Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pekewuh

kikis istianta's picture
Pekewuh dalam bahasa Jawa, kalau di bahasa Indonesiakan artinya hampir sama dengan malu.Malu bukan dari kata sifat, namun malu karena keadaan.

 

 

Wah, aku pekewuh karo pak anu…(Red : Mungkin terlalu banyak kebaikan yang sudah diterima dari seseorang kepada kita, jadinya kita malu apabila bertemu atau ingin mengungkapkan sesuatu kepada pak anu).Begitulah kemungkinan gambaran rasa pekewuh dalam kehidupan kita sehari-hari.

 

Dalam setiap keadaan, pekewuh terkadang memang menjadi alasan yang kuat, yang tanpa disadari justru malah menjadi bumerang dalam melayani Tuhan.Contoh yang paling sederhana saja dapat kita lihat dalam perkumpulan doa misalnya, ayo pimpin doa, nah mulailah, lempar sana, lempar sini, bapak saja, ooo ibu saja, jangan saya, saya masih …

Saya nggak enak sama…. Dan masih banyak alasan lain yang mewarnai sikap pekewuh kita.Dan tidak jarang hal ini tiba-tiba menjadi satu budaya dalam kehidupan kita.

Mengapa menjadi budaya? Karena sering kita lakukan, berakar kuat dalam pembentukan pola pikir kita, menjadi suatu kebiasaan, sehingga terbentuklah yang namanya budaya pekewuh.

Kita akan merasa lega, ketika kita terbebas dari penunjukan dan itu artinya kita bangga dengan rasa pekewuh itu.

 

Kalau kembali dipikirkan, tidak semestinya harus demikian.Kita pekewuh terhadap orang, kita pekewuh karena kebaikannya, bukankah Tuhan Yesus super baik dalam hidup kita, bahkan dalam kondisi terpepetpun Dia memberikan yang terbaik, memberikan kecukupan kepada hidup kita, memberikan jodoh yang terbaik, yang sepadan, memberikan makanan yang dapat kita makan dengan cukup, standart kesehatan yang cukup untuk tubuh kita dalam menjalani rutinitas hidup sehari-hari, Dia menyembuhkan segala luka kita, jasmani maupun rohani, bahkan lebih sering Tuhan kita paksa untuk memenuhi kebutuhan kita, dan tidak jarang pemaksaan itu berakhir dengan “keberhasilan”.Luar biasa, Dia tidak pernah marah, meskipun kita ngotot, kita kekeh dengan pendirian kita, ini saja Tuhan, aku pilih ini, ini jalan hidupku, Tuhan tolong berkati jalanku, ya mungkin kita merasa sering begitu.

 

Pekewuh kah kita terhadap Tuhan ?

 

KebaikanNya yang tiada tara dalam hidup kita, sudah selayak dan sepantasnyalah kita pekewuh.Dengan pekewuh kepada Tuhan, kita berani untuk memberikan pelayanan, kita berani untuk memimpin persekutuan, kita berani tampil untuk kemuliaan Tuhan, kita berani mewartakan kebaikan Tuhan dalam hidup kita, kita berani bersaksi, dan masih banyak hal yang positif yang dapat kita lakukan, dan membuat kita bersemangat dalam menjalani hidup ini.

 
PlainBread's picture

Pekewuh

Menurut saya hal pekewuh ini udah jadi hal yang kompleks, bukan lagi hanya soal budaya. Karena kalo dalam budaya tertentu saja, buktinya banyak orang diajari untuk segan dengan orang lain, bukan saja di budaya Jawa. Bahkan di cerita alkitab pun ada beberapa orang yang pekewuh seperti Harun saudaranya Musa, perempuan Samaria atau perempuan yang mengalami pendarahan.
 
Mungkin sudah terbentuk akibat kasta yang terjadi di masyarakat. Memang ada orang2 yang berada di kasta tertentu karena mereka patut mendapatkannya. Tidak mungkin seorang profesor mesti menjawab pertanyaan 2+2 misalnya, karena hal tersebut bisa dijawab oleh guru SD.
 
Tapi sayangnya kasta yang terjadi di masyarakat masih jauh dari sempurna, sehingga banyak orang hebat berada di kasta bawah, dan banyak orang beleguk ada di kasta atas. Menurut saya segan dengan orang yang tepat membuat kita bisa maju. Tapi pekewuh pada sikon yang salah malah membuat kita gak maju2.
 
 
Miyabi's picture

hutang budi dan gotong royong

Di nusantara konon tidak ada relasi patron-klien seperti di masyarakat feodal, melainkan yang ada adalah hutang budi dan gotong royong.
 
 
__________________

".... ...."

PlainBread's picture

@miyabi Kasta

Gimana dengan status raja2 di nusantara yang sudah ada sebelum barat masuk dengan feudalismenya? Atau dengan kasta2 yang ada di Hindu di mana hindu sudah menjadi agama mayoritas sebelum agama2 impor (baca: timur tengah) masuk?
Miyabi's picture

@pb: longgar

Soal hutang budi dan gotong royong itu saya baca dari penelitian antropologi tahun 80an akhir, sayang saya tidak ingat nama penelitinya. 
 
Ini berarti bahwa hubungan kekuasaan di masyarakat nusantara cenderung lebih longgar dibanding bangsa lain misalnya masyarakat feodal barat.
 
Sistem kasta lebih ke pranata sosial-keagamaan, atau setidaknya pranata distribusi kekuasaan, bukan murni relasi kekuasaan (powerful-powerless) sebagaimana dalam hubungan patron-klien.
 
 
__________________

".... ...."

Inge Triastuti's picture

Pekewuh=sungkan?

"Pekewuh dalam bahasa Jawa, kalau di bahasa Indonesiakan artinya hampir sama dengan malu.Malu bukan dari kata sifat, namun malu karena keadaan."
Inge Triastuti's picture

Pakewuh=sungkan?

"Pekewuh dalam bahasa Jawa, kalau di bahasa Indonesiakan artinya hampir sama dengan malu.Malu bukan dari kata sifat, namun malu karena keadaan."

Dari uraian berikutnya aku usul bagusan "pekewuh" tidak diterjemahkan dengan "malu" tetapi "sungkan".

Tante Paku's picture

Ewuh Pekewuh itu REPOT...

Pekewuh lebih lengkapnya Ewuh pekewuh, sesungguhnya tidak ada kata yang tepat untuk menerjemahkan kata-kata ini. Demi mudahnya boleh diterjemahkan menjadi : REPOT dan REPOT.
 
Ungkapan ewuh pekewuh adalah sebuah ajaran tentang bagaimana orang Jawa diajari untuk memiliki "perasaan tidak enak" terhadap orang lain. Sebuah nasehat agar orang selalu menggunakan perasaan/hati, sebelum berbuat sesuatu atau sebelum bertindak.
 
Rasa ewuh pekewuh ini diharapkan bisa menjadi peringatan dini agar orang tidak bertindak ceroboh, sembarangan, atau HANTAM KROMO (pukul dulu urusan belakangan). 
 
Rasa ewuh pekewuh mengajar orang agar bersikap TEPA SELIRA, untuk bertindak dengan memerhatikan suasana hati atau kondisi orang lain. Baik kondisi waktu, kondisi kesehatan, kondisi kesibukan, dan sebagainya. Jangan semau gue lah.
 
Ajaran ewuh pekewuh ini dekat dengan nasehat agar orang memiliki RASA MALU untuk membentuk orang menjadi bijaksana, arif, sert memiliki perangai yang terpuji serti sikap yang mulia.
 
Sekedar melengkapi blog di atas. Salam.
 
 
__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

kikis istianta's picture

pekewuh

Terima kasih buat komentar2 sahabat...menambah wawasan dan kelengkapan isi artikel ini, semoga menjadi berkat...GBU