Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Makna Natal yang Hilang

widdiy's picture

KETAATAN :

Ketika Maria berkata kepada Gabriel "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Itulah ketaatan yang sesungguhnya. Bukan menuruti keinginan diri sendiri tetapi menuruti kehendak Tuhan.

Kemungkinan konsekuensi yang akan ditanggung Maria dengan menaati kehendak Tuhan:

- Diputuskan tali pertunangan oleh Yusuf, karena Maria hamil bukan oleh Yusuf.

- Dikucilkan oleh masyarakat, disebut sebagai perempuan lacur karena hamil tanpa suami.

Kemungkinan konsekuensi-konsekuensi itu tidak mempengaruhi Maria untuk membuat keputusan untuk menaati kehendak Tuhan.

Orang-orang yang mengaku Kristen dan merayakan Natal saat ini kebanyakan hanya menuruti keinginan diri sendiri, mengejar segala keinginan duniawi yang dikatakan sebagai "kebutuhan". Dimana ketaatan sejati zaman ini?? Apakah sudah lenyap tergilas roda egoisme??

PENYANGKALAN DIRI

Ketika Yusuf memutuskan untuk tetap menerima Maria sebagai istrinya, walaupun tahu Maria sudah hamil duluan. Ketika Yusuf tetap menahan nafsu dan tidak bersetubuh dengan istrinya sampai anak yang dikandung Maria itu lahir. Itulah penyangkalan diri.

Dimana penyangkalan diri zaman ini?? Ketika muda-mudi Kristen yang belum menikah bersetubuh tanpa rasa bersalah, dengan alasan cinta??

 

KESEDERHANAAN

Ketika para gembala berkata satu sama lain : "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Itulah kesederhanaan iman. Segera mempercayai apa yang dikatakan Tuhan, tanpa banyak pertimbangan ini itu menurut pemikiran manusiawi.

Ketika para gembala memberitahukan kepada semua orang mengenai apa yang mereka dengar dan mereka lihat, itulah penginjilan yang sederhana.

Sederhana cara hidup, sederhana makanan, sederhana pakaian, sederhana iman, sederhana tindakan iman. Itu para gembala.

Dimana kesederhanaan zaman ini?? Ketika merayakan Natal harus dengan baju baru, dengan makanan mewah, dengan gemerlapan lampu-lampu, dengan kembang api, dengan biaya ratusan juta...

Padahal Tuhan lebih berkenan dengan kesederhanaan, karena Tuhan berkenaan pertama kali ditemui oleh para gembala yang sederhana.

Kesederhanaan zaman ini sudah tergerus hedonisme...

 

PENGORBANAN

Ketika Tuhan sendiri berkenan hadir dalam diri bayi Yesus Kristus, itulah pengorbanan. Dia Yang Maha Mulia, rela menjadi manusia. Dari kelahiran-Nya sampai kematian-Nya adalah serangkaian penderitaan dan pengorbanan.

Dimana pengorbanan di zaman ini?? Orang-orang Kristen berbuat baik hanya kepada orang-orang yang "baik" saja. "Rela" membantu orang lain yang sudah pernah membantu mereka. "Berbuat baik" dengan mengharapkan balasan....

Pengorbanan sudah terkikis oleh "pamrih" dan "ewuh pekewuh".

 

Apapun kondisinya saat ini, saya ucapkan selamat merayakan Natal 2013 dan menyambut tahun baru 2014. Semoga nilai-nilai dan makna Natal yang sejati dapat kita temukan kembali di tahun 2014....

guestx's picture

menemukan kembali nilai dan makna

saya sependapat.

jika saja setiap kita mau merayakan natal untuk menemukan kembali makna dan nilai yang terkandung dalam rencana Allah mengutus AnakNya yang tunggal ke dalam dunia, pastilah perayaan natal tak beda dengan perayaan Paskah, Kenaikan dan Pentakosta.  kita pun akan ingat bahwa natal adalah suatu rangkaian dengan peristiwa lain yang juga diperingati oleh gereja, bukan sekedar pesta "ulang tahun Yesus" yang Dia sendiri pun tak pernah merayakannya.

natal seharusnya membuat kita ingat, bukannya memabukkan kita dengan hingar bingar cahaya, suara, hadiah, makanan dan minuman yang membuat kita lupa.

__________________

------- XXX -------