Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ajaran Yesus Kristus pas di hati

mujizat's picture

Alkitab Firman Allah memberi informasi bahwa ada dua pihak yang berkepentingan dengan manusia, yaitu Allah (Elohiim) dan Iblis. Allah sebagai pemilik manusia dengan hak penuh atas setiap pribadi manusia, sedangkan Iblis sebagai penggoda manusia dengan tujuan menjauhkan manusia dengan Allah, dan kehilangan persekutuan indah dengan Allah. Saya berpikir, jika hanya ada Allah, maka hanya ada satu tuntunan (baca = agama), tetapi dengan keberadaan pihak "kedua" yaitu si penyesat, maka karena itulah ada "tuntunan-tuntunan" lain yang saling berlomba dengan tuntunan Allah, yaitu petunjuk SEJATI yang benar-benar dapat menuntun manusia mengenal Allahnya dengan benar, agar terjadi persekutuan yang indah dengan Allah, dan keberadaan "agama2 palsu" itulah yang seringkali dapat membingungkan umat manusia. Karena "dagangan Iblis" mungkin saja berlabel "Asli dari Tuhan".

Tetapi apakah menyalahkan Iblis sebagai "penjaja barang palsu" cukup menyelesaikan masalah? Atau dengan mengkambing hitamkan Iblis akan membuat seseorang dibenarkan di hadapan Allah?

Kitab Ayub cukuplah mengajar manusia bahwa tanpa seijin Allah, maka Iblis pun tak dapat "menyentuh" manusia untuk menggodanya. Lalu apakah sekarang gantian Allah sebagai "kambing hitam" lantaran mengijinkan aktivitas Iblis dkk?

Menurut hemat saya, Tuhan ijinkan Iblis menggoda manusia untuk "melihat" atau "menguji" sampai dimana tingkat kesetiaan ciptaan-ciptaan-Nya itu, yaitu manusia kepada Tuannya sendiri, yaitu Allah. Di sinilah peran freewill yang diterapkan Allah, yang berdasarkan peran inilah dapat nyata keadilan Allah.

Namun Allah juga melengkapi manusia dengan "hati", yang sebenarnya adalah pikiran juga. Jadi, hati dalam hal ini - mengutip paparan seorang Injili - bukan liver yang ada di dekat jantung, namun adalah pikiran yang menempati ruang bernama "otak manusia". Dan di dalam otak itu juga terletak "hati nurani" yang diberi kemampuan untuk menguji sesuatu masukan.

"Hati nurani" yang masih sehat akan terusik jika ada tindak ketidak-adilan. Itulah hebatnya Allah yang memberikan semacam "indera ke sekian" berupa hati nurani.

Saya juga berpendapat bahwa sebenarnya hati nurani tak akan berbohong. Jika seseorang sanggup berbohong, maka menurut hemat saya, dia sedang "memperkosa" hati nuraninya sendiri. Sepertinya, keseringan "memperkosa" hati nurani lah yang membuat hati nurani seseorang menjadi "tumpul" sehingga sepertinya tidak lagi memiliki hati nurani.

Sebelum bertobat, Saulus sepertinya keracunan dengan dogma yang salah, sehingga kedatangan Mesias yang digenapi oleh Yesus malah ditolak, oleh racun dogma lama dia. Saulus boleh jadi menjadi contoh seseorang yang hati nuraninya sempat terbungkam, ketika ia dkk menganiaya jemaat Tuhan yang "tidak berdosa". Karena yang dilakukan oleh murid2 Yesus adalah perbuatan baik semata, namun dogma yang saat itu dia anut begitu membuatnya yakin bahwa "sekte" Yesus adalah pemerkosaan terhadap hukum2 taurat , tetapi ia dkk mengabaikan fakta bahwa kuasa Allah yang diperagakan oleh Yesus Kristus dan murid2-Nya cukup menjadi bukti bahwa Allah turut bekerja dalam pelayanan "sekte" Yesus itu.

Lalu ketika Yesus Kristus menemui Saulus di jalan menuju Emaus, dimana Yesus "menjumpai" Saulus, maka pertemuan itu telah "membunuh" Saulus; bukan mdalam arti terpisahnya roh dengan raga, melainkan terbunuhnya "manusia lama" Saulus yang telah diracuni oleh dogma-dogma. Peristiwa perjumpaan itu sekaligus telah membangkitkan Saulus menjadi manusia baru, dengan hati nurani yang baru, yang tidak terkontaminasi dengan dogma-dogma yang salah. Jadilah ia siap menjadi seseorang yang diutus Tuhan (rasul).

"Iman baru" yang dimiliki Saulus yang kemudian berganti nama menjadi Paulus, jelas merupakan anugerah Allah, dan sama sekali  bukan hasil usahanya.

Sepertinya, saat ini sudah terlalu banyak manusia2 yang "bernasib sama" seperti Saulus yang terkontaminasi atau ter racuni oleh "agama2" yang salah, yang saya yakini merupakan produk Iblis.

Siapa yang salah? Iblis yang "menjual barang palsu" ataukah Tuhan yang mengijinkan Iblis "berjualan" ataukah manusia yang TIDAK MAU MENDENGARKAN SUARA HATI NURANI ?

Yesus tidak mengajari BUNUH ORANG, melainkan MENGHIDUPKANNYA

Yesus tidak mengajari DENDAM , melainkan mengampuni

Yesus tidak mengajari MEMBENCI sesama, melainkan mengasihi

Yesus tidak mengajari soal masuk sorga dengan "bertumpu" pada bangkai orang2 "tak bersalah", misal bom bunuh diri dsb, melainkan untuk memberitakan KEBENARAN yang untuk itu siap terima aniaya, bukan menganiaya.

Semoga, jika ada pembaca yang sering "memperkosa" hati nurani dengan menolak ajaran untuk mengenal Yesus, setelah membaca tulisan ini, mau mencoba untuk berdamai dengan hati nurani yang tak pernah bohong.

Yang jelas, ajaran Yesus PAS DI HATI, lantaran tidak bertolak belakang dengan hati nurani.

Salam.

 

 

__________________

 Tani Desa

Floba69's picture

ajaran yesus vs ajaran kristen/paulus

AJARAN YESUS:

AJARAN KRISTEN:

1. Yesus adalah utusan Tuhan (Yesus tidak meminta dirinya untuk disembah dan dipuja).

1. Yesus adalah Tuhan sesuai pernyataan Paulus.

Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (Matius 10:5-6)

Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)

Aku (Yesus) tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." (Yohanes 11:42)

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3)

Aku (Yesus) berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba
tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya....Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia (Bapa) yang mengutus Aku. (Yohanes 13:16,20)

Kamu telah mendengar, bahwa Aku (Yesus) telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa
lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:28)
Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6)


Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (Roma 10:9)

NB:
Paulus berusaha mendoktrin orang lain bahwa hanya dengan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan percaya Yesus telah bangkit dari antara orang mati, maka ia akan diselamatkan.

Dalam ajaran Paulus/Kristen, Yesus lebih dipromosikan sebagai Tuhan dibandingkan dengan Tuhan Allah/Bapa. Bandingkan dengan pernyataan-pernyataan Yesus yang lebih menonjolkan Allah/Bapa sebagai Tuhan Yang Esa.


 

 

 

2. Yesus tidak membatalkan hukum Taurat.

2.Kristen mengutuk hukum Taurat sesuai pernyataan Paulus.

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Matius 5:18)

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:19)

Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:20)
Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16)

NB:
Hukum Taurat merupakan bagian dari ajaran Yesus yang wajib dilaksanakan oleh umatnya (Matius 5:19).










3. Penggenapan (nasakh) Yesus terhadap beberapa hukum Taurat.

3. Kristen membangkang penggenapan (nasakh) Yesus dan menggantinya dengan ajaran baru dari Paulus.

Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Matius 5:29)

Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. (Matius 5:30)

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, (Matius 5:34)

Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. (Roma 10:4)

NB:
Kristen sama sekali menolak hukum cungkil mata dan potong tangan sebagaimana diperintahkan Yesus (Matius 5:29-30).




4. Yesus disunat pada usia delapan hari sesuai perintah Tuhan.

4. Kristen tidak mewajibkan sunat sesuai pernyataan Paulus.

Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. (Lukas 2:21)

Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; (Kejadian 17:10)

haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. (Kejadian 17:11)

Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. (Kejadian 17:12)

Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. (Kejadian 17:13)

Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku." (Kejadian 17:14)

Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya. (Kejadian 21:4)

Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. (Galatia 5:6)

Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah. (1 Korintus 7:19)

NB:
Sunat adalah manifestasi perjanjian yang kekal antara Allah dengan Abraham dan keturunannya, yang tidak bisa dibantah oleh siapapun!


















5. Tidak ada dosa waris dalam ajaran Yesus.

5. Kristen mengajarkan adanya dosa warisan dari Adam sesuai pernyataan Paulus.

Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. (Markus 10:14)

Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. (Yehezkiel 18:20)


Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang (Adam), dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. (Roma 5:12)






6. Yesus memerintahkan banyak berwudlu apabila sedang berpuasa dan mengajarkan sujud serta berdoa ketika sedang sujud. 6. Kristen mengajarkan bernyanyi di gereja sesuai perintah Paulus.

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, (Matius 6:17)

Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39)

Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. (Keluaran 40:31-32)

Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka. (Bilangan 20:6)

Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak." Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya: (Kejadian 17:2-3)

dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Efesus 5:19)

Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kolose 3:16)

NB:
Menyanyi di gereja bukanlah ajaran Yesus, tetapi ajaran Paulus (Efesus 5:19).









7. Yesus melarang hidup mewah di dunia.
7. Tidak ada larangan hidup mewah dalam ajaran Kristen sesuai pernyataan Paulus.
"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. (Matius 6:19-20) "Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan." (Efesus 4:28)
8. Yesus meninggal dunia dibungkus kain kafan.
8. Umat Kristen meninggal dunia diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati.
Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, (Matius 27:59)

Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. (Yohanes 19:40)
Misalnya, meninggalnya Paus Yohanes Paulus II, penyanyi Broery Marantika, dan mantan Menko Ekuin Radius Prawiro. Ketiganya diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati sebelum dikubur.


9. Yesus tidak membatalkan hukum rajam. 9. Tidak ada hukum rajam dalam ajaran Kristen.
Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu (Yesus) tentang hal itu?" (Yohanes 8:5)

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya (Yesus), Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes 8:7)
Ajaran Kristen menolak hukum rajam, karena ia adalah bagian dari hukum Taurat. Lihat kembali pernyataan Paulus dalam Galatia 2:16 (butir 2 di atas).

NB:
Kristen sama sekali menolak hukum rajam kepada para pelaku zinah, yang tentu saja ini bertentangan dengan perintah Yesus kepada umatnya (Yohanes 8:7).
10. Yesus tidak membuat agama baru.
10. Kristen adalah agama baru yang lahir pada masa Paulus (setelah masa Yesus).
Lihat kembali pernyataan Yesus dalam Matius 5:17-20 (Butir 2 di atas).

Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. (Kisah Para Rasul 11:26)