Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kisah Seorang Pengusaha: So We Can Have Sex With Them!

Felly Sotanto's picture

Ada seorang pengusaha yang sukses luar biasa, seorang pengusaha yang tidak hanya luar biasa diberkati Tuhan, tetapi juga luar biasa dicintai oleh Tuhan. Sebelum membangun bisnisnya sendiri pengusaha ini sempat bekerja bersama sang Paman. Sang Paman juga adalah seorang pengusaha yang sangat sukses, namanya Abraham. Nama pengusaha itu adalah Lot. Selain belajar menjadi pengusaha dari Abraham, Lot juga mengenal Allah dan belajar mencintai Tuhan dari pribadi Abraham ini. Allah sangat memberkati Abraham maupun Lot, sampai suatu ketika karena sering terjadi perselisihan antara karyawan masing-masing, mereka pun memutuskan untuk berpisah. Lot memilih Lembah Yordan dan menetap di Sodom. Setelah memutuskan berpisah dengan Abraham, bisnis Lot semakin berkembang pesat.

Sayang seiring dengan perkembangannya, Sodom menjadi kota yang penuh dengan percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Dengan kata lain Allah menjadi muak dengan Sodom dan Gomorah.

Ketika kondisinya semakin parah , Allah memutuskan untuk menghancurkan kota tersebut. Ketika memutuskan menghancurkan Sodom dan Gomorah Allah ingat bahwa di kota itu ada Lot, keponakan Abraham, orang yang sangat dicintai oleh Allah. Allah juga sangat mencintai Lot. Jadi sebelum menghancurkan kota tersebut Allah harus menyelamatkan Lot dan keluarganya. Lalu Allah mengirimkan secara khusus dua orang malaikatnya untuk menyelamatkan keluarga Lot.

Ketika kedua malaikat tiba di Sodom, Lot sedang duduk-duduk di pintu gerbang kota Sodom. Pada jaman itu gerbang kota biasa digunakan oleh para pengusaha atau para tokoh untuk membicarakan tentang bisnis atau topik tertentu. Jadi bisa dikatakan bahwa Lot ini termasuk salah satu pengusaha yang cukup dikenal dan berpengaruh di kota Sodom. Saya juga tidak tahu, ketika melihat kedua orang tersebut, apakah Lot menyadari bahwa kedua orang tersebut adalah malaikat Tuhan yang datang khusus dengan misi menyelamatkan keluarganya atau Lot hanya memandang bahwa mungkin kedua “orang asing” tersebut bisa diajak berbisnis. Interpretasi saya, Lot belum menyadari bahwa kedua orang tersebut adalah utusan Allah, Lot mengira dan berharap bahwa kedua orang tersebut bisa diajak berbisnis. Sebagai pengusaha, wajar kalau orientasi Lot di bisnis dan duit. Jadi gak heran kalau Lot sujud dengan mukanya sampai ke tanah ketika menyambut kedua orang tersebut, dan memaksa mereka untuk mampir di rumahnya, serta menyediakan hidangan bagi mereka. Hal tersebut biasa dilakukan para pengusaha kalau lagi entertaining tamu.

Sebagai pengusaha yang disegani dan dikenal secara luas di Sodom, tentu saja setiap aktifitas Lot dengan cepat menyebar ke seluruh kota. Itu termasuk ketika Lot menerima “dua orang yang tidak dikenal”. Ketika mereka akan tidur, tiba-tiba kediaman Lot didatangi sekelompok massa yang terdiri dari semua laki-laki yang ada di kota itu. Mereka berdemonstrasi dan mengepung rumah Lot. Massa yang beringas itu menuntut supaya Lot menyerahkan “kedua orang” tersebut agar mereka bisa memakainya. Beberapa terjemahan asing menggunakan kalimat “so we can have sex with them!" Gila !!! Jadi yang mereka maksudkan adalah semua laki-laki itu mau melakukan hubungan sex dengan dua orang laki-laki itu. Gila !!! Ini benar-benar gila, dari mana mereka belajar melakukan hal itu, dari mana mereka bisa mengetahui hal itu. Gila !!! INGAT….SEMUA LAKI-LAKI DI KOTA ITU. Betapa menjijikan tinggal di kota itu, siapa yang betah mencari penghidupan di kota seperti itu. Gila !!! ITU MENJIJIKAN.

Tapi anehnya Si Lot, orang yang dicintai Tuhan, keponakan Abraham kok bisa betah tinggal disitu, menjadi tokoh yang berpengaruh lagi. Sepertinya Lot gak mau ambil pusing, bagi Lot yang penting bisnis berjalan lancar. “Kalian mau melakukan apapun itu urusan kalian, yang penting jangan ganggu bisnisku”, mungkin itulah yang ada di pikiran Lot. Tanpa Lot sadari hidupnya sedang di ujung tanduk, dia sedang membiarkan dirinya di seret oleh kekejian orang-orang Sodom. Dan sepertinya Lot mulai terbiasa dengan keadaan seperti itu, sehingga merasa hal itu adalah wajar dan alami. Mungkin mudah untuk meninggalkan Sodom, tetapi berat untuk meninggalkan bisnis yang lagi berkembang pesat di Sodom. Itu mungkin menjadi alasan Lot untuk tetap bertahan di kota itu. Membuat keputusan menjadi sesuatu yang sulit jika prinsip kebenaran dan kecenderungan hati berbeda. Lot mungkin tetap teguh dengan prinsip kebenaran yang dia pegang, tetapi sepertinya kecenderungan hati akan bisnis yang berkembang pesat dan kekayaan yang melimpah membuat keputusan menjadi sulit untuk dibuat.

 

 

Sumber : pikirankristus.blogspot.com

kardi's picture

@fs, kisah yang menarik dan tragis

Kisah lot ini, menarik dan tragis, karena istri lot menjadi tiang garam, membuat saya ingat lagu sekolah minggu dulu. Dan kisah ini memberikan pengertian baru buat saya bahwa Allah begitu mengasihi orang yang dekat padaNya, Dia begitu peduli, bahkan rela mengorbankan nyawaNya. Tapi sebaliknya bagi orang yang tidak mau bertobat, murka Allah demikian dahsyat. Terus menulis kisah-kisah yang lainnya.Ditunggu, GBU

Felly Sotanto's picture

@ kardi

mks pak buat dukungannya....Smile