Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Suatu hari ketika aku ke gereja tanpa beribadah...

fresh salad's picture

Aku datang terlambat sekitar 15 menit dari jam ibadah yang seharusnya. Segera saja kutuju daerah balkon yang biasanya masih cukup kosong meski ibadah sudah dimulai. Wah, yang pimpin pujian WL yang paling tidak kusukai di gereja. Dia lebih suka berkotbah daripada memimpin pujian. Jam pujian seringkali dipakainya untuk menyampaikan khotbah. Saat berdoa pun dia tetap berkhotbah.

Sebentar kemudian muncul para dancer yang mengiringi lagu pujian dengan semangat. Mereka melompat-lompat dengan energik, mengajak jemaat untuk menyanyi dengan penuh semangat. Sudah kuduga, pasti sebentar lagi jemaat akan disuruh mengikuti gerakan mereka. Benar juga, sebentar kemudian WL menyuruh jemaat menyahut nyanyiannya dengan sorakan. Tak lama kemudian dia menyuruh kami mengangkat tangan dan mengacung-acungkannya bak para demonstran. Kebetulan karena aku duduk di balkon, aku bisa menikmati pemandangan dari atas. Rasanya seperti di film Evita Peron pas nyanyi "don't cry for me argentina" ato malah filmnya Marie Antoinette yang sedang didemo massa. hehehehe...

Tak lama kemudian saatnya memberikan persembahan. Wah, persembahanku belum kusiapkan dari rumah! Jadi saat doa persembahan dinaikkan, aku masih sibuk kasak kusuk masukin persembahan ke dalam amplop. Mana amplopnya makin banyak lagi! Maklumlah gerejaku memang sedang menggalang dana pembangunan. Lagu mengiringi persembahan dilantunkan. Sambil menunggu kantong kolekte tiba di barisanku, aku asik membaca warta jemaat. Melihat-lihat siapa yang menikah di minggu ini, jam-
jam ibadah sepekan, siapa pendeta tamu kali ini, dst.

Sejenak kubuka hapeku. Hmm, ada sms. hihihihhi... Cekikian sendiri membacanya. Dari temanku yang pasti juga sedang ke gereja di jam yang sama. Entah dimana dia duduk. Dia bilang cowok berbaju kuning disebelahku terus ngelirik aku. Lebih tepatnya om di sebelahku kalee... Sekalian aja kubalas smsnya. Tapi kutunggu-tunggu balasannya ga datang-datang. Ah sudahlah... Sudah waktunya denger khotbah.

Doa untuk Firman Tuhan dinaikkan. Sebentar kemudian ternyata masih ada acara kesaksian. Diputar 2 video kesaksian yang durasinya menurutku lamaaa banget. Yang pertama dari seorang ibu yang penuh semangat. Kegemarannya mengulang-ulang
kalimat dengan penuh penekanan dan sangat antusias. Yang kedua dari seorang bapak yang super kalem. Intonasinya serba datar dengan wajah tanpa ekspresi. Karena mulai bosan dan ga konsen mendengarkan, kubuka catatanku dan kupilih untuk menulis. Setelah kebaktian ini aku langsung melayani anak-anak. Daripada bosan mendingan mematangkan persiapan pelayananku pikirku. :p

Khotbahnya diambil dari kitab Ester. Ulasannya buanyak banget. Slideshownya juga komplit macam-macam. Intinya sih sebenernya simpel aja, melayani Tuhan lewat pekerjaan sehari-hari. Contoh-contohnya mulai dari atlet bola dunia sampe agnes monica, mulai dari pekerjaan umum sampe semua program gereja. Wah khotbahnya kali ini bener-bener lama. Seharusnya jam ibadah selesai jam 11, tapi sudah 11.15 khotbahnya belum selesai. Padahal pelayananku jam 11.30. Karena harus mempersiapkan pelayanan anak, kutinggalkan ruang ibadah meski belum waktunya pulang.

Dalam hati aku bertanya-tanya kenapa hari ini rasanya aku nggak ke gereja. (masih nanya lage!)

erick's picture

Cilaka 17

Gile bgt lu ye.... udah terlambat ikut kebaktian, mengkritisi segala sesuatu di rumah Tuhan, sempet bales sms, u wa lah.....
__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)

fresh salad's picture

iya ya...

gile banget ternyata gw ya
Wisely's picture

Fresh Salad, Ke Gerejaku Aja!

Wah, Fresh Salad, kcian dech kamu! WL itu singkatan apa sich? Kalau dia memang suka kotbah, kenapa nggak disuruh sekolah Theologia aja sekalian, supaya nanti dia mampu kotbah dengan benar? Wah, kotbahnya panjang? Itu tanda pendetanya jarang dapat kesempatan kotbah, sehingga begitu dapat kesempatan dipuas-puasin.

Fresh Salad, di gerejaku jam kebaktiannya selalu tepat, apalagi kotbahnya, nggak pernah mulur jauh. Kecuali ada pertukaran mimbar dan kami dapat giliran dikotbahi pendeta gereja Pentakosta atau Kharismatik. Tetapi nampaknya para jemaat kami nggak pernah protes tuh, kalau kotbah yang biasanya sekitar 45 menit molor sampai hampir dua jam. Soalnya kami maklum, pendeta-pendeta dari gereja Pentakosta dan Kharismatik kan jarang mendapat kesempatan berkotbah di gereja kami, jadi sekali dapat kesempatan, mereka kotbah sepuas-puasnya.

Di gerejaku, yang menyebalkanku adalah doa safaatnya. doa safaatnya selalu dipimpin oleh pendeta. Mungkin karena jarang berdoa, maka sekali diberi kesempatan memimpin doa, dia berdoa sepuas-puasnya. Yang paling menyebalkan adalah, ketika berdoa dia tidak pake ceck list sehingga hampir semua pokok doa yang sudah didoakan, didoakannya lagi. Juga karena tidak pake ceck list, maka dia lalu mengabsen pokok doa itu satu persatu karena takut ada yang lupa. Satu pokok doa di doakan tiga kali berturut-turut dalam sekali mata terpejam itu hal biasa dalam gereja kami.

Setelah bertahun-tahun memaklumi pendetaku dengan pemikiran, pendeta jarang berdoa, pendeta tidak pake ceck list waktu berdoa, pendeta mengabsen pokok-pokok doa. Saya mulai merasa bosan dengan pemikiran itu dan sering tertidur, bahkan bermimpi.

Nah, baru baru ini saya menemukan pemikiran baru, sebenarnya, alasan pendeta selalu mengulang pokok doa berkali-kali itu bukan karena jarang berdoa, tidak pake ceck list, mengabsen pokok doa, tetapi dia memang berdoa kepada Allah yang berbeda, pertama dia berdoa kepada Allah Bapa, lalu mengulanginya lagi kepada Allah Putera lalu mengulanginya kepada Allah Roh Kudus. Nah, kalau dia mengulanginya lagi untuk keempat kali, maka saya tinggal berpikir, dia pasti sedang menyombongkan doanya kepada Iblis.

Di gerejaku, ada satu lagu yang selalu dinyanyikan dengan nada yang benar dan dinyanyikan dengan penuh semangat dan wajah cerah penuh kemenangan. Doxologi.

Fresh Salad, kalau kamu bosan dengan kebaktian di gerejamu, ke gerejaku saja. Nanti kalau kita sama-sama bosan, maka kita bisa ke gereja temanku. Di gereja temanku, hari Minggu dan hari Besar, gereja tutup, jadi kita bisa ngobrol berdua diwarung dekat gereja. siapa tahu kita bisa memergoki ari dan priska di situ?

NB.

Fresh Salad ini khusus untuk kamu, karena aku kangen banget sama tulisanmu. Karena tulisan kamu nggak muncul-muncul, akhirnya aku kangen sama kamu dan belajar menulis sperti kamu menulis.

fresh salad's picture

wah boleh tuh

tapi saya juga ga berencana bosan berlama2 kok, bung hai. takut kehabisan gereja. anyway, gereja saya yg lama pernah tuh tutup pas hari besar lebaran. soalnya semua orang pada berlibur, termasuk juga pendetanya. 

Rusdy's picture

Ngena Nih

Weleh, tulisannya fresh salad ngena nih, abis, berapa kali nih saya sendiri ke gereja badannya doang, sekadar rutinitas, hmmmm...
Daniel's picture

dejavu

halo sil,

kenapa baru muncul sekarang? aku kangen lho dg wajah-sayur-mayur-mu yang segar itu...

eh, baca ceritamu, rasanya kok seperti pengalaman di gerejaku sendiri ya?

Indonesia-saram's picture

Pantangan di Gereja

Bagi saya, salah satu pantangan di gereja ialah menelepon, membalas pesan singkat, dan ... membuat kerusuhan ketika ibadah sedang berlangsung. (Artinya, untuk membaca pesan singkat rasanya masih aman, utamanya kalau lagi pembacaan warta jemaat.)

Nah, mengenai sikap dalam ibadah, di gereja saya kadang rada parah. Ketika pendeta sedang berkhotbah, sejumlah warga gereja suka ngeloyor keluar, entah buat ke kamar kecil, entah buat merokok, entah karena merasa keki dengan pendetanya. Sesekali pernah juga saya melihat ada yang menjawab telepon ketika sedang beribadah. Meski sambil menunduk-nunduk, tetap membuat risih yang di sampingnya.

Omong-omong "Salad Segar", kelihatannya cukup jarang mampir ke sini, ya? Sudah lama tidak bertemu?

_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.

__________________

_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.

Priska's picture

(Jangan) nongkrong di warung gereja

Terkadang aku jugha mengalami hal yang demikian. Datengnya telat, trus di dalem grasa-grusu, eh... WLnya (ko hai hai , WL itu Worship Leader) nyebelin trus pendetanya khotbahnya panjang. Duh... Dan setiap kali ke gereja, aku sering sekali terlambat, baik di Solo atau di Semarang. Karena jarak rumahku dan gereja cukup jauh. Memerlukan waktu 1 jam (angkot), dan 30-40 menit (motor), tapi kalo' pake' mobil aku ndak tahu karena aku belum pernah ke gereja naik mobil. Uh.. pokoknya kalo udah terlambat, rasanya semua akan terasa grusa-grusu. Meski begitu, aku mencoba tenang, dan tidak mencoba untuk ber-sms atau telpon sich. Tapi, memikirkan makanan apa yang akan aku beli di food court gereja (soalnya, makanannya enak2... he he he). Tapi, untuk saran Ko hai hai yang bagian: nongkrong di warung depan gereja... jangan pernah diikutin. Berbahaya!!!
__________________

"I can do all things through Christ who strengthen me"

fresh salad's picture

sedih

duh.. daniel, rusdy, indonesia-saram, priska...

kok kali ini aku malah sedih ya ditemenin banyak orang. ada berapa gereja lagi yang jemaatnya gile banget kaya aku.  

Rusdy's picture

Gereja Suam-Suam Kuku

Wah, mungkin kita sedang diingatkan supaya tidak suam-suam kuku kali yah?

Kalo kita tidak bisa serius untuk sejam-dua-jam seminggu untuk mendengarkan FirmanNya dan bersekutu dengan sesama saudara seiman. Bagaimana kehidupan kekristenan kita diluar hari Minggu kalau begitu? Lebih parah?

 [Walau menurut saya, keseriusan di gereja pada hari minggu bukan tolak ukur bagaimana seriusnya iman seseorang. Karena bisa saja seseorang jadi anak Tuhan hari Minggu, tapi anak setan senen-sabtu?? Tongue out Bagaimana tolak ukur keimanan seseorang, wah, itu topik lain nih!]

Bagaimanapun juga, saya sih jadi diingatkan melalui tulisan ini, bahwa kita tidak boleh lupa, betapa mahalnya  kita telah ditebus oleh Yesus, jadi tidak sempat untuk menjadi suam-suam kuku! Bagaimana untuk menjadi kristen yang 'panas' untuk Yesus? Gereja tiap hari? Jingkrak-jingkrak? Menengking roh jahat tiap jam? Nyanyi terus? Wah, ini lain topik lagi deeeeeh!

"Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertoba" Wahyu 2:2-4

Priska's picture

Jemaat gile...

lho koq sedih?? Frown. Kan malah banyak temennya?? Tongue out

Tapi bener kata Ko Rusdy, jangan suam-suam kuku. Iya jugha sih, kita udah ditebus dengan darah yang amat mahal. Trus 3 jam dalam sehari aja, masa ndak bisa...

 

 

 

__________________

"I can do all things through Christ who strengthen me"

jesusfreaks's picture

BRAVO JOSUA! BRAVO ALL MARTYRS!

Dear all brother & sister, Dihadapan Tuhan & kalian semua saya mau mengaku segala kekhilafan : 1. ngantuk di gereja 2. sms di gereja 3. mengkhayal digereja 4. melirik di gereja 5. nguap digereja 6. ngorong alias "gali harta hidung" digereja 7. duduk santai di gereja 8. menilai-nilai khotbah 9. wah banyak lagi deh... tapi semuanya itu sebenarnya gw lawan tiap minggu, kadang gw yang menang, kadang "gw yang lain" yang menang. life is struggle... fiuhhh Jesus Freaks, "Live X4J, die as a martyr"
__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

kairos's picture

Soalnya kami maklum,

Soalnya kami maklum, pendeta-pendeta dari gereja Pentakosta dan Kharismatik kan jarang mendapat kesempatan berkotbah di gereja kami, jadi sekali dapat kesempatan, mereka kotbah sepuas-puasnya.

Di gerejaku, yang menyebalkanku adalah doa safaatnya. doa safaatnya selalu dipimpin oleh pendeta. Mungkin karena jarang berdoa, maka sekali diberi kesempatan memimpin doa, dia berdoa sepuas-puasnya.

i think this is another sense of humor ??????

gereja suam -suam kuku nya rusdy ok banget

Biyot's picture

Sebagi orang Kristen

Sebagai orang Kristen seharusnya gembira ibadah di gereja. Kalau sampai tidak betah cek dulu kekristenanmu.
dennis santoso a.k.a nis's picture

:-p

belum pasti begitu juga sih, because:

"Going to church doesn't make you a Christian any more than standing in a garage makes you a car."

:p

Waski's picture

Walah ... yot ...yot ...

wakiWalah ... yot ...yot ... yuk ngibing aja yuk.

Kamu itu mbok jangan terlalu serius knapa sih?

Kamu itu pasti dari aliran teologi keseriusan ya?

Dah deh untuk yang ingin serius seperti Biyot silakan pergi ke sini buat mendalami makna ibadah.

Buat yang mau ngibing silakan klik di sini mau ndobos klik di sini.

Buat yang masih bingung mo ngapain, ya sudah bingungnya dikelarin dulu aja, trus hubungi saya.

pak sar's picture

hayah....

Huwaduh mas waskita, hati hati nyar sampeyan juga bisa kecanduan ngibing,...bisa abis abisan tuh, sawerannya mang,...ntar gak terasa fulus nipis, dan cuma bisa makan sambel doang, gak pake nasi malah,....hehehehe

*mas tau dimana batu nya??

hai hai's picture

Kalau Jemaat Nggak Serius Ibadah

Biyot,

Kalau ada jemaat yang nggak serius ikut ibadah itu banyak faktor. Kalau dalam kisah si lalap, itu bukan kesalahan dia, tetapi kesalahan si WL yang jarang naik mimbar, jadi sekali nak mimbar dia ngoceh sepuas puasnya. Kayaknya itu WL cewek yang kurang dapat kesempatan ngomong di rumah. Kalau dia cowo, pasti dech anggota PSMS = Persatuan Suami Merangkap Supir yang di rumah dihormati sebatas supir.

Nah itu pendeta, mustinya tau kenapa jam pelajaran di sekolah lamanya 45 menit. Itu hasil riset ratusan tahun, bahwa daya konsentrasi rata-rata manusia itu 45 menit. Dia juga pasti orang yang jarang dikasih kesempatan kotbah jadi sekali ada kesempatan dia puas-puasin.

Ngapain lagi ada dancer di gereja? Ngapain musti ngajak ngajak jemaat jingkrak-jingkrak, treak amin, treak halleluya? Kalau mau jingkrak ya jingkrak aja sendiri. Mustinya gereja sadar, kalau jingkrak itu gak usah disuruh. Kalau lagunya enak, hatinya lagi nyaman, ya jingkrak sendiri. Kalau jingkrak disuruh itu namanya maen sinetron.

Kalau nggak jingkrak dianggap nggak rohani, nggak sukaria, nggak marem itu bukan ajaran Alkitab, itu ajaran sesat. Memang bener Alkitab mencatat Daud jingkrak. Emangnya engkong Daud jingkrak dari terbit matahari sampe terbit lagi? Emang tiap ketemu nabi Daud jingkrak? Alkitab juga mencatat, waktu menghadap Tuhan Daud sering mewek.

Gua kalau lagi normal ke gereja GKI, kalau lagi mau klasik ke gereja Reformed, kalau lagi mau keroncong ke GKJ atau Pasundan, Kalau lagi mau jingkrak ke Pentakosta, kalau lagi mau berbalas pantun ke gereja Katolik, kalau lagi mau beramah tamah ke gereja GPIB, kalau lagi mau liat orang kebaktian denan wajah tegang ke HKBP, kalau lagi mau disuruh suruh baru gua ke gereja Kharismatik, kalau lagi mau ngobrol panjang ama Tuhan, gua nggak ke gereja. Di gereja banyak orang, susah suaranya, orang di rumah gua yang sepi aja suaraNya nggak kedengaran.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

pyokonna's picture

HP, Alkitab, lagu

aduh ketinggalan ngasih koment nih, udah panjang banget.. komentar pertama sampe kelima masih dibaca serius yang keenam dan seterusnya tinggal discan, maaf...

Ak jg pengen cerita sedikit tentang gerejaku, tapi yang di cempaka putih sono. Ak belajar matiin hp dan menghargai waktuku sama Tuhan untuk pertama kalinya disana. Waktu di Solo ga pernah mikirin kayak gitu, sekarang klo ke gereja dan liat ad yang sibuk main hp sebel banget deh  Yell

Terus belajar bawa Alkitab waktu bergereja di Solo. Klo ke gereja ak jarang banget bawa Alkitab, ak pikir toh ada slidenya di mimbar, jadi ga masalah tho. Ternyata waktu ibadah, pendeta baca ayat ada jemaat lain - yang notabene ak ga kenal, nyodorin Alkitabnya sama ak. Mungkin teman2 pada pernah ngalamin ini yah, ato bahkan pernah jadi si penyodor Alkitab ini, tp ini bnr2 bikin hatiku rontok. Sejak itu ak always bawa Alkitab dan berharap someday ak bisa melakukan hal yang sama, jadi penyodor Alkitab.

Selebihnya itu lagu yang paling ak suka haleluya 5x amin 3x, selain kedengaran megah banget, lagu itu juga menjadi pertanda kebaktian telah berakhir  Tongue out

__________________

We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa

hai hai's picture

Pyokona, Itu Lagu Gerejaku

Pyokona, haleluya 5X amin 3X itu lagu gerejaku. Kok di gereja kamu juga sich? Wah jangan jangan pendeta kamu suka kotbah di gerejaku ya? Soalnya udah lama gerejaku ditinggal pendeta kami, katanya sich demi kehidupan yang lebih baik. Syukurlah, setelah berusaha akhirnya kita mampu membajak seorang pendeta dari Lampung.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Ari_Thok's picture

Gereja Mana ya yang Dimaksud?

Mmmm .. gereja mana ya nih yang dimaksud? Tongue out. Mmm .. melihat kondisi gereja kayak gitu ya tinggal memberi kritik dan saran aja to. Sebagai warga gereja kok gak punya andil apa-apa di gereja, kayak aku aja. Hehe.. maklum dah absen lama dari gereja. Kalo aku ibadah di gereja ya seriuslah, terutama pas lagu penyembahan. Kalo pas lagu sukacita, ya kadang hanya tepuk tangan saja. Masalah WL memang cukup berpengaruh, apalagi kalau suaranya gak enak didengar, tapi tetep aja maju jadi WL, duh .. yang penting hati dan mau melayani, mungkin itu alasannya heheh. Atau ada alasan yang lain ya? 

Mmm .. soal kotbah, saya jadi lebih kritis sekarang ini gara-gara pengaruh di kantor dan mungkin juga sabdaspace ini. Yah, itu bagus, membuatku gak asal terima tapi lebih berpikir. Kotbah panjang dan bertele-tele, terlalu banyak ilustrasi, dan berulang-ulang, terus terang bikin bosan juga. Kalaupun diulang ya paling tidak ada yang ditambahlah, masak sama persis. Mmm .. mau masuk gereja lagi ah .. tapi kali ini mau lebih andil ah .. kritik sana kritik sini hehe .. Cool

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

Priska's picture

Ari, koq githu?

Wah Ari_thok, kamu tu gawat nich!! Dulu, aku yang dibawa masuk ke gereja. Sekarang, ketika aku dah masuk ke gereja.. eh, dianya malah ndak ke gereja. Apa kata dunia?? Tongue out

 

 

__________________

"I can do all things through Christ who strengthen me"

Ari_Thok's picture

Bawalah Aku ke Gereja

Nah Pris, kesempatan untuk balas budi, bawalah aku ke Gereja Pris .. tunggu 3 jam di depan gereja, dan kasih aku alkitab Embarassed

 

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

Priska's picture

Ok, I'll wait...

balas budi?? wah, berarti dulu bawa aku masuk ke gereja itu ndak rela ya?? Yell

Uh.. tau githu, aku dulu ndak dateng!! Udah nunggu bisnya lama... ndak lewat-lewat.. eh, sekarang malah ketauan kalo' yang ngajakin ke gereja ndak ikhlas. kalo' githu aku ngambek ndak gereja lagi aja ah... Undecided 

__________________

"I can do all things through Christ who strengthen me"

hai hai's picture

SEmpurna Atau MAti

Kalau anda ke gereja dan kebetulan kita ketemu, maka sebaiknya jangan duduk dekat saya. Setelah kebaktian dimulai, kalau HP anda berdering, maka saya akan melotot dan memaksa anda untuk mematikannya dengan kode tangan. Kalau anda main sms saya akan melakukan hal yang sama. Kalau anda ngobrol, walaupun melakukannya dengan berbisik, maka saya akan mengusir anda. kalau anda memotong kuku atau merias wajah anda, maka saya akan memandang anda dengan mata menghina.

Namun, walaupun duduk jauh dari saya, anda tetap tidak aman. Sebab bila anda melakukan semua hal tersebut di atas, maka saya akan mengirim surat teguran untuk disampaikan kepada anda. Bila anda setelah menerima surat itu namun tetap bandel, maka saya akan minta time out kepada pendeta lalu menjewer kuping anda, tak peduli anda lelaki atau wanita, tua atau muda, cantik atau jelek, tampan atau jelek, kaya atau miskin, jemaat atau majelis bahkan pendeta.

Namun bila anda tertidur dalam kebaktian, ngorok sekalipun, saya akan menjaga keamanan anda dan barang anda. Bila anda membawa anak kecil dan anak anda bandel bahkan menangis, maka saya akan mengajaknya keluar dan menjaganya selama anda mengikuti kebaktian.

Bila SL (Song Leader) membuat saya merasa kebaktian tidak nyaman, maka saya akan pulang. Bila pendeta kotbah bertele-tele mengulangi terus apa yang dikatakannya, maka saya akan memberi tanda padanya bahwa dia terlalu lama ngomong. Bila dia tidak mengindahkan, maka saya akan pulang atau menegurnya setelah kebaktian. Bila pendeta kotbah ngawur karena tidak mempersiapkan diri dengan baik, maka saya akan menyatakan bahwa saya tidak memahami kotbahnya, mungkin karena kotbahnya sulit di mengerti atau karena pendeta kurang mempersiapkannya. Percuma mengikuti kebaktian kalau tidak dapat menikmatinya. Kalau SL berkotbah seolah pendeta, maka saya akan menegurnya ketika kebatian usai dengan mengusulkan agar dia sekolah Theologia agar dapat berkotbah di mimbar nantinya.

Bagi saya tidak ada kompromi. Sebelum kebaktian gereja hanya sebuah gedung, namun ketika kebaktian berlangsung, maka saya akan menghajar siapa saja yang berani melecehkan kebaktian. Apabila anda tidak menikmati kebaktian, silahkan tidur atau pulang.

Saya benar-benar tidak kenal kompromi, Sekali anda memutuskan untuk menjadi petugas kebaktian, maka anda harus melakukannya dengan baik. Bila kemampuan anda tidak memenuhi standard minimal yang dibutuhkan, maka serahkan kepada orang lain yang mampu. Pilih tugas lain yang sesuai dengan kemampuan anda.

Gereja memiliki liturgi, di dalam liturgi ada batasan waktu. Sekali anda menerima tugas menjadi petugas gereja, baik sebagai pengkotbah, SL atau pembaca warta gereja, pengumpul kolekte, maka anda harus menaati liturgi, baik susunannya maupun waktunya. Bila terpaksa melanggarnya, maka minta izinlah kepada jemaat.

Saya sering bertemu pengkotbah yang menambah waktu kotbah tanpa meminta izin jemaat, dengan alasan mendengar bisikan Tuhan untuk mengkotbahkan sesuatu. Bila itu terjadi, maka ketika kebaktian usai saya akan menemuinya dan memberi tahu, bahwa kalaupun benar Tuhan berbisik padanya untuk mengkotbahkan hal lain setelah dia mengkotbahkan hal yang dipersiapkannya, maka yang harus dilakukannya adalah mencatat kotbah itu untuk dikotbahkan minggu berikutnya.

Tuhan yang tidak menghargai liturgi, pasti bukan Tuhan. Bila pengkotbah mengkotbahkan ajaran yang menurut saya menyimpang, maka saya akan minta waktu untuk untuk berdiskusi dengan dia, bila dia tidak ada waktu, maka saya akan mengirim surat berisi analisa saya akan ajarannya.

Ha ha ha, anda menuduh saya jemaat paling blagu di dunia? Itulah saya. Anda menuduh saya tidak punya kasih? Saya justru melakukannya karena kasih. Kalau saya tidak sehat jasmani dan rohani, maka saya tidak akan ke gereja. Itu melecehkan Allah namanya, itu melecehkan sesama orang Kristen. Kalau tidak mampu memberikan sesuai standard, maka saya tidak akan bertugas. Itu melecehkan Allah namanya, itu melecehkan sesama orang Kristen.

Anda tahu kenapa ibadah orang Kristen disebut Kebaktian? Karena pada saat itu kita sedang menunjukkan bakti (hao/Xiao) kita kepada Allah dan sesama manusia. di dalam kebaktian saya tidak kenal kompromi, karena di ruang maha suci Allah tidak memberi toleransi. Di dalam ruang maha suci tidak boleh ada kesalahan. Sempurna atau mati.

Robeknya tirai ruang maha suci bukan berarti kesucian ruang maha suci telah berkurang apalagi hilang. Robeknya tirai ruang maha suci hanya berarti lebih banyak orang dapat memasukinya, lebih mudah untuk memasukinya. Tentang kesucian dan hukumnya tetap. Sempurna atau Mati. Kapan anda masuk ke ruang maha suci?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

waski's picture

Kalau pendetanya khotbah

Kalau pendetanya khotbah bertele tele. Ya sudah saya akan tetap duduk tenang, berusaha tidak menghakimi dan mencoba tetap menikmati

Sebab saya sadar 6 hari sudah saya gunakan untuk kepentingan saya sendiri.

Kalau song lead, lagu dan liturgi seakan membosankan, saya tetap akan duduk tenang, dan sopan. Belajar menikmati, dan mencukupkan diri.

Sebab saya datang ke gereja dengan tujuan memberi bukan menerima. masalahnya bukan apa yang bisa saya dapat, tapi apa yang bisa saya berikan untuk Tuhan. 6 hari sudah saya gunakan untuk kepentingan saya sndiri, masakan satu hari yang tersisa tetap akan saya gunakan untuk memuaskan nafsu saya. menyenagkan telinga dan mata saya. "Ibadah, jika disertai rasa cukup, besar manfaatnya."

Lalu benarkah saya tidak mendapatkan apa-apa?

oh tidak, sebab saya ternyata sedang belajar pengendalian waskidiri, belajar rendah hati, belajar melayani Tuhan melalui telinga yang rela mendengarkan khotbah hambanya yang membosankan.  Belajar bersabar, melewati jam-jam yang membosankan bersama Tuhan. Sebab sekali lagi ibadah bukanlah mengenai apa yang saya dapatkan, tapi apa yang saya berikan.

hai hai's picture

Kalau Untuk hal Itu ...

Mas waski, kalau untuk hal itu saya melakukannya di persekutuan.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

nina's picture

Belajar pengendalian diri,

Belajar semua2nya,

Boleh juga sih, daripada mengeluh ini itu, mendingan mencoba menikmati segala kekurangan yang ada,

Adakah yang bisa disimak dari kotbah yang membosankan?Doa syafaat yang puanjang, nyanyian yang gedubrakan, nyanyian yang ditarik-tarik tambang.

Banyak lho yang bisa diperoleh kalo kita menyadari gereja itu penuh dengan kekurangan dan kelemahan, kalo sudah sempurna ya di "sana nanti"

Jadi seperti p. Hai Hai sebaiknya kita ikut berperan serta menjadikan gereja suatu tempat ibadah yang bisa membuat kita betul2 merasakan bahwa  Allah ada diantara keluhan2 kita. Betapa dengan sabarnya Allah mendengarkan kita yang t l nya melebihi semua yang menjengkelkan itu, andai kita cukup tahu diri akan kesabaran Allah menunggu kita memperbaiki diri . . .  

 

kairos's picture

buat hai-hai ,sempurna atau

buat hai-hai ,sempurna atau mati nya enak dibaca .

Namun bila anda tertidur dalam kebaktian, ngorok sekalipun, saya akan menjaga keamanan anda dan barang anda. ( lucu neh )

Bila anda membawa anak kecil dan anak anda bandel bahkan menangis, maka saya akan mengajaknya keluar dan menjaganya selama anda mengikuti kebaktian.( nih buat gw terharu )

yang lain nya asik

hai hai's picture

Anak Kecil Pembosan

Kairos, terima kasih atas pujiannya. Almarhum nenek saya bilang, "ketika melakukan tiga hal ini, semua manusia adalah raja: waktu tidur, waktu makan dan waktu buang air besar." Ketika ada orang tidur waktu kebaktian, dia adalah raja yang harus dijaga.

Ketika seorang anak berbuat nakal dalam kebaktian, itu karena dia merasa bosan. Ketika seorang anak kecil menangis dalam kebaktian, itu karena dia dicubit atau dipukul atau dia sudah putus asa memberi tahu orang tuanya, bahwa dia tidak tahan lagi untuk mengikuti kebaktian. Anak kecil memang belum mampu berkonsentrasi untuk waktu yang lama. Saya suka anak kecil, jadi saya melakukannya dengan hati senang.

Kalau kamu juga senang anak kecil dan mau menolong mereka dalam kebaktian, jangan lupa, bahwa orang tuanya belum tentu kenal anda mempercayai anda. Dalam hal itu, anda harus keluarkan dompet anda, tunjukkan semua kartu identitas anda yang ada di dalam dompet. Berikan semuanya kepada orang tua itu sebagai tanda terima, (namun jangan berikan uang tanpa anda dan dia menghitungnya).

Di beberapa gereja, sekolah minggu dan kebaktian dilakukan pada jam yang sama, sementara orang tuanya ikut kebaktian, anaknya ikut sekolah minggu.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Love (gak login)'s picture

jam sekolah minggu

om hai-hai bilang:

"Di beberapa gereja, sekolah minggu dan kebaktian dilakukan pada jam yang sama, sementara orang tuanya ikut kebaktian, anaknya ikut sekolah minggu."

Di gereja saya juga melakukan kebaktian anak pd jam yang sama saat kebaktian umum berlangsung. Tetapi ada juga yang berpendapat anak seharusnya melihat bagaimana kedua orangtua mereka beribadah, karena orang tua adalah teladan. Jika ingin anak punya kehidupan ibadah yang benar di gereja, maka anak harus selalu bersama ortu saat kebaktian.

Jadi dia selalu usul gimana kalau kebaktian anak jamnya lain .....

Gak ada yang setuju atas usul ini .... :)

Nurut blogger semua gimana nih ....

 

Love

 

 

jesusfreaks's picture

BRAVO HAI-HAI! BRAVO ALL MARTYRS!

Dear brother hai-hai, salut buat "PENGALAMAN" nya di tulisan Sempurna atau Mati. yang penting konsisten, gw suka gaya lo yang extreme itu. cuma 1 yang gw bingung sekarang, kalau gw se "extreme" lo, kira - kira tuh gereja masih memperbolehkan gw masuk gak. terus, kalau semua gereja model nya seperti yang lo tulis itu, dan gw tetap konsisten se "extreme" lo, dan akhirnya gw dilarang masuk semua gereja. trus gw gerejanya kemana dong? USUL bukan USIL (SERIUS) : Bagaimana kalau lo buat gereja, yang nantinya kan nampung orang-orang yang "extreme" tersebut. o iya, gw salah satunya deh... rindu nih, punya gereja yang "SEMPURNA ATAU MATI". ada yang mau daftar lagi gak nih... Jesus Freaks, "Live X4J (EXTREME FOR JESUS), die as a martyr"
__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

hai hai's picture

Organis Gerejaku Seorang Muslim

JesusFreaks, surprise juga dipuji sama elu. Thanks kawan. Namun menurut gua apa yang gua lakukan itu tidak extreme. Hal itu menjadi extreme kalau kita melakukannya dengan cara kasar atau dengan hati yang dipenuhi kemarahan. Dulu gua melakukannya dengan extreme, dulu gua melakukannya karena merasa terganggu, melakukannya untuk diri sendiri, namun tidak lagi setelah memahami makna kebaktian.

Ada banyak alasan kenapa seseorang tidak mengikuti kebaktian dengan cara yang benar. Mungkin mereka tidak memiliki pemahaman yang benar tentang kebaktian, mungkin sedang tidak sehat jasmani dan rohani, mungkin mereka pikir tidak ikut kebaktian itu dosa, meninggalkan kebaktian itu dosa atau tidak sopan. Mereka berusaha bertahan mengikuti kebaktian walaupun tidak menikmatinya, itu sebabnya mereka mencoba untuk menghibur diri. Juga ada banyak alasan kenapa patugas kebaktian tidak melakukan tugas mereka dengan baik. Juga banyak alasan kenapa petugas yang tidak memenuhi standard melakukan tugasnya.

Ketika gua tidak menikmati kebaktian, maka gua pulang. Itu bukan unjuk rasa, tetapi karena pada saat itu hati gua dipenuhi kejengkelan. Dalam kondisi demikian, gua merasa tidak layak mengikuti kebaktian. Itu sebabnya pulang atau keluar dari kebaktian.

Ketika menegur orang sementara kebaktian berlangsung, maka kita harus melakukannya tanpa rasa jengkel. Kita melakukannya dengan ramah, dengan tulus, dengan lucu. Biasanya mereka tidak akan tersinggung. Walaupun minta time out lalu menjewer mereka, kita tetap melakukannya dengan ramah, dengan tulus, dengan lucu. Biasanya mereka akan mengerti, ketika kita bilang akan menjewernya kalau tetap mengikuti kebaktian sembarangan. KEtika kebaktian selesai, kita harus mendekati orang yang kita tegur, minta maaf karena membuatnya nggak nyaman, lalu ceritakan pemahaman kita akan arti kebaktian.

Ketika menegur pengkotbah yang kotbahnya ngelantur kepanjangan, kita melakukannya dengan lucu, contoh, "Pak pendeta, kok tiba-tiba saya terpikir, bahwa kotbah tambahan tadi sebenarnya Tuhan berikan untuk dikotbahkan minggu depan lho? Karena sudah dikotbahkan maka bapak bakalan sibuk dech menyiapkan kotbah untuk minggu depan." lakukan itu dengan lugu, tampilkan muka paling lugu yang bisa kita tampilkan. Pendeta itu tahu sedang ditegur, namun dia tidak akan marah, paling-paling dia akan bilang, "Ah, kamu bisa aja!"

Walau bukan orang Kristen, namun sejak kelas 2 SD gua sudah ikut sekolah minggu. Yang paling sering mengajar kami adalah seorang lelaki gemuk yang pendiam. Ketika menyanyi, semua lagu menjadi lagu baru baginya. Ketika cerita, dia pelit sekali dengan kata-katanya. Waktu kecil kami sering mengejeknya diam diam ketika mengajar. Bahkan kami sering menggodanya.

Setelah menjadi orang Kristen gua sangat menghormatinya. Bahkan secara khusus minta maaf padanya dan mengikuti sekolah minggu lagi ketika dia mengajar. Tentu saja kali ini gua menjadi murid yang baik.

Kami menyapanya Ko Apong, dia adalah guru sekolah minggu paling tidak bermutu yang pernah kutemui seumur hidupku. Namun dia adalah guru sekolah minggu yang paling agung, paling tulus dan paling kuhormati seumur hidupku. Dia terpaksa mengajar sekolah minggu, ketika tidak ada orang lain yang mau mengajar. Dia mengorbankan dirinya menjadi bahan ejekan anak-anak karena tidak ada orang lain yang mau mengajar.

Suatu ketika, organis di gereja kami adalah seorang muslim. Sampai hari ini dia tetap seorang muslim. Dengan tulus dia menawarkan diri untuk menjadi organis di gereja kami karena tidak ada orang lain yang bisa main organ. Dia melakukannya dengan cuma-cuma. Dia melakukannya karena dia teman kami dan dengan tulus mencoba membantu kami. dia melakukannya karena dia melihat kebesaran jiwa yang ditunjukkan oleh jemaat gereja, yang memberi beasiswa kepada anak-anak miskin tanpa memandang suku dan agama mereka.

JesusFreaks jangan bikin gereja baru, nanti Josua marah. Dia paling gak suka gereja dikotak-kotakin. (mungkin dia sukanya lingkaran?). Nggak ada gereja yang sempurna. Dalam pengajaran kita harus extreme, namun harus extreme juga dalam toleransi. Kalau elu nggak boleh masuk gereja, tanya sama mereka mana batasnya? nongkrong aja di depan pintu waktu kebaktian. Ha ha ha ...

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

NOSID's picture

Batas Toleransi???

Bung hai-hai dalam "Sempurna atau mati" ck..ck..ck.. perfeksionis, (he...he..emang gw banget kayaknya)

Matius: 5 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.

" I Tesalonika: 5 5:14 Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang.

I Korintus: 14:40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.

dengan sikap bung hai-hai entar takutnya lama kelamaan bisa diusir, karena gerejanya malah yang merasa terganggu :) he..he..

gw gak gitu ngerti seh sejauh mana gw harus bertoleransi, emang rada kesel kalo ngeliat pada gak serius ibadah, malah pernah depan gw ada yang pacaran lagi ck..ck..ck

yach idem ama Paulus aja dec menegor dalam kesabaran dan tetap menjaga kesopanan dan keteraturan

Shallom4ever semua

hai hai's picture

Masih Diterima Di Gereja

Nosid, ayat-ayat yang kamu kutip itu memang membuka pemikiranku tentang kesempurnaan. Kita harus mengejar kesempurnaan itu sekuat tenaga kita.

Jangan takut untuk sempurna. Jangan takut diusir oleh gereja. Kalau kamu tercatat sebagai jemaat di sebuah gereja, maka gereja tidak berhak untuk mengusir kamu. Gereja boleh menskors jemaat, namun tidak boleh mengusirnya. Sampai hari ini gua masih di terima di gereja manapun.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

penny_nduut's picture

AKU JUGA....

Jujur aja, aku baru ja 'masuk' ke sini dan baru pertama ini baca tulisannya fresh salad. Asik banget tulisannya...eh fresh salad tu cewek ya? (Di tulisannya dibilang kalo om berbaju kuning yang duduk disebelahnya sibuk ngelirik-lirik, hehe...) . Aku juga sering gitu (bukan sering dilirik om-om, tapi sering nggak konsen waktu kebaktian). Puji Tuhan, aku tu warga GKJ. Dalam sebulan, 2x aku mesti belajar bahasa jawa coz kotbah disampein dalam bahasa jawa. Maklum anak muda jaman sekarang (walau berdarah jawa tulen, dan kebetulan jaman mudanya dulu nenek&kakekku dalang, tapi nggak menjamin aku ngerti bener dengan bahasa jawa yang baik dan benar) aku sering nggak "dong" ma basa jawa yang kromo inggil, yang biasa dipake buat kotbah. Yang ada aku kadang nanya-nanya mulu ke orang di sebelahku (kebetulan ibuku) tentang arti kata-kata yang nggak kumengerti (jadi bisik-bisik di gereja, deh...Wah..kalo ketahuan bung hai-hai, aku bisa "ditindak" ni...). Tapi Puji Tuhan, seiring waktu karena keseringan denger dan tanya, aku lumayan ngerti...(walau belum sepenuhnya). Masalah kedua setelah kendala bahasa, aku sering nggak mood sama yang kotbah. Maklum juga, karena gereja di desa dengan SDM yang masih terbatas, kadang yang kotbah nggak pake proses sekolah pendeta (pendeta di gerejaku kebetulan ada 2, tapi mesti melayani 8 pantan/cabang, jadi dalam sebulan paling cuma sekali denger kotbahnya pak/bu pendeta). Seringkali aku pake sistem D3 ketika di gereja, Datang, Duduk, Diem...tapi ya itu..diemnya bukan karena ngerti, tapi lama-lama ngantuk.Belum lagi, organisnya udah tua...sering salah ngiringi lagunya. (sementara yang muda-muda belum juga tergerak untuk menggantikan...). Kalo udah ditu, tambah nggak konsen karena cengengesan geli... So...after all...kadang pengen pindah gereja, tapi nggak enak..(pasti bakal jadi topik pembicaraan yang tidak berkesudahan, kasihan ibuku, hiks..hiks...karena kebetulan beliau cukup aktif pelayanan). Aku jadi sangat menikmati saat-saat jadi anak kost. Kebetulan aku kuliah di Jogja, jadi aku puas-puasin kebaktian di Kogja (seringnya sih di GKI Gejayan, yang deket Jembatan Merah). Disana aku menikmati betul sama apa yang disebut KEBAKTIAN HARI MINGGU. Jadi curhat panjang lebr..padahal harusnya kolom ini dikhususkan buat komentar ya? Maaf..maaf... Nah, sekarang kalo dah begini, ada yang bisa kasih saran, usul, kritikan bahkan sumbangan? ^^ Anyway busway, sekarang aku dah pensiun jadi anak kost dan dah balik ke kampung halaman dan itu berarti "WELCOME TO THE JUNGLE" wuekekek...kikuk-kikuk...Udahan ah..udah kepanjangan curhatnya.. Sebelum pamit, aku pengen ngucapin "Met menyambut Natal.." GBU ALL!!
Daniel's picture

solo lagi?

loh, penny_nduut? kamu anak GKJ? dulu pernah kos di Jogja? sekarang dah pulang kampung? wah, jangan2 orang Solo juga ya? walah, sabdaspace kok isinya banyak orang Solonya, ada apa ya? Tongue out

sign up dong penny, biar kita bisa ngobrol lebih asyik lagi, gak terus2an pake tulisan "tidak/belum diverifikasi", hehehe... Smile

fresh salad's picture

hai penny ndut

makaci kalo tulisanku dibilang asik. iya saya cewe tulen. kamu? ;) duh, saya dulu jg kaya kamu. rasanya ga berani pindah gereja karena takut dibilang murtad. apalagi saya sekeluarga uda disana belasan tahun, melayani sejak masi remaja belia, uda mimpin departemen ini dan itu, bahkan sempat fulltime, rasanya mustahil (dan tidak pernah terpikir) untuk keluar dari gereja itu. dan akhirnya bener jg pas saya check out dari sana penghakiman bertubi2 mendera. gosip, fitnah dan berbagai pertanyaan sudah biasa jadi makanan sehari2 (doeloe). mungkin karena gereja saya dulu kecil, jemaatnya dikit jadi rada "seneng" kalo ada berita heboh. cukup lama saya berusaha beradaptasi dgn gereja yg baru, hingga akhirnya bisa memutuskan untuk mulai terlibat pelayanan gereja lg saat ini. setahun lebih saya menikmati jadi jemaat penonton yg datang tak diundang pulang tak diantar, menghilang diantara kerumunan orang banyak dan ke gereja tanpa punya komunitas untuk bertumbuh dan saling mendukung. saya merasa engga kepaitan ama gereja (menurut saya loh! - ga tau kalo dari tulisan saya justru terlihat sebaliknya) tapi saya selalu berharap banyak pada gereja. saya melihat gereja dari dampak dan fungsinya yang sangat besar bagi orang Kristen. makanya rasanya pengeeen bgt sebagai "orang gereja" saya bisa bikin sesuatu yg bermakna. meski engga semudah yg saya ucapkan. btw, km udah mudik kan? kenapa ga mencoba terlibat pelayanan sebagai anak muda yang menerima tongkat estafet dari yg tua-tua? kasian jg uda tua masi disuruh main organ salah-salah pula...
hai hai's picture

GKJ ...oh GKJ

Waktu tinggal di Yogya aku paling suka ke GKJ Gondokusuman, kalau ke GKI Gejayan kejauhan. Yang paling istimewa dari GKJ Gondokusuman adalah perjamuan kudusnya, Semua jemaat langsung minum dari piala yang sama. Biasanya, aku dan teman-teman kalau perjamuan kudus selalu duduk paling depan, paling kanan kalau duduk di barisan kanan dan paling kiri kalau duduk di barisan kiri. Dengan begitu dapat minum duluan dari piala dan dapat minum sebanyak mungkin. Bagi kami, minuman perjamuan kudus adalah minuman mewah.

Penny, ayo gabung dong! Biar kita bisa menikmati tulisan si lalap yang centil banget.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Love's picture

Halo TMS .....

TMS menulis: "Setelah kebaktian ini aku langsung melayani anak-anak. Daripada bosan mendingan mematangkan persiapan pelayananku pikirku." hayoooo .... berarti kalau ada anak-anak layanmu yang juga iseng sendiri waktu kamu bawain cerita or mimpin ibadah, gak bole marah-marah or jutek ya he he he he he :))
hai hai's picture

Ipong ...

Ipong! Nilai sempurna untuk Love! Kamu nggak boleh marah, nona lalap! Ha ha ha ... Love, pukulan kamu benar-benar meng-KO dia nich ...

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

fresh salad's picture

hai ibu cinta...

iya yah... untunglah anak-anak saya lebih baik dari saya. tapi emang bener, kalo mereka bosen, guru SM ga bole marah2 apalagi ampe mengancam Tuhan bakalan marah, ga suka, etc. karena seringkali yg bikin anak bosen bukan Tuhannya, tapi gurunya yg males belajar, males repot nyari sesuatu yg baru untuk menarik perhatian anak-anaknya, n menganggap anak2 ga terlalu penting.

love, kapan neh seminar gsm nya?
Love's picture

TMS, belajar seni memimpin diri dulu

TMS, setelah belajar konseling, belajar seni memimpin diri dulu, baru adain seminar GSM. Kan GSM bener-bener harus komplit ... bisa jadi konselor en pemimpin he he he.

Ikutan dulu yg tgl 11-12 januari besok, baru bisa dipikirkan untuk yg GSM :)

kamu jadi pembicaranya ya :)) 

he he he jadi ingat kenangan purwokerto he he he .....

Love ... 

fresh salad's picture

seminar kepemimpinan

kalo ada brosur or info lengkap lainnya tolong ak dikirimin yah... kalo menarik ak mau ikut kok. tapi yg gsm setelah ini lho! awas kalo gak... seminar gsmnya ngundang gsm yg "kelas kakap" yah... :D
xaris's picture

Ngga pernah gereja

Sil,

Saya pikir cuma orang yang ngga pernah ke gereja yang ngga akan pernah ngalamin yang kamu ceritain. Semua anggota visible churches pasti pernah ngerasain yang kamu rasain. Selain faktor diri sendiri, semua orang, mau pelayan atau yang dilayani ngga ada yang luput berpotensi besar bikin saya kecewa. Tapi semua visible churches yang pernah saya datangi dan mendatangkan kekecewaan buat saya, akhirnya tetap dijadikan alat sama Tuhan untuk memproses saya. Jadi biarpun kecewa, saya akhirnya harus mengatur ulang lagi posisi rasa kecewa itu di hati saya. The right feeling in the right place ternyata bukan urusan sepele! Laughing

Saya pernah merasa kesulitan mencari tempat beribadah. Ada aja faktor ini-itu yang buat saya enggan hadir di satu tempat. Tapi ada satu sharing yang saya selalu inget. Bayangin gimana nanti waktu kita di surga... Pasti ngga ada ibadah yang lebih indah daripada itu. Saya suka terharu kalau dengar puji2an yang menyentuh saking bagusnya. Karena kebayang kalo sekarang terasa indah begitu apalagi nanti. Jangan2 saya lemes ngga bisa berdiri saking kagum dan terharunya... Laughing

So, kalau sekarang berkelana dari satu gereja ke gereja lain karena ini-itu yang membuat saya harus datang dan pergi, ya sudahlah... Saya hadapi aja kecewa itu, shrug it off and move on. Kecewa boleh, tapi jangan pernah menyerah untuk bisa tetap merasakan keindahan Tuhan dimanapun berada. Tuhan aja ngga pernah menyerah sama kita yang degil, bebal, sok tahu, shallow gini... Jadi biarpun kecewa ini-itu ngga ada alasan untuk menyerah, termasuk soal beribadah di gereja Cool

fresh salad's picture

setujuuu...

berteriak di dalam gereja untuk sebuah perubahan aja seringkali sulit

apalagi berteriak dari luar gereja.

kalo saya sih lebih memilih untuk terlibat dan berupaya bikin perubahan di bagian yg saya pegang. meski bagian yg kita pegang ga dianggap main part oleh gereja, tapi setidaknya saya bisa ikut berpartisipasi menciptakan paradigma baru bagi generasi penerus saya. hopefully, itu bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik, meski buahnya baru bisa dilihat kelak. Lebih2 lagi jg mengubah pikiran dan kehidupan saya sendiri menjadi lebih baik.

xaris's picture

OOT: Tomat vs Salad

Cil, nama kamu ToMatoeS? Saya kirain Fresh Salad. Apa memang baru kamu ganti? Kalo iya, aduh Cil... saya suka sih tomat, tapi kalo minum jus tomat bikin saya dikondisikan untuk harus betah di toilet. Beda sama makan salad, bikin saya nyaman di sana Laughing
Puput Manis's picture

Hai Fresh Salad, Salam

Hai Fresh Salad, Salam kenal.. Seneng bisa ikut ngobrol ama temen-temen di Pasar Klewer ini. Aku suka baca tulisanmu dan berbagai komentar dari sana sini. Aku juga pernah mengalami hal seperti itu. Dulu waktu aku masih ikut suami beribadah di GKI, khotbah 15 menit aja terasa lamaaa. Kalau 20 menit, rasanya udah ga sabar. Tapi sekarang aku ikut suami pindah ke gereja kharismatik. Anehnya, khotbah 30 mnt - 45 menit koq ya oke-oke aja. Nyanyi dengan semangat bertepuk tangan. diringi musik, ikut goyang, lama-lama juga menikmati. Habis pujian terus masuk musik yang lebih slow dan khidmat masuk penyembahan sebelum firman disampaikan. Kalau capek berdiri, juga tidak dilarang duduk koq. Mungkin semua tergantung juga dengan hubungan pribadi kita dengan Tuhan setiap harinya. Kalau sehari-hari kita udah intim dengan DIA, ibadah tidak usah harus hari Minggu. Salam hangat dalam kasih-Nya,
__________________

Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,