Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Temuan Fosil vs Teori Evolusi

Gayle's picture
Temuan Fosil Goncang Teori Evolusi
Senin, 13 Agustus 2007 | 11:20 WIB
TEMPO Interaktif, Nairobi:

 

Penemuan dua fosil tengkorak manusia purba di Kenya telah menggoyahkan teori evolusi yang diakui secara luas. Penemuan itu menyatakan dua spesies manusia purba ternyata hidup berdampingan di satu tempat selama hampir setengah juta tahun.

Teori evolusi sebelumnya menyatakan, hominid Homo habilis telah berevolusi menjadi Homo erectus sebelum berevolusi lagi menjadi Homo sapiens seperti kita ini. Tapi fosil di Kenya tak menyatakan demikian.

Seperti dipaparkan di jurnal Nature edisi akhir pekan lalu, sebuah tim internasional telah menggali dua fosil hominid dari Turkana di Kenya. Keduanya adalah pecahan tulang rahang atas dan sebuah tengkorak utuh.

Tulang rahang adalah milik Homo habilis berdasarkan karakter giginya. Usianya sekitar 1,44 juta tahun. Adapun tulang tengkorak adalah milik Homo erectus yang diperkirakan berasal dari masa 1,55 juta tahun silam.

Berdasarkan usia fosil tersebut, para penemunya menyimpulkan, keduanya pernah hidup berdampingan di tempat di mana mereka tergali. Susan Anton, profesor antropologi di Universitas New York dan anggota tim itu mengatakan, "Adanya eksistensi dua spesies mengindikasikan bahwa mereka adalah sister species, berbeda dengan pandangan bahwa homo habilus adalah ibu bagi homo erectus."

Ahli geologi dari Universitas Nasional Australia, Ian MacDougall, yang ikut menggali di Formasi Koobi Fora di Kenya itu mengatakan, pekerjaan mereka telah dihujani begitu banyak pertanyaan. "Itu mengindikasikan bahwa dua spesies hidup di area yang sama tapi mesti memiliki relung ekologi yang berbeda," katanya.

MacDougall mengatakan, kedua spesies tak bersaing serius meskipun salah satunya barangkali lebih mendominasi dan akhirnya menyapu spesies yang kurang adaptif. Dia menilai sejarah mungkin harus ditulis ulang. "Saya tidak berpikir bahwa itu membuat model linier dari Homo erectus ke homo sapiens menjadi dipertanyakan, tapi siapa yang tahu apa yang terjadi besok?"

Colin Groves, profesor antropologi biologi dari Universitas Nasional Australia sudah lama mengatakan bahwa model evolusi linier itu jauh dari sederhana. Dia pun menyambut hasil studi itu. "Ide bahwa evolusi manusia adalah sebuah tangga berjenjang, saya pikir tidak mungkin dipertahankan lagi," katanya.

Namun masih ada perdebatan. Para peneliti mengatakan bahwa itu mengindikasikan bahwa homo erectus dan homo habilis adalah keturunan spesies yang lain. Namun ahli lain berpendapat bahwa penelitian itu hanya menunjukkan bahwa leluhur bisa bertahan hidup selama waktu yang panjang bersama dengan keturunannya.

hai hai's picture

Bagaimana Cara Menghitung Umur Fosil?

Nona Abigail, tulisan anda menarik sekali. Mungkin anda dapat membantu saya? Setiap kali membaca tentang penemuan-penemuan fosil yang berusia sekian ribu atau sekian juta tahun, saya selalu bertanya-tanya, bagaimana para ilmuwan tersebut menentukan umur fosil-fosil tersebut? W

aktu SMA, saya pernah belajar tentang Test Carbon, namun pada saat itu guru saya juga mengajarkan, bahwa test carbon hanya dapat digunakan untuk mengukur umur fosil maksimal 5.000 tahun, di atas umur itu, carbon dalam fosil sudah habis terurai.

salam

hai hai

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Rusdy's picture

Teori VS Fakta

Harus diakui sangat sangat sulit bagi yang sudah terbiasa dengan teori evolusi, umur bumi, big bang dan lain sebagainya untuk menerima bahwa ini semua hanyalah teori, bukan fakta. Akibatnya, dalam berpikir bagaimana fosil muncul atau berapa umurnya, sangat sulit untuk bertanya secara kritis, apa betul fosil-fosil tersebut berumur jutaan tahun?

Kagak pengen bikin kontroversial kok, hanya mengundang berpikir kritis untuk meragukan kebenaran teori-teori tersebut, karena mereka bukan teori seperti fisika yang bisa diulang eksperimennya, tetapi teori berdasarkan pengamatan

Contoh, klik di sini bagi yang bertanya, "Apa betul C-14 carbon dating bisa mengukur secara akurat fosil dan menyimpulkan umurnya jutaan tahun? (dan banyak science question lainnya)"

catatan: situs tersebut hanya mengkritis teori-teori yang ada, bukan menawarkan jawaban yang pasti benar

anakpatirsa's picture

Maaf Kalau Terlalu Panjang

Alkitab vs Ilmu Pengetahuan Pada suatu hari, seorang ateis yang terkenal terdampar di sebuah pulau terpencil. Pulau itu cukup luas dan dipenuhi oleh hutan lebat. Untuk mengetahui keadaan pulau itu, si ateis masuk ke dalam hutan. Seperti biasa, hutan selalu dihuni oleh berbagai jenis binatang liar, mulai dari semut, monyet sampai beruang. Hutan di pulau ini juga dihuni oleh monyet-monyet yang bergelantungan di atas pohon. Sepertnya monyet-monyet itu tidak takut sama si ateis, malah mereka mengerjai dia dengan melempar buah-buahan ke atas kepalanya. Walaupun merasa terganggu, si ateis ini tidak berani memungut buah-buahan yang berjatuhan di sekelilingnya untuk membalas monyet-monyet itu. Sepertinya dia tidak berani sama nenek moyangnya. Setelah beberapa jam berjalan di bawah hujan buah-buahan, akhirnya si ateis sampai di suatu tempat yang sama sekali berbeda dengan keadaan hutan sekelilingnya. Di tengah hutan tersebut terdapat sebuah taman yang sangat indah dan terawat. Tidak pernah sebelumnya dia melihat taman seindah itu. Belum hilang rasa takjubnya, dari seberang taman ia melihat seorang pria setengah baya dengan senapan di tangan juga baru saja keluar dari hutan. Dari penampilannya, si ateis tahu pria itu pasti seorang pemburu. Si pemburu tersebut tanpa ragu berjalan ke arahnya. Walaupun agak kaget, si ateis bersyukur melihat ada orang lain di hutan tersebut. "Hallo!" sapa si ateis setelah pemburu itu berdiri di hadapannya. Seandainya bertemu dengan pemburu itu sebelum melihat taman ini, si ateis akan menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan kondisinya saat itu. Tapi keindahan taman itu membuat dia menanyakan hal lain. "Bapak yang membuat taman ini?" katanya sebelum si pemburu sempat membalas salamnya. "Bukan!" jawab si pemburu "Kamu tahu siapa yang membuat taman ini?" desak si ateis tanpa peduli sopan-santun. Dia sudah lupa kalau sedang terdampar di pulau asing. "Taman ini tidak ada yang membuat dan tidak ada yang memeliharanya." jawab si pemburu dengan yakin. "Terjadi begitu saja, dan terpelihara dengan sendirinya." "Hei...! Jangan main-main!" jawab si ateis jengkel. "Tidak mungkin taman ini bisa muncul tiba-tiba ataupun tetap terawat tanpa ada seorangpun yang memeliharanya! kamu tahu siapa aku?" "Maaf! saya tidak tahu nama bapak." jawab si pemburu dengan sopan. "Namaku Thomas Darwin!" kata si ateis dengan tegas. Lawan bicaranya sama sekali tidak terpengaruh, malah geleng-geleng kepala dan bergumang "Thomas... Thomas..."
***
Ide cerita di atas berasal dari buku berjudul Agama dan Ilmu Pengetahuan yang saya baca ketika masih di STM. Tentu saja saya sudah lupa detil ceritanya, sehingga terpaksa menambahkannya sendiri disana-sini. Waktu di Jogja, saya menemukan buku berjudul Alkitab & Ilmu Pengetahuan yang ditulis oleh Jeff Hammond dan Charles Pallaghy. Dulu saya sudah membaca buku itu, tetapi dalam minggu ini buku yang sudah dimakan rayap itu kembali menarik perhatian. Dalam buku itu dikatakan bahwa menurut salah satu teori ilmu pengetahuan, bumi berumur kira-kira 15 triliun tahun, tetapi ada juga teori lain yang mengatakan bahwa bumi berumur sekitar 4,5 triliun tahun. Semua angka-angka tersebut didapat melalui penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun. Tapi seorang bernama Ussher menghitung umur bumi dengan cara yang lebih sederhana, dia menghitungnya berdasarkan catatan yang terdapat dalam Alkitab. Hal itu tentu saja bisa dilakukan karena catatan tentang generasi-generasi sejak Adam sampai Tuhan Yesus terdapat dalam Alkitab. Kita akan lihat bagaimana Ussher melakukan perhitungan tersebut. tetapi supaya tidak bertele-tele, kita hanya akan melihat bagaimana Ussher menghitung tahun-tahun yang telah lewat dari Adam sampai Nuh saja. Coba perhatikan angka di dalam tanda kurung, angka itu merupakan umur mereka pada saat memperanakkan generasi berikutnya. Adam (130) 930 Set (105) 912 Enos (90) 905 Kenan (70) 910 Mahalaleel (65) 895 Yared (162) 962 Henokh (65) 365 Matusaleh (187) 965 Lamekh (182) 777 Nuh (500) (waktu anak-anaknya lahir) Untuk mendapatkan total keseluruhan tahun sejak Adam sampai umur Nuh waktu memperanakkan ketiga anaknya, tinggal menambahkan angka-angka yang ada didalam kurung, yaitu 1556 tahun. Kalau diperhatikan dengan teliti, Adam masih hidup ketika Metusalah lahir. Dari perhitungan terhadap garis keturunan yang terdapat dalam Alkitab serta menambahkan 7 x 24 hari penciptaan, Ussher mengatakan bahwa awal penciptaan bumi terjadi pada tahun 4004 Sebelum Masehi, artinya kurang lebih 6000 tahun yang lampau. Ada seorang ahli lain yang lebih kreatif, dia tetap memakai perhitungan Ussher. Tetapi ahli ini sepertinya bukan hanya tahu cara berhitung, tapi juga tahu isi Mazmur 90:4 dan 2 Petrus 3:8, sehingga mengalikan 6 hari penciptaan dengan 1000 dan setelah itu menganggap Tuhan beristirahat selama 1000 tahun. Sehingga umur bumi menurut tukang kali ini adalah 11.000 tahun. Sepertinya kedua perhitungan di atas sangat jauh ketinggalan dari usia bumi yang triliunan tahun menurut ilmu pengetahuan, sehingga Alkitab menjadi bahan tertawaan dan dianggap memberi keterangan yang keliru dan tidak bersifat ilmiah. Sehingga orang-orang ilmiah yang percaya alkitab membuat teori bahwa setiap hari penciptaan yang dimaksud adalah jutaan tahun lamanya. Bahkan mengajukan sebuah argumentasi yang tidak bisa dibantah, bahwa ada kemungkinan milyaran tahun antara kejadian 1 dengan kejadian 2. Sebuah teori yang bisa diterima akhirnya diberikan untuk menjembatani hasil perhitungan Ussher maupun temannya si tukang kali dengan perhitungan para ahli ilmu pengetahuan. Teori ini tidak bisa dibantah, karena kalau diperhatikan dalam Alkitab, Tuhan tidak menciptakan Adam dari bayi. Waktu diciptakan, Adam sudah dewasa. Seandainya saja waktu diciptakan Adam langsung mati (hanya seandainya), kemudian fosilnya ditemukan. Apakah para ahli akan mengatakan bahwa mereka menemukan fosil manusia berumur 1 hari? Tentu saja tidak. Jadi, apakah pada waktu diciptakan, umur batu-batuan atau tumbuh-tumbuhan baru satu hari? Jadi wajar kalau ilmu pengetahuan mengatakan umur bumi lebih daripada yang dikatakan dalam Alkitab, karena Tuhan menciptakan bumi langsung menjadi bumi yang sudah dewasa. Walaupun demikian, ilmu pengetahuan tetap menertawakan Alkitab karena tidak benar secara logika. Sekarang kita lihat apakah umur bumi yang 15 triliun tahun itu masuk akal? Ahli geologi Stuart Nevins mengatakan bahwa setiap tahun sekitar 27.5 triliun ton batu-batuan sedimen dialihkan ke dalam samudera. Dia memperkirakan saat ini kandungan batuan sedimen di dalam lautan sekitar 820 juta triliun. Jadi, jika setiap tahun terjadi penambahan batuan sedimen di dasar samudera sekitar 27.5 juta triliun, maka dari kandungan 820 juta triliun ton saat ini, dapat dikatakan bahwa umur bumi hanyalah sekitar 30 juta tahun. Dengan kadar erosi sebesar itu, jika saat ini bumi sudah berusia 15 triliun tahun, maka daratan sudah terkikis habis oleh erosi. Para ahli antariksa juga tidak ketinggalan untuk membela Alkitab, menerut penelitian mereka, debu kosmik memasuki atmosfir bumi sekitar 14 juta ton setiap tahun, sehingga seandainya bumi sudah ada sejak 15 triliun tahun yang lalu, maka paling tidak sudah terjadi tumpukan debu meteorit setebal 54.000 km di seluruh permukaan bumi. Teori debu kosmik inilah yang membuat Amerika menghabiskan jutaan dolar untuk mengembangkan pesawat Apollo yang tidak akan terbenam dalam debu meteorit. Kemungkinan permukaan bulan ditutupi oleh tumpukan debu meteorit setebal ribuan kilometer membuat mereka menetapkan persyaratan bahwa pesawat Appolo yang akan dikirimkan ke bulan tidak boleh terbenam dalam lautan debu. Tetapi jutaan dolar tersebut sia-sia, karena ternyata tebal debu meteorit yang menutupi permukaan bulan hanyalah beberapa sentimeter. Walaupun demikian, pendaratan manusia di bulan akhirnya membuktikan bahwa tatasurya tidaklah setua yang diperkirakan semula. Walaupun demikian, secara ilmu pengetahuan alam semesta ini juga tidak mungkin hanya berusia 6000 atau 13000 tahun. Karena kalau alam semesta ini baru berumur seperti itu, bagaimanama kita bisa melihat cahaya bintang? Bintang-bintang yang kita lihat itu jaraknya ada yang lima milyar tahun cahaya dari bumi. Apakah arti jarak sebesar itu? Bayangkan saja bahwa tiba-tiba sebuah bintang tiba-tiba padam seperti PLN, lalu hidup lagi. Jika bintang tersebut 1 milyar tahun cahaya jauhnya dari bumi, maka kita baru bisa melihat cahaya itu lagi setelah 1 milyar tahun. Ada yang mengatakan bahwa kecepatan cahaya ribuan tahun yang lalu tidak sama dengan kecepatan cahaya sekarang. Tetapi itu juga bantahan yang tidak masuk akal, karena seandainya pada zaman Abraham cahaya dua kali lebih cepat daripada yang sekarang, maka matahari akan membinasakan kehidupan (Ralph O. Muncaster, Penciptaan vs. Evolusi, hal. 53) Seperti yang telah disebutkan di atas, perbedaan umur bumi menurut Alkitab dengan umur bumi menurut ilmu pengetahuan sekarang tidak lagi menjadi bahan pertentangan. Karena akhirnya teori bahwa bumi berusia lebih dari 6000 tahun tidaklah bertentangan dengan Alkitab. Tetapi yang menjadi bahan pertentangan adalah apa yang dipublikasikan pada tahun 1859 oleh Darwin. Buku berjudul "Origin of the Species" inilah yang menjadi bahan pertentangan. Saya sebenarnya tidak tahu apa tepatnya yang diungkapkan dalam buku tersebut, tetapi secara sederhana dapat dikatakan bahwa bahwa kehidupan ini terjadi dengan sendirinya melalui proses apa yang dinamakan evolusi. Sesuatu yang benar-benar bertentangan dengan Alkitab. Tetapi sekarang ini ilmu pengetahuan juga membuat teori evolusi banyak ditolak, kenapa? Untuk terjadinya proses pembentukan kehidupan (sel hidup) yang paling sederhana sekalipun diperlukan kombinasi unik dari proton, elektron dan neutron yang memiliki triliuanan bagian. Penggabungan baru bisa terjadi jika terjadi kecocokan dalam kombinasi tersebut. Menurut ilmu statistika, peluang terjadinya kombinasi yang cocok adalah: 1/1000000... (Terpaksa nolnya dipotong karena terlalu panjang sehingga merusak tampilan sabdaspace) Dalam kasus yang sederhana, jika saya mengambil sebuah uang logam 100 rupiah yang ada dilaci, dan melemparkannya ke atas, peluang bahwa gambar burung garuda akan berada di atas pada saat jatuh ke lantai adalah 1/2 (satu dari dua kemungkinan). Jika saya mengambil secara acak sebuah kartu remi yang masih baru dari kotaknya, maka peluang saya mendapatkan kartu As hati adalah 1/52 (satu dari 52 kemungkinan). Secara statistika. Kesimpulannya makin besar angka di belakang tanda "seper", makin kecil peluangnya. Dengan melihat 158 angka nol di belakang angka satu di atas, para ahli statistika menyebutkan peluang munculnya kehidupan yang paling sederhana di bumi adalah "mustahil" Waktu sekolah kita pasti pernah belajar yang namanya "peluang". Kalau sesuatu pasti terjadi, kita sebut peluangnya adalah 1. Kalau sesuatu pasti gagal maka kita sebut peluangnya adalah 0. Jadi selama peluang suatu kejadian bukan benar-benar 0, tetap ada kemungkinan terjadi. Kalau diperhatikan peluang munculnya kehidupan secara kebetulan bukan benar-benar nol. Tetapi seandainya memang bisa terjadi secara kebetulan pertemuan molekul-molekul yang cocok dengan peluang yang "mustahil" tersebut. maka dibutuhkan waktu yang tidak terbatas untuk berkembang menjadi sel kehidupan yang satu tingkat lebih rumit lagi. Namun alam semesta tidak memiliki waktu yang tidak terbatas, bumi tidaklah setua yang dikatakan oleh ilmu pengetahuan pada awalnya, sehingga ilmu pengetahuan akhirnya mengatakan tidak mungkin terjadi evolusi karena waktu yang dimiliki bumi tidak cukup. Ilmu pengetahuan sendiri yang akhirnya membuktikan teori evolusi tidak mungkin terjadi. Tetapi ilmu pengetahuan juga telah membuktikan bahwa tidak mungkin bumi berusia hanya sekitar 6000 atau 13000 tahun. Walaupun demikian, ada satu hal yang sama-sama diakui oleh Alkitab maupun ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan membuktikan bahwa alam semesta ini suatu saat akan musnah dan proses itu berlangsung secara perlahan, terjadi setiap detik dan sudah berlangsung sejak dulu. Alkitab juga mengatakan bahwa alam semesta ini suatu saat akan dimusnahkan.
***
Semua di atas adalah fakta-fakta yang saya lihat dari buku yang agak rusak dimakan rayap. Sebelum pulang ke rumah depan, saya ingin mengungkapkan pendapat saya sendiri tanpa berusaha untuk memberi argumentasi ataupun mempengaruhi orang lain. Saya percaya dengan apa yang dikatakan dalam Alkitab, saya percaya Tuhan mampu menciptakan segala sesuatu dalam 6 hari, saya percaya pada waktu Adam diciptakan dia sudah merupakan manusia sederhana, bukan manusia setengah monyet seperti yang digambar di sampul buku biologi. saya percaya bahwa tahun-tahun yang disebutkan dalam umur manusia dalam Alkitab adalah tahun dengan jumlah hari sama seperti tahun yang saya kenal sekarang. Tetapi kepercayaan tersebut tidak penting. Saya tidak akan masuk surga karena percaya Tuhan menciptakan bumi dalam 6 x 24 jam, saya juga tidak akan masuk neraka kalau ternyata yang dimaksud 1 hari bukanlah 24 jam. Dan maafkan saya kalau komentar ini terlalu panjang. Sebenarnya ini sebuah blog yang sudah saya tulis di blog lokal. Jadi maafkan saya.
Rusdy's picture

Yang penting...

Anakpatirsa nulis:

"Tetapi kepercayaan tersebut tidak penting. Saya tidak akan masuk surga karena percaya Tuhan menciptakan bumi dalam 6 x 24 jam, saya juga tidak akan masuk neraka kalau ternyata yang dimaksud 1 hari bukanlah 24 jam"

Tul..tul... wong konsep penciptaan dari dahulunya KISS (Keep It Simple Stupid!!!) kok! Ngakui raja kita itu Tuhan pencipta langit dan bumi ato tidak? (Yang sudah di-ungkapkan melalui anakNya yang tunggal tentunya ;) )

Salomo aje sampe keblinger: yang bijaksana 'en pinter, sama yang bodoh, buntutnya sama -> mati (Pengkotbah 2:12-16)

Yenti's picture

jadi ingat soal Dinosaurus

Sory.. kagak tahu benar nggak tulisan Dinosaurus.. Dinosaurus atau Dinausarus?? he..he... Saya jadi ingat waktu saya pernah ditanya oleh anak SM, sebenarnya dinosaurus itu pernah diciptakan Tuhan tidak/ pernah hidup dalam dunia? Kalau pernah , hari yang keberapa ? Kemudian waktu zaman Nabi Nuh, bagaimana cara dimasukkan ke dalam bahtera ? Trus kok usia Dinosaurus yang katanya hidup jutaan tahun , sedangkan bumi baru berapa tahun ?? Terus terang, saat itu saya nggak bisa jawab, sampe sekarangpun masih bingung :p Saya udah coba tanya ke beberapa Hamba Tuhan, tapi tetap juga nggak jelas :p Hanya dikatakan secara ilmu pengetahuan bisa aja salah, jadi harus mengacu kepada Firman Tuhan. Bisa dijelaskan ke anak-anak kalau emang bumi itu baru berumur 6000 tahun , jadi tidak mungkin fosil bisa lebih dari jutaan tahun ??? Tapi hal seperti ini ,tidak segampang begitu dijelaskan ke anak-anak walaupun itu emang seharusnya mengacu ke alkitab. Masalahnya saya juga pernah menemukan buku cerita anak-anak di salah satu toko buku kristen dengan judul : GOD made dinosaurus. Jadi.. kalau ada teman-teman yang mungkin punya penjelasan tetang hal itu...boleh donk dijelasin. Biar nanti suatu saat, saya punya penjelasan yang lebih clear ke anak-anak. Thx banget