Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Buka Puasa di GKJ Manahan

waskami's picture

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tiap kali bulan puasa Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan selalu mengadakan penjualan nasi murah seharga Rp 500,- untuk berbuka puasa. Acara yang sudah berusia 11 tahun tersebut diberi nama Peduli Kasih Nasi Murah. Pelanggannya kebanyakan orang-orang pinggiran yang memiliki penghasilan pas-pasan.

Makanan yang disediakan memang tidak gratis. Hal ini untuk mengantisipasi pengunjung agar tidak berebut makanan; juga untuk menjaga agar tidak ada yang mencoba memanfaatkannya sebagai sarana 'ngirit' padahal orang tersebut berduit. Namun demikian harga ini sudah dianggap murah oleh para kaum pinggiran. Hal ini terbukti dari selalu ramainya peyelenggaraan nasi murah ini. Setiap hari nasi yang disediakan selalu habis terjual.

Kegiatan seperti ini boleh jadi merupakan cara baru gereja dalam menjalankan tugasnya untuk melayani (Diakonia). Sudah menjadi rahasia umum bahwa gereja hanya menjalankan 'diakonia' dengan seribu satu persyaratan yang justru menjadikan gereja tersebut tampil ekslusif. Gereja hanya mau peduli atau menolong sesama bila sesama tersebut seiman, warga di gereja tersebut, aktifis gereja, orang baik-baik, dikenal oleh pendetanya, tidak malas ke gereja, dan syarat lainnya.

Gereja sendiri lebih senang mengurusi doa, pujian, dan persembahan dibandingkan dengan masalah-masalah sosial yang ada di sekitarnya. Mereka cenderung menutup mata dengan lingkungannya. Kalau diminta pendapat mereka akan memberikan pendangan yang intinya bahwa hanya Yesus yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.

Selain itu keberadaan kegiatan ini juga menunjukkan bahwa gereja menjunjung tinggi perbedaan agama dan ikut menjaga kerukunan umat beragama. Tidak ada embel-embel lain yang diselipkan dalam kegiatan ini selain keinginan untuk menolong sesama (sekalipun berbeda agama). Tidak ada penginjilan lewat mulut secara langsung yang diucapkan oleh pihak gereja kepada para pembeli. Yang ada justru siraman rohani dari ustad yang dihadirkan oleh pihak gereja.

Orang lain mungkin akan mengatakan kalau GKJ Manahan menyia-nyiakan kesempatan emas, jiwa-jiwa tersebut dibiarkan begitu saja. Tapi bagi saya pribadi, penginjilan tidak hanya dilakukan lewat ucapan tetapi juga lewat tindakan. Saya pikir pasti banyak orang bersyukur kepada Tuhan dengan kegiatan ini. Kalau banyak orang semakin dekat dengan Allah, bukankah kita seharusnya juga ikut bahagia?

Kegiatan seperti ini sangatlah penting untuk menjaga kerukunan umat beragama yang saat ini sudah mulai pudar.

Tulisan ini juga diposting di sini. Salahkah?

__________________

Nyari beasiswa di sini aja

Waskita's picture

GKJ Manahan sepanjang saya

GKJ Manahan sepanjang saya tahu, memang rutin mengadakan acara tersebut. Tahun kemarin dan kemarinnya lagi juga. Memang begitu seharusnya. Di GKJ Joyodiningratan juga ada klinik gratis buat jemaat dan warga sekitar gereja, kalau tidak salah setiap hari kamis. Kalau soal bulan Ramadan, saya tidak tahu apa kegiatannya. Tapi biasanya gereja kami meliburkan kebaktian pagi, jika ternyata bertepatan dengan sholad Ied. Maklum gereja kami berdampingan dengan Mesjid, hingga kalau di foto cocok tuh buat cover buku pelajaran PPKN. Wak ka kak ka... Soal penginjilan no comment deh, soalnya saya belum pernah melakukan penginjilan. Tapi kalau pendapat saya sih memang yang penting bagaimana hidup kita mencerminkan Kristus. Supaya ketika orang datang kepada Kristus, mereka tidak menghampirinya sekedar untuk mendapatkan roti, tapi karena benar-benar rindu mengenalNya karena melihat kesaksian hidup kita.
__________________

kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini

waskami's picture

Kalau dindingnya dijebol

Kalau dinding antara GKJ Joyodiningkratan ama masjid disebelahnya dijebol bisa asyik tuh. Gereja dan masjid jadi satu area hehe. Kerukunan dua tempat ibadah itu emang pantas diacungi jempol. Denger-denger yang suka memprovokasi justru pembicara dari luar hehe Soal penginjilan emang masih banyak orang yang menginjili dengan tutur kata tanpa memperlihatkan perbuatan yang penuh kasih. Padahal bagi saya perbuatan yang penuh kasih. merupakan salah satu kunci penginjilan. Saya ingat perkataan Yesus "Biar semua orang melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa di Sorga" dapat diintip di sini atau di sini
__________________

Nyari beasiswa di sini aja

samijan's picture

Saya ngikut deh ... setuju

Saya ngikut deh ... setuju soal bersaksi melalui perilaku dan perbuatan jangan hanya sekedar kata-kata.
herwi's picture

GKJ Joyodiningratan

Pelayanan GKJ Joyodiningratan untuk umum yang saya ketahui adalah : 1. Pijat refleksi pada hari Senin dan Sabtu sore dimulai jam 15.30 wib. Biaya sukarela. 2. Pijat Balita pada hari Rabu sore dimulai jam 15.00 wib. Biaya sukarela. 3. Poliklinik Kesehatan pada hari Kamis sore, dimulai jam 16.00 wib. Biaya Rp. 2.500,- per pasien. Pasiennya selama ini 90% adalah non-warga/masyarakat umum. Gedung Gerejanya hanya berjarak 4 mt dg gedung masjid, tanpa menggunakan pagar pemisah, bahkan alamatnya sama, yaitu di Jl. Gatot Subroto 222, Solo. Jadi boleh dikata 2 tempat ibadah itu berada pada satu halaman. Benar, kalau sholat Ied bertepatan hari Minggu, Ibadah pagi diliburkan, karena umat yang bersholat memenuhi halaman di depan gereja.