Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Allah

Muhammad Sholihin's picture

Kebenaran ...... "Manusia & Allah"

 

Banyak orang berkomentar mengenai "kebenaran", tapi mereka semua hanya dapat memahami dalam kapasitas sebagai manusia yang "dangkal"- Allah lebih dalam......di luar pemikiran manusia

Kebenaran Allah yang paling benar bukan pemahaman kebenaran kalian sendiri....

 

ebed_adonai's picture

Mitos Pergumulan Allah Dalam Kisah Penciptaan

 

Pembaca yang budiman, Kisah Penciptaan dalam Kitab Kejadian tentunya sudah tidak asing lagi bagi anda. Namun tahukah anda bahwa sebenarnya banyak hal-hal menarik yang terkubur di dalam kisah Penciptaan tersebut? Mungkin banyak di antara pembaca yang mengingkari adanya polesan mitos yang terpendam di dalam Kanon PL (dan Alkitab secara keseluruhan juga), yang menurut hemat saya, justru hanya bisa dipahami, kalau kita mau mencermati mitosnya (dan bukan membuangnya). Karena itu, tidak heran jika dulu seorang ahli seperti PB Rudolf Bultmann mengatakan bahwa Injil-injil hanya bisa dipahami jika unsur-unsur mitosnya dibuang (demitologisasi). Baiklah, beberapa mitos memang tampaknya seperti berdiri sendiri, dan tidak ada kait-mengaitnya dengan isi Alkitab. Namun banyak juga bagian-bagian yang sulit dalam Kanon PL yang justru bisa diterangkan dengan baik (antara lain seperti yang terdapat dalam kisah Penciptaan ini) melalui mitosnya, sehingga sulit bagi kita untuk memungkiri bahwa keberadaan mitos tidak penting dalam studi Alkitab. Ya, memang itu hak anda masing-masing dalam memandang dan menginterpretasi Alkitab; sebagai dokumen historiskah, teologiskah, atau something in between. Monggo.
Debu tanah's picture

BAGAIMANA MEMBUKTIKAN ALLAH ITU ADA?

Bagaimana membuktikan bahwa Allah itu ada? Bila pun Allah itu ada, bagaimana membuktikan bahwa Dia memperhatikan manusia? Bila Allah memperhatikan orang lain, bagaimana membuktikan bahwa Dia juga mau memperhatikan saya?

pwijayanto's picture

Menguji alam ROH, "Mendengar Suara Roh Kudus itu mudah"

Seseorang membuat website ( http://www.freewebs.com/rohkudus/ ), dan menulis di bagian depan website itu:

andryhart's picture

Di mana Allah?

Ketika mengalami cobaan, kita selalu bertanya di manaAllah pada saat kita membutuhkan?

anakpatirsa's picture

Teologia

Teologia yang artinya "ilmu tentang Allah" membuat banyak orang terganggu. Tidak hanya satu dua yang alergi terhadap istilah ini. Seperti kata C.S. Lewis tentang pilot tempur yang berkata, teori tentang Allah tidak berguna baginya. Sebagai anggota pasukan tempur, ia juga religius. Mengetahui Allah itu ada, bahkan merasakan-Nya saat di kepekatan malam sendirian di padang gurun.

Aries Yunarta's picture

Kehendak Allah Dapat Berubah

Hari minggu kemarin, seperti biasa saya ikut kebaktian di
gereja saya. Ketika Firman Tuhan akan di sampaikan Gembala Sidang saya memperkenalkan seorang Pendeta yang akan melayani Firman Tuhan saat itu.

 

NoStressInDepress's picture

Doa Paling Dashyat Sejagad dan Sepanjang Abad

Mengenai Praktek Doa Pribadi Tuhan Yesus, 

Siapakah Yesus Menurut Injil Yohanes ? 

Purnomo's picture

Uria, Uria

derap kaki kuda gemuruh roda kereta

tinggalkan kota tersayang istri tercinta

berkepul debu gemuruh makin jauh

dihantar senyum puas sang baginda di atas menara

terpadam gelisah hati seorang perempuan istri perwira

NoStressInDepress's picture

Pro dan Kontra Kata ALLAH

Apakah nama Tuhan kita adalah Allah ??

Atau Allah hanya sebuah gelar, jabatan ?  

Sigit's picture

Manusia di dalam Allah

"Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas
segala binatang melata yang merayap di bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka." (Kej 1:26-27)

Sigit's picture

Pada Mulanya, Allah

"Pada mulanya, Allah menciptakan langit dan bumi" (Kej 1:1, Indonesia Terjemahan Baru)

Pada
mulanya adalah Allah. Segala sesuatu berasal dari Allah. Tanpa Allah
tidak akan ada yang namanya kehidupan sejati, sebab Pribadi yang
memiliki inisiatif untuk menciptakan segala sesuatu adalah Allah.

Debu tanah's picture

Mengapa Allah Menciptakan Manusia ?

Mengapa Allah menciptakan manusia? Apa tujuan Allah menciptakan Manusia? Bukankah Allah itu Sempurna? Bukankah sudah ada malaikat untuk melayani Dia? Lalu untuk apa Allah menciptakan manusia? Apa Allah itu kurang kerjaan menciptakan manusia? Manusia yang diketahui-Nya akan jatuh ke dalam dosa?

Inge Triastuti's picture

Cuka di atas luka

Selama aktif di gereja, baru sekali itu aku hepi banget. Artikelku dimuat di majalah pemuda gereja. Di rumah aku masih menyimpan 4 artikel yang siap kirim, tinggal moles dikit. Agar lebih kinclong, aku menemui pimpinan redaksi majalah itu dan bertanya, “Apa yang menarik dari artikel saya sehingga dimuat?”’

Rusdy's picture

Allah Kita Maha Besar

Setelah banyak yang terjadi di sabdaspace, jadi lagi mood buat nge-blog yang topik kagak nyambung nih:

Baron Arthur's picture

Di mana Allah ketika saya menikmati? (6)

Dikutip sebagian dari buku Mari Menikmati!

5. Kenikmatan sementara adalah Anugerah Allah untuk memuliakan Allah dan belajar menikmati Allah
Cara pandang ini melihat bahwa ketika Allah selesai mencipta, Ia mengatakan, “Sungguh amat baik”. Ada kepuasan dan kenikmatan di dalamNya. Ia memberikan kenikmatan ini kepada manusia yang dicipta dalam GambarNya. Manusia bisa berpikir, merasakan, menikmati dan puas baik di dalam hubungannya dengan Penciptanya maupun dengan semua ciptaan yang lain. Hanya manusia yang bisa menikmati semua relasi ini dengan baik.
Masalahnya manusia jatuh dalam dosa yang membuat semua kenikmatan itu dicemari oleh dosa. Tetapi bukan berarti harus membuang semua kenikmatan yang pada awalnya adalah pemberian Allah bagi manusia.

Baron Arthur's picture

Di mana Allah ketika saya menikmati? (5)

Dikutip sebagian dari buku Mari Menikmati!

4. Menikmati tapi tanpa hasrat untuk mengejar kenikmatan
Kita mungkin seringkali kaget dan kagum melihat orang-orang yang kelihatan begitu pasrah dan menerima segala sesuatu yang terjadi di dalam dunia ini. Bahkan mereka menjadi orang-orang yang tidak memiliki hasrat untuk mengejar kepuasan, kebahagiaan dan kenikmatan. Apapun yang terjadi mereka bisa menerimanya karena mereka tidak merasa bisa melakukan sesuatu untuk merubahnya. Banyak orang ketika melihat orang-orang seperti ini merasa iri dan menginginkan untuk menjadi seperti mereka sehingga hidup bisa lebih tenang dan menerima realita.

Baron Arthur's picture

Di Mana Allah ketika saya menikmati (4)

Dikutip sebagian dari buku Mari Menikmati!

3. Membuang sebagian dan mengejar sebagian
Cara pandang ketiga ini dimiliki oleh orang-orang yang tidak ingin mengejar kenikmatan sementara dan ingin menjadi orang-orang yang bisa membuang semua kenikmatan sementara, tetapi menyadari bahwa banyak kenikmatan yang mereka perlukan yang bisa memuaskan hidup mereka. Orang-orang ini berada di persimpangan. Mereka kadang-kadang merasa bahwa mereka adalah orang-orang yang saleh, tetapi juga merasa diri mereka sebagai orang-orang berdosa yang tidak sanggup menahan keinginan diri mereka untuk menikmati kenikmatan yang ditawarkan oleh dunia ini. Kadang-kadang mereka juga meragukan pemikiran2 dari tokoh2 agama yang fanatik yang sepertinya melarang semuanya.

Orang-orang yang berada di dalam cara pandang seperti ini seringkali dianggap kompromi oleh orang-orang yang fanatik, tetapi dianggap kurang berani oleh orang-orang yang mengejar kenikmatan. Merekapun merasa seperti memiliki standar ganda. Yang ini boleh, sedangkan yang lain tidak boleh. Siapa yang membuat standar? Sebagian standar dari agama dan kepercayaan mereka, sedangkan sebagian lagi adalah standar dunia yang bagi mereka harus diikuti kalau tidak mau tersingkir dari dunia . Mereka kadang-kadang merasa sebagai orang-orang yang lemah di dalam hal-hal yang seharusnya mereka bisa berusaha lebih keras lagi.

Allah kadang-kadang dianggap sebagai pemberi segala berkat dan kenikmatan, tetapi juga kadang-kadang dilihat sebagai Jaksa yang sedang menuntut dan Hakim yang memandang diri mereka sebagai orang yang berdosa dan telah melakukan kesalahan. Ketika membuang dan menolak kenikmatan sementara mereka menganggap Allah menyertai mereka, tetapi ketika mereka mengejar kenikmatan sementara, mereka berusaha lari menjauhi dan menghindar dariNya.

Kebimbangan dan perasaan bersalahlah yang membuat orang-orang dengan cara pandang ini biasanya tidak akan lama dan berpindah kepada cara pandang yang lain. Cara pandang ini biasanya menjadi cara pandang peralihan dari orang-orang yang sedang bergumul dalam hidupnya untuk menjadi lebih baik lagi.

Baron Arthur's picture

Di Mana Allah ketika saya menikmati (3)

Dikutip sebagian dari buku Mari Menikmati!

2. Membuang semua kenikmatan sementara. Cara pandang kedua ini dimiliki oleh orang-orang yang menganut agama dengan fanatik. Umumnya mereka mengajarkan bahwa kalau mau mendapatkan kenikmatan yang tertinggi/kekal seharusnya menjauhi dan membuang kenikmatan sementara yang hanya membuat manusia berdosa dan menjauhi Penciptanya. Pemikiran ini hanya berpusat kepada manusia yang jatuh dalam dosa.