Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pengembangan Ekonomi oleh Gereja

Sri Libe Suryapusoro's picture

Suatu hari ada teman saya yang menanyakan ke saya,”Dapatkah kamu membantu seorang jemaat ini karena dia saat ini tidak bekerja?” sebenarnya saya sngat senang jika dapat membantu saya. Tetapi saya menjawab sesuatu yang berbeda darinya,”Bukankah Tuhan menaruhkan beban itu kepadamu supaya kamu mencarikan pekerjaan untuk orang tersebut?” Sebenarnya pertanyaan yang sulit dijawab. Jika menjawab tidak, maka saya akan menjawab bahwa saya juga tidak diberikan beban.

”Iya,”jawabnya. Saat itu kami sedang makan malam di sebuah restoran. ”Saat ini, bisakah kamu menabung 500 ribu setiap bulan?” dia kembali menjawa Iya. ”Kalau githu kamu bisa membuatnya bekerja. Saya tidak perlu turun tangan.” saya pun menyarankan dia untuk memberikan investasi 500ribu kepada orang tersebut setiap bulannya. Mulailah berusaha dengan sesuatu yang sederhana. Bisa saja dia jualan sesuatu, atau membuat suatu kerajinan atau lainnya. Mulailah dengan apa yang dia bisa. Jangan berharap ideal, yaitu mulai usaha harus dengan uang 5 juta atau lainnya. Saya temukan banyak orang yang saat ini sudah mulai sadar berinvestasi. Sebagian dari mereka melakukannya dengan menabung di bank, tabungan berjangka atau deposito. Sebagian lagi ikut dalam asuransi. Beberapa hari yang lalu saya mempelajari keuntungan-keuntungan dengan melakukan asuransi maupun menabung di bank. Sebenarnya sangat menarik keuntungan yang didapatkan.

Saya sempat duduk dan berdoa, apakah saya akan melakukannya? Bukankah itu jaminan untuk masa depan? Tetapi sejak dulu saya memiliki ide yang berbeda. Bagaimana investasi saya membuat orang lain bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak. Sampai saat ini saya masih mengkampayekan hal ini, investasi yang menjadi berkat buat orang lain. Saya mencobanya terlebih dahulu di keluarga istri saya. Saya memberikan modal untuk membeli sapi dan mereka pun akan mendapatkan penghasilan tambahan dari merawat sapi tersebut. Istri saya juga sedang mengembangkan Mustard Seed, sebuah usaha kerajinan tangan supaya orang-orang mendapatkan pekerjaan. Memang belum berhasil karena baru memiliki pegawai tetap, barang belum terjual dan setiap bulan masih menggunakan gaji saya untuk menjalankan usaha tersebut. Tetapi bukankah kami dalam jalur yang benar untuk menjadi berkat buat orang lain? Memang investasi yang saya lakukan beresiko untuk merugi, tetapi minimal keuntungan di pihak Kristus sudah terjamin. Kami menjadi berkat buat sesama kami.

Saya membayangkan hal yang sama dilakukan di gereja. Setiap jemaat yang sudah memiliki penghasilan tetap membantu orang lain dengan sistem investasi. Tidak harus selalu besar. Seandainya hanya mampu 25 ribu sebulan, lakukan saja. Belilah ayam dan minta orang lain merawatnya. Lakukan setiap bulan. Kelebihannya, jika orang yang kita bantu tidak dapat dipercaya maka kita bisa hentikan kapan saja. Dalam satu tahun ayam yang kita miliki tidak hanya 12 tetapi bisa sampai 15. Gunakan sistem bagi hasil yang menguntungkan semua pihak. Jika memang ayamnya ada yang mati, tidak usah kawatir. Tuhan akan memulihkan kita lagi. Itu juga saya alami ketika saya ivestasi kambing. 1 juta lenyap begitu saja. Tetapi tidak apa-apa, itu usaha kita untuk menjadi berkat buat orang-orang disekitar kita. Jika hal ini dilakukan dalam setiap jemaat bukankah semua akan bahagia?

Yang miskin tidak berkekurangan dan yang kaya tidak berkelebihan. Jika memang di gereja Anda tidak ada jemaat yang memerlukan modal, kita bisa membantu gereja lain yang ada di daerah. Seandainya memungkinkan, sinode gereja dapat mendata kemampuan masing-masing gereja sehingga satu gereja bisa membantu gereja lain. Konsep yang menurut saya sangat indah. Yang membantu tidak kehilangan justru uang mereka bisa bertambah. Lebih indah lagi ternyata yang dibantu menjadi tidak tergantung pada orang yang memberi. Suatu saat nanti jika orang lain tidak membantu dia lagi maka dia sudah bisa mandiri.

__________________

Small thing,deep impact

Josua Manurung's picture

menurut saya...

Selamat Tahun Baru Pak Sri... menurut saya Asuransi itu tidak termasuk dalam investasi... memang dia dapat diambil di masa depan... memang kita dapat memetik kegunaannya.... tapi saya pernah berdebat dengan teman-teman saya semalam suntuk... mereka bilang ... sekali-kali aku tidak akan mempercayakan jiwaku pada Asuransi... aku percayakan jiwaku dan kesehatanku pada TUHAN saja... entahpun sakit atau meninggal... semuanya ada di tangan TUHAN... entahlah ...pendapat mereka yang ekstrim... terkadang menahan langkah saya untuk ikut asuransi... apapun modelnya.... kalau tabungan deposito, emas, atau tanah... itu yang saya sebut sebagai investasi.... pertanyaannya... bukankah banyak anak-anak TUHAN yang bekerja di Asuransi.... hahaha.... itu yang saya bilang sama teman-teman saya itu setelah semalam suntuk berdebat... hahaha... kami juga pernah berdebat semalam suntuk tentang telor dan ayam, otak dan perasaan... macam-macam lah.... jadi teringat masa-masa lalu di Jalan Garnisun... BIG GBU!
__________________

BIG GBU!

Sri Libe Suryapusoro's picture

Asuransi termasuk investasi

Thanks atas tanggapannya. asuransi seharusnya memang bukan bagian investasi tetapi sekarang banyak yang menggunakan asuransi sebagai investasi. banyak asuransi yang menawarkan kembalinya uang premi lebih dari total yang pernah diberikan. tetapi memang tergantung jenis asuransinya. Thanks and GBU
__________________

Small thing,deep impact