Tulang Belulang

Badannya besar,tegap dan nampak gagah.Tapi ketika ajal menjemput, apa yang bisa ia lakukan? Tak ada,kecuali menerimanya.

Dia orang kaya,usahanya banyak, hartanya banyak,hidupnya selalu bahagia dengan kemewahan.Mungkin dapat dikatakan ia diciptakan untuk terlahir sebagai raja.Tapi ketika ajal menjemput, apa yang bisa dilakukannya? Tak ada, kecuali menerimanya.

Hidupnya menjadi sorotan, selalu menjadi bahan berita. Ia begitu terkenal, hebat dan banyak dikagumi orang.Pemikirannya banyak diakui orang sebagai pemikiran yang sangat brilian.Dia pun bisa berkuasa dengan banyak pendukung dalam hidupnya. Tapi ketika ajal menjemput, adakah yang bisa mendukungnya untuk tak mati? Tak ada, kecuali mengikhlaskannya.

Semua orang terpana melihatnya, begitu tampan, dan cool.Tubuhnya yang atletis membuat banyak wanita tergila-gila. Kadang hanya dengan senyuman, banyak wanita yang menjadi terlena. Dia juga tekenal mapan dan bersahaja,dan hidupnya nampak selalu dalam keberhasilan, tanpa kegagalan.Namun…Ketika ajal menjemput, adakah yang bisa ia lakukan? Tak ada, kecuali menerimanya.

Banyak kontes dan kejuaraan kecantikan diikutinya.Wajahnya banyak menghiasi majalah terkemuka, dan menjadi bintang iklan banyak produk kecantikan. Keindahan tubuhnya juga menjadikan panutan banyak orang dan banyak wanita yang mengidolakanya. Nampak sempurna dan sosok figur yang cantik luarbiasa.Tak jarang orang mengatakan kecantikannya seperti bidadari.

Namun ketika ajal menjemput, apa yang dapat dilakukannya? Tak ada, kecuali menerimanya, ikhlas ataupun tidak.

Dunia dalam gengggaman tangannya.Kekuasaan, uang,kehidupan sukses, percintaan, selalu berpihak padanya. Tak ada satupun kegagalan yang dialami selama hidupnya.Hidup dan mempunyai keluarga yang sempurna.Keindahan dalam hidup selalu menjadi teman sejatinya. Namun ketika ajal menjemput, apa yang dapat dilakukannya? Tak ada, kecuali menerimanya, suka atau tidak.

Orang yang gagah, tampan, cantik, kaya, berpengaruh, terkenal,di-idolakan banyak orang, sukses, bahagia, hidup dalam kemewahan, pandai,dan jenius akan mati. Dan ketika ajal menjemput, dan kematian terjadi, apalagi yang tersisa ?

Tak ada…

Hanya tulang belulang saja.

Semasa hidup begitu tampan, dan cantik, akankah ketampanan dan kecantikan itu tetap ada ketika tubuh sudah terbujur kaku dalam liang lahat?

Rambut yang indah, tubuh yang harum, akankah tetap indah dan akankah tetap

harum ketika tubuh sudah terbujur kaku dalam liang lahat?

Harta, uang dan segalanya yang dimiliki ketika hidup bisakah dibawa ketika tubuh sudah terbujur kaku dalam liang lahat?

Tubuh yang hari demi hari akan rusak dan dimakan oleh ulat , cacing, dan belatung, yang akan tersisa tulang belulang saja pada akhirnya.

Rambut yang akan rusak hari demi hari ketika tubuh sudah berada dalam liang lahat, dan tak ada lagi keindahan dan juga wangi-wangian, selain daripada bau busuk.

Ketika kita belum siap untuk mati, dan Tuhan menghendaki kematian kita, apa yang dapat kita lakukan?

Berdoa, meminta maaf, dan memohon kehidupan kita diundur untuk sementara waktu, karena kita belum merasa cukup dengan urusan keduniawian kita? Sehingga kita meminta dan memohon kepada Tuhan untuk memberi kita waktu sebentar saja untuk melanjutkan kehidupan yang kita masih ingin memilikinya?

Ketika kita sedang mengalami segala sesuatunya sempurna dalam dunia,berjalan sesuai kehendak dan keinginan kita,lalu Tuhan menghendaki kita kembali kepadaNya, apa yang dapat kita lakukan?

Berdoa, dan memohon diberikan extra time?

Kemudian Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari hadapan-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Matius 26:39

Bisakah kita melalui cawan itu jika sekiranya yang menjadi juruslamat hidup kita pun tak kuasa mengelakannya?

Siapkah anda ketika anda dipanggil oleh Tuhan sekarang? Disaat anda belum merasakan siap, dan belum melakukan apa-apa di dunia ini?

Karena itu, ingatlah apa yang telah kauterima dan dengar; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu kapan saatnya Aku tiba-tiba datang kepadamu. Wahyu  3:3

Kadang manusia lupa ketika berada di atas, dan kadang manusia menjadi tamak ketika berada di puncak.Hidup bukan milik kita, hidup hanyalah penggalan waktu yang diberikan Tuhan untuk manusia menjalaninya sampai akhirnya kembali dan hidup bersama-sama dengan Tuhan. Akan tetapi semuanya tergantung pada manusia untuk menentukan jalan hidupnya masing-masing. Kembali dalam kehidupan abadi bersama sang Juru slamat, atau hidup dalam tangisan abadi dalam lembah siksaan tiada henti?

Banyak sekali yang merasa, saya masih kuat, saya masih lama hidup, umur saya masih panjang, saya tak akan mati cepat, saya ingin hidup lebih dari seratus tahun. Dapatkah semuanya terjadi jika Tuhan tidak menghendakinya?

Bukan nanti, bukan setahun lagi, bukan lima tahun lagi, atau sepuluh, dua puluh, lima puluh tahun, tapi hari ini, Tuhan menghendaki anda mati. Lalu apa yang dapat anda lakukan?

Banyak orang yang merasa punya segala-galanya, namun ketika ajal menjemput, segala-gala yang dipunyai nya tersebut sama sekali tak bisa menahannya untuk tidak mati.

Kita tidak tahu kapan kita dipanggil oleh Tuhan.Detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, minggu ini, bulan ini, tahun ini, atau kapanpun. Kita tak akan pernah tahu dan sesekali tak akan pernah tahu.

Jika demikian, lalu apalagi yang patut disombongkan kalau nantinya manusia yang pernah hidup dan akhirnya mati hanya menyisakan tulang belulang saja?

Yang tak bisa membawa sedikitpun harta benda yang dimilikinya.

Yang tak bisa membawa sedikitpun wajah tampan atau wajah cantiknya.

Saya pribadi tak pernah siap untuk mati. Saya tak ingin mati. Masih banyak yang belum saya lakukan. Masih banyak yang saya ingin lakukan. Semua itu hanya keinginan saya, dan saya tidak tahu apa Tuhan juga berkeinginan sama dengan saya. Siap atau tidak, satu demi satu dari kita akan menghilang dari bumi, mati dan pada akhirnya hanya menyisakan tulang belulang saja.

Bisa saya, anda, atau mereka.

( yang akan dipanggil oleh Tuhan dan MATI)

Jadi yang masih sombong, teruskanlah sombongmu.

Yang masih egois,teruskanlah egomu.

Yang masih berbuat jahat, teuskanlah perbuatan jahatmu

Yang lupa daratan teruskanlah melakukan itu.

Karena ketika waktunya nanti anda menyesal dan ingin bertobat, KITAB KEHIDUPAN TELAH DITUTUP dan tentu saja manusia pemikinya telah dipanggil.

Menyesal? Percuma.

Mau betobat? Percuma.

Mau bersiap? Sudah terlambat.

Sekarang tinggal memilih apa yang harus dilakukan oleh masing-masing pribadi.Jangan sampai semuanya sia-sia.

by smile

10022012