Sajak Sang Pematung

Dini hari ini aku terjaga,
Hatiku bersorak gembira
Atas berbagai hal yang harus kulakukan sebelum hari ini berlalu
Aku punya berbagai tanggung jawab yang harus kupenuhi.
AKU PENTING
Dan tugas utamaku adalah MEMILIH bagaimana hari ini aku jalani. . .

Hari ini aku bisa mengeluhkan turunnya hujan,
atau bersyukur karena rumput di halaman tidak perlu disirami.

Hari ini aku dapat bersedih karena tak punya banyak uang,
atau dengan senang hati merencanakan pengeluaranku dengan lebih bijaksana.

Hari ini aku dapat menggerutu tentang kesehatanku,
atau bersyukur karena aku hidup.

Hari ini aku dapat meratapi apa yang tak diwariskan oleh kedua orang tuaku,
atau bersyukur karena mereka telah membawa aku lahir ke dunia.

Hari ini aku dapat menangis karena mawar memiliki duri,
atau bersuka cita karena duri-duri itu memiliki sekuntum mawar indah.

Hari ini aku dapat berduka karena tak memiliki banyak sahabat,
atau dengan penuh sukacita memulai perjalanan baru dalam menjalin hubungan.

Hari ini aku dapat merengek karena harus pergi bekerja,
atau bersorak kegirangan karena aku memiliki pekerjaan.

Hari ini aku dapat mengeluh karena harus berangkat ke sekolah,
atau dengan penuh semangat membuka pikiran untuk merengkuh cakrawala ilmu baru.

Hari ini aku dapat menggerutu saat harus merapikan rumah,
atau merasa terhormat karena memiliki naungan untuk pikiran, tubuh, dan jiwaku.

Hari ini terbentang luas di hadapanku,
menunggu untuk kubentuk

Dan inilah aku, SANG PEMATUNG,
yang bertugas membentuknya.

Seperti apa jadinya hari ini,
semua bergantung padaku,
karena aku sendirilah yang harus memilih
hari macam apa yang akan kujalani.

Semoga harimu menyenangkan. . .
Kecuali jika kau tak berkehendak demikian . . .

Puisi ini saya terjemahkan dengan beberapa penyesuaian dari "The Scupltor Attitude" yang pengarangnya anonim. Semoga dapat menginspirasi kita untuk melihat segala sesuatu dari sisi baiknya, dan tak lekas menyerah pada keadaan. Because you are the sculptor of your days.

GBU