Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Neraka

PlainBread's picture

Dari kecil saya sudah kristen. Tetangga saya ada banyak yang beragama Islam. Dan kami semua yang beragama Samawi percaya bahwa neraka itu ada, sama seperti sorga itu juga ada.

Begitu masuk kuliah, dan sampai sekarang, saya semakin sering mendengar bahwa orang-orang berkata seperti ini:

 

1. Jangan berbuat baik karena takut masuk neraka, tapi berbuat baiklah karena mengasihi Allah.

Orang yang mengucapkan ini biasanya datang dari kalangan gereja.

2. Jangan berbuat baik karena takut masuk neraka, tapi berbuat baiklah karena adanya kesadaran penuh.

Orang yang mengucapkan ini biasanya datang dari kalangan humanis atau atheis.

 

Selama ini saya percaya kedua poin tersebut ada benarnya. Tapi lambat laun, kedua poin itu seperti menyangkali keberadaan neraka.

Apakah neraka itu ada? Neraka ada buat apa? 

Menurut alkitab, neraka itu ada. Neraka ada buat apa? Carilah sendiri di alkitab. Kalau tidak ada alkitab, nanti saya pinjamkan.

 

Dulu orang membuat sepatu, sendal, selop, kasut, dan berbagai macam jenisnya dan namanya, katanya untuk melindungi kaki. Kenapa untuk melindungi kaki? Katanya lagi, supaya tidak berdarah jika terantuk batu, atau tidak terkena infeksi jika tertusuk sesuatu. Apalagi jaman dahulu belum ada vaksin Tetanus. Katanya lagi, kalau sudah terkena Tetanus, orang tersebut tidak bisa membuka rahangnya dan tidak bisa menelan makanan. Kematian juga terjadi pada 1 dari 10 orang penderita Tetanus.

Lambat laun, keberadaan sepatu bukan lagi sesuatu yang menjadi hal luxury atau hanya orang-orang kaya yang mampu membelinya. Tapi sudah menjadi kebutuhan primer. Bahkan sepatu sudah menjadi bagian dari trend, dari fashion, sudah banyak model dan beragam harganya.

Mungkin begitu juga dengan perbuatan baik. Tidak ada salahnya bilang melakukan perbuatan baik itu karena mengasihi Allah, atau karena adanya kesadaran yang tinggi atau penuh. Tapi bukan berarti neraka itu tidak ada.

Mungkin seperti Tetanus, neraka itu tidak ada kalau belum pernah dialami.

Mungkin seperti Tetanus, neraka itu tidak ada kalau orangnya belum mati dan belum ada penghakiman dunia.

 

Yang menjadi permasalahan, sekarang orang terkena infeksi karena lupa memakai sepatu atau sendal bisa dibawa ke rumah sakit dan diobati. Seperti ada tombol undo. Tapi bagaimana dengan masuk neraka? Adakah tombol undo di hidup seseorang jika seseorang terlanjur masuk ke situ?

Bacalah alkitab tentang neraka. Orang dibakar hidup-hidup dengan api yang menyala terus menerus. Katanya ada ulat juga di sana. Kalau anda masih belum takut, anda bisa baca kitab Wahyu versi Petrus di mana detilnya lebih kejam dan menakutkan.

 

 

 

Ini hanya catatan kecil. Untuk menambah indahnya akhir pekan saya dan anda. Selamat berakhir pekan.

tonypaulo's picture

PB, Neraka itu ada adalah…

Selama ini saya percaya kedua poin tersebut ada benarnya. Tapi lambat laun, kedua poin itu seperti menyangkali keberadaan neraka.
 

Kedua poin yg menyangkali neraka? Kalangan yang anda sebut kalangan Gereja, tidak pernah menyangkali keberadaan neraka, hanya kaum atheist yg menyangkali keberadaan neraka.

Apakah neraka itu ada? Neraka ada buat apa?

Bukankah anda biasa menangani pasien2? Buat apa mereka diobati?  Buat apa ada treatment khusus tergantung dengan kondisi?

Dan buat apa juga Tuhan Yesus mati kalau keberadaan neraka disangkali oleh orang percaya?

Memang Tuhan Allah yang ada dalam benak anda, hanya tahu “menghukum” tanpa mengasihi terlebih dahulu?

Lain kali pak PB, jangan hanya melihat satu sisi saja, biasakan gunakan hati nurani untuk memahami sesuatu, termasuk keberadaan neraka.

Anda tidak perlu melahirkan terlebih dahulu untuk menjadi dokter kandungan, atau dalam keseharian anda, anda tidak perlu menjadi orang-orang dengan ganguan mental dan jiwa terlebih dahulu untuk menjadi seorang therapist.

Demikian juga neraka dan lain sebagainya, karena itu dibutuhkan PERCAYA terlebih dahulu.

Bacalah alkitab tentang neraka. Orang dibakar hidup-hidup dengan api yang menyala terus menerus. Katanya ada ulat juga di sana. Kalau anda masih belum takut, anda bisa baca kitab Wahyu versi Petrus di mana detilnya lebih kejam dan menakutkan

Bacalah juga bagaimana Tuhan Yesus, sampai mengeluarkan peluh seperti darah, dan bayangkan juga kengerian DIA diatas kayu salib, dan jika memang anda memiliki hati yang mengasihi dan keperdulian, rebut jiwa-jiwa yang bisa anda rebut dari api neraka, jadi anda tidak selamat “sendirian” saja.

GBU
 

PlainBread's picture

@Tony sudah minum obat?

Kalo anda sudah minum obat, pasti tau:

1. Kalo baca mesti tanpa prasangka. Saya bilang "SEPERTI menyangkali..." tapi kata seperti yang saya tulis, tidak keliatan di mata anda.

2. Kalo baca mesti tanpa prasangka. Jadi anda gak bakal begonya nulis,"Memang Tuhan Allah yang ada dalam benak anda, hanya tahu “menghukum” tanpa mengasihi terlebih dahulu?". Bukan saja itu gak ada di benak saya, tapi juga tidak ada di tulisan saya. Kalo anda yang diperlakukan seperti ini, pasti anda sudah berteriak2 bilang sudah difitnah dan merasa dizolimi seperti Yesus.

Memang di desa, ada orang2 yang menganggap dirinya lebih baik dari orang lain, sampe punya semangat datang ke suatu komunitas atau ke blog dengan tujuan mau mengkoreksi orang lain, mau menginjili, padahal membaca saja mesti dikoreksi.

"I'm sorry I didn't tell you about the world"

tonypaulo's picture

dukun atau...?

Memang di desa, ada orang2 yang menganggap dirinya lebih baik dari orang lain, sampe punya semangat datang ke suatu komunitas atau ke blog dengan tujuan mau mengkoreksi orang lain, mau menginjili, padahal membaca saja mesti dikoreksi.

Kalo anda sudah minum obat, pasti tau:

tehnik cold reading? atau perdukunan?

sok tahu atau pura-pura tahu segalanya?

tahu apa anda tentang diri saya?

semakin tidak karuan

 

tonypaulo's picture

yang tertulis apa....

1. Kalo baca mesti tanpa prasangka. Saya bilang "SEPERTI menyangkali..." tapi kata seperti yang saya tulis, tidak keliatan di mata anda.

2. Kalo baca mesti tanpa prasangka. Jadi anda gak bakal begonya nulis,"Memang Tuhan Allah yang ada dalam benak anda, hanya tahu “menghukum” tanpa mengasihi terlebih dahulu?". Bukan saja itu gak ada di benak saya, tapi juga tidak ada di tulisan saya. Kalo anda yang diperlakukan seperti ini, pasti anda sudah berteriak2 bilang sudah difitnah dan merasa dizolimi seperti Yesus.

 

Selama ini saya percaya kedua poin tersebut ada benarnya. Tapi lambat laun, kedua poin itu seperti menyangkali keberadaan neraka.
 

Kedua poin yg menyangkali neraka? Kalangan yang anda sebut kalangan Gereja, tidak pernah menyangkali keberadaan neraka, hanya kaum atheist yg menyangkali keberadaan neraka.

Apakah neraka itu ada? Neraka ada buat apa?

Bukankah anda biasa menangani pasien2? Buat apa mereka diobati?  Buat apa ada treatment khusus tergantung dengan kondisi?

Dan buat apa juga Tuhan Yesus mati kalau keberadaan neraka disangkali oleh orang percaya?

Memang Tuhan Allah yang ada dalam benak anda, hanya tahu “menghukum” tanpa mengasihi terlebih dahulu?

Lain kali pak PB, jangan hanya melihat satu sisi saja, biasakan gunakan hati nurani untuk memahami sesuatu, termasuk keberadaan neraka.

Anda tidak perlu melahirkan terlebih dahulu untuk menjadi dokter kandungan, atau dalam keseharian anda, anda tidak perlu menjadi orang-orang dengan ganguan mental dan jiwa terlebih dahulu untuk menjadi seorang therapist.

Demikian juga neraka dan lain sebagainya, karena itu dibutuhkan PERCAYA terlebih dahulu.

Yang tertulis apa, itu yang saya komentari, saya tidak bisa dan tidak mau mengunakan tehnik cold reading ala anda itu

jelas apa yang anda tulis yang saya komentari, dan mari tunjukan dimana kesalahan saya dalam mengomentari maksud tulisan anda

jangan-jangan anda yang tidak sanggup menuliskan maksud pikiran anda dengan baik

 

Bacalah alkitab tentang neraka. Orang dibakar hidup-hidup dengan api yang menyala terus menerus. Katanya ada ulat juga di sana. Kalau anda masih belum takut, anda bisa baca kitab Wahyu versi Petrus di mana detilnya lebih kejam dan menakutkan

Bacalah juga bagaimana Tuhan Yesus, sampai mengeluarkan peluh seperti darah, dan bayangkan juga kengerian DIA diatas kayu salib, dan jika memang anda memiliki hati yang mengasihi dan keperdulian, rebut jiwa-jiwa yang bisa anda rebut dari api neraka, jadi anda tidak selamat “sendirian” saja.

GBU

harusnya anda proposional dalam mengajukan suatu hal, tidak berat sebelah atau tendensius,,,

 

 

 

PlainBread's picture

Tony Anda bodoh atau lagi kumat? :)

Saya nulis tentang neraka, saya hanya bahas tentang neraka. Kok situ ngatur kalo saya MESTI nulis soal kasih Kristus dan HUBUNGANNYA dengan neraka?

Emangnya saya wartawan, yang nulis harus proporsional dan gak berat sebelah? Hahahaha.  Ini blog, bukan artikel koran. Anda tau arti blog kan? Saya rasa anda lagi kumat. Udah minum obat belum?

tonypaulo's picture

Plainbread, anda dukun atau asbun?

Saya nulis tentang neraka, saya hanya bahas tentang neraka. Kok situ ngatur kalo saya MESTI nulis soal kasih Kristus dan HUBUNGANNYA dengan neraka?

kalau tidak bisa melihat relevansinya, yah sudah...

memang ternyata pemahaman anda hanya sampai disitu saja

 

Emangnya saya wartawan, yang nulis harus proporsional dan gak berat sebelah? Hahahaha.  Ini blog, bukan artikel koran. Anda tau arti blog kan? Saya rasa anda lagi kumat. Udah minum obat belum?

perhatikan saja respon saya, sesuaikan dengan konteksnya, dan mulai bertanya pada diri sendiri

anda seorang dukun atau asbun?

minum obat? tehnik cold reading lagi?

semakin tidak karuan dalam menalar....

 

 

PlainBread's picture

Relevansi nih yeeee :)

Kalo saya nulis tentang TonyPaulo, ratusan orang gila pun masih ada relevansinya. Tapi apa ratusan orang gila mesti disebut semuanya? Kan tidak. Itu gunanya ada batasan dalam menulis. Anak SMP aja tahu kok soal batasan dalam menulis. Masa TonyPaulo yang floral, viral, esensial, substansial, kontekstual, bridal, mural, kolosal, tidak tau soal batasan menulis. Pake acara maksa lagi. Hahahahaha.

Gih sono kalo mau nulis soal Neraka DAN hubungannya dengan kasih Kristus. Maaf ya TonyPaulo, saya bukan tukang kotbah seperti anda. Saya percaya puluhan SSer dan orang2 kristen lain mengalami kasih Kristus seperti saya, gak perlu dikotbahi lagi. Cita2 ngajar gagal ya, yg ada malah sakit. Hahaha.

Nah karena anda tukang kotbah, silakan bikin deh tuh, kasih tau ke seluruh SS bahwa anda mengalami kasih Kristus. Sukur2 bisa sembuh. Hahahaha.

 

tonypaulo's picture

yah ampiiunnn

kalau saya nulis tentang PB, saya sekedar sentimen belaka, tapi kalau saya bahas argumen PB yang asbun, bukan bicara sentimen, saya tidak kenal siapa PB, yang bisa saya kenali argumennya saja...

bridal, kolosal floral atau viral, memang pernah saya menuliskan demikain pada blog atau comment saya?

apa saya juga harus bertanggung jawab terhadap apa yang tidak pernah saya tulis?

kalau begitu....

 

yan ampiunnn PB, semakin kehilangan konteks dengan realitas...semakin tidak karuan

kasihan nalar anda dibungkan terus dengan balutan sentimentil belaka...

kapan juga saya pernah bilang saya sakit dan butuh sembuh?

apa saya harus bertanggung jawab terjadap imajinasi liar anda?

...

sudah berhenti jadi orang yang mengunakan akal sehat?

 

tonypaulo's picture

kalau disini saya tidak yakin ada...

kira-kira mana komentar saya yang kurang santun bagi anda?

apa ada saya menyebut anda tolol? bodoh? bahkan gila?

ukuran kesantunan apa yang anda pakai sebenarnya

HASLAN's picture

@All susahnya HIDUP

Pendeta bilang... Susahnya jadi Pendeta..!!!

 

Petani bilang.... Susahnya jadi PETANI...!!!!

 

Polisi bilang... Susahnya jadi POLISI..!!!

 

Nelayan Bilang... susahnya Jadi NELAYAN...!!!

 

KORUPTOR bilang... susahnya jadi KORUPTOR...!!!!

 

ARIEL bilang SUSAHNYA... SUSAHNYA... SUSAHNYA...!!!!

__________________

Masih belajar............

Bila salah tolong diperbaiki.......

Bila melenceng tolong ditegur...

God Bless Us...

HASLAN's picture

@PB and TP... Salah masuk...!!!

Maaf Om..Om...

 

saya salah masuk...!!!!

 

 

 

NGACIR...!!!

 

Ha..ha..ha....!!!!!

__________________

Masih belajar............

Bila salah tolong diperbaiki.......

Bila melenceng tolong ditegur...

God Bless Us...