Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Perumpamaan

hiskia22's picture

kisah ini adalah kejadian yang tejadi sebenarnya di dalam hidup saya. Dan biarlah kisah ini bisa menjadi renungan buat kita semua

Saya mempunyai seorang teman yang baru mengalami lahir baru.Wah...sukacitanya luar biasa. Semangat melayaninya begitu luar biasa. Kapanpun, dimanapun, Dan dalam waktu apapun, kalau bisa, semua orang yang ada disampingnya pasti akan diceritakan mengenai kebaikan Tuhan. Dan tidak tanggung-tanggung, orang yang di luar iman kita pun akan langsung diinjilinya. LUAR BIASA.Dan puncaknya, dia mengikuti sekolah penginjilan. Bravo buat saudaraku yang satu ini. Cinta mula-mula yang ada pada dirinya, mengingatkan saya akan cinta mula-mula saya kepada Tuhan Yesus ketika saya mengalami apa yang dia alami sekarang.

Dan jujur saja, saya sangat diberkati oleh segala tingkah lakunya dan segala aktivitasnya. Kalau di mata saya, mungkin itu suatu pemandangan yang tidak aneh. Karena api sukacitanya ketika menemukan sesuatu yang berharga, sudah pernah saya alami. Tetapi bagaimana pandangan orang yang berada di luar dari iman kita?

Dia dikatakan orang yang aneh.Sok rohani. Ke mana-mana selalu bawa Alkitab.Bahkan dia sering sekali dicari-cari kesalahannya oleh orang-orang yang pernah dia injili (Tentu saja orang-orang itu tidak menerima apa yang teman saya beritakan kepada mereka).Pokoknya di mata mereka, teman saya itu sungguh-sungguh aneh, aneh dan aneh.

Kemudian telintas di pikiran saya, apakah benar dia aneh? Dahulu pun saya juga begitu. Tetapi kenapa  sekarang pandangan aneh itu tidak lagi ditujukan kepada saya? Tetapi justru kepada teman saya yang api sukacitanya masih berkobar-kobar?Dahulu pun kalau saya pergi ke mana-mana, pasti Alkitab selalu ada di tangan saya. Saat duduk dimanapun, pasti Alkitab itulah yang menjadi teman saya.Dan siapapun yang saya jumpai, baik itu di taxi, kantor, ataupun di jalan, pasti Firman Tuhanlah yang menjadi pokok pembicaraan. Tidak peduli cewek atau cowok.Sekarang kok tidak lagi? Dan gambaran teman saya itulah yang mengingatkan saya akan keanehan yang pernah saya lakukan dulu.

Dari situlah saya menggambarkan kehidupan orang yang benar-benar dianggap aneh di dalam Tuhan sbb:

Ada 3 orang pengendara motor. Mereka sepakat untuk pergi ke pasar Klewer Solo. Start dari Jogja.Berangkat dengan kecepatan yang sama 40 km/jam.Pada waktu itu langit mendung.Yang membedakan mereka yaitu apa yang dibawa oleh mereka. Orang ke-1 tidak membawa jas hujan. Orang ke-2 membawa jas hujan dan diletakkan di jok motor. Orang yang ke-3 berlaku aneh.Dia membawa jas hujan, dan jas hujan itu langsung dipakai oleh dia. Teman-temannya mentertawakan dia. Dan berkata bahwa kamu orang yang aneh. Hujan belum turun, dan kamu sudah memakainya. Orang aneh-orang aneh. Kata ke 2 temannya.

Akhirnya mereka berangkat bersama-sama.Selama perjalanan, orang-orang yang ada di jalan pun banyak yang mentertawakan orang ke-3 ini. Banyak yang berkata gila, aneh, dll. intinya menghina orang ke-3 ini. Tiba-tiba di tengah jalan, hujan turun sangat lebat. Orang yang ke-1 segera berteduh di rumah yang ada di pinggir jalan. Dia berharap hujan segera berhenti. Karena dia tidak membawa jas hujan.

Orang yang ke-2 juga berteduh di rumah yang ada di pinggir jalan. Dia berharap juga hujan berhenti sehingga dia bisa melanjutkan perjalanan. Karena hujan tidak berhenti, maka dia membuka jok motornya dan mulai memakai jas hujannya, dan melanjutkan perjalanannya ke pasar Klewer Solo.

Orang yang ke-3, santai aja. dia tidak perlu berteduh dulu. dia tetap melanjutkan perjalanan. Dan sudah bisa kita tebak, siapakah yang sampai di Pasar Klewer terlebih dahulu?

Mungkin kita terlihat aneh ketika kita mengenakan Kristus di dalam diri kita. tetapi apabila kita setia memakainya, maka kita akan tampil sebagai pemenang. Sama seperti Daud. Ketika Roh Allah berkuasa atas dia, dia pun menari karena sukacitanya. Bahkan dia dikatakan seperti orang gila oleh istrrinya.Padahal yang kita tahu, bahwa saat itu Tuhan benar-benar nyata di dalam hidup Daud.

Tetapi kadang hidup kita seperti orang yang ke-2. Yang mengandalkan Yesus di saat tertentu saja.Sehingga agak terlambat dari orang yang selalu mengandalkan Yesus setiap hari.

Dan saran saya, jangan seperti orang yang ke-1. Yang tidak ada Yesus di hidupnya. Berhenti total, ketika menghadapi masalah.

Biarlah ini menjadi bahan renungan buat kita semua.

1 kor 9:24-27

9:24. Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!


9:25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.


9:26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.


9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.


GBU 

__________________

GBU

windiantono's picture

@ hiskia22

setuju sekali dg tulisan saudara....aku jadi teringat Film BRUCE ALMIGHTY yang terilhami dari kisah Nuh..yang dianggap gila karena membuat bahtera dimusim panas dan didataran kering.
Debu tanah's picture

Hiskia, jangan seperti orang pertama kali?

Hiskia menulis: Dan saran saya, jangan seperti orang yang ke-3. Yang tidak ada Yesus di hidupnya. Berhenti total, ketika menghadapi masalah. Deta: Mungkin maksudnya jangan seperti orang pertama?
__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

hiskia22's picture

o iya. betul maaf. saya

o iya. betul maaf. saya salah tulis. terburu-buru. saya edit lagi nanti my bro. thanx ya. GBU
__________________

GBU