Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

davao

Purnawan Kristanto's picture

Storytelling untuk Memulihkan Trauma

 

1341944322399710308

Dengan sepeda motor milik kantor ini, saya alami kecelakaan

Suatu hari, saya melakukan peliputan korban tanah longsor pada lereng di dekat puncak  sebuah bukit. Saya berkendara sepeda motor dengan memboncengkan adik saya. Pulangnya, kami menuruni jalan yang terjal dan curam. Sepeda motor meluncur dengan deras. Rem depan dan rem belakang tak mampu lagi menahan lajunya. Saat itu hanya ada dua pilihan: terjun ke jurang di sebelah kanan atau menabrak tebing di sebelah kiri. Saya putuskan menabrakkan sepeda motor ke kiri.

"Braaaak!!!"

Purnawan Kristanto's picture

Menyingkap Trauma Tersembunyi

134150737426380470

Selama bertahun-tahun Al mendampingi warga yang menjadi korban perikaian bersenjata antara militer Filipina dan milisi New People Army yang beraliran komunis. Banyak warga sipil yang terbunuh karena pengeboman yang serampangan oleh militer Filipina. Pendekatan kekerasan yang digunakan oleh pemerintah ini menimbulkan penderitaan di kalangan rakyat. Batin Al sangat tertekan menyaksikan peristiwa yang sangat mengenaskan.

Purnawan Kristanto's picture

Pemulihan Trauma Berbasis Masyarakat

BubuDi sebuah hutan, tiba-tiba terjadi kebakaran besar. Para binatang kebingungan apa yang harus dilakukan. Lalu tiba-tiba burung kolobri berkelebat terbang menuju sungai. Dia mengambil setetes air dengan paruhnya untuk memadamkan api.

 

Hewan lain yang bertubuh besar heran melihatnya. "Apa yang kamu lakukan? Tubuhmu terlalu kecil untuk memadamkan api yang besar ini?" tanya mereka.

"Badan saya memang kecil, tapi saya telah melakukan bagian saya semampu saya," jawab burung kolibri.

Mungkin kita merasa seperti burung kolobri ini yang kecil dan dipandang remeh. Tapi setidaknya kita bisa berbuat sesuatu semampu kita untuk menciptakan perdamaian.

Purnawan Kristanto's picture

Masuk Zona Ketidaknyamanan

Pada hari keempat, Wendy menggambar lingkaran besar di lantai.  Partisipan diajak untuk mengelilingi lingkaran itu. Setelah itu, Wendy memberi kesempatan jika ada partisipan yang bersedia menari di dalam lingkaran. Beberapa partisipan menyambut undangan itu, tapi ada lebih banyak partisipan yang memilih tetap diam di luar lingkaran.

“Bagaimana rasanya menari di dalam lingkaran?” tanya Wendy.

“Tidak nyaman karena tidak biasa menari,” jawab partisipan yang menari.

“Mengapa ada banyak partisipan yang tidak menari?” tanya Wendy.

“Karena kami merasa aman dan nyaman di luar lingkaran,” jawab partisipan lainnya.

Purnawan Kristanto's picture

Komunikasi Nir-kekerasan

 

13410769292100311924
Tulisan apa ini?

Lihatlah gambar ini. Berapa banyak kata yang terpampang pada gambar itu? Kalau Anda hanya melihat satu kata pada setiap gambar, maka Anda perlu melihat dengan lebih teliti. Kalau Anda masih penasaran, simak terus tulisan ini untuk tahu apa saja kata dalam gambar itu.

13410769841684284372

 

 

13410770091438538259
Tulisan apa ini?

Purnawan Kristanto's picture

Menyemai Perdamaian Batin [2]

13405470341509734813

Partisipan dan Fasilitator kelas "Strengthening Peace Education Training Skills"  berfoto bersama

Ada aktivitas yang membuat partisipan tergelak-gelak. Aktivitas itu adalah permainan menebak jenis kartu yang tertempel di dahinya. Sebelumnya, fasilitator mengajak partisipan berdiri membentuk lingkaran. Setelah itu dia membagikan satu buah kartu secara acak kepada partisipan. Partisipan harus segera menempelkan kartu itu di dahinya menghadap keluar. Mereka tidak boleh melihat kartu yang ada di dahinya.

Begitu aba-aba mulai diberikan, para partisipan harus bersikap sesuai dengan kartu yang dipegangnya. Tentu saja hanya dengan menebak. Kartu yang lebih rendah harus menghormati kartu yang lebih tinggi. Kartu yang lebih tinggi boleh menyuruh kartu yang lebih rendah. Saya segera bisa menebak kartu yang ada di dahi saya. Setiap orang membungkuk dan memberi hormat kepada saya.

"Kartu saya tinggi nih," tebak saya. Untuk memastikannya, saya coba menyuruh seseorang. Eh, dia mau. Jelas sudah, kartu saya termasuk tinggi, atau mungkin yang tertinggi. Saat bertemu dengan kartu lain jenis Queen dan King, mereka mengajak saya datang ke pesta kerajaan.

Purnawan Kristanto's picture

Belajar tentang Prinsip Belajar Orang Dewasa

 

13402912431750756957
Belajar dengan metode partisipatif

Setelah menyelesaikan pelatihan "Peace Education: Concepts and Approaches"(PECA), pada minggu berikutnya saya memilih kelas  "Strengthening Peace Education Training Skills" (SPETS).  Pelatihan ini diselenggarakan oleh Mindanao Peacebuilding Institute di kota Davao, Filipina, tanggal 21-25 Mei 2012.

Minggu kedua ini merupakan masa-masa yang paling berat. Gigi geraham saya mendadak berdunyut-denyut. Rasa sakit itu menjalar ke atas. Kepala saya seperti ditusuk-tusuk dengan jarum. Saya lalu minta obat ke sekretariat, ternyata mereka tidak menyediakan. Saya lalu meminta tolong panitia agar membelikan di apotik, tapi mereka hanya membeli satu butir. Alasannya, harga obatnya mahal. Padahal pembayarannya menggunakan uang saya. Akhirnya saya putuskan untuk membeli sendiri tambahan obat penahan sakit itu.