:16). Jadi keselamatan harus dipandang dalam 2 sisi: Allah (memberi anugerah) dan manusia (meresponi Injil dengan cara percaya pada-Nya). Kedua hal ini diajarkan dalam Alkitab, dan karena itu kita harus mengaminkannya.

Anda tak perlu memusingkan Predestinasi Allah. Kita adalah manusia, jadi lakukan saja apa yang menjadi tanggung jawab kita.


Yah di dalam. Sejauh2nya manusia memilih free will, itu semua ada dalam kerangka predestinasi. Kalo belum jelas, saya beri contoh:

- Manusia bisa saja punya kehendak untuk bisa terbang dengan cara mengepakkan tangannya seperti burung mengepakkan sayapnya. Tapi predestinasi manusia yang tidak memiliki sayap, akhirnya tidak bisa terbang seperti burung.

Ok.


Betul. Saya sepakat dengan anda.

Ya, oleh karena itu saya tidak sependapat dengan kelompok Arminianisme yang sangat menonjolkan free will.

 

bintang seven's picture

beruntung nih yee..

Bangsa Israel merupakan bangsa yang beruntung jika dipandang dari kacamata manusia. Bagaimana tidak? Suatu bangsa pilihan. Bangsa yang khusus. Bangsa dimana merupakan saluran satu-satunya Juruselamat lahir di dalam sejarah

sedikit salah dibuang ke mesir, begitu dibebaskan malah lewat padang gurun, 40 taon muter2 gak sampe kanaan mo makan aja hrs nunggu mana turun dari langit...beruntung nih yee...

 

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

Adrina's picture

@PB, Jawab yang ini

PB: Silakan anda bawa ayat2 soal air bah, Tuhan menyesal, dan bangsa Israel yang tegar tengkuk.

Apa maksud anda dengan ayat-ayat itu?

Apa ingin BERPRASANGKA buruk lagi ?

 

PlainBread's picture

Adrina: Prasangka buruk

Saya bilang "Seingat saya ...". Lalu setelah ANDA mengkonfirmasi, saya mengakuinya dengan bilang "Kalo begitu ingatan saya yang salah."

Apakah dengan bilang "seingat saya", saya sudah berprasangka BURUK? Menurut saya sih tidak. Ketika saya bilang, "seingat saya ...", itu artinya saya sendiri tidak yakin, makanya saya butuh dikonfirmasi. Itulah sebabnya saya bilang "biarlah Adrina yang menjawab". Kecuali kalo saya bilang, "Adrina, kamu itu pasti memegang konsep A, di mana A tidak alkitabiah, berarti kamu sesat. Walaupun kamu TIDAK terang2an bilang A, tapi saya yakin itu A!", nah itu baru bisa kamu artikan sebagai prasangka buruk. Sounds familiar gak? Hahaha. "Walaupun dia tidak terang2an bilang soal universalism, dia itu menganut paham universalism!" Hahahaha.

Dan selain itu, saya TIDAK pernah menganggap BURUK atas SEMUA pandangan2 yang berkaitan dengan free will atau predestinasi. Mau itu free will only, compatibilism, ataupun fatalism.

Jadi prasangka buruk anda bahwa saya sudah berprasangka buruk tidak berdasar sama sekali :)


The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Adrina's picture

@PB, Jangan LARI terbirit-birit

PB, anda lagi ngomong atau lagi ngelindur? Apa gunanya omongan anda itu? Jangan mengalihkan pertanyaan saya ke anda. Lihat lagi nih:

PB: Silakan anda bawa ayat2 soal air bah, Tuhan menyesal, dan bangsa Israel yang tegar tengkuk.

Apa maksud anda dengan ayat-ayat itu?

Apa ingin BERPRASANGKA buruk lagi ?

Mengapa anda menyuruh saya menggunakan / membawa-bawa ayat itu?

Ayo dijawab, jangan LARI terbirit-birit lagi, nanti Simpai / guru Jujitsu anda jadi malu loh....