Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

YESUS HANYA SEJAUH DOA KAN???

debby_charming's picture

Hai, br pertama buat blog d sini setelah lama join

mohon maaf kalo ada kekurangan

tulisan pertamaku ttg 'doa' ini udah agak lama aQ buat, mungkin bisa dikomentari dan diberi masukan sama senior2 disini, terimakasih sebelumnya....

 

Banyak orang bertanya, bagaimana berdoa dengan benar…

Jujur, doa yang paling sempurna menurutku Cuma doa ‘Bapa Kami’

Bagaimana ga sempurna, doa itu kan doa yang diajarkan Yesus untuk kita contoh.

Tapi bagaimana kita dengan kehidupan doa kita sehari2?

Ada yang bilang, berdoa sampe 3 jam dalam sehari, ambil waktu khusus sebelum atau sesudah tidur untuk berkomunikasi dengan Tuhan…

Tapi beberapa waktu terakhir aQ ga pernah berdoa dengan cara ‘lama’ seperti itu lagi. Buatku doa adalah nafas kehidupan, sehingga setiap detik dalam hidupku adalah tentag komunikasi aQ dengan Tuhan.

Bagaimana aku bisa melangkah dalam jalanNya jika hanya mengambil waktu ‘tiga jam’ sebelum atau sesudah tidur?

Apakah Tuhan Cuma dilibatkan dalam kehidupan kita pada saat kita bangun dan saat kita akan tidur? Betapa egoisnya manusia….

Jujur, aQ ga pernah lg mengambil waktu beberapa jam setiap hari untuk duduk berdiam berlama2 berbicara dengan Tuhan, situasi seperti itu sering disebut dengan ‘doa’ kan?

Padahal, selama berjam-jam mungkin kita Cuma bisa benar-benar berbicara dengan Yesus selama beberapa menit…

Tapi ada kalanya aku bisa semalaman ga tidur , hanya bicara dan bicara sama Yesus…

Aku ga tahu, mungkin menurut teman-teman aku aneh, tp begitulah caraku berkomunikasi dengan Tuhan.

Ketika aQ merasa aku harus berdiam untuk waktu yang lama, maka aQ akan bersimpuh di kakiNya. Ada kalanya aQ hanya tersnyum, dan senyumanku juga bagian dari komunikasiku dengan Yesus. Apa doa harus dengan kata2 mutiara? Bahasa Roh yang menyala2?

Ga dalam setiap hari saat teduh berisi tentang hal2 yang monoton… sbab aQ tahu Tuhan ga suka hal2 yang monoton. Saat teduh bukanlah rutinitas, tp bagian dari kehidupan kita sebagai seorang anak yang mengenal Bapanya.

Sewaktu di rumah (tinggal bersama ortu dan saudara2ku) , papa sering kali menyapa setiap kami terlebih dahulu. “Selamat pagi , Anak-anakku….”

Begitupun Tuhan…. Kadang Dia terlebih dahulu menyapa kita, sebagai salam sayangNya untuk kita, lalu Ia memeluk kita (tanpa kata2) untuk waktu yang kadang lama, kadang sebentar.

Pernahkah temen-temen mengalami hal yang sama?

Sering kali kita bergelut dengan kedagingan kita tentang betapa beratnya ‘saat teduh’ baik di malam maupun pagi hari. Tapi buatku ga seberat itu lg, aQ menikmati hidupku sebagai seorang anak dari seorang Bapa yang Agung.. yang mengasihiku dengan cinta sejati. Memelukku ketika aQ bersedih, mendengarkan curhatanku, membelai rambutku, memelukku erat sampai aku mendengar isi hatiNya untukku.

Ga pernah berlama-lama, Karena semuanya bukan tentang banyaknya waktu yang kita ambil, tp betapa dekatnya Dia dalam hati kita.

Bukan tentang pemilihan waktu yang aku ambil, bukan tentang pagi atau siang hari, tp tentang kualitas percakapan itu sendiri.

Ada banyak orng di dunia ini, termasuk aku masih terpaku dengan ‘banyak’ dan bukan tentang kualitas. Apakah sesungguhnya yang melandasi suatu hubungan yang berkualitas?

Inti dari doa atau percakapan dengan Tuhan menruutku ga jauh beda dengan percakapan kita dengan orang tua kita. Ya , tentu saja hubungan anak dan orang tua yang seharusnya.

Biasanya kita slalu membicarakan apa yang kita alami sama orang tua kita kan?

Apa yang menjadi harapan dan cita2 kita, tp ga dalam setiap kesempatan kita yang didengarkan lho…

Ada kalanya papa mama kita ingin kita mendengarkan apa yang dia harapkan untuk kita. pernahkah kita mendengarkan Tuhan?

Kebanyakan waktu doaku mungkin berisi tentang usaha untuk mendengarkan apapun yang Tuhan mau dalam hidupku, bukan tentang harapan2 ku sj, tp lebih kepada apa yang Dia inginkan untuk aku lakukan.

Buatku itulah doa yang berkualitas. Ketika doa itu berisi komunikasi dua arah antara aku dan Tuhan. Ga hanya aku saja yang berbicara , tapi ada kalanya aku mendengarkan. Sadarkah kita teman, dalam doa2 kita yang panjang, kita Cuma sibuk mengatakan apa yang ingin kita katakan? Tapi menurutku sebuah doa yang berkualitas, adalah ketika kita didengar dan mendengarkan Tuhan.

Ga hanya tentang pujian2 sbab tanpa dipujipun Tuhan memang sudah terpuji,,,

Bukan berarti pujian ga dibutuhkan Tuhan, tp doa bukan saja slalu berisi tentang pujian

Ada kalanya senyumanku membuat Tuhan bangga, dan menurutku itu juga bagian dari doa. Ketika Tuhan menyatakan isi hatinya untukku dan aQ tersenyum menghargai segala kebaikannya…di situlah aku merasakan bahwa Yesus itu begitu baik.

Bahkan ketika aku menngis menyesali dan mengakui dosaku, Ia ikut menangis bersamaku. Ia begitu mengasihi aku, dan aku percaya Ia juga mengasihi teman-teman semua.

Perubahan gaya berdoaku membuat aku sekarang lebih ringan melangkah kemanapun Dia mau. Ketika aku mendapat apa yang aku harapkan, bahkan terkadang lebih dari yang aQ harapkan, aku membrikan senyuman termanisku untukNya, mungkin ga kan sebanding dengan apapun yang Ia berikan, tp melihatNya membalas senyumanku membuat aku bangga menjadi anakNya yang terkasih.

Apapun yang kumiliki dalam hidupku adalah milikNya….

__________________

Everything WIll Be Wonderfull On His Time

Tante Paku's picture

Yesus sejauh doa?

Hallo selamat bergabung di SS ini.belum apa debby udah mohon maaf kalau ada kekurangan, maaf memang indah utk diucapkan, sayang maafnya sudah di obral hari raya kemarin, jadi apa masih ada maaf, entar deh diliat di gudang dulu ya hehehe...

Debby mengatakan Yesus hanya sejauh doa. ah rasanya yesus nggak jauh-jauh amat tuh dengen doa, malah dekat melekat, soalnya setiap berdoa selau diucapkan dalam nama Yesus.

Yesus berkata, " Dan apa yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu nalam namaKu, Aku akan melakukannya." (Yoh 14:13-14)

Tapi ada kalanya aku bisa semalaman ga tidur , hanya bicara dan bicara sama Yesus…(debby)

Weh hebat, ternyata anda sering begadang sama Yesus ya, terus yg diceritain apa saja ya? Yesus kali cuma tersenyum-senyum aja tuh ngedenger ceritamu hihihi....

"Inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya." (1 Yoh. 5:14).

Ketika aQ merasa aku harus berdiam untuk waktu yang lama, maka aQ akan bersimpuh di kakiNya. Ada kalanya aQ hanya tersnyum, dan senyumanku juga bagian dari komunikasiku dengan Yesus. Apa doa harus dengan kata2 mutiara? Bahasa Roh yang menyala2? (Debby)

Dalam berdoa kita memang harus berhati-hati agar tidak berdoa dengan maksud utk dipuji dan dengan hati yang tdk mau mengampuni.

Yesus berkata," Apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang." (Mat 6:5a)

Ada banyak orng di dunia ini, termasuk aku masih terpaku dengan ‘banyak’ dan bukan tentang kualitas. Apakah sesungguhnya yang melandasi suatu hubungan yang berkualitas?(Debby)

Maaf, terus terang aku tidak memaku anda dan tidak terPAKU dengan anda hahaha.....sama-sama "perempuan" jelas nggak "punya" paku dooong. Memang yang utama dalam doa tidak hanya suatu permohonan kita saja, tetapi pujian, pengakuan dan ucapan syukur.

Dalam doa tidak selalu Allah mengabulkan, ini tertulis dalam Yakobus 4:3 "Kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."

Juga dalam Mazmur 66:18 "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar."

Tentu ada alasan ketika Allah tidak mengabulkan segala sesuatu yang kita minta, karena apa yang kita minta mungkin bukan yang terbaik bagi kita. Tetapi Allah sering memberi berkat jauh lebih banyak daripada yang kita minta atau bahkan dari yang kita harapkan.

"Dialah (Allah), yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita." (Efesus 3:20).

Salam Debby Charming, ditunggu tulisan berikutnya ya.

 

 

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

debby_charming's picture

thanx...

makasih n salam kenal sis Paku... ^^

iy, sebenrnya saya suka banget menulis...tapi sayangnya koneksi internet selain di kantor sama sekali ga ada...jadi tulisan-tulisan saya terbatas pada buku harian saya saja ^^

Lagipula, karena di kantor jadi hanya dapat menulis di sela-sela waktu senggang kerja

sekali lagi terimakasih untuk ayat yang menguatkan tulisan saya ini...

salam

 

Everything WIll Be Wonderfull On His Time

__________________

Everything WIll Be Wonderfull On His Time

dennis santoso a.k.a nis's picture

schizo...

tulisan berdasarkan pengalaman pribadi yang bagus karena dipaparkan apa adanya... :-)

satu hal tentang pengalaman model beginian, karena gue juga mengalami hal yang mirip2, kadang2 sering timbul di kepala gue satu pertanyaan: "gimana kalo semua ini ternyata hanyalah gejala dari schizophrenia ringan?".

i have my answers, but curious to read yours. ditunggu yah :-)

mujizat's picture

@Debby & Dennis

Syaloom,

@Debby & Dennis S

Salam kenal buat Debby, salam juga buat pak Dennis Santoso.

Senang membaca tulisan Anda. Yang Debby alami adalah sesuatu yang wajar bagi seorang anak manusia yang (sudah) mulai memasuki hubungan yang intim dengan TUHAN, atau yang BERGAUL KARIB DENGAN TUHAN.

Banyak orang kristen yang mengalami hal serupa, dan sepertinya wanita memiliki roh yang biasanya lebih peka dari pria.

Debby menulis:

Begitupun Tuhan…. Kadang Dia terlebih dahulu menyapa kita, sebagai salam sayangNya untuk kita, lalu Ia memeluk kita (tanpa kata2) untuk waktu yang kadang lama, kadang sebentar.

Saya yakin, Debby tidak sedang melihat dengan mata jasmani Debby bagaimana TUHAN ketika sedang memeluk Debby.

Sebagian orang mungkin berpendapat: ah, Debby mengkhayal saja, ke Ge-Er-an saja.

Tetapi benarkah Debby hanya gede rasa, mengkhayal bahwa Tuhan Yesus sedang memeluk Debby? Bagaimana pendapat Tuhan mengenai Debby?

Apakah Tuhan meng-amini sikap Debby, membenarkan bahwa secara Roh, DIA sedang memeluk Debby yang dirasakan secara roh pula oleh Debby, ataukah Tuhan memandang dengan memelas kepada Debby yang sakit jiwa?

Referensi yang dapat dipercaya adalah Alkitab. Saya sedikit menyinggung soal itu DISINI , ialah bagaimana seorang Ayub mengkhayal bahwa dia merasa BERGAUL KARIB DENGAN TUHAN di Ayub pasal 29, padahal Ayub baru melihat TUHAN dan mendengar suara TUHAN di Pasal 42 kitab Ayub.

Tetapi kisah Ayub membuktikan bahwa narsisme Ayub ternyata di-Amin-kan TUHAN.

Akalbudi manusia pada umumnya, mungkin akan mengatakan bahwa gejala yang dialami Debby maupun Ayub sebagai "gejala dari schizophrenia ringan"

Nabi Musa barangkali adalah seorang nabi yang paling sering mengalami "gejala schizophrenia" karena nabi besar ini sering mendengar suara Tuhan, padahal orang lain tidak. Bahkan pernah terjadi, bahwa ketika TUHAN berbicara, Musa mendengar suara TUHAN itu, tetapi umat Israel hanya mendengar seperti suara guntur / guruh dan mereka ketakutan.

Jangan lupa, bahwa kitab2 Musa juga ditulis oleh Musa, mengutip Perkataan Allah sendiri yang didengarkan oleh telinga Musa.

Nah, finally,

Buat Debby, terus pelihara kebiasaanmu. Mujizat berpendapat bahwa engkau tidak gila, engkau tidak mengalami kelainan, melainkan kewajaran bagi orang yang bergaul karib dengan Tuhan. Ketika engkau tetap setia, TUHAN dapat menambahkan tanggung jawab yang lebih besar lagi kepadamu, sure.

Tuhan Yesus memberkati.

 

MUJIZAT: "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya"

__________________

 Tani Desa