Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

BUKAN STOP!

Love's picture

Mari kita tengok kalimat maupun judul blog berikut ini yang saya  kutip dari tulisan beberapa blogger SS (pemilihan kalimat secara acak).
 
"Mulai dari sekarang, STOP yang namanya curhat kepada teman atau sahabat apalagi yang berbeda jenis kelamin."
 
"Dan begitu dia melakukan praktek pertama menjadi dokter gigi, saya sudah tahu bahwa apa yang saya lakukan saat itu kepadanya adalah semacam Cold Reading."
 
"...1 April itu sebenarnya adalah hari lahir dan juga hari kematiannya dari Yudas sang penghianat Yesus."
 
"Dunia supranatural, tak akan pernah kehilangan cerita dan pelanggannya."
 
"Aku Tidak Percaya Mujizat"
 
"Akhir Jaman dan Nabi Palsu"
 
Dari kutipan-kutipan di atas, apakah ada kata yang ditulis secara salah?

== 000 ==

Selama menjadi blogger SABDA Space, saya memerhatikan sebagian blogger lebih fokus kepada isi tulisan. Teknik menyajikan kata demi kata tulisan sendiri kurang diperhatikan, apakah sudah ditulis dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Memang, di SABDA Space ini tidak ada "policy" tulisan harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar -- sesuai EYD. Yang penting muatan blognya. Selain itu, ada pula beberapa alasan seperti ini, "saya kan bukan penulis profesional", atau "ah, yang penting pembaca tahu maksud saya", "tugas saya menulis, bukan mengedit", dsb..
 
Nah, salah satu masalah teknik penyajian tulisan adalah penulisan kata. Bagaimanapun, tulisan kita adalah rangkaian kata-kata yang melaluinya pembaca dapat membaca pemikiran/opini kita. Tanpa kata-kata tidak akan ada tulisan. Namun, apakah setiap kata yang kita gunakan dalam tulisan sudah tepat cara penulisannya? Kebanyakan penulis, bahkan beberapa yang sudah profesional sekalipun, hanya mengandalkan kelaziman penulisan atau pengucapan kata tersebut dalam masyarakat. Lalu, bagaimana kita mengetahui apakah penulisan setiap kata dalam tulisan kita sudah benar atau belum? Jika Anda menjawab, "Gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)", maka jawaban Anda sudah tepat. KBBI adalah salah satu alat yang mutlak dimiliki setiap penulis. "Bergaul" dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan salah satu kebiasaan yang baik bagi setiap penulis, tidak terkecuali bagi blogger SS.
 
Mari kita tengok kalimat maupun judul blog berikut ini yang saya  kutip dari tulisan beberapa blogger SS (pemilihan kalimat secara acak).
 
"Mulai dari sekarang, STOP yang namanya curhat kepada teman atau sahabat apalagi yang berbeda jenis kelamin."
 
"Dan begitu dia melakukan praktek pertama menjadi dokter gigi, saya sudah tahu bahwa apa yang saya lakukan saat itu kepadanya adalah semacam Cold Reading."
 
"...1 April itu sebenarnya adalah hari lahir dan juga hari kematiannya dari Yudas sang penghianat Yesus."
 
"Dunia supranatural, tak akan pernah kehilangan cerita dan pelanggannya."
 
"Aku Tidak Percaya Mujizat"
 
"Akhir Jaman dan Nabi Palsu"

 
Dari kutipan-kutipan di atas, apakah ada kata yang ditulis secara salah?
 
Tidak ada! Mungkin itu jawaban Anda. Namun, jika Anda adalah penulis yang bersahabat dengan kamus, maka Anda akan tahu bahwa ada kata yang ditulis secara salah dalam setiap kalimat tersebut. Contohnya, dalam kalimat pertama terdapat kata "stop". Nah, kata "stop" ini tidak terdapat dalam KBBI. Jika Anda mencari kata "stop" Anda akan dirujuk untuk melihat kata "setop". Wow! Ini berarti, mulai sekarang Anda harus "setop menulis stop". Atau jika Anda terganggu karena merasa aneh harus menggunakan kata "setop", sebaiknya tidak "meluruskan jalan yang bengkok" dengan tetap menggunakan kata "stop". Lebih baik Anda menggunakan kata lain yang bermakna sama, seperti kata "berhenti".
 
Dalam kalimat kedua, terdapat kata "praktek". Apakah salah? Tidak salah? Ayo, mari kita tengok dulu KBBI. Oh, ternyata dalam KBBI kata "praktik" dirujuk kepada kata "praktik".
 
Dalam kalimat ketiga, mari cek kata "penghianat". Apakah kata dasarnya, "hianat"? Adakah kata "hianat" dalam KBBI? Yang benar  adalah, "khianat". Itu berarti penulisan "penghianat" yang benar adalah "pengkhianat"

Begitu juga kata "supranatural", "mujizat", dan kata "jaman" dalam tiga kalimat berikutnya. Menurut KBBI yang benar adalah, "supernatural", "mukjizat", dan "zaman".

Tidak hanya enam kata yang menjadi contoh di atas. masih banyak kata lain yang mungkin kita anggap sudah benar penulisannya, namun ternyata tidak terdapat dalam kamus. Beberapa kata tersebut antara lain:

[penulisan yang salah ==> penulisan yang benar]

- tolak ukur ==> tolok ukur
- pondasi ==> fondasi
- frustasi ==> frustrasi
- nafas ==> napas
- konfrensi ==> konferensi
- nasehat ==> nasihat
- kadaluwarsa ==> kedaluwarsa
- silahkan ==> silakan
- contek ==> sontek
- apotik ==> apotek
- stip ==> setip
- komplit ==> komplet
- hakekat ==> hakikat
- mutahir ==> mutakhir
- karir ==> karier
- ekstrim ==> ekstrem
- dsb..

Jadi, apakah sekarang kita akan "setop menulis stop"? Atau tidak peduli? Yang penting saya menulis dan pembaca mengerti apa yang saya tulis.
 
Ya, selanjutnya memang terserah Anda ....

 

Rusdy's picture

Evolusi Bahasa

Menurut saya, terutama di klewer, ini market driven (duh, tak ada di KBBI nih), alias tak ada yang perduli (subjektif lho yah). Para pengguna klewer sudah lumayan nyaman dengan bahasa 'tak baku'. Mungkin karena seperti alasan yang sudah disebut di atas.

Yang saya sendiri masih sulit terima, sekarang makin marak (apalagi si dreamz), adalah bahasa SMS. Poesiiiiink bacanya...

Kalau memang market klewer makin banyak anak gaul menggunaken bahasa SMS, yah, mau saya bilang apa?

Komentar ini ditulis dengan bahasa non-baku, harap maklum...

 

PlainBread's picture

Grammar Police / Polisi EYD

Baru2 ini di Twitter ribut karena salah seorang politisi terkenal Sarah Palin memakai kata "refudiate", kata yang tidak ada artinya di dalam kamus bahasa Inggris. Yang ada adalah kata "rePudiate". Tapi selanjutnya dia malah berkilah bahwa maksud dia adalah "refute" yang membuat orang2 semakin ribut karena dianggap tidak mau mengakui kesalahan.

Apakah ilmu bahasa bisa disamakan dengan ilmu eksakta dalam pengertian ada beberapa hal yang sudah menjadi standar, atau seperti kata Rusdy di atas, mengalami evolusi? Saya yakin itu bisa diperdebatkan.

Tetapi berbeda dengan bahasa Inggris, Perancis, atau Mandarin sekali pun, bukankah bahasa Indonesia melewati beberapa pembaruan seperti adanya Ejaan Lama dan kemudian Ejaan Yang disempurnakan? Yang menarik adalah generasi yang memakai Ejaan Lama masih hidup sampai hari ini. Berbeda dengan misalnya generasi jaman Shakespeare di mana bahasa Inggris saat itu sangat berbeda kosakata dan tata bahasanya dengan bahasa Inggris yang dipakai di jaman sekarang.

Saya rasa banyaknya kata serapan yang dipakai dalam bahasa Indonesia juga membuat semakin peliknya dilema dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebagian orang lebih mengingat almari daripada lemari, hari Ahad daripada Minggu, extreme daripada ekstrem.

Biarpun begitu, blog di atas patut diacungi jempol karena "walk the walk, talk the talk". Kata Anda yang memakai kapital pada huruf a, kata memerhatikan yang ditulis (alias tidak menggunakan kata memPerhatikan), kata bagaimanapun yang kata pun di situ disambung dengan kata bagaimana-.

Ps: pemakaian angka 2 dalam pengulangan kata adalah kesalahan yang disengaja. Don't try this at home (read: try this in SS hahaha).

Indonesia-saram's picture

"Memerhatikan"

Ada banyak hal yang perlu dibahas berkenaan dengan artikel di atas. Namun, saya hanya mengomentari dua hal. Pertama, soal kualitas berbahasa. Bila memang mengedepankan penyampaian yang baik, kualitas berbahasa tentu perlu diperhatikan. Bukan hanya isi yang berbobot, melainkan juga bahasa yang digunakan pun menggunakan kaidah-kaidah yang tepat.

Hal kedua, ternyata baik artikel, maupun komentar di atas masih menggunakan kata memerhatikan yang secara morfologi jelas tidak benar. Mungkin masih mengacu pada KBBI edisi ketiga.

__________________

_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.

Samuel Franklyn's picture

Memerhatikan dan bukan memperhatikan yang ada di KBBI Online

Memerhatikan dan bukan memperhatikan yang ada di KBBI Online.

http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/

PlainBread's picture

EYD vs KBBI

Jadi mana yang benar, Saram? Memperhatikan atau memerhatikan? Syaratnya itu apa, apakah karena morfologi, atau karena semua me + p + kan memang hasilnya akan menjadi memp.. + kan?

y-control's picture

Ironi Pusat Bahasa

kira-kira tahun lalu, Pusat Bahasa (yang memproduksi KBBI) meluncurkan 10 novel anak yang justru dicerca habis-habisan karena bahasanya awut-awutan.. beritanya misalnya bisa dilihat di sini dan di sini dan di sini. ironis deh..

soal KBBI, meski saya masih memakainya sebagai pedoman, tapi kadang memang sebel juga karena sering tidak konsisten dan tidak bisa mempopulerkan aturannya sendiri (mungkin itu sebabnya kover novel yang mereka terbitkan juga gak populer begitu). termasuk di antaranya kosakata baku dunia komputer. padanannya memang aneh-aneh, seperti mengunduh (kata seorang teman, jadi kalo upacara ngunduh mantu dibahasainggriskan jadi download son in law?). maksudnya, KBBI sepertinya kadang masih kurang bisa diterapkan dalam dunia yang berhubungan dengan bahasa, misalnya dalam dunia terjemahan karena padanannya malah kurang membantu (tapi justru bikin bingung)..

dennis santoso a.k.a nis's picture

berbahasa ala si happy

repot amat mikirin aturan berbahasa... asal situ ngerti maksud gue dan gue ngerti maksud situ, BERES lah urusan.... :-)

helloworld's picture

Pusing amat sih Mba....

Biarkanlah kami hidup dengan tenang dan bahagia di sini....
Iya sih emang pada salah tata bahasanya.....
Bener sih ga pake EYD..........

tapi kan di Alkitab ga ada tertulis tentang penggunaan EYD, Mba........ ^^v 

__________________


TGBTG (Yoh 3:30 - IA harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.)

bintang seven's picture

emang bener

denis emang bener, paling nggak guru bahasa smp gw dlu pernah ngajarin, intinya bahasa itu komunikasi 2 arah, tujuan utamanya si pendengar mengerti apa yg kita sampaikan. itu intinya katanya.

inti nya emang maksud sampai, tp dlm occasion tertentu spt, acara lamaran adat, atau pidato presiden, menteri atau surat2 formal pemeritahan, kemampuan berbahasa yg baik emang diperlukan.

tp dlm keseharian asal lo ngerti maksud ucapan gw itu sudah baik. itulah intinya.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

y-control's picture

tetap penting

EYD tetap penting kalo dalam hal menulis.. coba chat sama alay, u will know what i mean :P

smile's picture

bye bye love aatau dah dah cinta?

formil atau tidak formil dalm penggunaan bahasa, menggunakan EYD atau KBBI juga tidak menjadikan isi tulisan yang jelek menjadi bagus, dan isi tulisan yang bagus menjadi jelek.

Kalau guru bahasa Indonesia saja tidak bisa 100% berbahasa Indonesia yang baik dan benar, bagaimana murid muridnya yang sekarang sudah jadi saya dan anda?

Menulis untuk suatu perubahan yang sudah mengakar? Sama saja menghilangkan korupsi dari negeri ini,....

bye Love...

bahasa Indonesianya apa yah?

dah dah...Love,..atau dag Love,..atau babay???? -)

 

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"