Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

PASAR KLEWER RIWAYATMU DULU

Tante Paku's picture

     MENURUT riwayat dari Babad Sala, dari sejumlah pasar di Solo, yang perkembangannya paling mencolok adalah Pasar Klewer. Semula  adalah pasar pakaian bekas kemudian menjadi pasar tekstil besar. Letaknya sebelah selatan Masjid Besar, di tepi jalan tertua di kota Solo, jalan yang pertama kali dibuat lurus menghubungkan Kraton Surakarta dan Kartasura. Dan dibuat untuk kepentingan BOYONGAN AGUNG perpindahan kraton Kartasura ke kraton  Surakarta pada tahun 1745, pada zamannya Paku Buwono II (dua).  (Maaf bukan saudaranya Tante Paku walau sama-sama memakai nama PAKU )

     Sebelum menjadi pasar dulu merupakan sebuah tanah lapang untuk parkir kereta para abdi dalem dari luar kota yang akan SOWAN (menghadap) ke Kraton Surakarta. Tentu saja, para ABDI DALEM tadi adalah bupat-bupati mancanegara. Dari semula bernama PAKRETAN (tempat parkir kreta), tiba-tiba entah kenapa berubah menjadi bernama SLOMPRETAN. Konon pasar tersebut sempat mati pada waktu zaman Jepang dan kembali menjadi tanah lapang yang sepi, sebab tradisi sowan pun telah mulai pudar saat itu.

     Adapun istilah KLEWER bermula dari orang-orang yang berjualan pakaian bekas (Lungsuran), di sepanjang jalan-jalan kota Solo. Memang zaman Jepang pada waktu itu terkenal zaman LARANG SANDHANG LARANG PANGAN, tak mengherankan bila pakaian bekaspun ramai dijual belikan.

     Para pedagang pakaian bekas ini memang tak punya tempat tertentu. Mereka menyampirkan dagangan di pundak-pundak sambil menawarkan kepada siapa saja yang kebetulan lewat, sehingga tampak PATING KLEWER. Berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, lantaran mendapat larangan dari petugas.

     Akhirnya pihak Kasunanan menyadari, tak mungkin menghilangkan tradisi baru tersebut. Maka dibuatlah kebijaksanaan, mengumpulkan mereka ke lapangan bekas PASAR SLOMPRETAN. Dan mulai berdenyut kembali nadi pasar tersebut. Selanjutnya pasar slompretan tersebut di kenal sebagai PASAR KLEWER.

     Dalam perjalanannya, pasar satu ini senantiasa tetap mempertahankan dominasinya sebagai pusat penjualan sandang. Setelah Merdeka, utamanya zaman Orde Baru di mana bahan sandang bukan sesuatu yang luks lagi, yang dijual belikan bukan lagi barang lungsuran dan tidak kleweran lagi. Ketika bangunannya menjadi tingkat dan diresmikan pada tahun 1970 oleh Presiden Soeharto, namanya tetap PASAR KLEWER.

     Sekarang PASAR KLEWER malah "buka cabang" di dunia maya tentu saja dengan tambahan nama yang resmi yaitu SABDA SPACE, untuk membedakan bahwa yang di jual di kios sini bukan tekstil doang, tapi berbagai macam warna yang unik menarik di kemas dalam bermacam gaya tulisan oleh berjuta Blogger yang PINTER, setengah pinter bahkan yang TOLOL pun boleh jualan. Semua bebas buka kios, tentu dengan undang-undang dari penguasa yang harus ditaati oleh semua pedagangnya, agar impian ke depan bisa terwujud dengan lancar. SEMOGA........

 

 

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat

    

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

joli's picture

Rugi, bila nggak coba yang ini..

Pasar Klewer, memang Oye, bukan hanya pusat perdagangan batik, namun juga pusat perputaran uang di Solo, konon kabarnya bisa mencapai ratusan milyard, mungkin hanya pasar tanah abang saja yangbisa mengalahkannya.

Dulu Joli salah satu pedagang pasar klewer, berjualan sarung di Los E, sudah pernah cerita mengapa kok SS di namakan pasar klewer silahkan klik  di sini.

Memang takdir tak dapat di tolak, jodoh dengan pasar klewer, dulu maupun sekarang, lihatlah saat ini Joli jadi pedagang pasar klewer maya di Sabdaspace ini

Inilah gambaran pasar Klewer di SOlo

 

Bila berbelanja di pasar klewer, meski kios sempit, tetapi pengunjung tidak perlu kuatir, karena setiap pedagang akan dengan senang hati melayani dan tak akan keberatan menggelar semua dagangannya, sehingga motif setiap kain akan di gelar, sehingga pembeli bisa meraba halusnya tenunan, menbaui malam dan bumbu batik, juha mengagumi corak ragam design corak batiknya. Tante Paku sangat handal dalam membuat design corak motif batik, ayoo Tante boleh tuh pamerkan keahlian anda, barangkali salah satu pengunjung SS ada yang juragan batik juga..

 

Bila selesai berbelanja di pasar klewer jangan lupa mampir di depan pasar ada Tengkleng yang paling enak sedunia. Tengkleng adalah masakan dari daging kambing, awal-nya dulu adalah tulang-tulang kambing yang di masak dengan bumbu hampir sama dengan gulai namun santan tidak terlalu kental, bahkan ada yang tidak memakai santan, rasanya wow luar biasa uenak tenan. Sekarang sudah di modifikasi bukan hanya tulang, tetapo sudah di campur dengan lidah, tulang rusuk plus sedikit daging, wis pokok-nya kalau ke pasar klewer mesti coba ini, kalau nggak rugi besar..

 

 

 

Tuh lihat kan, betapa enak-nya tengkleng kambing.. sampai ngeces ni bayanginnya